Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
M. Bahri Arifin
"Pampang merupakan sebuah tempat yang didaulat menjadi sebuah desa wisata budaya di Kota Samarinda Kalimantan Timur. Hal ini tidak terlepas dari kegiatan yang dilakukan oleh sebagian penduduknya yaitu berkesenian. Setiap hari minggu pukul 14.00 WITA di Lamin, diadakan sebuah pertunjukan tari tradisi suku Dayak Kenyah yang diiringi oleh tiga buah sape atau sapeq. Eksistensi kegiatan ini menjadi cikal bakal terbentuknya Desa wisata Budaya Pampang. Sebuah pelembagaan kuat yang mampu mengonstruksi sebuah desa memiliki predikat "desa budaya". Pada penelitian ini, penulis membahas tentang proses dan dinamika akibat pelembagaan di Desa Budaya Pampang menggunakan pendekatan fase kebudayaan van Peursen dan analisis komodifikasi, industri budaya oleh mazhab Frankfurt dan juga mediatisasi."
Samarinda: Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman, 2017
400 CLLS 3:2 (2017)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Bali is a tourist destination area who has tourism fascination with beautiful natural unique cultures and friendliness peoples. Bali developed cultural tourism which represents especial potency in this tourist destination area. But along journey not all of tourism areas exist in Bali expands without in planning in its management, so that peep out various problems, there are physical, social, cultural, and also environmental problems. If that tourism like development model continued in Bali, hence various problems will emerge and values water source, waste and garbage problems, environment degradation, cultural energy and live Bali society dislocation. Bali as Tourism Island has limitation areas, planning water support mus have planning in its tourism development. With expected also for Bali tourism development earn to have sustainable, for now and next generations. Type of tourism recommended to be developed in Bali that alternative tourism, like ecotourism, culture tourism countryside tourism, nation tourism who its concern with environment and also entangling local society. "
JUKIN 5:2 (2010)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Cultural tourism issues is a problem related with the value, in other words there is sufficient value to the development of cultural tourism. Tourism and culture are different entities so that the inherent value of both is also different. In this paper will describe the value of what "should" is owned by tourism, and the value of what "should" is owned by culture, and also see the value of what "should be" held by cultural tourism. The principal value of tourism is the economic value, while other values are secondary value. Existing values in the culture can be increased or decreased increased if directed to enhance human dignity and decrease if oriented toward the values outside the culture itself Cultural tourism has value if it can increase the economic value and culture value. "
JUKIN 5:2 (2010)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
BAS 14:27 (2011)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Semua pihak terkait dalam industri pariwisata perlu memiliki gambaran yang utuh dan terpadu dalam mengelola potensi sumber daya yang dimiliki pada masing-masing kabupaten di Pulau Sumbawa serta diperlukan arah dan strategi yang jelas untuk mengembangkan potensi-potensi baik budaya maupun alam yang terkait dengan kepariwisataan. Diharapkan setiap kabupaten telah memiliki pola pengembangan dan pengelolaan pariwisata yang jelas dan terproduktlf
dalam jangka waktu tertentu sehingga mampu mengembangkan berbagai abyek dan daya tarik wisatanya sesuai dengan situasi clan kondisi pada musing-masing daerahnya.
"
JPSNT 20:1 (2013)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Indonesia is a physically a big country. It has 13.000+ islands, 250 million citizens and stretches as far from London to Moscow, from san Francisco to New York. It aspires to be a global player and already a respected regional power, big in Asean and APEC, with considerable influences over its neighbors, including New Zealand, Papua New Guinea and Australia. Since its independence in 17 August 1945, Indonesia have developed and changed in so many ways. Its economy have soared, took a major hit and then recovered itself, slowly climbing into the ranks of major economies in the world, even admitted to the elite G20 group. Indonesia is even predicted to be the 6 th biggest in economy in 2030. Its political system have been molded, pushed and pulled to multiple directions. indonesia have tried liberal system and a central-lead and socialist minded system before setting into Pancasila democracy system, neither liberal nor special, but a combination of both."
DIPLU 7:3 (2015)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Bisnis pariwisata merupakan sektor mega industri yang memiliki kompleksitas sistem yang tersusun seperti jaring laba-laba. Salah satu contohnya, pariwisata tidak dapat dipisahkan dari aspek promosi. Hal ini pula yang mendorong negara-negara berkembang mulai menajamkan fokus dalam mempromosikan keunggulan pariwisata melalui slogan-slogan tertentu dan pameran pariwisata mancanegara. Promosi ini ditujukan untuk meningkatkan arus masuk turis asing. Indonesia yang dianugerahi kekayaan alam dan budaya kini juga sudah aktif melakukan promosi pariwisata di tingkat internasional melalui pameran dan kerjasama pemerintah denga mitra domestik dan asing. Namun hal yang terpenting yang perlu diingat adalah promosi pariwisata juga tidak berdiri sendiri. Sistem pariwisata akan melibatkan elemen promosi yang bekerja bukan sekedar sebagai tahap untuk menawarkan sebanyak banyaknya berapa destinasi wisata tetapi juga dapat menganalisa faktor-faktor yaitu trend global dan perilaku konsumen yang nantinnya akan menentukan pilihan perjalanan dan permintaan destinasi. Promosi pariwisata akan semakin maksimal saat terdapat sinergis peran antara perwakilan RI di luar negeri. Promosi pariwisata yang komprehensif akan berdampak positif bagi peningkatan ekonomi masyarakat serta penguatan dan pelestarian komunitas dan budaya lokal."
DIPLU 7:3 (2015)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Nathasya Lintang Ayasha Kirti
"Tesis ini berusaha menjelaskan mengenai fenomena festival yang terjadi di ruang-ruang kota dan bagaimana keberadaan festival berkaitan dengan konsep liminal dalam transformasi ruang kota. Festival sebagai sebuah aktivitas publik bisa digunakan sebagai pertimbangan perancangan kota terutama pada kota yang berorientasi pada pariwisata budaya. Perancangan kota yang berorientasi pada festival merupakan kajian yang baru bagi pendekatan perancangan. Penelitian ini berusaha menemukan strategi desain perancangan dengan memahami sifat liminal dalam kota melalui festival. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang berfokus pada eksplorasi konsep liminal dalam mekanisme transformasi ruang untuk festival di ruang-ruang kota. Tesis ini akan mengangkat Kota Surakarta sebagai lokus penelitian mempertimbangkan keberadaan festival yang sangat signifikan dalam perkembangan pariwisata budaya serta menjadi strategi keberlanjutan kota. Hasil dari penelitian ini adalah strategi desain perancangan kota yang berorientasi pada festival berdasarkan kajian tentang konsep liminal dalam ruang kota.
This thesis aims to explain the phenomenon of festivals that occur in urban spaces and how the presence of festivals is related to the liminal space of the city. Festivals, as a public activity, have become a consideration in city planning, especially in cities oriented towards cultural tourism. Festival-oriented city planning is a new study in the field of urban design. This research seeks to formulate design planning strategies by understanding festivals and realizing them through the liminality of spaces. This qualitative research focuses on understanding liminality through the mechanism of spatial transformation due to festival. The thesis will focus on the city of Surakarta as the research locus, considering the significant presence of festivals in the development of cultural tourism and as a sustainability strategy for the city. The result of this research is a design planning strategy for the city oriented towards festivals, taking into account the liminality of spaces in the city."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library