Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hanover Park: Quintessence Publishing, 2014
617.6 QDT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mellawaty
"Rasa nyeri pada gigi merupakan salah satu nyeri yang paling sering dijumpai pada daerah orofasial. Rasa nyeri tersebut disebabkan oleh kemampuan sel saraf dalam menghantarkan rangsangan yang tergantung pula pada jumlah dan jenis kanal ion natrium yang berada pada sel saraf tersebut. Salah satu kanal ion natrium yang berada pada saraf gigi yaitu Nav1.8. Saat ini di Indonesia sedang dilakukan penelitian terhadap kandungan Nav1.8 pada saraf gigi tepatnya pada nodus Ranvier oleh drg.Didi Santosa, kandidat doktor Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia.
Metode penelitian tersebut yaitu imunofluoresens. Sample jaringan saraf diamati menggunakan mikroskop fluorescent kemudian diubah ke bentuk citra dijital dan dihasilkan dua buah citra yaitu citra fluorescent merah dan hijau. Citra fluorescent merah memberikan informasi kandungan Nav1.8 dan fluorescent hijau memberikan informasi letak nodus Ranvier. Agar kedua citra tersebut mudah dianalisa lebih dalam secara manual oleh end user maka dibutuhkan suatu metode fusi untuk menggabungkan kedua citra tersebut. Selain itu dibutuhkan suatu cara yang akurat untuk mendeteksi lokasi region of interest dari nodus Ranvier tersebut serta menghitung kandungan Nav1.8 pada nodus tersebut.
Pada tugas akhir ini penulis melakukan fusi citra dengan metode pixel level fusion sedangkan untuk pendeteksian kandungan Nav1.8 dengan metode decision level fusion. Pendeteksian tersebut membutuhkan input berupa lokasi paranodus yang diperoleh dari hasil pendeteksian paranodus yang dilakukan oleh M.Rabindra Surya. Evaluasi hasil fusi dilakukan secara kulitatif sehingga hasil fusi akan dinilai secara subjektif oleh end user.
Evaluasi hasil pendeteksian Nav1.8 secara otomasi yaitu 93,33%, angka ini diperoleh dari perbandingan hasil eksprimen dibandingkan dengan hasil pendeteksian secara manual oleh end user namun hasil pendeteksian oleh program sebenarnya lebih bersifat untuk membantu end user mengidentifikasi roi dengan lebih akurat hal ini dikarenakan pengkotakkan roi oleh end user sebenarnya hanya bertujuan untuk mengidentifikasikan bahwa daerah tersebut merupakan nodus Ranvier. Namun penulis tetap melakukan perbandingan kinerja program dengan roi end user karena pada penelitian end user sebelumnya lokasi-lokasi nodus tersebut telah ditentukan positif atau negatif."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
M. Rabindra Surya
"Jaringan saraf merupakan jaringan yang terdapat pada semua bagian tubuh, tidak terkecuali pada gigi. Keberadaan saraf pada gigi inilah yang membuat penderita penyakit gigi mengalami rasa nyeri yang cukup hebat. Kadar rasa sakit yang dialami oleh setiap penderita penyakit gigi berbeda-beda, diduga bergantung pada jumlah kemunculan isoform Nav 1.8 pada paranodus jaringan saraf. Akan tetapi, untuk melakukan pendeteksian paranodus cukup sulit dan diperlukan waktu yang cukup lama untuk melakukan penilaian kandungan Nav 1.8. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan segmentasi citra jaringan saraf gigi hasil eksperimen drg. Didi Santosa.
Hasil segmentasi tersebut dapat digunakan untuk mendeteksi region of interest (ROI) yang berupa paranodus. Selain itu, hasil penelitian ini juga dapat digunakan untk membantu penentuan kandungan Nav 1.8 di dalam nodus ranvier (celah antar paranodus). Setelah dilakukan eksplorasi terhadap beberapa kemungkinan metode, dipilih metode segmentasi thresholding sebagai bagian dari tahapan proses pendeteksian paranodus ini. Proses pengenalan paranodus terdiri dari beberapa tahapan, yaitu: pemisahan layer, filtering, thresholding, image enhancement berupa operasi morfologi dan median filter, component labeling, dan seleksi ROI berdasarkan kriteria ukuran, jarak, bentuk, dan gradien.
Pada penelitian ini juga dilakukan perbandingan antara pemrosesan yang tidak menggunakan local enhancement dan yang menggunakan local enhancement. Local enhancement merupakan metode pengembangan dari metode non-local enhancement yang berupa peningkatan kualitas citra secara lokal dengan menggunakan fungsi transformasi intensitas. Tujuannya adalah untuk mengakomodasi karakteristik intensitas warna paranodus yang bersifat lokal. Akurasi hasil pendeteksian paranodus antara metode tersebut dibandingkan satu sama lain dengan menggunakan citra acuan. Pengukuran kinerja metode pendeteksian paranodus dilakukan dengan menggunakan konsep false negative. ujicoba yang dilakukan menunjukkan metode pendeteksian paranodus memiliki persentase sensitivity antara 50%-75%."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Muhammad Satriyo
"Gangguan dan penyakit yang paling umum ditemukan pada gigi dan mulut antara lain caries, (gigi berlubang), gangren pulpa, kalkulus (karang gigi), dan gingivitis (radang gusi). Untuk mendiagnosa gangguan gigi tersebut, dilakukan pemeriksaan klinis kondisi intraoral dengan peralatan standar, yang sangat bergantung pada kemampuan fisik dokter gigi terutama indera penglihatan. Hal ini dapat menyebabkan pengamatan kondisi dalam mulut pasien mungkin tidak sepenuhnya tepat. Di sisi lain, saat ini tindakan penambalan gigi pada caries tidak hanya memperhatikan kualitas kekuatan tambalan, tetapi juga faktor estetis. Untuk itu, pada penambalan gigi, banyak digunakan material resin komposit yang hanya dapat terpolimerasi oleh energi dari cahaya dengan rentang panjang gelombang 460 - 480 nm.
Pada skripsi ini akan dilakukan rancang bangun sistem intraoral monitoring dan dental curing light. Karakterisasi PiCamera sebagai kamera intraoral, dilakukan dengan pengambilan citra di dalam simulator rongga mulut dengan bantuan cahaya lampu LED putih yang dialiri arus 20 mA. Kinerja dental curing light dengan memanfaatkan high power LED 460 – 470 nm berdaya 3 Watt, diuji dengan cara menyinari material komposit untuk kondisi di ruang terbuka dan di dalam simulator rongga mulut. Hasil pengujian menunjukkan perangkat kamera mampu memperlihatkan dan mengambil citra kondisi di dalam simulator rongga mulut dengan jelas secara real time. Demikian pula perangkat dental curing light mampu memancarkan cahaya dengan intensitas 1718 mW/cm2, sehingga memicu polimerisasi material komposit hingga berhasil memadat dalam waktu 30 detik.
......
Intraoral disorders and diseases most commonly found are caries (cavities), gangrene of the pulp, calculus (tartar), and gingivitis (gum inflammation). To diagnose this condotion, clinical examinations should be carried out with standard equipment. This proceses are highly dependent on the physical ability of the dentist, especially the sense of their sight. On the other hand, nowadays, in dental fillings we should not only pay attention to the material quality, but also the aesthetic factor. Hence, in dental fillings, resin composite material are widely used. This material can only be polymerized by using high energy light source with wavelength range of 460-480 nm.
In this undergraduate thesis, an intraoral monitoring system and a dental curing light have been developed. Characterizations of PiCamera as an intraoral camera were carried out by taking the images inside the oral cavity simulator by means of three white LEDs drawing 20mA current. Performace of the dental curing light that utilizes 3 Watt LED 460-470 nm, was tested by irradiating various mass of composite materials in oral cavity simulator at 27 ⁰C. Experiment results show that intraoral monitoring system is able to display and capture the intraoral conditions in real time. While dental curing light is able to radiate light with intensity of 1718 mW / cm2 for composite material polymerization successfully within 30 seconds."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63543
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Janitra Suardian
"Laboratorium teknik gigi merupakan fasilitas pendukung pelayanan kesehatan gigi, yang bertugas mengerjakan pembuatan gigi tiruan. Di laboratorium teknik gigi, pekerja teknik gigi bekerja dengan berbagai macam material pembuat gigi tiruan dan berpotensi terpapar dengan material tersebut. Material yang paling umum digunakan yaitu resin metil metakrilat (MMA) atau yang lebih umum dikenal sebagai akrilik. Dalam beberapa penelitian diketahui paparan langsung MMA dapat meyebabkan asma akut, dermatitis kontak alergi, gejala subyektif respirasi, dan penurunan fungsi paru. Teknologi sistem ventilasi merupakan metode yang digunakan untuk menurunkan konsentrasi kontaminan di udara tempat kerja yang salah satunya pada laboratorium teknik gigi hingga batas yang tidak membahayakan bagi kesehatan dan keselamatan pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sistem ventilasi terpasang pada laboratorium teknik gigi X, akibat ditemukannya gejala subyektif respirasi pada pekerja dan permasalahan pada sistem ventilasi terpasang.
Penelitian ini menggunakan metode gabungan, yaitu metode kualitatif yang digunakan untuk mengkaji gejala subyektif yang timbul dan metode kuantitatif yang digunakan untuk mengkaji konsentarasi uap metil metakrilat (MMA) dan mengevaluasi sistem ventilasi terpasang pada laboratorium teknik gigi X menggunakan SNI 03-6572:2001 dan ACGIH. Jenis data yang digunakan adalah data primer hasil wawancara mendalam, pengukuran konsentrasi uap MMA, pengukuran kecepatan udara, serta pengukuran dimensi dari alat penunjang ventilasi dan ruang laboratorium X.
Konsentrasi uap metil metakrilat (MMA) di laboratorium teknik gigi X berada jauh dibawah NAB ACGIH (50 ppm) dan diatas nilai odor threshold (0,014 ppm). Sebanyak dua orang pekerja yang terpapar uap MMA, memiliki latar belakang alergi dan riwayat penyakit pernapasan mengalami gejala subyektif respirasi kronis, yakni asma dan berdahak. Hasil evaluasi dari sistem ventilasi terpasang pada laboratorium X diketahui tidak memenuhi kriteria yang baik berdasarkan SNI 03-6572:2001 dan ACGIH. Desain ulang sistem ventilasi laboratorium X dilakukan berdasarkan kriteria SNI 03-6572:2001 dan ACGIH untuk menunjang keefektifan dalam mengendalikan kontaminan di udara laboratorium teknik gigi X."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frommer, Herbert H.
St. Louis, Mo: Mosby, 2011
617.607 572 FRO r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"The second edition of Basics of Dental Technology: A Step By Step Approach is a complete reference for the current techniques and materials used in dental technology. It retains the accessible, task-based approach and step-by-step guidance that made the first edition so well regarded by readers, Basics of Dental Technology explains key competencies, concepts, terms, instruments and equipment, from impression handling and model production to tray construction, articulators and facebows. The book then goes on to introduce the basics of more specialist techniques and procedures, such as complete and partial denture prosthetics, fixed prosthodontics, orthodontic work, maxillofacial technology, occlusion and implants. --
Updated throughout, this second edition also features a new chapter on digital dental technology as well as an interactive student website with self-assessment questions and downloadable images. Attuned to the latest developments and filled with tips and advice, this guide provides essential information for trainee dental technicians and students learning about dental technology. "
Chichester: Wiley Blackwell, 2016
617.69 BAS
Buku Teks  Universitas Indonesia Library