Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dominika Arthalia Ayunda Putri
Abstrak :
Pendidikan inklusif telah mulai diimplementasi hingga ke jenjang perguruan tinggi. Perguruan tinggi harus mempersiapkan berbagai hal untuk menerima mahasiswa berkebutuhan khusus sebagai bagian dari civitas akademika. Salah satu hal yang harus diperhatikan adalah sikap dari warga kampus, terutama dari sesama mahasiswa terhadap individu berkebutuhan khusus tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sikap mahasiswa di lingkungan perguruan tinggi terhadap teman sebayanya yang berkebutuhan khusus. Penelitian ini menggunakan mixed method dengan kuesioner MAS serta wawancara untuk memperoleh data kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata partisipan memiliki sikap yang tergolong positif. Dimensi kognitif dari sikap memiliki skor sikap yang paling tinggi, sementara dimensi sikap yang terendah berada di dimensi afektif. Adapun latar belakang partisipan yang bervariasi juga tidak nampak memiliki pengaruh terhadap sikap terhadap penyandang disabilitas. Beberapa latar belakang yang dilihat dalam penelitian ini adalah jenis kelamin, jenjang pendidikan, status perguruan tinggi, adanya pengalaman, serta ada tidaknya teman mahasiswa berkebutuhan khusus. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa dapat menerima penyandang disabilitas sebagai warga kampus. Penelitian ini memberikan manfaat untuk pengembangan alat ukur dan penelitian yang akan datang, serta akomodasi untuk pemenuhan kebutuhan penyandang disabilitas baik dari pemerintah maupun dari penyelenggara pendidikan tinggi ......Inclusive education has begun to be implemented up to the university level. Universities must prepare various things to accept students with special needs as part of the academic community. One of the things to be considered is the attitude of campus residents, especially from fellow college students towards these individuals with special needs. This study aims to describe the attitude of students in the higher education environment towards their peers with special needs. This study uses a mixed method with the MAS questionnaire and interviews to obtain quantitative and qualitative data. The results showed that on average the participants had a positive attitude. The cognitive dimension of attitude has the highest attitude score, while the lowest attitude dimension is in the affective dimension. The various backgrounds of the participants also did not appear to have an influence on attitudes towards persons with disabilities. Some of the backgrounds seen in this study are gender, level of education, university status, experience, and the presence or absence of student friends with special needs. The results of this study indicate that students can accept persons with disabilities as campus residents. This research provides benefits for the development of measuring instruments and future research, as well as accommodation to meet the needs of persons with disabilities, both from the government and from higher education providers.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Adi Nugroho
Abstrak :
Pemenuhan hak atas pendidikan bagi difabel di Indonesia telah melalui perjalanan yang panjang dengan pergeseran paradigma di dalamnya. Di balik ketidaksempurnaan pengaturan hak atas pendidikan bagi difabel pada beragam peraturan perundang-undangan, pemerintah berupaya mengakomodasi pendidikan yang inklusif pada jenjang pendidikan tinggi. Usaha tersebut diejawantahkan dengan melibatkan penyelenggara pendidikan tinggi sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam pemenuhan hak atas pendidikan bagi mahasiswa difabel. Penelitian ini mencoba untuk menganalisis permasalahan terkait pengaturan pemenuhan hak atas pendidikan bagi difabel di Indonesia; pengaturan dan implementasi tanggung jawab perguruan tinggi dalam pemenuhan hak atas pendidikan bagi mahasiswa difabel di Indonesia; penerapan tanggung jawab Universitas Indonesia dalam pemenuhan hak atas pendidikan bagi mahasiswa difabel; dan telaah pelaksanaan tanggung jawab pemenuhan hak atas pendidikan bagi mahasiswa difabel di Universitas Indonesia, Universitas Brawijaya, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dan La Trobe University. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis-normatif yang bersifat preskriptif dengan cara mengkaji literatur berkenaan dengan pemenuhan hak atas pendidikan bagi difabel untuk mendapatkan saran-saran mengenai tindakan yang harus dilakukan dalam mengatasi permasalahan yang diangkat. Simpulan penelitian ini yaitu pengaturan pendidikan bagi difabel dan penyelenggaraan pendidikan inklusif di Indonesia belum harmonis dan tidak dijabarkan dengan baik dalam peraturan perundang-undangan tertentu; pengaturan terhadap akomodasi dan layanan hak atas pendidikan bagi mahasiswa difabel yang diuraikan dalam beragam peraturan perundang-undangan belum diimplementasikan oleh mayoritas perguruan tinggi di Indonesia; dan Universitas Indonesia belum sepenuhnya melaksanakan pemenuhan hak atas pendidikan bagi mahasiswa difabel sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan ......Fulfilling the right to education for people with disabilities in Indonesia has come a long way and has experienced a shift in paradigm. Behind the imperfect arrangements for the right to education for people with disabilities in various laws and regulations, the government seeks to accommodate inclusive education at the higher education level. This effort is realized by involving higher education providers as the party responsible for fulfilling the right to education for students with disabilities. This study attempts to analyze problems related to the fulfillment of the right to education for students with disabilities in Indonesia; regulating and implementing higher education responsibilities in fulfilling the right to education for students with disabilities in Indonesia; the implementation of the responsibilities of Universitas Indonesia in fulfilling the right to education for students with disabilities; and a study of the implementation of the responsibility to fulfill the right to education for students with disabilities at the Brawijaya University, State Islamic University of Sunan Kalijaga Yogyakarta, and La Trobe University. This research is a juridical-normative research and prescriptive in nature which is done by examining the literature regarding the fulfilment of the right to education for people with disabilities to obtain suggestions regarding actions that must be taken in overcoming the problems raised. The conclusions of this research are that the arrangement of education for students with disabilities and the implementation of inclusive education in Indonesia is not yet harmonious and is not well defined in certain laws and regulations; arrangements for accommodation and services for the right to education for students with disabilities that are described in various laws and regulations have not been implemented by the majority of universities in Indonesia; and that Universitas Indonesia has not fully fulfilled the right to education for students with disabilities as stipulated in statutory regulations
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Kayla Nazhifa
Abstrak :
Penelitian ini mengenai gambaran pemberdayaan penyandang disabilitas melalui program pelatihan vokasional Yayasan Menembus Batas yang dibahas berdasarkan disiplin Ilmu Kesejahteraan Sosial. Penyandang Disabilitas di Indonesia masih mengalami tingkat kemiskinan yang tinggi, karena masih adanya diskriminasi pada penyandang disabilitas di pasar tenaga kerja. Fenomena itu menunjukan perlunya pemberian layanan yang berkelanjutan dan memberdayakan penyandang disabilitas. Salah satu layanan yang dapat dilakukan adalah pemberian pelatihan vokasional guna meningkatkan keterampilan dan kemampuan individu penyandang disabilitas. Diperlukan juga pelatihan vokasional yang sesuai dengan kebutuhan penyandang disabilitas dalam memasuki pasar tenaga kerja dan meningkatkan keberfungsian sosial serta kemandirian individu penyandang disabilitas. Urgensi penelitian ini adalah untuk mengungkapkan pengembangan layanan bantuan pelatihan vokasional yang sesuai dengan kebutuhan penyandang disabilitas untuk bersaing di pasar tenaga kerja. Mengingat masih ada pelatihan vokasional dari panti atau yayasan di Indonesia yang tidak sesuai dengan pasar tenaga kerja. Yayasan Menembus Batas merupakan perusahaan sosial yang diinisiasikan berdasarkan pengalaman secara langsung pendirinya yang penyandang disabilitas tuli yaitu Angkie Yudistia dalam bersaing di pasar tenaga kerja. Oleh karena itu tujuan penelitian ini untuk menjelaskan potensi yayasan dalam pengembangan program pelatihan vokasional dan menjelaskan faktor pendukung dan penghambat dalam proses pelatihan vokasional di Yayasan Menembus Batas. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan jenis penelitian studi deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dari bulan Februari 2022 hingga November 2022 dengan metode wawancara kepada 8 orang informan yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Yayasan Menembus Batas melakukan pengembangan pelatihan vokasional dengan memaksimalkan potensi yayasan yaitu dengan adanya penggunaan teknologi, asesmen kebutuhan peserta dan pengguna manfaat serta meningkatkan motivasi peserta melalui pemberian materi, modul dan pendekatan secara personal kepada komunitas penyandang disabilitas. Faktor penghambat terdiri dari kurangnya motivasi penyandang disabilitas dalam mengikuti pelatihan dan kekurangan juru bahasa dalam proses kegiatan. Namun, Yayasan Menembus Batas memiliki potensi dalam proses pelatihan sebagai faktor pendukung yaitu adanya penjalinan kerjasama perusahaan yang luas, pemberian pelatihan vokasional yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja dan sesuai dengan perkembangan zaman berbasis digital. Selain itu, sebagai pengembangan, Yayasan melakukan survey kebutuhan kepada pengguna manfaat dan peserta pelatihan sehingga pelatihan yang diberikan relevan dan sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat viii Universitas Indonesia memberikan kontribusi untuk pengembangan Ilmu Kesejahteraan Sosial pada mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia mengenai upaya pengembangan program layanan pada program pelatihan vokasional untuk meningkatkan kompetensi sosial penyandang disabilitas dalam pasar tenaga kerja. ......This study discuss the description of the empowerment of persons with disabilities through the Vocational Training Program by Yayasan Menembus Batas, which is discussed based on the Social Welfare Science discipline. Persons with Disabilities in Indonesia still experience high levels of poverty due to discrimination against persons with disabilities in the labor market. This phenomenon shows the need to provide sustainable services and empower persons with disabilities, one of which can be done by providing vocational training to improve the skills and abilities of individuals with disabilities. There is also a need for vocational training that fits the needs of persons with disabilities in entering the labor market and improves the social functioning and independence of individuals with disabilities. The urgency of this research is to reveal the development of vocational training assistance services that suit the needs of persons with disabilities to compete in the labor market. Considering that there are still vocational training from institutions or foundations in Indonesia that are not in line with the labor market. Yayasan Menembus Batas is a social enterprise that was initiated based on the direct experience of its founder who is deaf and disabled, namely Angkie Yudistia, in competing in the labor market. Therefore the purpose of this study is to explain the potential of the foundation in developing vocational training programs and to explain the supporting and inhibiting factors in the vocational training process at Yayasan Menembus Batas. This research was conducted qualitatively with a descriptive study type of research. Data collection was carried out from February 2022 to November 2022 by interviewing 8 informants who were selected using a purposive sampling technique. The results of this study indicate Yayasan Menembus Batas develops vocational training by maximizing the potential of the foundation, namely by using technology, assessing the needs of participants and benefit users and increasing participant motivation through providing materials, modules and personal approaches to the disabled community. Inhibiting factors consist of a lack of motivation for persons with disabilities in participating in training and a shortage of interpreters in the activity process. However, Yayasan menembus Batas has potential in the training process as a supporting factor, namely the establishment of broad corporate partnerships, the provision of vocational training in accordance with the needs of the labor market and in accordance with the development of the digital-based era. In addition, as a development, the Foundation conducts a needs survey for beneficiaries and training participants so that the training provided is relevant and in accordance with the needs of the labor market. The results of this research are expected to contribute to the development of Social Welfare Science in the Human Resource Management course regarding efforts to develop service programs in vocational training programs to improve the social competence of persons with disabilities in the labor market.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galuh Izma Hasanah
Abstrak :
Banyaknya jumlah penduduk membuat pengembangan sumber daya manusia melalui bidang pendidikan menjadi penting, khususnya bagi kaum difabel karena difabel memiliki hak yang sama dengan warga negara lainnya. Pengembangan sumber daya manusia bagi kaum difabel dalam bidang pendidikan dapat berupa tersedianya sekolah penyelenggara pendidikan inklusif. Keberadaan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif harus didukung dengan pengembangan penyediaan fasilitas pendidikan yang baik dan optimal. Pada penelitian ini, evaluasi dilakukan terhadap Sekolah Menengah Atas (SMA) yang berada pada tiga (3) wilayah kecamatan di Kota Bekasi yaitu Kecamatan Medan Satria, Kecamatan Jatiasih, dan Kecamatan Bekasi Utara. Ketiga areal dipilih berdasarkan persentase ketersediaan fasilitas pendidikan tertinggi di Kota Bekasi. Penentuan lokasi dipilih berdasarkan pertimbangan melalui metode site and situation dari variabel lingkungan, aksesibilitas, dan kapasitas sekolah berdasarkan metode analytical hierarchy proces (AHP). AHP digunakan untuk mengetahui parameter utama untuk memilih lokasi sekolah. Hasil penelitian menunjukan variabel yang paling berpengaruh adalah variabel aksesibilitas, variabel lingkungan, dan variabel kapasitas sekolah. Sehingga hanya 3% sekolah dari 3 kecamatan yang termasuk dalam kriteria sangat sesuai untuk dikembangkan menjadi sekolah penyelenggara pendidikan inklusif, 13% sekolah dengan kriteria sesuai, 50% sekolah dengan kriteria agak sesuai, 24% sekolah dengan kriteria kurang sesuai, dan 10% sekolah dengan kriteria sangat kurang sesuai. Karakteristik lokasi dan situasi sekolah yang sesuai dapat dilihat pada sekolah yang berada pada tiap kelurahan. Dari segi penggunaan tanah yang berada pada wilayah pemukiman dengan karakteristik adanya tanah terbuka hijau pada lokasi sekitar. Dengan kemiringan lahan datar hingga berada pada radius minimal 60 m dari sempadan sungai. Dengan aksesibilitas jaringan jalan lingkungan yang memiliki titik jemput transportasi umum yang tersedia di sekolah dalam radius 20 m dan dapat dilalui oleh minimal 2 moda transportasi serta berada dekat dengan fasilitas kesehatan klinik.
The large number of population makes the development of human resources through education becomes important, especially for people with disabilities, because the disabled have the same rights as other citizen. The development of human resources for disabled people in the field of education can be in the form of the availability of school providing inclusive education. So that the development of inclusive education provider school must also be supported by the provision of good and optimal education facilities. In this study an evaluation was conducted on senior high school (SMA) located in three (3) sub-district areas in Bekasi City, namely Kecamatan Medan Satria, Kecamatan Jatiasih, and Kecamatan Bekasi Utara. These three areas were selected based on the percentage of the availability of the highest educational facilities in Bekasi. The Determination of location was chosen based on consideration through the site and situation method of environmental, accessibility, and school capacity variables based on the analytical hierarchy process (AHP) method. AHP is used to determine the main parameters in choosing a school location. The results showed the most influential variables were accessibility variables, environment variables, and school capacity variables. So that 3% of schools from three (3) sub-districts are very suitable to be developed into schools that provide inclusive education, 13% of schools with the suitable criteria, 50% of schools with moderately suitable criteria, 24% of schools with less suitable criteria, and 10% of schools with marginally suitable criteria. The characteristics of location and the suitability of school situation can be seen in schools of each Sub-district. In terms of land use in residential areas characterized by the presence of green open land in the vicinity. With the slope of the flat land until it is at a minimum radius of 60 meters from the river border. With the accessibility of the environmental road network which has a pick-up point within a radius of 20 meters and can be passed by at least 2 modes of transportation and is close to the Health facilities such as clinics.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library