Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amalia Ramdani
"ABSTRAK
Jumlah warga negara asing yang datang ke Korea Selatan terus meningkat. Berdasarkan data dari Kementerian Pemerintahan dan Urusan Dalam Negeri, jumlah orang asing yang tinggal di Korea mencapai 1,741,919 pada Januari 2015. Orang Korea yang belum terbiasa dengan orang dari budaya dan warna kulit berbeda menjadi salah satu penyebab terjadinya diskriminasi rasial. Dalam jurnal ini, bentuk-bentuk diskriminasi rasial yang dialami orang kulit hitam yang tinggal di Korea dapat dilihat dari kasus Sam Okyere. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat kasus dan bentuk diskriminasi orang kulit hitam di Korea. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Temuan dari penelitian ini adalah bahwa orang Korea melakukan diskriminasi terhadap orang kulit hitam dengan cara sengaja dan tidak sengaja.Kata kunci: diskriminasi, Korea Selatan, minoritas

ABSTRACT
The number of foreigners coming to South Korea is increasing. Based on data from the Ministry of Government and Internal Affairs, the number of foreigners living in Korea reached 1.741,919 in January 2015. Koreans who are not familiar with people of different cultures and skin color to be one of the causes of racial discrimination. In this journal, the forms of racial discrimination experienced by black people living in Korea can be seen from Sam Okyere 39 s case. The purpose of this research is to look at cases and forms of black discrimination in Korea. The method used is qualitative method. The result of this research is that Koreans discriminate against black people by intentional and unintentional means.Keyword discrimination, South Korea, minorities"
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fachrie Muhammad
"ABSTRAK
Diskriminasi merupakan sebuah penyimpangan sosial yang sering terjadi didalam masyarakat. Dalam masyarakat Korea, sering sekali terjadi diskriminasi. Banyak hal menyebabkan diskriminasi dalam masyarakat korea, salah satunya tentang ras dan suku bangsa. Hal ini karena masyarakat korea, merupakan masyarakat yang homogen, sehingga mereka sering mengaggap bahwa mereka adalah ras yang superior. Sehingga ketika mereka melihat ras dan suku bangsa lain, mereka merasa bahwa ras dan suku bangsa yang lain tidak ada apa-apanya. Dengan teori alih kode dan diskriminasi, jurnal ini akan membahas tentang diskriminasi yang terjadi di Korea melalui lirik lagu karya Yoon Mi-Rae.

ABSTRACT
Discrimination is a social aberration that often occurs in society. In Korean society, discrimination often occurs. Many things cause discrimination in Korean society, one of them is about race and ethnicity. This is because Korean society is a homogeneous society, so they often assume that they are a superior race. So when they see other races and etchics, they feel that other races and ethics are nothing. With code transfer and discrimination theory, this journal will discuss about discrimination happening in Korea through the lyrics of a song created by Yoon Mi Rae."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fertita Gayantri Mugni
"ABSTRAK
Korea adalah salah satu negara yang hingga abad ke-21 terbiasa dengan keseragaman masyarakatnya dan hal tersebut merupakan penyebab dari munculnya sikap pembedaan yang kerap dialami oleh orang asing, mixed-blood, dan pekerja migran yang tinggal di Korea. Sikap pembedaan tersebut digambarkan oleh Kim Jae Young dalam cerita pendeknya yang berjudul Kokkili (코끼리) yang dipublikasikan pada tahun 2004. Perbedaan sikap tersebut dirasakan sebagai tindakan ketidakadilan bagi orang asing dan pekerja migran. Tidak hanya karangan fiktif dalam cerpen, adanya perbedaan sikap terhadap orang asing dianggap mencerminkan kejadian sosial era kontemporer. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah membahas makna ketidakadilan dalam cerpen dengan analisis wacana Derrida menggunakan metode deskriptif analitis. Adapun tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk menunjukkan isu ketidakadilan dari sisi Korea dengan menggunakan teori dekonstruksi. Sesuai dengan teori dekonstruksi Derrida dan penggambaran ketidakadilan pada orang asing oleh Kim Jae Young, ditemukan bahwa makna ketidakadilan bukan hanya merepresentasikan hal yang buruk, melainkan keadaan akibat hambatan dalam memahami budaya negara lain.

ABSTRACT
Korea is one country that until the 21st century is accustomed to the uniformity of its people and this is the cause of the emergence of distinctive attitudes that are often experienced by foreigners, mixed-blood, and migrant workers living in Korea. The attitude of differentiation was described by Kim Jae Young in his short story entitled Kokkili (코끼리) published in 2004. The difference in attitude was felt as an act of injustice for foreigners and migrant workers. Not only fictional essays in short stories, differences in attitudes toward foreigners are considered to reflect the contemporary social events. The formulation of the problem in this study is to discuss the meaning of injustice in the short story with Derrida's discourse analysis using descriptive analytical methods. The purpose of this final assignment is to show the issue of injustice from the Korean side by using the theory of deconstruction. In accordance with Derrida's deconstruction theory and the description of injustice in foreigners by Kim Jae Young, it was found that the meaning of injustice not only represented a bad thing, but a condition due to obstacles in understanding the culture of other countries."
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Khoyriza Mutiara Andina
"Joseonjok adalah etnis Korea yang bermigrasi ke Cina timur laut selama aneksasi Jepang pada tahun 1910 yang kemudian kembali lagi ke Korea. Munculnya berbagai kasus kejahatan yang melibatkan etnis Joseonjeok dan penggambaran mereka sebagai tokoh kriminal di drama dan film membuat masyarakat Korea Selatan memiliki persepsi negatif terhadap kehadiran Joseonjeok. Persepsi negatif tersebut berupa stigma kriminal yang kemudian melekat erat pada masyarakat Joseonjeok di Korea Selatan. Melekatnya stigma ini memengaruhi kehidupan Joseonjeok yang tinggal di Korea Selatan sehingga mendorong penulis untuk meneliti reaksi masyarakat Joseonjeok terhadap stigma tersebut. Dalam penelitian ini, penulis meneliti bagaimana pola reaksi yang diberikan oleh Joseonjeok terhadap stigma kriminal di Korea Selatan. Untuk menjawab rumusan masalah tersebut, peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stigma kriminal yang dilekatkan kepada Joseonjok di Korea Selatan menimbulkan empat pola reaksi. Keempat pola reaksi itu adalah menyembunyikan informasi yang dapat menunjukkan identitasnya sebagai Joseonjok, inisiatif bekerja lebih keras dalam pekerjaannya untuk menunjukkan citra baik, rasa kemarahan, dan melakukan pembelaan atas kelompok Joseonjok yang terstigmatisasi negatif karena dianggap tidak sesuai dengan kenyataan dan dapat merugikan keberadaan kelompoknya. Pola reaksi yang diberikan korban stigmatisasi menunjukkan bentuk ingin menghindar dari terstigmatisasi. 
Joseonjok is an ethnic Korean who migrated to northeast China during the annexation of Japan in 1910 which then returned to Korea. The emergence of various criminal cases involving ethnic Joseonjeok and their portrayal as criminal figures in drama and film has made South Korean people have a negative perception of the presence of Joseonjeok. The negative perception which is in the form of criminal stigma is closely attached to Joseonjeok society in South Korea. The attachment of this stigma affects the life of Joseonjeok who lives in South Korea, thus encouraging writers to examine the Joseonjeok's reaction to the given stigma. In this study, the author examines how the pattern of reaction given by Joseonjeok to criminal stigma in South Korea. To answer the problem formulation, the writer used a descriptive qualitative method. The results showed that the criminal stigma attached to Joseonjok in South Korea exhibits four patterns of reaction. The four reaction patterns are hiding information that can show his identity as Joseonjok, initiative to work harder in their work to show a good image, a sense of anger, and defending Joseonjokgroups who are stigmatized negatively because they are considered not in accordance with reality and can be detrimental to the existence of the group. The pattern of reaction given by the victim of stigmatization shows the form of wanting to avoid being stigmatized."
2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library