Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
Tri Wahyuning M. Irsyam
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2017
959.8 TRI b
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Yolanda Asri Putri Perdani
"
ABSTRAKPembebasan para budak yang dilakukan oleh Cornelis Chastelein menjadi sejarah penting bagi kota Depok. Hubungan baiknya dengan para budak yang ia pekerjakan, membuat Chastelein memiliki rencana masa depan untuk para budaknya yang ia cantumkan dalam surat wasiatnya. Dua prinsip utama yang menjadi rencana Chastelein terhadap para budaknya. Pertama, memberikan perubahan status dari budak menjadi orang bebas yang menjadi pemeluk agama Kristen, dan kedua, memberikan bekal sebagai modal hidup mereka di kemudian hari dalam bentuk kepemilikian sebagian hartanya yang berupa tanah. Penelitian ini membahas asal-usul penamaan dua belas marga Belanda Depok. Hal-hal tersebut akan dikaji melalui metode penelitian sejarah serta studi pustaka dengan meninjau melalui artikel-artikel serta penelitian sebelumnya yang memiliki keterkaitan dengan sejarah kota Depok. Hasil penelitian menunjukan bahwa nama-nama marga Belanda Depok berasal dari Al-Kitab dan beberapa marga lainnya mempertahankan nama dari tempat mereka berasal.
ABSTRACTThe release of slaves by Cornelis Chastelein became an important history for the city of Depok. His good relationship with the slaves thats he employed, made Chastelein have some future plans for the slaves thats he listed in his testament. The two main principles that became Chastelein s plans for his slaves. First, giving a change in status from slaves to free people who become Christians, and second, providing provisions as their future capital in the form of ownership for some of their property in the form of land. This research will discuss the origin of naming twelve surnames Dutch Depok. These things will be reviewed through historical research methods and literature studies by reviewing through previous articles and research that have relevance to the history of Depok city. The research results show that the surnames Dutch Depok comes from the Bible and several other surnames maintain the name of the place they came from."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Yogi Susatyo
"Penelitian ini berusaha mendeskripsikan proses evakuasi masyarakat Kaoem Depok yang ditahan unsur-unsur bersenjata yang loyal pada Republik Indonesia pasca Gedoran Depok (8-13 Oktober 1945) oleh administrasi militer Sekutu lewat lembaga RAPWI, yang di dalamnya terdapat unsur-unsur militer Inggris-Belanda. Gelombang kekerasan yang melanda Depok pada awal Oktober 1945 disusul oleh penahanan sebagian penduduk Kaoem Depok yang kemudian dibawa ke penjara Pledang di Kota Bogor. Penemuan-penemuan terkait penelitian ini menunjukkan bahwa peranan RAPWI selaku Lembaga khusus bentukan Sekutu yang menangani tawanan perang dan Interniran sipil berperan sangat besar dalam seluruh tahapan evakuasi atas penduduk Kaoem Depok yang ditahan di Kota Bogor, dimana lewat kesepakatan-kesepakatan dengan pihak Republik Indonesia, sebagian besar penduduk Depok yang ditawan pihak Republik di Bogor dapat dipindahkan ke kamp-kamp milik Sekutu.
This research aims to describe the evacuation process of Kaoem Depok community who were detained by armed elements loyal to the nascent Republic of Indonesia after the Gedoran Depok affairs (8-13 October 1945) by the Allied military administration through the RAPWI institution, which composed by both British and Dutch military elements. The wave of violence that hit Depok in early October 1945 was followed by the arrest of some members of Kaoem Depok communities who were then taken to Pledang prison in Bogor City. The findings related to this research demonstrates the major roles played by RAPWI as the specialised Allied organisation for the management of Allied POWs and civil internees in all stages of the evacuation of the Kaoem Depok members who had been detained in Bogor City, where through agreements with the side of Republic of Indonesia, most of the members of Kaoem Depok which been detained by Republic of Indonesia could be transferred to Allied forces safe-camps."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Dimasyq Ozal
"Penelitian ini membahas tentang peranan Nederlandsch Indische Vereeniging tot Natuurbescherming NIVN dalam pendirian Cagar Alam Depok pada 1913. Lembaga tersebut mengupayakan, Hutan Depok seluas enam hektare yang sebelumnya dijaga pelestariannya oleh komunitas masyarakat Depok Gemeente Depok selama lebih dari dua abad, menjadi sebuah cagar alam. Mereka melakukan sejumlah aktivitas yang sebelumnya tidak pernah dilakukan oleh pengelola terdahulu, pihak Gemeente Depok, di antaranya membangun sarana dan prasarana cagar alam, seperti pagar keliling dan jalan setapak, juga melakukan sejumlah penelitian konservasi. Keberadaan Hutan Depok yang berubah statusnya menjadi cagar alam itu akhirnya diakui oleh pihak luar, baik di pihak swasta maupun pemerintah kolonial Hindia Belanda, sebagai tempat penelitian dan perlindungan alam yang mesti dijaga kelestariannya. Dalam proses penelitian ini, penulis menggunakan metode sejarah yang terdiri dari empat tahapan, yaitu heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi.
This thesis explain about the role of Nederlandsch Indische Vereeniging tot Natuurbsecherming NIVN in the establishment of Depok Nature Conservation in 1913. The institution want to build six hectares Depok Forest, which had been conserved by Depok local communities Gemeente Depok for more than a century, into a nature reserve area. They did activities that had not previously been done by the Gemeente Depok. Activities such as building facilities and infrastructure, including fences and footpaths, and did a number of researches. The existence of Depok Fores has changed its status to a nature reserve was finally recognized by outside parties, both in the private sector and the Dutch East Indies colonial government, as a place of research and nature protection that must be preserved. In the process of this study, using the historical method consists of four stages heuristics, verification, interpretation and historiography."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S70142
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Tri Wahyuning M. Irsyam
"History of Depok, a city in Jawa Barat Province, Indonesia, from 1950 to 1990s."
Jakarta: Yayasan Obor, 2017
959.824 TRI b
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library