Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riza Zulkarnain
"Microbial Desalination Cell (MDC) 3 Chamber merupakan salah satu teknologi desalinasi yang tidak memerlukan listrik dalam menjalankan desalinasi. Namun, lamanya waktu desalinasi dan rendahnya salt removal yang dihasilkan masih menjadi kendala. Penelitian dilakukan dengan menguji coba penggunaan Debaryomyces hansenii ke MDC 3 Chamber yang baru dengan rasio volume anoda : volume garam : volume katoda yaitu 2:1:2 dan 9:1:9 dan substrat yaitu glukosa serta larutan NaCl awal 30 g/L. Variasi yang digunakan dalam penelitian yaitu rasio kultur terhadap substrat dan kenaikan volume kultur dan substrat. Untuk masing-masing MDC 3 chamber, dilakukan pengukuran salinitas dan tegangan listrik tiap jam. Data kemudian diolah untuk mendapatkan nilai salt removal sedangkan estimasi parameter kinetika Monod yaitu Pmax dan KS menggunakan Solver.
Hasil penelitian menujukkan bahwa pada kondisi optimum MDC 3 chamber yaitu pada kenaikan volume kultur dan substrat sebesar 1,5 kali dengan menggunakan Debaryomyces hansenii terbukti efektif dan cukup cepat dalam menurunkan salinitas (salt removal) yaitu 55,03 % pada jam ke-40 untuk rasio volume chamber 9:1:9 dan 30, 55 % pada jam ke-25. untuk rasio volume chamber 2:1:2. Besarnya konsentrasi awal substrat yang digunakan berpengaruh pada densitas daya yang dihasilkan. Persamaan Monod untuk kinetika MDC 3 chamber dapat diaplikasikan dengan baik pada MDC 3 chamber rasio volume chamber 2:1:2 Saccharomyces cerevisiae dan MDC 2:1:2 - Debaryomyces hansenii dengan nilai Pmax dan KS yaitu 0,103 W/m3 ; 1,13 x 104 mg/L ; 0,151 W/m3 ; 1,09 x 105 mg/L. Namun, persamaan Monod tidak dapat diaplikasikan untuk MDC 3 chamber rasio volume 9:1:9 - Debaryomyces hansenii.
......
Microbial Desalination Cell (MDC) 3 Chamber is one of the desalination technology that does not require electricity to run desalination. However, the length of time for desalination and low of salt removal still a constraint. The study was conducted with the use of Debaryomyces hansenii tested to MDC 3 new Chamber with anode volume ratio: the volume of salt: the volume of 2:1:2 and 9:1:9 cathode and the substrate is glucose and initial NaCl 30 g / L. Variation used in the study of culture to substrate ratio and the increase in the volume of the culture and the substrate. For each of the 3 chamber MDC, salinity measurements and the power supply voltage were taken every hour. The data is then processed to obtain salt removal while estimates of the value of the Monod kinetic parameters, namely Pmax and KS using Solver.
The results showed that the optimum conditions MDC 3 chamber culture is on the rise and substrate volume of 1.5 times using Debaryomyces hansenii proven effective and fast enough to lower the salinity (salt removal) is 55.03% at the 40th hour for the ratio chamber volume 9:1:9 and 30, 55% at the 25th hour. to chamber volume ratio 2:1:2. The magnitude of the initial concentration of the substrate that is used affects the generated power density. Monod equation to the kinetics of MDC 3 chamber can be applied to both the MDC 3 chamber volume ratio 2:1:2 Saccharomyces cerevisiae and MDC 2:1:2 - Debaryomyces hansenii and Pmax value is 0.103 W/m3 ; KS; 1.13 x 104 mg/L ; 0.151 W/m3 ; 1.09 x 105 mg/L. However, the Monod equation can not be applied to MDC 3-chamber volume ratio 9:1:9 - Debaryomyces hansenii."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T41539
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Agil Fadhel Kurnianto
"Teknologi desalinasi perlu dimanfaatkan untuk memurnikan air garam yang tersedia, termasuk air laut untuk memenuhi kebutuhan air bersih yang semakin meningkat akibat pertumbuhan penduduk serta kebutuhan industry lainnya. Beberapa metode desalinasi, seperti metode termal, membran, dan pertukaran ion, terus dikembangkan tetapi masih memiliki beberapa kekurangan. Oleh karena itu, metode desalinasi alternatif baru dengan atomisasi droplet yang memanfaatkan fenomena air entrainment sedang dikembangkan. Studi ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari diameter nozzle dan tekanan terhadap sudut semprotan untuk mengkarakterisasi kabut pada proses desalinasi dari hasil perancangan desain menggunakan microbubble. Studi ini menggunakan air laut yang direkayasa kadar garam sebesar 85 ppm, yang dipompa kemudian dialirkan melalui nozzle dengan diameter kecil menjadi droplet. Penggunaan microbubble test section juga digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem. Data kuantitatif dari hasil eksperimen diperoleh dari alat ukur dan data kualitatif dalam bentuk video yang diperoleh dengan menggunakan kamera untuk diolah menjadi data kuantitatif dengan menggunakan pengolahan citra Image-J. Hasil studi menunjukkan bahwa tekanan mempengaruhi karakteristik semprotan air berbentuk kerucut penuh. Didapatkan konfigurasi sistem penyemprotan terbaik berdasarkan desain sistem dengan nozel berdiameter 0.2 mm pada tekanan 9 bar dengan nilai laju produksi 8.25 mL/30 menit dan tingkat kadar garam 48 ppm dengan penggunaan injeksi microbubble. Hasil penggunaan injeksi microbubble juga meningkatkan hasil sistem sebesar 16.4% laju produksi air dan 3.5% pengurangan kadar garam. sehingga penggunaan microbubble direkomendasikan untuk diterapkan.
......Desalination technology needs to be used to purify available salt water, including sea water to meet the increasing demand for clean water due to population growth and other industrial needs. Several desalination methods, such as thermal, membrane, and ion exchange methods, are being developed but still have some drawbacks. Therefore, a new alternative desalination method with droplet atomization utilizing the air entrainment phenomenon is being developed. This study aims to analyze the effect of the nozzle diameter and pressure on the spray angle to characterize the mist in the desalination process from the results of the design using microbubble. This study uses engineered seawater with a salt content of 85 ppm, which is pumped and then flowed through a nozzle with a small diameter into droplets. The use of microbubble test section is also used to improve system performance. Quantitative data from experimental results obtained from measuring instruments and qualitative data in the form of video obtained by using a camera to be processed into quantitative data using Image-J image processing. The results of the study show that pressure affects the characteristics of a full cone-shaped water spray. The best spraying system configuration was obtained based on the system design with a nozzle diameter of 0.2 mm at a pressure of 9 bar with a production rate of 8.25 mL/30 minutes and a salinity level of 48 ppm with the use of microbubble injection. The results of using microbubble injection also increased the system yield by 16.4% water production rate and 3.5% reduction in salt content. so the use of microbubble is recommended to be applied"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dio Prakoso
"Krisis air bersih sedang terjadi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Kondisi Indonesia yang merupakan negara perairan memunculkan ide untuk memanfaatkan air laut sebagai sumber air bersih. Teknik desalinasi yang sudah ada terkendala masalah tingginya energi operasi yang dibutuhkan. Masalah ini dapat teratasi dengan Microbial Desalination Cell (MDC), sebuah sel bioelektrokimia yang memiliki kemampuan mendesalinasi air garam. Penelitian tentang MDC sebelumnya yang dilakukan di Universitas Indonesia telah berhasil memanfaatkan kultur murni Saccharomyces cerevisiae untuk mereduksi 34,52% garam tanpa sumber listrik atau termal. Dalam penelitian kali ini, kultur murni akan diganti dengan model limbah tempe, agar menambahkan efek tambahan berupa penguraian limbah dan menimisasi biaya substrat. Variasi penggunaan buffer, tipe elektrolit, dan penambahan kultur campuran bakteri limbah tempe dilakukan untuk melihat pengaruh terhadap pengurangan kadar garam. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dengan elektrolit KCl + NH4Cl dan pengontrolan pH dengan buffer pH 7 dan penambahan kultur campuran menghasilkan kinerja desalinasi terbaik dengan laju pengurangan garam 33,78%.

Water crisis is a world scale problem happening also in Indonesia. As an archipelago, infinite clean water can be achieved by processing seawater. Current desalination technique need high input energy for heat or electricity. Microbial Desalination Cell (MDC), a bioelectrochemistry cell which has desalination function. Former desalination study in Universitas Indonesia show that Saccharomyces cerevisiae culture can remove 34,52 % salt. In this study, the culture is replaced by tempe wastewater for efficiency and show the wastewater treatment potential from MDC. The variations involving effect of buffer usages, type of electrolyte, and addition of tempe wastewater bacteries mix culture to salt removal. This research shows that MDC using NH4Cl + KCl as electrolyte, usage of buffer pH 7, and addition of mix culture shows best salt removal (33,78%)"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55340
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fachryan Zuhri
"Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang diproyeksikan akan mengalami krisis air bersih pada tahun 2025. Microbial Desalination Cell (MDC) merupakan teknologi baru yang berkelanjutan untuk mendesalinasi air garam menjadi air bersih dengan memanfaatkan langsung listrik hasil dari proses oksidasi senyawa organik oleh bakteri. Potensi penggunaan limbah sebagai bahan bakar pada MDC kini mulai menarik perhatian. Pada penelitian ini, limbah cair tempe dimanfaatkan sebagai substrat. Untuk meningkatkan kinerja MDC, maka akan dievaluasi pengaruh konsentrasi metilen biru (MB) 0,1, 0,2, dan 0,4 mM sebagai mediator redoks pada ruang anoda, laju aerasi 250 dan 500 mL/menit pada ruang katoda, dan jenis limbah tempe yang digunakan (limbah model dan limbah lndustri). Terlihat peningkatan power density dengan penambahan MB dan aerasi katoda, namun sebaliknya kinerja desalinasi mengalami penurunan. Hasil terbaik dari penelitian ini didapatkan pada penggunaan limbah tempe industri, tanpa penambahan MB, dan tanpa aerasi katoda dengan besar salt removal 17,89%, dan besar power density rata-rata yang dihasilkan 44,74 mW/m3.

Indonesia is one of countries in the world that will undergo water crisis phenomena in 2025. Microbial desalination cell (MDC) offers a new and sustainable technology to desalinate saltwater by directly utilizing the electrical power generated by bacteria during organic matter oxidation. The potential use of waste as fuel in MDC has started to attract the attention. In this research, tempe wastewater will be used as substrate. To improve the performance of MDC, the effect of methylene blue concentration (MB) 0,1, 0,2, dan 0,4 mM in anolyte, cathodic aeration rate 250 and 500 mL/min, and types of tempe wastewater (model and industrial) are evaluated. The addition of MB and cathodic aeration can increase power density, but decrease the desalination rate. This research shows that MDC using industrial tempe wastewater without addition of MB and cathodic aeration, give the best performance by salt removal 17,89%, and average power density 44,74 mW/m3."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59744
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Esa Respati
"ABSTRAK
Kebutuhan air bersih di Dunia semakin meningkat, sementara jumlahnya semakin berkurang dikarenakan sumber air yang semakin menurun. Untuk mengatasi hal tersebut, akan digunakan teknologi desalinasi berbasis teknologi wickless-heat pipe sebagai salah satu solusi untuk menghasilkan air bersih. Tujuan penelitian ini adalah mendesain alat desalinasi berbasis teknologi wickless-heat pipe yang efektif untuk diterapkan dalam desalinasi dengan memanfaatkan tenaga matahari. Tujuan penelitian adalah mengetahui efektivitas alat tersebut sehingga untuk menghasilkan air tawar, dan mengetahui fenomena yang terjadi dalam proses desalinasi berbasis teknologi wickless-heat pipe. Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan menguji kemampuan alat desalinasi bertingkat berbasis teknologi wickless-heat pipe two phase closed thermosyphon .Plat asbsorber aluminium digunakan untuk memanaskan air laut di bak pertama dan Wickless-Heat pipe digunakan untuk menyerap energi kalor matahari yang akan digunakan dalam mengevaporasi air laut yang ada di dalam bak setelahnya. Pengujian yang dilakukan dengan memvariasikan flow rate di jalur inlet dan ketinggian air di bak desalinasi bagian atas. Dari penelitian ini diketahui bahwa,hasil maksimum yang dapat dihasilkan sistem desalinasi selama satu hari adalah 310 ml dengan efisiensi harian maksimum sebesar 23 . Pengunaan wickless-heat pipe pada sistem desalinasi mengakibatkan naik nya efisiensi sistem desalinasi hingga 15.

ABSTRACT
World citizens always increasing each second, so fresh water as the major needs for human would rise too. Meanwhile, quantity of fresh water is dwindling because of diminishing water resources. To overcome this, we should use the beneficial solar clean renewable energies, especially for remote areas. In this study, to absorb the solar energy , we used integrated cascading solar desalination utiliizing plate absorber and wickless heat pipe as one solution to produce clean fresh water. The purpose of this study is to design desalination apparatus , which not only effective producing fresh water but also have a good efficiency in absorbing solar energy. The research objective was to determine the effectiveness of the apparatus so as to produce fresh water, and knowing the phenomena that occurs in the desalination process. The apparatus works by seawater flowing from the reservoir to the Plate absorber, which is used to preheat the sea water in the first level basin and then wickless heat pipe is used to absorb solar heat energy to be evaporated water in the second tier basin afterwards. Wickless heat pipes two phase closed thermosyphon used in this experiment has a 60 cm long with 60 filling ratio and 50 aspect ratio. Experiments were performed by varying the flow rate in the inlet of the apparatus and the water height in the first level basin. From this research it is known that the daily maximum yield that can be produced by the desalination system is 310 ml with maximum daily efficiency of 23 . The use of wickless heat pipe on the desalination system resulted in an increase in the efficiency of the desalination system by up to 15. "
2017
S68913
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatyya Hasanah
"Semakin meningkatnya populasi, semakin besar pula kebutuhan akan air minum sehingga ketersediaan air bersih pun semakin berkurang. Desalinasi berbasis tenaga matahari merupakan salah satu solusi aplikatif untuk menghasilkan air tawar di Indonesia. Sebagai negara kepulauan dan berada di bawah garis khatulistiwa, Indonesia memiliki potensi dalam mengembangkan desalinasi berbasis tenaga matahari dimana kedua sumber daya baik tenaga matahari dan air laut cukup berlimpah di negara ini.
Penelitian ini menggunakan rancangan sederhana distiler dengan model seperti solar kolektor dan memanfaatkan fenomena natural evaporasi-kondensasi. Distiler pada penelitian ini dimanufaktur dengan menggunakan material sederhana yang sudah banyak berada di pasaran seperti aluminum, kayu, kaca, plastik filem, dan rangka lemari. Penelitian ini berkonsentrasi dalam kemampuan distiler dalam menyerap energi kalor matahari dan penggunaan energi kalor tersebut dalam proses kondensasi guna memproduksi air tawar. Pengukuran volume dilakukan selama 4 hari pada intensitas matahari yang berbeda-beda di setiap harinya.
Melalui penelitian ini dapat disimpulkan bahwa intensitas matahari telah ada saat cahaya matahari mulai terlihat di pagi hari pada pukul 6 pagi dan difusi energi kalor matahari telah mulai dimanfaatkan pada pagi hari tersebut. Akan tetapi kinerja distiller masih sangat rendah, hal ini terlihat dari angka efisiensi yang hanya mencapai 3,81%. Rendahnya kinerja distiller disebabkan antara lain losses yang terjadi pada distiller dari segi desain, proses kerja, maupun cuaca. Karenanya dibutuhkan rekayasa pada distiller berupa perubahan variabel fisis maupun teknis.
......The increasing population, the greater the need for drinking water, so the availability of clean water also decreases. Desalination solar energy is one solution applicable to produce freshwater in Indonesia. As an archipelago and is located below the equator, Indonesia has the potential to develop solar desalination where both resources both solar and ocean water is quite abundant in this country.
This study used a simple design of distiller with model such as solar collector and utilize the natural phenomenon of evaporation-condensation. The distiller in this study was manufactured by using a common material thas has been on the market such as aluminum, wood, glass, plastic film, and iron frame. This study concentrates on the ability of distiller to absorb solar heat energy and the use of that heat energy in the process of condensation to produce freshwater. Volume measurement of the produces water performed during 4 days in the sun‟s intensity varying each day.
Through this study we can conclude that the intensity of the sun has been there as the sunlight began to be seen in the morning at 6 am and diffused solar heat energy has begun to be exploited in that early morning. However, distiller's performance is still very low, as seen from the efficiency figures which only reached 3.81%. The low performance of distiller due among other losses that occur in the distiller in terms of design, work processes, and the weather. Hence the distiller be required engineering changes by changing the variables both physical and technical."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62650
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hidayati Istiqomah
"Salah satu wilayah yang sangat menjanjikan dengan keberadaan danaunya yaitu Universitas Indonesia. Universitas Indonesia (UI) memiliki enam danau dengan total luas 269.107 m2 yang sangat penting keberadaannya bagi keseimbangan lingkungan sekitarnya. Saat ini keberadaan danau UI sudah tercemar dengan nilai COD sekitar <1 - 8.000 mg/l karena banyak sampah yang masuk dan tertimbun di dalamnya, sehingga diperlukan perhatian lebih agar pencemaran yang terjadi tidak semakin meningkat. Microbial Desalination Cell (MDC) merupakan sistem pengembangan dari Microbial Fuel Cell (MFC), yang memiliki kemampuan mendesalinasi air laut serta dapat memproduksi listrik dengan menggunakan mikroorganisme sebagai pengurai limbahnya. Selain itu, metode MDC juga dapat menurunkan kadar limbah yang terkandung di dalam substrat yang digunakan. Untuk meningkatkan kinerja MDC, penelitian ini memanfaatkan arang hayati dari sekam padi untuk mengkaji performa natrium perkarbonat di chamber katoda dengan variasi konsentrasi 0,05 M; 0,1 M; 0,15 M; dan 0,2 M, serta performa penambahan konsorsium bakteri pada substrat. Hasil terbaik dari penelitian MDC ini, pada variabel konsentrasi natrium perkarbonat 0,15 M dengan penurunan COD dan BOD yaitu 93,99% dan 83,78% dan pada variabel penambahan konsorsium bakteri sebanyak 1 mL dengan penurunan COD dan BOD 90,04% dan 56,52%.
......
One of the most promising areas with the existence of the lake is Universitas Indonesia. Universitas Indonesia UI has six lakes with a total area of 269,107 m2 which is very important for its existence to balance the surrounding environment. Currently, the existence of UI lake has been contaminated with the COD value of about 1 to 8.000 mg L due to a lot of garbage that enters and buried in it, so that more attention is needed so that pollution will not increase. Microbial Desalination Cell MDC is a development system of Microbial Fuel Cell MFC , which has the ability to desalinate seawater and can produce electricity by using microorganisms as waste decomposers. In addition, MDC method can also reduce the level of waste contained in the substrate used. To improve the performance of MDC, this study utilizes bio charcoal from rice husks to assess the performance of sodium percarbonate in the cathode space with a variation of 0.05 M concentration 0.1 M 0.15 M and 0.2 M, and the performance of the addition of bacterial consortium on the substrate. The best results of this MDC study, in the variation of 0.15 M sodium percarbonate concentration with a decrease of COD and BOD of 93.99 and 83.78 and in variation of addition of bacterial consortium of 1 mL with decrease of COD and BOD 90.04 and 56.52."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simangunsong, Valerie Deva
"Air bersih merupakan kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia. Namun demikian, kebutuhan akan air bersih di Indonesia masih diselimuti berbagai permasalahan kompleks. Sulitnya akses untuk memperoleh air bersih, rendahnya kualitas air yang diperoleh menjadi masalah utama yang menimpa sebagian masyarakat, terutama yang tinggal di daerah pinggiran. Masyarakat di daerah pantai maupun muara, menghadapi masalah dimana mereka menggunakan air asin yang memiliki tingkat salinitas 5 permil - 30 permil untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ketiadaan pasokan listrik pada sebagian daerah semakin membatasi masyarakat dalam penggunaan teknologi desalinasi aktif untuk mengolah air yang tersedia. Dengan demikian, desalinasi tenaga matahari adalah jawaban yang tepat atas permasalahan yang ada.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana karakteristik dari alat desalinasi tenaga surya, Solar Still X dalam menghasilkan air tawar jika dioperasikan di Indonesia dengan menggunakan air laut. Penelitian ini dilakukan dengan merekayasa beberapa faktor yang berpengaruh, seperti sudut inklinasi, dan jenis air input. Pengambilan data temperatur, kelembapan, dan hasil air terdesalinasi dilakukan dari pukul 06.00 ndash; 18.00 WIB. Rekapitulasi jumlah air dan tingkat salinitas dilakukan setiap jam. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa sudut inklinasi efektif di wilayah Depok adalah sebesar 20o, dan efisiensi harian alat ini sebesar 20,48.
......Freshwater is the basic needs in human life. However, the need of freshwater in Indonesia still faces some complex problems. Difficulty of freshwater access, low quality of water obtained are the main problems facing society, especially people who live in estuary area. People who live near to estuary, suffer from this problem where they use brackish water, which salinity is around 5 permil 30 permil for daily needs.Lack of electricity in some area limits people to use active desalination technology to desalinate the water available. This condition makes solar desalination technology as an appropriate answer for these problems.
This research is aiming to obtain the characteristics of Solar Still X solar desalination technology to produce freshwater if it is operated in Indonesia using seawater. In this research, some factors influenced such as inclination and water input type are varied. The measurement of temperature, relative humidity, and amount of freshwater water produced was done from 06.00 ndash 18.00. The recapitulation of water produced and salinity level was taken per hour. Based on this research it is obtained that the effective inclination for desalination panel operated in Depok is 20o and the efficiency of this desalination solar still is 20,48. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Novaldy Sangadji
"ABSTRAK
Pulau Sumba memiliki salah satu rasio elektrifikasi terendah di Indonesia yaitu 50,9%. Dua tantangan geografis utama yang dihadapi Pulau Sumba adalah logistik dan kekeringan berkala yang menyebabkan sulitnya akses ke air bersih. Studi ini dimulai dengan menentukan permintaan energi untuk mendapatkan volume LNG yang dibutuhkan sambil mempertimbangkan permintaan air bersih. Analisis batimetri dilakukan untuk menentukan lokasi dermaga yang tepat dan konfigurasi lokasi terminal yang tepat berdasarkan kedalaman laut. Teknologi ini menggunakan IFV dengan refrigeran HFE-7100 untuk menghasilkan gas regasified yang secara bersamaan menggunakan energi dingin LNG untuk mendinginkan air laut ke titik eutektik -21,11oC. Aspek teknologi yang diteliti adalah aspek desain unit regasifikasi dan unit desalinasi air laut. Simulasi proyek dilakukan dengan menggunakan Unisim Desing dan Superpro Design. Hasil perhitungan untuk mendapatkan gas yang dibutuhkan adalah 2 MMSCFD dengan 1038 BTU / scf GHV dan menghasilkan 99,78% air murni dari 3.408.880 liter / hari menggunakan energi dingin 870 kJ / kg. Aspek ekonomi yang diteliti adalah analisis studi kelayakan menggunakan metode arus kas dengan proyek PPP dengan skema BOT. Analisis profitabilitas memperoleh skema S-4 sebagai opsi paling ekonomis dengan WACC 9,16%, NPV $ 3,564, PBP 8,11 tahun dan IRR 9,16%. Harga gerbang pabrik dihitung menjadi $ 15,93 / MMBTU dengan kontribusi harga regasifikasi $ 6,80 / MMBTU.

ABSTRACT
Sumba Island has one of the lowest electrification ratios in Indonesia at 50.9%. The two main geographical challenges facing Sumba Island are logistics and periodic drought which makes it difficult to access clean water. The study begins by determining the energy demand to obtain the required LNG volume while considering the demand for clean water. Bathymetry analysis is carried out to determine the exact location of the pier and the configuration of the correct terminal location based on the depth of the sea. This technology uses IFV with HFE-7100 refrigerant to produce regasified gas which simultaneously uses cold LNG energy to cool sea water to the eutectic point of -21.11 ° C. The technological aspects studied are the design aspect of the regasification unit and seawater desalination unit. Project simulations are carried out using Unisim Desing and Superpro Design. The calculation result to get the gas needed is 2 MMSCFD with 1038 BTU / scf GHV and produces 99.78% pure water from 3,408,880 liters / day using cold energy of 870 kJ / kg. The economic aspect studied is the analysis of the feasibility study using the cash flow method with PPP projects under the BOT scheme. Profitability analysis obtained the S-4 scheme as the most economical option with a WACC of 9.16%, NPV of $ 3,564, PBP of 8.11 years and IRR of 9.16%. The factory gate price is calculated to be $ 15.93 / MMBTU with a regasification price contribution of $ 6.80 / MMBTU."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Nur Ilham Sukmara
"

Rata-rata kebutuhan akan air bersih perorang di Indonesia dapat mencapai 144 liter per hari. Ketersediaan air bersih saat ini sudah menipis akibat perubahan iklim, dan pertumbuhan populasi. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, ketersediaan air dalam Bumi, khususnya air laut, membutuhkan pengembangan teknologi untuk pengolahan air laut menjadi air yang dapat digunakan untuk kebutuhan. Salah satu teknologi penjernihan air disebut dengan desalinasi. Terdapat dua metode yang ada dalam proses desalinasi yaitu membran dan termal. Namun, kedua metode ini masih tergolong mahal. Oleh karena itu, penelitian terhadap alternatif baru untuk metode desalinasi dengan memanfaatkan fenomena air entrainment untuk menghasilkan microbubble dilakukan. Penelitian ini merekayasa air laut dengan membuat larutan air garam untuk dipompa melewati nozzle dengan diameter tertentu yang dapat menghasilkan kabut dari larutan air garam yang sudah dipompa. Kabut yang keluar dari nozzle kemudian akan dialirkan menuju alat air entrainment dan dikondensasikan oleh microbubble yang terjadi karena proses air entrainment. Variasi parameter dilakukan pada konfigurasi alat penelitian ini dengan parameter jumlah nozzle, diameter nozzle, dan tekanan. Data kuantitatif yang didapatkan dari penelitian ini didapatkan dari instrumen alat ukur dan data kualitatif dari penelitian adalah video saat melakukan percobaan dengan alat penelitian lalu diolah menjadi gambar agar dapat diolah sehingga menjadi data kuantitatif menggunakan perangkat lunak pengolahan gambar. Hasil penelitian menunjukan bahwa jumlah nozzle memengaruhi debit aliran dan semprotan dari nozzle memiliki karakteristik semprotan dengan bentuk full cone spray.

 


The average need for clean water for one person in Indonesia can reach 144 liters per day. The availability of clean water is currently running low due to climate change, and population growth. To provide the need for clean water, the availability of water in the Earth, especially sea water, requires the development of technology for processing seawater into water that can be used for necessities. One of the water purification technologies is called desalination. There are two methods in the desalination process, membrane and thermal. However, these two methods are still quite expensive. Therefore, research on a new alternative to the desalination method by utilizing the air entrainment phenomenon to produce microbubble was carried out. This research using salt water instead of seawater. The salt water pumped through a nozzle with a certain diameter that could produce mist from a pumped salt water. The mist that comes out of the nozzle will then flow into the air entrainment device and be condensed by the microbubble that occurs due to the air entrainment process. Variation of parameters is carried out in the configuration of this research device with the parameters of the number of nozzles, nozzle diameter, and pressure. The quantitative data obtained from this study were obtained from measuring instruments and qualitative data from the study were videos when conducting experiments with research device and then processed into images so that they could be processed so that they became quantitative data using image processing software. The results show that the number of nozzles affects the flow rate and the spray from the nozzle has the characteristics of a full-cone spray.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>