Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 75 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Febri Liantoni
Abstrak :
Ant Colony Optimization (ACO) is a nature-inspired optimization algorithm which is motivated by ants foraging behavior. Due to its favorable advantages, ACO has been widely used to solve several NP-hard problems, including edge detection. Since ACO initially distributes ants at random, it may cause imbalance ant distribution which later affects path discovery process. In this paper an adaptive ACO is proposed to optimize edge detection by adaptively distributing ant according to gradient ana-lysis. Ants are adaptively distributed according to gradient ratio of each image regions. Region which has bigger gradient ratio, will have bigger number of ant distribution. Experiments are conducted using images from various datasets. Precision and recall are used to quantitatively evaluate perfor-mance of the proposed algorithm. Precision and recall of adaptive ACO reaches 76.98% and 96.8%. Whereas highest precision and recall for standard ACO are 69.74% and 74.85%. Experimental results show that the adaptive ACO outperforms standard ACO which randomly distributes ants.
Ant Colony Optimization (ACO) merupakan algoritma optimasi yang terinspirasi oleh tingkah laku semut dalam mencari makan. Karena keunggulan yang dimilikinya, ACO banyak digunakan untuk menyelesaikan permasalahan non-polinomial yang sulit, salah satunya adalah deteksi tepi pada citra. Pada tahapan awal, ACO menyebarkan semut secara acak, hal ini dapat menyebabkan ketidak seim-bangan distribusi semut yang dapat mempengaruhi proses pencarian jalur. Paper ini mengusulkan algoritma adaptif ACO untuk mengoptimalkan deteksi tepi pada citra dengan cara menyebarkan se-mut awal secara adaptif berdasarkan analisis gradient. Semut disebarkan berdasarkan perbandingan gradient dari tiap bagian citra. Bagian citra dengan perbandingan gradient yang lebih besar akan men-dapatkan pembagian semut yang lebih banyak dibandingkan bagian lainnya. Percobaan dilakukan pada beberapa citra yang berasal dari berbagai data set. Precision dan recall digunakan sebagai alat untuk mengukur citra keluaran algoritma yang diusulkan secara kuantitatif. Berdasarkan hasil uji co-ba, adaptif ACO mampu mencapai precision dan recall hingga 76.98 % dan 96.8 %. Sedangkan, nilai precision and recall tertinggi menggunakan ACO murni mencapai 69.74% dan 74.85%. Hasil ini me-nunjukkan bahwa adaptif ACO mampu menghasilkan citra keluaran yang lebih baik dibandingkan ACO murni yang sebaran semut awalnya dilakukan secara acak.
Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Faculty of Information Technology, Department of Informatics Engineering, 2014
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lhuqita Fazry
Abstrak :
Tujuan utama dari deteksi perubahan (change detection) adalah untuk mendeteksi perbedaan pada dua citra satelit di wilayah yang sama tetapi diambil pada waktu yang berbeda. Deteksi perubahan merupakan salah satu masalah penginderaan jauh yang cukup sulit karena perubahan yang ingin dideteksi (real-change) bercampur dengan perubahan semu (pseudo-change). Hal ini terjadi akibat adanya faktor perbedaan kecerahan, perbedaan kelembapan, perbedaan musim dan lain-lain yang terdapat pada kedua citra. Kemunculan Vision Transformer (ViT) sebagai model state-of-the-art pada berbagai permasalahan di Computer Vision turut serta menggeser peran Convolution Neural Network (CNN) di bidang deteksi perubahan. Walaupun ViT mampu menangkap interaksi jarak jauh long-range attention dari setiap patch citra, akan tetapi kompleksitas komputasinya meningkat secara kuadratik terhadap jumlah patch. Salah satu solusi untuk mengurangi kompleksitas komputasi pada ViT adalah dengan mereduksi matriks Key (K) dan Values (V) pada mekanisme Self-Attention (SA). Akan tetapi, reduksi tersebut menurunkan efektivitas ViT akibat adanya informasi yang hilang, sehingga terjadi trade-off antara efektivitas dan efisiensi pada metode deteksi perubahan. Untuk mengatasi masalah tersebut, penulis mengembangkan metode deteksi perubahan baru bernama WaveCD dengan memanfaatkan dekomposisi Discrete Wavelet Transform (DWT) untuk mereduksi matriks K dan V. Selain berfungsi untuk mereduksi data, dekomposisi DWT juga berfungsi untuk mengekstraksi fitur-fitur yang penting yang mewakili citra sehingga data awal dapat diaproksimasi melalui proses Inverse Discrete Wavelet Transform (IDWT). Pada dataset CDD, hasil evaluasi WaveCD mencapai kenaikan nilai IoU sebesar 14.7% dan F1-score sebesar 8% terhadap nilai evaluasi metode pembanding, SwinSUNet. Sedangkan pada dataset LEVIR-CD, hasil evaluasi WaveCD mencapai kenaikan nilai IoU sebesar 4% dan F1-score sebesar 2% ......Change detection is a remote sensing task for detecting a change from two satellite imagery in the same area while being taken at different times. Change detection is one of the most difficult remote sensing tasks because the change to be detected (real-change) is mixed with apparent changes (pseudo-change) due to differences in the two images, such as brightness, humidity, seasonal differences, etc. The emergence of a Vision Transformer (ViT) as a new standard in Computer Vision, replacing Convolutional Neural Network (CNN), also shifts the role of CNN in the field of DP. Although ViT can capture long-range interactions between image patches, its computational complexity increases the number of patches quadratically. One solution to reduce the computational complexity in ViT is to reduce the Key (K) and Values (V) matrices in the Self-Attention(SA) mechanism. However, this reduction also reduces the effectiveness of ViT due to missing information, resulting in a trade-off between the effectiveness and efficiency of the method. To solve the problem, we developed a new change detection method called WaveCD. WaveCD uses Wave Attention (WA) instead of SA. WA uses the Discrete Wavelet Transform (DWT) decomposition to reduce the K and V matrices. Besides reducing the data, DWT decomposition also serves to extract important features that represent images so that the initial data can be approximated through the Inverse Discrete Wavelet Transform (IDWT) process. On the CDD dataset, WaveCD outperforms the stateof-the-art CD method, SwinSUNet, by 14.7% on IoU and 8% on F1-score. While on the LEVIR-CD dataset, WaveCD outperforms SwinSUNet by 4% on IoU and 2% on F1-score.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Edisya Putera
Abstrak :
Teknologi intrusion detection & prevention merupakan teknologi pilihan bagi berbagai pihak saat ini untuk menjamin keamanan dan keabsahan informasi yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Perangkat Intrusion detection & prevention dapat digunakan untuk menggantikan perangkat keamanan lama seperti firewall. Perangkat Intrusion detection & prevention sendiri tersedia dalam berbagai jenis, dari yang berjenis perangkat lunak baik tanpa bayar(open source) atau bayar, hingga perangkat keras. Perangkat Intrusion detection & prevention berbasis open source mempunyai keunggulan dalam kemudahan kustomisasinya. Kustomisasi sangat dibutuhkan karena kebutuhan pengamanan setiap perusahaan biasanya sangat berbeda-beda, sehingga penerapan perangkat ini dalam suatu IPS(Intrusion Prevention System) akan memerlukan perlakuan khusus sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Dalam penelitian ini dilakukan pengembangan perangkat lunak untuk membantu IP yang memiliki kemudahan dalam kustomisasi tanpa mengurangi kemampuan perangkat lunak ini untuk mengenali gangguan keamanan jaringan lewat internet. Menganalisa masukan sebuah IP dalam jangka waktu 1 jam perangkat lunak membantu IPS dalam hal peringatan sehingga lebih baik mengenali sebuah gangguan keamanan jaringan internet. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini ialah sebuah sistem keamanan intrusion detection & prevention dan kebijakan yang terstruktur namun tetap adaptif sehingga mampu menghadapi gangguan kemanan jaringan lewat internet yang selalu berkembang. Sistem peringatan gangguan keamanan yang lebih terarah menjadi kunci yang membuat perangkat lunak ini dapat membantu pengguna dalam menentukan apakah sebuah peringatan itu harus ditanggapi serius atau tidak.
Intrusion detection & prevention technology is a mechanism to guarantee security and protect information owned by a company. Intrusion detection & prevention technology has been known as a replacement for basic firewall technology. Intrusion detection & prevention technology are available software and hardware based. In software based can be as free(open source or not) or paid. Customization in the source code is one of the strength of open source based intrusion detection & prevention technology. Customization is needed because each company may need some behaviours from the technology itself, so the implementation of this IPS(Intrusion Prevention System) will need a special modification to fit company needs. This research will develop an addon IPS software that is easy to customize without making IPS vulnerable a network security disruption over internet. The software will analyze an input IP address from one hour IPS log so it can recognize the attack. The result of this research is an intrusion detection & prevention security sistem and structured policies. The system itself can handle network security attack over the internet. The summarized security attack warning is the key to make sure the attack. This software will provide only the important warning to the user.
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S37962
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S39442
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Dahlan Yasadiputra
Abstrak :
Indonesia merupakan negara rawan gempa karena secara geografis indonesia terletak pada pertemuan empat lempeng tektonik. Karena ini, pengembangan sebuah sistem prediksi real-time gempa bumi yang mencakup wilayah yang luas dengan gempa bumi besar sangat dibutuhkan untuk mengurangi korban jiwa. Penelitian ini mengusulkan pembuatan sistem pendeteksi cepat kedatangan gelombang-p dan penentuan hiposenter dan magnitudo gempa menggunakan deep-learning. Pengembangan sistem berbasis web ini bertujuan untuk memperingati masyarakat agar dapat lebih dini untuk melindungi diri sebelum gempa terjadi. Menggunakan data dari BMKG, data yang kami gunakan mencakupi 1892 set data gempa pada tahun 2009–2017 dan 26 set data gempa dari Katalog BMKG Januari 2019, penelitian ini menggunakan algoritma STA/LTA dalam menemukan P-Arrival dan membandingkan tiga model pembelajaran mesin untuk memprediksi hiposenter gempa dimana model Conv1d digabung dengan LSTM dengan interval waktu 20 detik merupakan skenario model terbaik dengan memiliki mean absolute error sebesar 0.470. Selain itu, penelitian ini berhasil mengimplementasi sistem berbasis web yang dapat menampilkan visualisasi data dengan menggunakan websocket berdasarkan data seismik yang dikumpulkan oleh BMKG. Visualisasi data seismik ini ditampilkan menggunakan dynamic line chart dan peta web interaktif. ......Indonesia is an earthquake-prone country because geographically Indonesia is located at the confluence of four tectonic plates. Therefore, the development of a real-time earthquake prediction system that covers large areas with large earthquakes is urgently needed to reduce fatalities. This study proposes the creation of a rapid detection system for the arrival of p-waves, hypocenters and earthquake magnitudes using deep-learning. The development of this web-based system is aimed at warning people so that they can protect themselves before an earthquake occurs. Using data from BMKG, we used 1892 earthquake data sets in 2009–2017 and 26 earthquake data sets from January 2019 BMKG Catalog, this research uses the STA/LTA algorithm to find P-Arrival and compares three machine learning models to predict the earthquake hypocenter where Conv1d model is combined with LSTM with a time interval of 20 seconds is the best model scenario with a mean absolute error of 0.470. In addition, this research succeeded in implementing a web-based system that can display data visualization using websocket based on seismic data collected by BMKG. This seismic data visualization is displayed using dynamic line charts and an interactive web map.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alexander Mukti
Abstrak :
ABSTRAK
Latar Belakang: Deteksi ovulasi sangat berguna ada kasus infertilitas. Dampak masalah ini di negara berkembang lebih berat daripada negara maju, karena selain menyebabkan penderitaan fisik juga dampak masalah psikososial. Ada berbagai metode sederhana untuk mendeteksi ovulasi diantaranya suhu basal tubuh dan lendir serviks. Berbagai data sensitivitas dan spesifisitas yang cukup baik pada kedua metode tersebut, sehingga bisa menjadi alternatif bagi pasien infertilitas di sarana kesehatan lini pertama. Penelitian ini bertujuan untuk menjadikan pemeriksaan suhu basal tubuh dan lendir serviks sebagai pemeriksaan alternatif dalam mendeteksi ovulasi terutama pada fasilitas kesehatan yang tidak mempunyai ultrasonografi.Metode: Penelitian potong lintang ini dilakukan di poliklinik RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo pada tahun 2016-2017. Sebanyak 49 pasien perempuan infertilitas yang mempunyai siklus menstruasi yang normal diminta untuk berpartisipasi dan dilakukan pengukuran suhu basal tubuh, pengambilan sampel lendir serviks dan pemeriksaan ultrasonografi transvaginal. Dan data dikelompokkan menjadi 3 Hari Perkiraan Ovulasi HPO yaitu HPO-2, HPO dan HPO 2. Dilakukan uji diagnostik dan dilakukan perbandingan akurasi antara suhu basal tubuh, lendir serviks dan kombinasi keduanya.Hasil: Didapatkan hasil yang paling baik adalah akurasi lendir serviks dan kombinasi keduanya dengan hasil 65 . Dan yang paling rendah adalah suhu basal tubuh dengan hasil 59 Dengan suhu basal tubuh dalam mendiagnosis ovulasi memiliki sensitivitas 46,7 , spesifisitas 78,9 , dan akurasi 59 . Lendir serviks dalam mendiagnosis ovulasi memiliki sensitivitas 70 , spesifisitas 57,8 , dan akurasi 65 . Kombinasi suhu-lendir serviks dalam mendiagnosis ovulasi memiliki sensitivitas 46,67 , spesifisitas 94,73 , dan akurasi 65 .Kesimpulan: Pemeriksaan lendir serviks memiliki akurasi yang lebih baik dibanding dengan pemeriksaan suhu basal tubuh dalam mendeteksi ovulasi. Diperlukan penelitian mengenai validasi alat diagnostik ini pada masyarakat yang lebih luas dan bukan hanya pada kelompok yang mengalami infertilitas sehingga dapat diterapkan pada masyarakat umum.
ABSTRACT
Background Ovulation detection is particularly useful in cases of infertility. The impact of this problem in developing countries is more severe than developed countries, because in addition to physical suffering is also the impact of psychosocial problems. There are various simple methods to detect ovulation including measurement of basal body temperature and cervical mucus. Various data are sensitive and specific enough for both methods therefore these might act as alternative for infertility patients in primary health facilities. This study aims to make basal body temperature examination and cervical mucus as an alternative examination in detecting ovulation, especially in health facilities that do not have ultrasound.Methods This cross sectional study was conducted at outpatient clinic of RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo in the year 2016 2017. A total of 49 infertile female patients who had normal menstrual cycles were asked to participate and performed basal body temperature measurements, cervical mucus sampling and trans vaginal ultrasound examination. The data are subsequently grouped into 3 Days Estimated Ovulation DEO DEO 2 days, DEO and DEO 2 days. Diagnostic tests were performed and accurate comparison between basal body temperature, cervical mucus and a combination of both were later assessed.Results The best accuracy was found on cervical mucus and combination of both with 65 in detecting ovulation, whilst the lowest was basal body temperature 59 with sensitivity 46,7 , and specificity 78,9 . Cervical mucus in diagnosing ovulation has a sensitivity of 70 and specificity 57.8 . The combination of temperature cervical mucus in diagnosing ovulation has sensitivity of 46.67 and specificity of 94.73 .Conclusion Cervical mucus examination has better accuracy compared with basal body temperature examination in detecting ovulation. A further research for validating these diagnostic tools to the wider community and not only in patients with infertility is needed.Keywords Ovulation Detection, Body Basal Temperature, Cervical Mucus, Ultrasound, Infertility
2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Diane Fitria
Abstrak :
Sistem deteksi aritmia otomatis sangat diperlukan karena keterbatsan dokter spesialis jantung di Indinesia. Paper ini akan mendiskusikan secara lengkap tentang studi dan implementasi dari sistem tersebut. Kami menggunakan berbagai macam metode pengolahan sinyal untuk mengenali aritmia berdasarkan sinyal ekg. Bagian utama dari sistem adalah klasifikasi. Kami menggukanakn jaringan syaraf tiruan berbasis LVQ yang meliputi LVQ1, LVQ2, LVQ2.1, FNLVQ, FNLVQ MSA, FNLVQ-PSO, GLVQ dan FNGLVQ. Hasil eksperimen menunjukkan untuk data non round robin tingkat akurasi sistem mencapai 94.07%, 92.54%, 88.09% , 86.55% , 83.66%, 82.29 %, 82.25%, dan 74.62%d berturut-turut untuk FNGLVQ, FNLVQ-PSO, GLVQ, LVQ2.1, FNLVQ-MSA, LVQ2, FNLVQ dan LVQ1. Sedangkan untuk data round robin tingkat akurasi sistem mencapai 98.12%, 98.04%, 94.31%, 90.43%, 86.75%, 86.12 %, 84.50%, dan 74.78% berturut-turut untuk GLVQ, LVQ2.1, FNGLVQ, FNLVQ-PSO, LVQ2, FNLVQ-MSA, FNLVQ dan LVQ1. ......An automatic Arrythmias detection system is urgently required due to small number of cardiologits in Indonesia. This paper discusses only about the study and implementation of the system. We use several kinds of signal processing methods to recognize arrythmias from ecg signal. The core of the system is classification. Our LVQ based artificial neural network classifiers based on LVQ, which includes LVQ1, LVQ2, LVQ2.1, FNLVQ, FNLVQ MSA, FNLVQ-PSO, GLVQ and FNGLVQ. Experiment result show that for non round robin dataset, the system could reach accuracy of 94.07%, 92.54%, 88.09% , 86.55% , 83.66%, 82.29 %, 82.25%, and 74.62% respectively for FNGLVQ, FNLVQ-PSO, GLVQ, LVQ2.1, FNLVQ-MSA, LVQ2, FNLVQ and LVQ1. Whereas for round robin dataset, system reached accuracy of 98.12%, 98.04%, 94.31%, 90.43%, 86.75%, 86.12 %, 84.50%, and 74.78% respectively for GLVQ, LVQ2.1, FNGLVQ, FNLVQ-PSO, LVQ2, FNLVQ-MSA, FNLVQ and LVQ1.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aryuanto Soetedjo
Abstrak :
This paper presents a lip and smile detection method based-on the normalized RGB chromaticity diagram. The method employs the popular Viola-Jones detection method to detect the face. To avoid the false positive, the eye detector is introduced in the detection stage. Only the face candidates with the detected eyes are considered as the face. Once the face is detected, the lip region is localized using the simple geometric rule. Further, the the red color thresholding based-on the normalized RGB chromaticity diagram is proposed to extract the lip. The projection technique is employed for detecting the smile state. From the experiment results, the proposed method achieves the lip detection rate of 97% and the smile detection rate of 94%.

Paper ini menyajikan medote pendeteksi bibir dan senyum berdasarkan diagram tingkat kromatis RGB ternormalisasi. Metode ini menggunakan metode Viola-Jones yang populer untuk mendeteksi wajah. Untuk menghindari kesalahan positif, detektor mata diperkenalkan pada tahapan deteksi. Hanya kandidat wajah dengan mata yang telah terdeteksi yang dianggap sebagai wajah. Setelah wajah dideteksi, bagian bibir ditempatkan dengan menggunakan aturan geometris sederhana. Selanjutnya, batasan warna merah berdasarkan pada diagram kromatisitas RGB ternormalisasi digunakan untuk mengekstrak bibir. Teknik proyeksi digunakan untuk mendeteksi keadaan tersenyum. Dari hasil percobaan, metode yang diusulkan mencapai 97% untuk tingkat deteksi bibir dan 94% untuk tingkat deteksi senyum.
National Institute of Technology (ITN) Malang, Department of Electrical Engineering, 2011
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Kresnawaty
Abstrak :
Komoditas kopi dan kakao Indonesia terkendala masalah mutu produk yang rendah akibat kontaminasi jamur penghasil okratoksin. Okratoksin A (OTA) bersifat neprotoksik, imunogenik, karsinogenik dan teratogenik yang membahayakan kesehatan. Karena efek negatif yang diakibatkan oleh mikotoksin ini, maka perlu dikembangkan deteksi dini kontaminasi okratoksin. Pendeteksian awal adanya pertumbuhan jamur pada produk pertanian dan perkebunan adalah kunci pencegahan pertumbuhan dan produksi okratoksin. Penelitian ini bertujuan menghasilkan antibodi imunoglobulin Y (IgY) untuk mengembangkan metode perakitan perangkat deteksi cepat berbasis imunologi untuk deteksi OTA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antibodi poliklonal anti OTA diperoleh dari telur ayam pada periode ke-4 (7 minggu setelah imunisasi awal). Antibodi ini menunjukkan reaktivitas anti OTA dengan metode dot blot immunoassay dan masih menunjukkan reaktivitas anti OTA sampai periode 9 (12 minggu setelah imunisasi awal). Antibodi anti BSA yang dihasilkan harus dihilangkan terlebih dahulu untuk meningkatkan sensitivitas antibodi terhadap okratoksin A dan pemisahan dapat dilakukan dengan penyerapan antibodi BSA. OTA-OVA dapat disintesis dengan metode ester aktif dengan menambahkan N-hidroksisuksiimida dan disiklokarboimida. Karakterisasi senyawa antara pada reaksi ini menunjukkan adanya absorpsi pada frekuensi 1600 cm-1 yang menunjukkan adanya vibrasi ulur ikatan C=O dan adanya banyak absorpsi pada 1300-1000 cm-1 yang mengindikasikan adanya serapan ulur yang kuat ikatan C-O. Konjugat antibodi-nanopartikel emas direaksikan pada kondisi pH optimum 9 dan pengenceran antibodi sebesar 1:7,5 v/v. Pada pengujian dengan spektrofotometer sinar tampak ditemukan adanya pergeseran serapan setelah antibodi dikonjugasikan pada nanopartikel emas sebesar 50 nm. Hasil pengujian pada test trip imunokromatografik masih belum terlihat jelas dan memiliki nilai cut off 10 ppb, tetapi mengindikasikan teknik ini dapat digunakan untuk deteksi kontaminasi okratoksin.
Indonesian coffee and cocoa commodities constrained low product quality problem due to contamination of fungal metabolites which accumulated ochratoxin. Ochratoxin A (OTA) is neprotoxic, immunogenic, carcinogenic and teratogenic to human health. Early detection method in post-harvest of coffee and cocoa samples should be developed because of those negative effects. Early detection of fungal growth in agriculture and plantation products is the key to prevent the growth and ochratoxin production. This research aim was to produce antibody to develop a method of assembling the rapid detection device for OTA detection. In this research it could be concluded that the anti OTA polyclonal antibodies could be obtained from chicken eggs in the 4th period (7 weeks after the initial immunization). These antibodies showed anti ochratoxin reactivity using dot blot immunoassay and still showed anti OTA reactivity in 9th period (12 weeks after initial immunization). Anti-BSA antibodies might be removed in order to increase sensitivity to ochratoxin and separation could be conducted using BSA antibody absorption. OTA-OVA could be synthesized using active ester method using N-hydroxysucciimide and dicyclocarboimide. Characterization of the intermediate compound showed C=O stretching vibrational band at 1600 cm-1 and C-O stretching vibrational band at 1300-1000 cm-1. Antibody-nanogold particle conjugate was synthesized in optimum pH 9 and dilution antibody at 1:7.5 v/v. There was 50 nm absorbtion shift in visible absorbtion after the antibody conjugated with nanogold particle. Immunochromatographic test trip testing had not showed the very clear visualization yet dan cut off value 10 ppb, but it indicated this technique could be conducted to detect ochratoxin contamination.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T43371
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>