Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syarif Hidayatullah
"Kehadiran anak berkebutuhan khusus di tengah-tengah keluarga, telah membawa dampak kepada perubahan sikap, karakter, dan kondisi didalam keluarga. Ada keluarga yang dapat menerima karunia yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa, ada juga keluarga yang belum bisa menerima kehadiran mereka di tengah-tengah keluarga. Penelitian kualitatif ini mencoba untuk mengetahui bagaimana suatu keluarga dapat menerima kehadiran anak berkebutuhan khusus didalam keluarga, dan membangun ketahanan keluarga.
Melalui observasi dan wawancara mendalam kepada informan kunci dan informan pendukung, diketahui bahwa keluarga yang memiliki anak berkebutuhan khusus, dukungan ketahanan keluarga penting sebagai modal dasar anak memasuki interaksi sosial yang lebih majemuk dan dinamika yang lebih komplek dengan tingkat tantangan dan hambatan yang lebih luas. Peran orang tua terhadap anak baik di rumah, di masyarakat maupun di lingkungan sekolah dalam memotivasi, membimbing dan menguatkan mental dan emosional menjadi suatu hal yang mutlak dilakukan demi meraih masa depan yang lebih baik.
Kesimpulan dari hasil penelitian menunjukan bahwa kebersamaan/kebersatuan keluarga (suami, istri, dan anak) diperlukan dalam menghadapi permasalahan dan mencari penanggulangannya. Ketahanan keluarga yang ada pada keluarga-keluarga anak berkebutuhan khusus tersebut memang masing-masing memiliki tingkatan kemantapan yang berbeda. Semakin besarnya keluarga menjalankan fungsi, peran dan tugasnya dalam mendukung, memenuhi kebutuhan dasar anaknya (pendidikan inklusif), maka pencapaian keberhasilan akan mudah di raih. Selain itu peranan lingkungan sosial masyarakat dan lingkungan sekolah ternyata memberikan dukungan yang positif terhadap keragaman dan saling menghargai perbedaan.

The presence of children with special needs in the midst of the family, has an impact to change the attitude, character, and conditions within the family, there are families who can receive the gift given by God Almighty, there are also families who can not accept their presence in the middle family. Qualitative research is trying to determine how a family can accept the presence of children with special needs in the family, and build family resilience.
Through observation and in-depth interviews with key informants and informant support, it is known that families who have children with special needs, build family resilience is the main factor to be prepared in the face of growth and development, social interaction, and to participate in inclusive education. Before, during follow and so on in the learning process, the support of family support is important as the capital of a child enters the social interaction that is more diverse and more complex dynamics at the level of the challenges and barriers to broader. Role of parents of children both at home, in the community and in the school environment to motivate, guide and strengthen the mental and emotional be an absolute thing done to achieve a better future.
Conclusions from the study showed that togetherness / oneness family (husband, wife, and children) is required in dealing with problems and seek to overcome. Resilience families that exist in families of children with special needs are indeed each have different levels of stability. The growing family functioning, role and duties in favor, meet their basic needs (IE), the achievement of success will be easily in reach. Besides the role of the social environment and school environment turns giving positive support to diversity and mutual respect for differences.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Giovani Vania
"ABSTRAK
Penelitian ini menggambarkan keterlibatan orangtua dalam mengembangkan keterampilan sosial anak berkesulitan belajar spesifik di Sekolah Dasar Pantara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian ini memberikan gambaran bahwa keterlibatan orangtua dalam mengembangkan keterampilan sosial anak dalam dimensi hubungan dengan teman sebaya berupa keterlibatan orangtua di sekolah, keterlibatan orangtua di rumah serta hubungan rumah dan sekolah. Selain keterlibatan orangtua dalam mengembangkan keterampilan sosial dalam hubungan dengan teman sebaya, orangtua menunjukkan keterlibatannya dalam perkembangan anak dengan keikutsertaan orangtua dalam komite orangtua, mengenalkan anak pada komunitas luas, dan membantu anak belajar di rumah.

ABSTRACT
This research describes parental involvement in developing social skills of children with specific learning disabilities in Sekolah Dasar Pantara. This research use a qualitative approach with descriptive methods. The result of this research provides an overview of the parent involvement in developing social skills of children in the peer relation dimension: school-based involvement, home-based involvement, and home-school conferencing. In addition, parents showed their involvement on child development through participation on parents committee, introduced child on the broad community, and help children learning at home.
"
2015
S62200
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Rany Monika
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah program SERASI (Sekolah Ramah Inklusi) sebagai program pencegahan perundungan dapat meningkatkan intensi menolong saksi sebaya (peer bystander) dalam situasi perundungan terhadap siswa berkebutuhan khusus di sekolah dasar inklusif. Program SERASI terdiri dari dua komponen yaitu komponen disability awareness dan bullying awareness. Sembilan belas partisipan mengikuti program selama tiga hari dalam enam sesi. Materi program mencakup topik tentang pendidikan inklusif, disabilitas, simulasi disabilitas, perundungan, peran dalam situasi perundungan, pentingnya peran saksi dan strategi untuk menolong korban perundungan. Penelitian ini merupakan penelitian ekperimental-kuasi dengan desain within-subject. Pengukuran dilakukan sebanyak tiga kali, yaitu sebelum (pre-test), sesudah (post-test), dan tiga bulan setelah (post post-test) pelaksanaan program SERASI. Hasil analisis statistik paired sample t-test menunjukkan bahwa tidak terdapat peningkatan yang signifikan pada intensi menolong saksi sebaya setelah mengikuti program SERASI (M pre-test = 3.495; M post-test = 3.547; t = .845; df = 18; p = 0.409) maupun tiga bulan setelah mengikuti program SERASI (M post-test = 3.547; M post post-test = 3.511; t = -.481; df = 18; p = 0.636). Hasil ini menunjukkan bahwa program SERASI belum dapat meningkatkan intensi menolong saksi sebaya (peer bystander) dalam situasi perundungan terhadap siswa berkebutuhan khusus.

This study aims to investigate whether the SERASI (Sekolah Ramah Inklusi) programme as a bullying prevention programme can improve peer bystander's helping intention in bullying situation towards special educational needs students in inclusive school. The SERASI programme consists of disability awareness part and bullying awareness part. Nineteen participants participated for three days in six sessions. Training material covered topics about inclusive education, disabilities, simulations, bullying, role in bullying situations, the importance of bystander roles, and strategies to support bullying victims. This research is a quasi-experimental research with a within-subject design. Measurement carried three times, at before (pre-test), immediately after (post-test), and three months after (post post-test) implementation of SERASI programme. Results of statistical analysis using paired sample t-test showed no significant improvement in peer bystander's helping intention after participated in the SERASI programme (M pre-test = 3.495; M post-test = 3.547; t = .845; df = 18; p = 0.409) three months after the programme (M post-test = 3.547; M post post-test = 3.511; t =-.481; df = 18; p = 0.636). These results indicate that the SERASI programme has not been proven effective in improving peer bystander's helping intention in bullying situation towards special educational needs students in inclusive school.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T55406
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Booth, Tim
London: Routledge, 1998
306.874 BOO g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Siagian, Putri Eka Yana Gloria
"Kualitas interaksi antara orang tua dan anak diketahui memengaruhi kemampuan sosial- emosional anak. Pada keluarga dengan anak berkebutuhan khusus, kualitas interaksi yang positif tercipta melalui penerimaan orang tua terhadap kondisi anak. Dalam menjalani serangkaian proses hingga akhirnya mampu menerima kondisi anak, dibutuhkan keberfungsian keluarga yang sehat. Keberfungisan keluarga yang sehat memungkinkan orang tua untuk menanggulangi berbagai tantangan yang ditemui sebagai implikasi dari kondisi anak. Penelitian ini bertujuan menguji peran penerimaan orang tua dalam memediasi pengaruh keberfungsian keluarga terhadap kemampuan sosial-emosional anak berkebutuhan khusus. Sejumlah 291 orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus dan menempuh pendidikan di Sekolah Dasar terlibat sebagai partisipan. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan tiga alat ukur yaitu Family Assessment Device, Elementary School Student Social and Emotional Skills Survey dan Parental Acceptance-Rejection Questionnaire Short Form. Selanjutnya, data diolah menggunakan program IBM SPSS versi 22 dan R versi 3.4.2 dengan Lavaan 0.6-5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerimaan orang tua tidak berperan secara signifikan dalam memediasi pengaruh keberfungsian keluarga terhadap kemampuan sosial emosional anak berkebutuhan khusus. Hal ini mengindikasikan bahwa dinamika hubungan antara keberfungsian keluarga, penerimaan orang tua dan kemampuan sosial emosional anak berkebutuhan khusus turut dipengaruhi faktor-faktor lain, seperti gaya atau pola pengasuhan dalam keluarga.

Interaction quality between parents and children is known to be associated with the development of childrens social-emotional competence. In families with special needs children, the bond is built through parental acceptance. In the process of experiencing phases until eventually accepting the childrens condition, a healthy family function is required. A healthy family function empowers parents to overcome many challenges in taking care of special needs children. This study aims to examine the role of parental acceptance in mediating the effect of family functioning on the social-emotional competence of special needs children. A total of 291 parents whose children attend elementary schools are involved as participants. Three instruments used were: Family Assessment Device, Social Skills and Emotional Survey of Primary School Students and Short Form of Parental Acceptance-Rejection Questionnaire. Data processing conducted using IBM SPSS version 22 and R version 3.4.2 with Lavaan 0.6-5. The result determines that parental acceptance doesnt have a significant role in mediating the effect of family function on the social-emotional competence of special needs children. This indicates that the relationship between family function, parental acceptance and social-emotional competence of special needs children are also affected by other additional factors, such as parenting style.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T55168
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retnaning Kurniawati
"Orang tua dengan anak berkebutuhan khusus cenderung mengalami tingkat stres yang lebih tinggi akibat peningkatan beban pengasuhan. Kondisi tersebut cenderung dilampiaskan kepada anak, berupa perilaku menyakiti anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan stres pengasuhan pada orang tua anak berkebutuhan khusus dengan peluang melakukan abuse pada anaknya. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif dengan pendekatan potong lintang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Parental Stress Scale (PSS) dan kuesioner Peluang Abuse yang valid dan reliabel. Sampel penelitian berjumlah 75 orang yang dipilih dengan teknik total sampling. Data dianalisis menggunakan uji Kruskal Wallis.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara tingkat stres pengasuhan dengan peluang melakukan abuse (p value= 0,028;α= 0,05). Perempuan berpeluang lebih besar untuk melakukan abuse dibandingkan laki-laki. Orang tua yang pernah mendapatkan pengetahuan tentang metode pengasuhan berpeluang lebih rendah untuk melakukan abuse. Maka, perawat perlu mengedukasi orang tua terutama ibu mengenai metode pengasuhan dan manajemen stres untuk mengurangi peluang mereka melakukan abuse.

Parents of children with special needs tend to experience higher levels of stress due to increased burden of care. This condition tends to be directed at children, such as child-injurious behavior. This study examines the relationship between parenting stress in parents of children with special needs and the opportunity to abuse his/her children. This study use descriptive method with cross sectional approach. Collecting data using Parental Stress Scale (PSS) and Opportunity Abuse questionnaires. These samples included 75 individuals who have been selected with a total sampling technique. Data were analyzed using Kruskal Wallis test.
The results showed a correlation between levels of parenting stress with a chance to abuse (p value=0.028; α=0.05). Women are higher potentially to commit abuse than men. Parents who have got knowledge about parenting are lower potentially to commit abuse. Thus, nurses need to educate parents, especially mothers about parenting and stress management to reduce their chances to commit abuse.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S63458
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library