Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Telah dilakukan percobaan proses elektrokoagulasi menggunakan logam alumunium sebagai sacrificial electrode untuk reduksi kadar kromium dalam limbah cair penyamakan kulit. Limbah yang digunakan memiliki kadar kromium 3560,606 ppm dan mengandung zat padat terlarut sebesar 196 ppm. Percobaan dilakukan dengan sistem batch dengan variasi tegangan 2 Volt sampai 20 Volt, waktu operasi 2; 4; 6; 8 dan 10 menit, variasi pH 3, 4, 5 dan 7 serta variasi jarak elektroda 2; 4; 6 dan 8 cm. Dihasilkan data optimasi pada tegangan 17 Volt, waktu operasi 10 menit, pH 5, dan jarak elektroda 2 cm. Setelah diperoleh kondisi optimum dari sistem batch, dilakukan pengolahan air limbah dengan sistem flow dengan variasi laju alir 100; 6,2 dan 4 ml/menit. Dihasilkan data optimasi laju alir maximum diperoleh pada aliran lambat yang pertama yaitu 4 ml/menit. Analisis hasil pengolahan limbah dengan metode flow yang didasarkan pada data optimasi metode batch melalui pengukuran parameter kadar kromium dengan instrumen AAS, daya hantar listrik menggunakan konduktometer dan total dissolved solid menggunakan TDS-meter. Dari percobaan diperoleh nilai efisiensi elektrokoagulasi kromium sebesar 34,68% (2325,758 ppm), DHL 57,14% (306,25 μS/cm menjadi 131,25 μS/cm) dan TDS 57,14% (84 ppm).
JSTK 4:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Indrawan Djauhari
Abstrak :
ABSTRAK
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup tinggi pada dekade 80an hingga pertengahan 90an membawa sejumlah dampak positip seperti tingkat pertumbuhan ekspor dan meningkatnya jurnlah investasi asing di Indonesia. Kondisi ini melahirkan kebutuhan terhadap suatu layanan pengantaran dokumen dan barang ke berbagai tempat di dunia; terutama dari kalangan eksportir dan perusahaan multinasional yang beroperasi di Indonesia. Untuk memenuhi kebutuhan ini hadirlah sejumlah perusahaan yang dikenal sebagai penyedia jasa kurir internasional.

Membesarnya pasar potensial membuat semakin banyak pihak yang tertarik untuk terjun ke industri jasa kurir internasional. Kondisi ini tidak terlepas dari anggapan sebagian orang bahwa dengan modal yang relatif kecil maka seseorang sudah dapat memulai suatu usaha jasa kurir yang melayani wilayah tertentu. Kemudian apabila hendak melakukan pengiriman internasional, maka mereka cukup bekerjasama dengan sejumlah perusahaan kargo; baik di dalam maupun di luar negeri. karena itu menjamurlah perusahaan jasa kurir di Indonesia; Asperindo mencatat ada lebih dari 700 buah perusahaan yang terdaftar, dengan layanan yang bervariasi mulai dan dalam kota hingga internasional.

Beberapa perusahaan jasa kurir asing yang sudah bertahun-tahun berkecimpung di bidang ini ternyata juga tertarik dengan pasar Indonesia. Apabila pada pertengahan tabun 70an hanya ada DHL, maka pada dekade 80an muncul nama nama seperti TNT, Federal Express (FedEx), United Parcel Service (UPS), dan Airborne Express. Berbeda dengan perusahaan jasa kurir lokal, para pemain asing ini datang dengan sumberdaya dan kapabilitas yang sangat besar. Mulai dari segi armada untuk kegiatan operasional, fasilitas pendukung di berbagai negara, teknologí informasi yang canggih, hingga sumberdaya keuangan. Karena itu tidaklah mengherankan apabila persaingan diantara mereka berlangsung sangat ketat; terlebih mengingat kemampuan yang dimiliki nyaris setara.

Sehubungan dengan kondisi persaingan yang terjadi, maka penelitian dilakukan terhadap PT flirotika Semesta selaku pemegarig lisensi DHL di Indonesia. Tujuannya agar dapat mengetahul dan menganalisa Iangkah-Iangkah yang telah dilakukan untuk mempertahankan pangsa pasarnya saat ini. Diharapkan hasil analisa dapat menjadi bahan untuk memberi masukan berharga dalam penyusunan strategi pemasaran DHL di Indonesia.

Metode penelitian dilakukan secara Exploratory yaitu penelitan tidak terstruktur, informal, dan bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai sifat umum dari suatu masalah. Data yang dikumpulkan berupa data-data sekunder; baik yang berasal dari dalam maupun luar perusahaan, serta wawancara dengan sejumlah orang yang dlanggap mengetahui tentang masalah ini.

Hasil penelitian mengindikasikan bahwa pasar jasa kurir di masa mendatang dapat terus berkembanig. Hal ini dapat dilihat dari tingkat pertumbuhan ekspor, nilai investasi asing, serta munculnya transaksi perdagangan elektronlk melalui Internet. Daya tarik industri ini didukung pula oleh analisa ¡ndustni dengan Porter ?s competitive forces yang menunjukkan tingginya potensi keuntungan pada industri jasa kurir intemasional; karena kekuatan yang tinggi hanyalah persaingan antar pemain yang ada.

Segmentasi bagi produk DHL dibedakan antara untuk pasar konsumsi dan pasar industri. Pada pasar konsumsi digunakan segmentasi demografis dan berdasarkan rnanfaat yang diberikan. Sedangkan untuk pasar industri dilakukan dengan segmentasi makro dan mikro. Kendala terbesar yang dihadapi dalam penelitian ini ialah sulitnya memperoleh data untuk melakukan segmentasi di pasar industri, karena data yang ada sangat terbatas atau sulit diperoleh. Pemilihan pasar sasaran (targeting); baik di pasar konsumsi maupun industri, didasarkan pada kemampuan daya beli dan kebutuhannya. Pertimbangan ini penting mengingat bahwa positioning yang ditawarkan perusahaan ialah secara fungsional, jadi menawarkan kecepatan, keamanan, dan ketepatan waktu.

Temuan menunjukkan bahwa persaingan antar pemain teradi pada tingkat augmented product berupa manfaat atan fitur tambahan bagi pelanggan. Misalnya berbagai kemudahan dalam proses pengiriman dan pelacakan lewat Internet. Faktor harga tampaknya bukan merupakan faktor penentu persaingan. Dari segi distribusi menunjukkan perlunya dibuat outlet ban di sejumlah daerah potensial. Sedangkan dari segi promosi tampaknya ada masaiah berupa rendahnya awareness di pasar konsumsi. Kondisi ini mengharuskan DHL untuk melakukan berbagai upaya promosi secara lebih efektif dan efisien.

Kelemahan utama dari penelitian ini ialah tidak diperolehnya persepsi konsumen mengenai kualitas jasa atan pelayanan yang diberikan DHL Indonesia. selain itu data-data dan perusahaan pesaing juga sangat terbatas. Kedua hal ini masih diperparah lagi oleh kenyataan bahwa banyak pelanggan perusahaan yang meminta petayanan khusus. Akibatnya informasi menjadi sangat tidak lengkap, sehingga tidak dapat dibuat suatu peta persepsi pelanggan (perceptual map) mengenai posisi persaingan perusahaan jasa kurir intemasional ataupun suatu tabel perbandingan antar perusahaan yang bermakna.
2001
T1561
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library