Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Panji Arief Sumirat
Abstrak :
Gerakan sosial memanfaatkan media digital untuk bersuara dan menggalang dukungan publik. Salah satu gerakan sosial di Indonesia yang aktif menggunakan media sosialnya adalah Wadas Melawan. Wadas Melawan adalah gerakan akar rumput yang lahir karena adanya konflik lahan antara masyarakat Desa Wadas dengan pemerintah. Mengacu pada konsep digital repertoire of contention, penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana bentuk-bentuk repertoar digital yang dilancarkan masyarakat dan aktivis Wadas Melawan. Repertoar diartikan sebagai serangkaian taktik gerakan sosial yang digunakan untuk bertindak secara kolektif guna mencapai tujuannya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode netnografi untuk mengeksplorasi fenomena budaya dalam konteks daring. Penelitian ini mengungkap repertoar digital Wadas Melawan tidak terlepas dari aksi tradisional serta komunikasi tatap muka peserta aksi. Media sosial memfasilitasi aksi-aksi untuk memobilisasi pesan dan massa. Eskalasi atensi publik terhadap Wadas Melawan terjadi sebanyak tiga kali, salah satunya ketika kerusuhan masyarakat dengan aparat kepolisian terjadi di Desa Wadas. Selama lima tahun berjalan, aktivisme digital Wadas Melawan tidak sepenuhnya mulus karena adanya hambatan-hambatan yang memengaruhi aktivitas di dunia maya. ......Social movements use digital media to raise their voice and gather public support. One of the social movements in Indonesia that actively uses social media is Wadas Melawan. Wadas Melawan is a grassroots movement that was born due to a land conflict between the people of Wadas Village and the government. Referring to the concept of digital repertoire of contention, this research aims to see the forms of digital repertoire launched by the community and activists of Wadas Melawan. Repertoire is defined as a set of tactics a social movement uses to act collectively to achieve its goals. This research is a qualitative research using netnography methods to explore cultural phenomena in an online context. This research reveals that Wadas Melawan digital repertoire is inseparable from traditional actions and face-to-face communication between participants. Social media facilitates actions to mobilize messages and mass. Escalation of public attention towards Wadas Melawan occurred three times, one of which was when community riots with the police occurred in Wadas Village. During the five years that have been running, Wadas Melawan digital activism has not been completely smooth due to obstacles that have affected activities in cyberspace.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rezqi
Abstrak :
Pertukaran data secara peer-to-peer telah berhasil mendapatkan popularitas dengan cepat terutama di industri pengiriman media digital seperti musik dan video. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bandwidth untuk jaringan peer-to-peer mencapai 60% dari total lalu lintas internet. Meningkatnya penggunaan aplikasi peer-to-peer, mengakibatkan dependensi antara peer di dalam sistem. Satu peer saja yang hilang atau mati bisa mengakibatkan kegagalan bagi peer-peer lainnya karena data yang ada di peer tersebut ikut hilang. Penelitian ini bertujuan mengembangkan strategi replikasi dan pencarian dokumen yang memanfaatkan konsep lokalitas dan popularitas dokumen. Dokumen-dokumen populer yang dimiliki oleh suatu peer dibuat replikanya ke peer lain yang memiliki kemiripan koleksi dengan peer tersebut. Penulis melaksanakan simulasi untuk menguji strategi yang diusulkan dengan memodifikasi simulator untuk locality-aware peer-to-peer system yang telah dikembangkan sebelumnya oleh peneliti lain (Hamzah, 2007). Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang diusulkan penulis menunjukkan peningkatan performa dibandingkan dengan strategi lain yang merepresentasikan bentuk default dari strategi server-side replication dan client-side replication. Penelitian juga menunjukkan bahwa strategi ini menunjukkan performa yang baik di situasi dimana sebaran query lebih diutamakan untuk dokumen yang populer dan sesuai dengan specialty dari peer yang menginisiasi query. ......Peer-to-peer system has achieved a huge popularity, especially in the digital media industry. Research has shown that 60% of the bandwidth usage in the internet is accumulated by peer-to-peer system. With the increasing usage and demand of peer-to-peer system, comes a high dependency between user or peer in the system. Even one dead peer could cause a failure to many other peers because the dead peer took along all of its data with it. This research aims to develop a search and replication strategy that utilize the concept of locality and document popularity. A popular document that is owned by a peer will be replicated to other peer that share some similarity with the original peer's document collection. A simulation is done by modifying an existing simulator made by another researcher in the field of locality-aware peer-to-peer system (Hamzah, 2007). The result is that the strategy proposed by this research have shown improvement in performance compared to the other strategy that is supposed to represent server-side replication and client-side replication in its default form. This research has also shown that the strategy proposed performed better in a situation where the query prioritize documents with better popularity and have the same topic as the peer's specialty.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library