Siregar, Erwantho
"Prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia menggunakan akuntansi biaya historis. Dalam akuntansi biaya historis, nilai aktiva pada neraca dilaporkan sebesar nilai perolehannya dikurangi penyusutannya, sedangkan pada laporan laba rugi pendapatan dibandingkan dengan biaya-biaya historis (actual historical cost) yang dikeluarkan untuk menghasilkan pendapatan tersebut. Salah satu asumsi akuntansi biaya historis agar dapat menghasilkan laporan keuangan yang wajar adalah tingkat harga yang tetap atau hanya berubah sedikit. Pada saat tingkat harga berubah semakin tinggi atau semakin rendah dari suatu periode ke periode lain, relevansi atau kewajaran laporan keuangan historis semakin berkurang. Perubahan tingkat harga ini dapat dibagi dalam dua jenis, yaitu perubahan tingkat harga umum (inflasi) dan perubahan tingkat harga khusus. Dalam skripsi ini, penulis menerapkan current value accounting pada salah satu perusahaan swasta nasional dan melakukan perbandingan antara laporan keuangan historis dengan laporan keuangan current value yang melakukan revaluasi nilai-nilai aktiva dan bdaya. Laporan keuangan current value berbeda dengan laporan keuangan untuk inflasi, akuntansi current value mengacu pada penerapan sistem pengukuran berdasarkan nilai berlakunya, sedangkan akuntansi inflasi menggunakan sistem pengukuran yang sama dengan akuntansi biaya historis dengan tapi dengan penyesuaian tingkat daya bell mata uang. Hasil perbandingan laporan keuangan historis dengan laporan keuangan current value menunjukkan bahwa pada saat terjadi kenaikan harga, neraca dengan dasar biaya historis akan menilai aktiva lebih rendah dari seharusnya. Sedangkan pada laporan rugi laba, laba yang dilaporkan cenderung lebih tinggi dari sebenarnya. Penulis berkesimpulan bahwa pada periode dimana terjadi kenaikan harga yang tinggi, keyakinan pada laporan keuangan historis dapat mengakibatkan pengikisan harta dan modal (capital erosion) sebagai akibat diambilnya keputusan yang tidak tepat oleh pemakai laporan keuangan, selain itu performa perusahaan akan menunjukkan hasil yang lebih balk dari keadaan sebenarnya. Penerapan akuntansi current value sulit untuk diterapkan secara komprehensif. Kesulitan-kesulitan pokok yang dihadapi penulis antara lain bervariasinya konsep yang mendasari akuntansi current value, sulitnya mendapatkan nilai-nilai current value, banyaknya asumsi yang harus dilakukan, dan cost-benefit informasi laporan keuangan current value. Sehingga, akuntansi current value akan lebih tepat diterapkan pada scat terjadi kenaikan tinggi tingkat harga dan lebih tepat untuk kepentingan internal manajemen perusahaan, bukan untuk pelaporan eksternal."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18856
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library