Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Theresia Lidya Octaviani
"Kanker merupakan salah satu penyebab kematian yang paling sering terjadi di seluruh dunia. Salah satu jenis kanker yang dapat mengancam terutama pada wanita adalah kanker payudara. Terlambatnya pendeteksian dini pada penderita kanker payudara menyebabkan sulitnya penanganan untuk proses penyembuhan dan besarnya angka kemungkinan kematian. Metode machine learning banyak diaplikasikan dalam kasus pendeteksian dini karena metode machine learning cukup efektif untuk mendiagnosis suatu penyakit. Pada penelitian ini digunakan metode Bayesian Logistic Regression untuk memprediksi kanker payudara. Metode Bayesian digunakan untuk menghitung bobot dari setiap parameter dari data pada regresi logistik. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data Wisconsin Breast Cancer Database (WBCD, 1992) yang dapat diakses melalui UCI Machine Learning Repository. Berdasarkan hasil uji coba, metode Bayesian Logistik Regression memperoleh akurasi sebesar 96,85%, precision, recall dan F-1 score sebsar 95,44%. Hasil simulasi tersebut menunjukkan bahwa Bayesian Logistic Regression cukup baik untuk membantu praktisi medis dalam mendiagnosis kanker payudara.

Cancer is one of the most common cause of death in the world. One type of cancer that can be threaten women is breast cancer. The delay in early detection in patient with breast cancer can cause difficulty in recovery process and high mortality rate. Machine learning technique is widely applied in cases of early detection, because machine learning technique is quite effective in diagnose a disease. In this study, the Bayesian Logistic Regression method was used to predict breast cancer. The Bayesian method is used to calculate the weight of each parameter from the data in logistic regression. The data that used in this study is the Wisconsin Breast Cancer Database from UCI Machine Learning Repository. Based on the results of the experiment, Bayesian Logistic Regression method give 96.85% accuracy, and 95,44% precision, recall and F-1 score. These performance results show that the Bayesian Logistic Regression is good enough to help medical experts in diagnosing breast cancer.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ludwig, Herbert R.
New York : John Wiley and Sons, 1974
621.39 LUD c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Anggraini Gaib
"Penyakit jantung, seperti yang didefinisikan oleh World Health Organization (WHO) sebagai kumpulan berbagai gangguan yang memengaruhi kesehatan jantung, merupakan salah satu masalah kesehatan global yang memerlukan deteksi dini dan penanganan yang efektif. Faktor risiko yang menyebabkan penyakit jantung seperti usia, jenis kelamin, nyeri dada (chest pain), tekanan darah (resting blood pressure), kolesterol (cholesterol), kadar gula darah (fasting blood sugar), hasil elektrokardiogram (resting electrocardiogram), detak jantung maksimum yang dicapai (maximum heart rate achieved), keberadaan angina yang diinduksi (exercise-induced angina), depresi segmen ST (oldpeak), bentuk kelengkungan pada kurva (slope of the peak exercise st segment), jumlah pembuluh darah utama yang diwarnai oleh flourosopy (Number of Major Vessels Colored by Fluoroscopy/CA), dan jenis thalassemia (thalassemia), memiliki peran signifikan dalam meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung. Penelitian ini dilakukan menggunakan dataset yang berasal dari Klinik Cleveland, yang terdiri dari 303 entri data. Dataset ini digunakan untuk melakukan deteksi terhadap keberadaan atau ketidakhadiran penyakit jantung berdasarkan sejumlah atribut klinis yang diukur. Atribut-atribut ini, atau fitur-fitur, mencakup berbagai informasi seperti tekanan darah, kadar kolesterol, usia, jenis kelamin, dan lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan deteksi yang dapat memprediksi penyakit jantung berdasarkan informasi klinis pasien dengan akurasi terbaik. Untuk mencapai tujuan ini, model Random Forest dilatih dan dibandingkan dengan model lain meliputi Naive Bayes, Decision Tree, Logistic Regression, Support Vector Machine (SVM), Neural Network dan XGBoost. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa Random Forest Algorithm memiliki akurasi yang paling tinggi, mencapai 96,77%. Ini berarti bahwa model Random Forest mampu memprediksi keberadaan atau ketidakhadiran penyakit jantung dengan tingkat keberhasilan yang sangat tinggi. Sebagai hasilnya, Random Forest dipilih sebagai model yang paling sesuai untuk melakukan deteksi penyakit jantung dalam dataset ini. Model ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam deteksi dini, pencegahan, dan pengelolaan penyakit jantung secara global.

Heart disease, as defined by the World Health Organization (WHO) as a collection of various disorders affecting heart health, is one of the global health issues requiring early detection and effective management. Risk factors contributing to heart disease such as age, gender, chest pain (angina), blood pressure (trestbps), cholesterol (cholesterol), blood sugar levels (fbs), electrocardiogram results (restecg), maximum heart rate achieved (thalach), presence of induced angina (exang), ST segment depression (oldpeak), slope of the ST segment (slope), number of major vessels colored by fluoroscopy (ca), and type of thalassemia (thal), play a significant role in increasing the risk of heart disease. This research was conducted using a dataset obtained from the Cleveland Clinic, consisting of 303 data entries. This dataset was utilized to classify the presence or absence of heart disease based on various measured clinical attributes, including blood pressure, cholesterol levels, age, gender, among others. The aim of this study is to perform detection that can predict heart disease based on patient clinical information with the highest accuracy. To achieve this objective, the Random Forest model was trained and compared with other models, including Naive Bayes, Decision Tree, Logistic Regression, Support Vector Machine (SVM), Neural Network, and XGBoost. Evaluation results demonstrate that the Random Forest Algorithm achieved the highest accuracy, reaching 96,77%. This implies that the Random Forest model can predict the presence or absence of heart disease with a very high success rate. Consequently, Random Forest was chosen as the most suitable model for classifying heart disease in this dataset. This model is anticipated to significantly contribute to the early detection, prevention, and management of heart disease globally."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Handika Utami
"Penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk menguak apa saja motivasi di balik keraguan vaksinasi. Respon tersebut merupakan respon maladaptif yang dapat dipelajari juga berdasarkan Protection Motivation Theory (PMT). Selain itu, penelitian ini juga dibuat untuk menghasilkan rekomendasi terhadap tindakan intervensi yang dapat dilakukan pemerintah dan regulator kesehatan lainnya. Penelitian ini dilakukan terhadap media sosial Twitter Indonesia. Sebagai bagian dari penelitian ini, sebuah Sistematic Literature Review (SLR) telah dilakukan terhadap enam basis data yang dipercaya. Dari 20 studi sebelumnya yang dihasilkan, dilakukan sintesis terhadap topik dan metode yang digunakan, serta topik yang ditemukan dari penelitian terdahulu untuk dimanfaatkan di dalam penelitian. Data Twitter dikumpulkan dengan menggunakan SNScrape dengan kata kunci "vaksinasi atau vaksin" pada periode 11 November 2020, 1 bulan sebelum masuknya vaksin ke Indonesia, hingga 30 April 2022. Hasil analisis sentimen menunjukkan hasil yang sesuai dengan penelitian sebelumnya, dimana pembicaraan tentang vaksinasi selalu dibayang-banyangi oleh keraguan vaksinasi dengan porsi yang sedikit di bawah data dengan sentimen positif. Motivasi yang ditemukan dari penggalian topik telah dipetakan terhadap kategori penyebab keraguan vaksinasi pada level individu, micro-social, intermediate-social, dan macro-social. Dari keempat kategori tersebut, topik tentang macro- social terkait kehalalan vaksin dari segi agama tidak ditemukan pada penelitian sebelumnya. Berbagai rekomendasi telah disusun berdasarkan hasil penggalian topik. Rekomendasi tersebut ada yang berada pada tingkatan strategis dan praktikal dari sisi Teknologi Informasi. Adanya portal informasi yang lengkap dan terintegrasi, serta penyebaran vaksin dengan membuat model prediksi kebutuhan vaksin akan menunjang peningkatan respons adaptif terhadap anjuran vaksinasi.

This study was made with the aim of uncovering what are the motivations behind vaccination doubts. This maladaptive response was studied based on the Protection Motivation Theory (PMT). In addition, this research is also made to produce recommendations on intervention actions that can be carried out by the government and other health regulators. This research was conducted on Indonesian Twitter. As part of this research, a Systematic Literature Review (SLR) was conducted on six trusted databases. From the 20 previous studies produced, a synthesis was carried out on the topics and methods used, as well as topics founded from previous studies to be used in research. Twitter data was collected using SNScrape with the keyword "vaccination or vaccine" within 11 November 2020, 1 month before the entry of vaccines into Indonesia, until 30 April 2022. The results of the sentiment analysis show results that are in accordance with previous research, where talk about vaccination is always shadowed by vaccine hesitancy, which was slightly below the numbers of positive sentiment data. The motivations found from the topic exploration have been mapped into individual, microsocial, intermediate-social, and macro-social levels. Of the four categories, the topic of macro-social related to the halalness of vaccines in terms of religion was not found in previous studies. Some practical recommendation had been proposed, included strategic and practical recommendation. Utilizing both integrated more complete information portal and a prediction- based distribution model would bring up the adaptive response toward vaccination."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library