Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mangkuto, Imbang J.
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara tingkat bagi hasil deposito mudharaba (DM) di perbankan syariah dengan tingkat bunga deposito konvensional (DK), dan sejauh mana pengaruhnya terhadap pertumbuhan jumlah deposan deposito mudharaba dengan menggunakan data time-series. Penelitian ini merujuk pada model fungsi permintaan atas dua barang yang bisa disubstitusi dan juga model yang pernah diteliti di Malaysia. Dengan menggunakan uji Chow diketahui bahwa dalam kurun waktu penelitian (Januari 1995-Juli 2004) telah terjadi perubahan struktur data. Perubahan struktur data itu terjadi karena faktor eksternal, yakni terjadinya krisis moneter di Indonesia sejak bulan September 1997. Fokus penelitian kemudian diarahkan untuk mengetahui pengaruh selisih harga (PDIFF) tingkat suku bunga deposito konvensional (YDK) dengan tingkat bagi hasil deposito mudharaba (YDM) terhadap pertumbuhan DM. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa PDIFF memiliki korelasi negatif dengan pertumbuhan DM. Penurunan PDIFF sebesar 1% akan mengakibatkan kenaikan DM sebesar 11,8 %. Selain itu variabel PDIFF mampu 72,8 % menjelaskan perubahan yang terjadi pada pertumbuhan jumlah DM, sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor lain. Penelitian ini juga menemukan bahwa dengan menggunakan variabel PDIFF tadi, model yang dihasilkan tetap efektif tetapi lebih efisien dari pada model yang ditawarkan sebelumnya.
Through a time series data observation, this research is aimed to analyze the relationship between Mudharaba Deposit (MD) Yield in syariah banking and time deposit interest rate. Also, it is to find out its effects toward the MD growth. With reference to the demand function model of two goods with substitution effect and the previous research in Malaysia, this observation covered a period from January 1995 to July 2004. From the Chow test result, the data set showed significant structural break evidence. The prolonged Indonesian economic crisis, initiated by the Asian foreign exchange turbulences in 1997, is believed to be associated with some data abnormality as well as structural change. Subsequently, the research focus is directed to promote a Price Difference (PDIFF) variable as an alternative to replace the base model of two goods variables. The results showed that PD1FF has a negative correlation with DM growth. Any 1 % decrease in PDIFF will increase the DM balance around 11.8 %. The R2 (determinant coefficient) from the Pll1FF model is 72.8 %. This hence suggests that it is as equally effective but is a more efficient model then the previous one.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T14792
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasrah Mawardi
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan return bagi hasil Deposito Mudharabah Muthlaqah. Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi tingkat bagi hasil adalah, tingkat bunga deposito bank konvensional, tingkat Financing to Deposit Ratio, tigkat Non Performing Finance, serta effective rate pendapatan bank. Penelitian dilakukan pada Unit Usaha Syariah Bank X, data yang digunakan dalam penelitian adalah data internal Unit Usaha Syariah Bank X, meliputi Equivalent rate atau return bagi hasil deposito 1 bulan, tingkat FOR, tingkat NPF, effective rate pendapatan periode Juni 2002 sampai dengan Desember 2004. Data eksternal adalah tingkat bunga deposito Bank Swasta Nasional jangka waktu 1 bulan selama periode Juni 2002 sampai dengan Desember 2004. Hasil penelitian pada unit syariah Bank X ini, yang mengambil data-data keuangan dan perkembangan usaha pada Unit Usaha Syariah di Jakarta, menunjukan bahwa faktor yang paling dominan mempengaruhi return bagi hasil Deposito Mudharabah Muthlaqah pada Unit Usaha Syariah Bank X adalah bunga deposito bank konvensional.
The objective of this research is identifying the prime factors in the determination of return of mudharabah muthlaqah fixed deposit. The assumed factors of the rate of return are as follows: interest rate of conventional bank's fixed deposit, rate of Financing to Deposit Ratio (FDR), rate of Non Reforming Finance (NPF), and effective rate of earnings. The research was performed upon Islamic Business Unit of Bank X and used its internal data, included equivalent rate of return of 1-month fixed deposit, rate of FDR, rate of NPF, effective rate of earnings from June 2002 to December 2004. Meanwhile, the external data used in the research is the interest rate of 1-month deposit of National Private Bank from June 2002 to December 2004. The result of research upon Islamic Business Unit of Bank X using financial data and growth of Islamic business unit in Jakarta, indicates that the interest rate of conventional Bank's is the prime factor in the determination of return of mudharabah muthlaqah fixed deposit at Islamic business unit of Bank X.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15170
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irsadunas
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan posisi outstanding SWBI. faktor-faktor yang diduga berperan dalam pergerakan itu adalah : (1) tingkat Financing to Deposit Ratio, (2) tingkat bonus Sertifikat Wadiah Bank Indonesia, (3) tingkat suku bunga SBI 1 bulan, (4) Jumlah uang kartal yang dikeluarkan Bank Indonesia (Mo). Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan ekonometri dengan metode analisis regresi linier berganda. Perhitungan statistik dibantu oleh program SPSS ver.11.0. Dari hasil analisis didapati bahwa variabel Financing to Deposit Ratio dan variabel tingkat suku bunga 1 bulan SBI berpengaruh secara signifikan terhadap posisi outstanding SWBI. Dua variabel lainya bonus SWBI dan variabel Mo tidak berpengaruh secara signifikan terhadap SWBI.
The target from this research is to find out and analyze the factors, which influence the movement of SWBI outstanding position. The predicted factors that involve in that movement are (1) the Financing to Deposit Ratio level. (2) the bonus level of Indonesia Indonesia Bank Wadiah certificate, (3) the SBI rate of interest level in one month, (4) the Currency Issued (Mo). The econometric approach, multiple linear regression analysis method, is the taken approach. And SPSS application program 11.0 version is used too in the statistic calculation. From result of analysis that variable of financing to Deposit Ratio and variable of SBI rate of interest level in one month significantly influence SWBI outstanding position. The two other variable, bonus of SWBI and the currency issued (Ma), does not significantly influence SWBI outstanding position.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T15174
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurdina Rahmah
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan menganalisis pola hubungan antara tingkat imbal hasil tabungan dan deposito mudharabah 1 bulan. 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan di Bank Muamlat Indonesia (BMI) dan Bank Syariah Mandiri (BSM) dengan suku bunga tabungan dan deposito perbankan konvensional. Penelitian ini merujuk pada penelitian yang dilakukan oleh Kaleem dan Isa (2003) di Malaysia. Dengan menggunakan Granger Causality Test. diketahui bahwa tidak ada hubungan antara produk /iending di kedua bank umum syariah tersebut dengan produk simpanan perbankan konvensional. lni artinya bahwa suku bunga tidak memberikan dampak terhadap tingkat imbal hasil BMI dan BSM. Kemudian, hasil uji tersebut diperkuat dengan hasil regresi model distribusi lag, dimana outputnya menunjukkan pengaruh yang sangat rendah di antara obyek penelitian ini. Persamaan-persarnaan tersebut memiliki koefisien determinasi yang sangat rendah dan tidak signifikannya variabel independen baik secara individu maupun secara bersama-sama. Meskipun hasil ini diharapkan tetapi dalam kenyataannya manajemen bank syariah masih mempertimbangkan suku bunga simpanan bank konvensional. Sehingga, kesimpulan penelitian ini perlu ditanggapi secara hail-hati. Meskipun demikian. tingkat imbal hasil simpanan pada bank syariah dan suku bunga simpanan pada bank konvensional tidak dapat diperbandingkan sebagaimana yang berkembang di masvarakal. Ketika manajemen bank syariah menetapkan tingkat imbal hasil tersebut, ia tengah bertindak rasional karena pihak manajemen tidak hanya mempertimbangkan unsur dunia tetapi juga akhirat.
The purpose of this research is to analyze the causal relationship between rate of return of mudharabah saving deposit and mudharabah term deposit under four different categories i.e. I month. 3 months_ 6 months, and 12 months in Bank Muamalat Indonesia (BMI) and Bank Syariah Mandiri (BSM) and interest rate of saving accounts and time deposit in conventional banking. The approach used in this study is similar to the econometric procedure used on Kaleem and lsa (2003) study in Malaysia. According to the Granger causality test, this research indicates that there is no causal relationship between rate of return (pricing) and interest rate of both savings and deposit. It means that interest rate doesn't have impact in all cases on the Islamic rate of return (BMI and BSNi). Afterward, the outputs of distributed-lag models strengthen the Granger test result. Each models has low coefficient of determination and repressors whether individually or jointly semi to be statistically insignificant. Nevertheless this is the expected result; in fact Islamic banking management still considers interest rate of funding at conventional banking. That is why the conclusion of this research should be responded cautiously. However, both rate of return and interest rate have different pricing mechanism. Islamic banking management acts in a rational way when determining its rate of return because it not only considers the immediate financial returns but also the return in the hereafter.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15191
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridho Putra
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi nilai Rasio Kecukupan Modal pada Bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2014. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang diperoleh dari situs Bank Indonesia dan Bursa Efek Indonesia. Sampel yang digunakan berjumlah 16 bank umum. Penelitian ini menggunakan metode panel regression. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bank Size (SIZE), Equity Ratio (EQR) dan Deposit Assets Ratio (DAR) memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) sedangkan Return On Assets (ROA) memiliki pengaruh signifikan positif terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Risk Assets Ratio (RAR) tidak mempunyai pengaruh terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR
ABSTRACT
The objective of this research is to determine the factors that affect toward capital adequacy ratio at banks listed in Indonesia Stock Exchange for 2009-2014 periods. The data used is secondary data obtained from Bank Indonesia and Indonesia Stock Exchange. The sample were 16 commercial banks. This study uses panel regression. The results showed that the Bank Size (SIZE), Equity Ratio (EQR) and Deposits Assets Ratio (DAR) have a significantly negative effect on the Capital Adequacy Ratio (CAR), while the Return on Assets (ROA) has a positive significant effect on the Capital Adequacy Ratio (CAR) and Risk Assets Ratio (RAR) has no effect on Capital Adequacy Ratio (CAR).
2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rendy Hermawan
Abstrak :
Dalam rangka meminimalisir risiko penyelesaian transaksi bursa, KPEI melaksanakan beberapa kegiatan pengendalian risiko yang salah satunya adalah memastikan penempatan agunan yang diberikan oleh Anggota Kliring kepada KPEI telah memenuhi persyaratan sesuai dengan prosedur dan kebijakan yang telah ditentukan oleh peraturan dan ketentuan yang berlaku. Deposito adalah satu aset yang dapat ditempatkan oleh Anggota Kliring sebagai agunan. Agunan Deposito berfungsi sebagai penentu nilai batasan transaksi (trading limit) yang dapat digunakan Anggota Kliring untuk melakukan transaksi di Bursa Efek Indonesia dan sebagai penjamin penyelesaian transaksi bursa. Tujuan penulisan tesis ini adalah untuk menganalisa secara yuridis terhadap penempatan deposito sebagai agunan di KPEI ditinjau dari ketentuan perundang-undangan tentang jaminan yang berlaku di Indonesia. Mengingat yang menjadi obyek agunan adalah deposito yang merupakan benda bergerak, maka penulisan tesis ini bertujuan untuk menganalisa kesesuaian praktik pengikatan deposito sebagai agunan yang dilakukan oleh KPEI dengan mekanisme jaminan menurut ketentuan-ketentuan mengenai jaminan yang berlaku di Indonesia termasuk menganalisa risiko hukum yang mungkin terjadi. Adapun metode penelitian yang dilakukan adalah tipe penilitian hukum yuridis-normatif dengan menggunakan sumber primer, sekunder dan tersier serta analisis data secara kualitatif. ......In order to minimize the risk of transaction settlement of the stock exchange, KPEI carries out several risk control activities, one of which is to ensure placement of collateral provided by Clearing Member to KPEI has fulfilled the requirements in accordance with the procedures and policies as determined by the prevailing rules and regulations. Deposit is one of assets that can be placed by a Clearing Member as a collateral. Deposit collateral serves as a determinant of the limit value of the transaction (trading limit) that can be used by Clearing Member to conduct transactions on the Indonesia Stock Exchange and as securities exchange transaction settlement guarantee. The purpose of this thesis is to analyze the juridical of the use of deposit as collateral in KPEI in terms of prevailing regulations concerning guarantee in Indonesia. Considering that the object of collateral is a deposit that is a moving object (benda bergerak), the writing of this thesis aims to analyze the suitability of deposit binding practices as collateral which is carried out by KPEI with mechanism of guarantee according to the applicable provisions concerning guarantee in Indonesia including analyzing possible legal risk. The method of research conducted is the type of juridical-normative legal research by using primary, secondary and tertiary sources as well as qualitative data analysis.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2018
T50091
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christopher Hendrik Samuel Jouwena
Abstrak :
[ABSTRAK
Masyarakat sering memanfaatkan jasa perbankan maka banyak hubungan yang terjadi antara masyarakat dan bank dengan perjanjian tertulis atau tidak tertulis. Namun nasabah atau calon nasabah tidak selalu memperhatikan klausula di dalam perjanjian tersebut telah ditetapkan terlebih dahulu oleh Bank. UUPK telah mengatur larangan penggunaan klausula tertentu di dalam perjanjian nasabah dan bank, tapi dalam prakteknya terdapat Bank yang mencantumkan klausula baku seperti melepas tanggungjawab atas kerugian yang dialami nasabah saat sedang atau setelah memanfaatkan jasa perbankan. Bank tidak bisa berlindung dengan perjanjian baku yang telah dibuat sebelumnya apabila klausula perjanjian tersebut mencantumkan hal-hal yang dilarang untuk dicantumkan oleh UUPK.
ABSTRACT
People often using banking services, therefore lots of relations happen between individuals and banks, either in the form of written agreement or unwritten consent. However, customers or prospects are not always aware of the contents in the agreement whereas the clauses has already been provisioned by the bank. UUPK prohibits the usage of such particular clause in the mentioned above agreement, in common practice, there are banks that include prohibited clauses. One of the clause that is prohibited by UUPK to be included in the bank-customer agreement is ?bank is not responsible for customer?s loss while and/or after using the bank?s services?. In fact, Bank that cause loss to customers has to be responsible for customer?s loss and can not protect itself using the standard clauses that has been made before by the bank, if such clauses are prohibited by UUPK to be included in the bank-customers agreement.;People often using banking services, therefore lots of relations happen between individuals and banks, either in the form of written agreement or unwritten consent. However, customers or prospects are not always aware of the contents in the agreement whereas the clauses has already been provisioned by the bank. UUPK prohibits the usage of such particular clause in the mentioned above agreement, in common practice, there are banks that include prohibited clauses. One of the clause that is prohibited by UUPK to be included in the bank-customer agreement is ?bank is not responsible for customer?s loss while and/or after using the bank?s services?. In fact, Bank that cause loss to customers has to be responsible for customer?s loss and can not protect itself using the standard clauses that has been made before by the bank, if such clauses are prohibited by UUPK to be included in the bank-customers agreement., People often using banking services, therefore lots of relations happen between individuals and banks, either in the form of written agreement or unwritten consent. However, customers or prospects are not always aware of the contents in the agreement whereas the clauses has already been provisioned by the bank. UUPK prohibits the usage of such particular clause in the mentioned above agreement, in common practice, there are banks that include prohibited clauses. One of the clause that is prohibited by UUPK to be included in the bank-customer agreement is “bank is not responsible for customer’s loss while and/or after using the bank’s services”. In fact, Bank that cause loss to customers has to be responsible for customer’s loss and can not protect itself using the standard clauses that has been made before by the bank, if such clauses are prohibited by UUPK to be included in the bank-customers agreement.]
2015
S60593
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saragih, Johanes
Abstrak :
ABSTRAK
Pada saat nilai tukar Rupiah cenderung mengalami depresiasi, tingkat suku bunga deposito Rupiah yang relatif tinggi dibanding dalam valas belum memberikan kepastian bahwa masyarakat akan memilih deposito Rupiah. Pilihan ini masih dipengaruhi oleh ekspektasi masyarakat terhadap perkembangan nilai tukar tersebut. Jika ekspektasi tersebut menyimpulkan bahwa tingkat depresiasi Rupiah ternyata lebih tinggi dibanding dengan selisih antara tingkat suku bunga deposito Rupiah dengan valas maka bagi masyarakat akan lebih menguntungkan memilih deposito valas. Jika ekspektasi tersebut menyimpulkan sebaliknya maka bagi masyarakat akan lebih menguntungkan memilih deposito Rupiah.

Dalam sistem nilai tukar Rupiah yang tetap (fixed exchange rate system) spekulasi deposito tersebut tetap berlangsung, namun sifatnya sangat diskrit. Kai tan perkembangan sebelumnya dengan sekarang dan masa datang seakan tidak ada. Keadaan ini tak ubahnya seperti sebuah grafik fungsi yang terputus-putus - namun erratic. Hal ini dimungkinkan karena begitu besarnya intervensi Pemerintah terhadap pengendalian nilai tukar Rupiah terhadap valuta asing. Perilaku Pemerintah merupakan indikator pokok untuk memperkirakan perkembangan nilai tukar Rupiah di masa yang akan datang. Dalam sistim ini, peran mekanisme pasar tidak dominan dalam menentukan tingkat harga Rupiah terhadap satu satuan valuta asing tertentu.

Dalam sistem nilai tukar yang mengambang (managed floating), intervensi Pemerintah jauh dikurangi. Oleh karena itu mekanisme pasar semakin besar peranannya dalam menentukan harga Rupiah. Spekulasi yang melibatkan nilai tukar menjadi lebih dinamik dan lebih dapat digambarkan adanya saling keterkaitan antara perkembangan periode sebelumnya dengan sekarang dan yang akan datang. Dalam memperkirakan nilai tukar Rupiah terhadap valuta asing tertentu, telah dapat dimanfaatkan berbagai variabel yang kepekaannya terhadap perkembangan pasar sangat besar seperti tingkat perubahan nilai tukar itu sendiri, tingkat suku bunga Rupiah, tingkat suku bunga valas, laju inflasi domestik dan luar negeri. Jika semua variabel ini dinyatakan dalam sebuah persamaan matematik maka akan diperoleh hubungan berikut :

it= (iFx + d +INFd) - (iRp + INFf)

Seandainya laju inflasi domestik (INFd) dianggap sama atau mungkin tidak dapat dibandingkan dengan laju inflasi di luar negeri tempat valas berasal (INFf), maka akan diperoleh kondisi berikut: IT= (iFx + d - iRp) dengan pola interaksi Variabel IT disebut juga differensial tingkat suku bunga. Masyarakat akan cenderung memilih deposito valas bilamana angka IT positif. Oleh karena itu kondisi nilai IT merupakan indikator langsung bagi masyarakat untuk menentukan pilihan apakah mendepositokan uangnya dalam valas atau Rupiah.

Jika nilai IT cenderung meningkat maka akan meningkatkan jumlah deposito valas masyarakat dalam bank. Sebaliknya, jika nilai IT mengecil maka insentif dari deposito valas akan turut mengecil sehingga mengalihkan pilihan masyarakat kepada deposito dalam Rupiah.

Pada Kondisi I digambarkan bahwa dalam keadaan dimana tingkat suku bunga deposito Rupiah lebih tinggi dibanding tingkat suku bunga deposito dalam salah satu valas dan pada saat yang sama ni lai tukar Rupiah terhadap valas tersebut cenderung mengalami apresiasi, maka deposito Rupiah akan lebih menguntungkan dibanding dalam valas.

Akan tetapi jika pada saat yang sama justru ter jadi depresiasi terhadap Rupiah, disini masyarakat menghadapi dua pi l ihan deposito Rupiah atau val as tersebut. Deposito Rupiah dipilih jika selisih tingkat suku bunga deposito Rupiah dan valas tersebut jauh lebih tinggi dibanding tingkat depresiasi Rupiah. Sebaliknya, masyarakat akan cenderung memilih deposito dalam valas jika selisih antar tingkat suku bunga tersebut lebih kecil dari tingkat depresiasi Rupiah. Dalam keadaan ini, depresiasi Rupiah merupakan disinsentif terhadap investasi deposito dalam Rupiah.

Sementara itu Kondisi II menggambarkan keadaan tingkat suku bunga yang berlawanan dengan Kondisi I di atas. Bi lamana tingkat suku bunga deposito Rupiah lebih rendah dibanding tingkat suku bunga dalam valas, dan pada saat yang sama nilai tukar Rupiah terhadap valas tersebut cenderung meningkat deposito (apresiasi), dalam valas maka masyarakat cenderung memilih jika selisih tingkat suku bunga dibanding tingkat apresiasi Rupiah. tingkat bunga tersebut lebih rendah tersebut lebih besar Namun jika selisih dibanding tingkat apresiasi Rupiah maka pilihan masyarakat cenderung jatuh pada deposito Rupiah. Bilamana terjadi depresiasi Rupiah dalam Kondisi II ini terhadap valas tersebut maka deposito yang dipilih adalah deposito dalam Rupiah.

Secara umum disimpulkan bahwa tiap pi l ihan jatuh pada deposito Rupiah, maka tanda variabel IT senantiasa negatif. Jika tanda IT adalah positif ini merupakan indikasi adanya insentif yang lebih besar yang bisa diperoleh masyarakat jika melakukan investasi dalam deposito valas.

Kondisi I lebih relevan bagi perekonomian Indonesia sebagaimana dijelaskan berikut ini. Mengingat tingkat ketidakpastian (uncertainty) dalam perekonomian Indonesia secara umum masih lebih tinggi dibanding negara pembanding dalam studi ini, maka tingkat resiko investasi di Indonesia pun menjadi relatif lebih tinggi. Karena tingkat suku bunga merupakan cermin sebagian dari tingkat resiko tersebut (high risk-high return, low risk-low return) maka otomatis tingkat suku bunga di Indonesia senantiasa cenderung lebih tinggi
1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1996
S23055
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Anwari
Jakarta: Balai Aksara, 1984
346.086 ACH a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>