Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Boca Raton: Lewis Publishers, 1999
628.1 INT p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Delyna Agustia Ning Tias
"Tempat Pembuangan Akhir TPA sampah yang menggunakan teknik open dumping dalam pengelolaan sampahnya dinilai sangat berisiko terhadap lingkungan di sekitarnya karena adanya proses perlindian yang dapat mencemari tanah. Masyarakat yang menggunakan air tanah sebagai sumber air minumnya berisiko untuk terkena dampak kesehatan dari kandungan logam berat yang berasal dari cemaran air lindi. Kadmium dan timbal merupakan logam yang dapat bersifat toksik apabila dikonsumsi secara berlebihan. Penelitian ini menggunakan metode analisis risiko kesehatan lingkungan untuk mengestimasi risiko kesehatan akibat pajanan logam kadmium dan timbal yang terdapat pada air minum masyarakat di sekitar TPA sampah Namo Bintang. Terdapat 96 sampel individu dewasa yang diperoleh melalui data sekunder dalam penelitian ini yang berasal dari dusun IV dan V Desa Namo Bintang. Sampel lingkungan adalah sampel air sumur masyarakat yang telah diambil pada penelitian sebelumnya oleh Ashar 2013 untuk kandungan timbal dan Ashar 2013 untuk kandungan kadmium. Dari hasil perhitungan analisis risiko menunjukkan bahwa tingkat risiko pajanan kadmium dan timbal melalui air minum pada masyarakat dengan skenario intake minimal dan rata-rata tidak berisiko atau aman untuk pajanan realtime maupun lifespan RQ < 1 sedangkan untuk skenario maksimal, pajanan kadmium dan timbal untuk pajanan realtime dan pajanan lifespan dinyatakan berisiko RQ > 1 sehingga diperlukan manajemen risiko yaitu dengan mengurangi konsentrasi asupan dan laju asupan. Selain itu, masyarakat juga harus menjaga TPA dengan tidak membuang sampah kembali disana dikarenakan TPA tersebut sudah ditutup, dan pemerintah juga dapat membantu dengan menyuplai air, baik itu air minum maupun air bersih dari sumber lain yang aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
......Landfill using open dumping method has potential risk to contaminate groundwater of the surrounding environment because of leaching process. Population that use groundwater as their drinking water source has health risk from heavy metal exposure. Cadmium and lead are toxic if they consumed in exessive ammount. This study use health environment risk analysis to estimate health risk from cadmium and lead exposure through drinking water at population around landfill Namo Bintang. There are 96 samples of secondary data from Dusun IV and V Namo Bintang village. Environment samples is well water from population households from Ashar 2013 for lead and Ashar 2016 for cadmium contains. From the calculation of risk analysis showed that risk level of cadmium and lead exposure through drinking water with minimum and mean scenario are not risky or safe for realtime and lifespan exposure RQ 1 . For maximum intake scenario, cadmium and lead exposure are risky RQ 1 and need risk management with reduce consuming rate and agent concentration. Since the landfill was closed, the population also have to keep the landfill clean and do not throwing the waste into the landfill. The governance also can helping the population to fulfill their need of water with supplying water from safe and clean source."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69704
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhani Anisa Rachmawati
"ABSTRAK
Aspek kualitas, kuantitas, dan kontinuitas menjadi hal yang penting diperhatikan dalam penyediaan air minum. Aspek kualitas air produksi merupakan masalah yang harus diselesaikan oleh Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) Pengok terutama pada kandungan mangan yang tinggi pada air produksi karena dapat menurunkan kualitas air dari segi estetika dan berpengaruh pada perpipaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik air baku, permasalahan yang ada di IPAM, efisiensi setiap unit dalam menurunkan besi dan mangan serta memberikan rekomendasi perbaikan. Langkah yang perlu dilakukan adalah mengecek kualitas air dari setiap unit serta menghitung parameter hidrolik dari setiap unit untuk mengetahui kinerjanya. Pada IPAM Pengok, air tanah digunakan sebagai air baku dengan karakteristik tingginya kandungan besi dan mangan. Unit proses dan operasi yang diterapkan sudah sesuai dengan karakteristik air baku, yaitu intake, aerasi, oksidasi, sedimentasi, filtrasi, desinfeksi, dan reservoir tetapi kandungan mangan masih belum stabil. Kinerja unit yang masih belum optimal adalah aerator, oksidasi, dan sedimentasi.Pengoptimalan yang perlu dilakukan pada aerator adalah perubahan jenis, dari yang semula spray aerator menjadi multiple tray aerator dengan 3 tray sedangkan pada proses oksidasi, pengadukan berlangsung selama 1 menit dengan gradien kecepatan 758/s dan dosis optimum yang diperoleh berdasarkan Jar Test adalah 50% stoikiometri. Saat ini, sedimentasi memiliki waktu tinggal dan rasio P/L di bawah kriteria desain sehingga perlu adanya pertambahan dimensi panjang menjadi 12 m dan waktu tinggal menjadi 4,3 jam. Dengan dilakukan perbaikan pada beberapa unit, diharapkan kualitas air produksi IPAM dapat stabil memenuhi baku mutu PERMENKES 492/2010.

ABSTRACT
Aspects of quality, quantity, and continuity have become considered important factors in the supply of drinking water. Aspect of production water quality is a problem that must be solved in Water Treatment Plant (WTP) Pengok especielly high manganese of drinking water can reduce water quality in terms of aesthetic and can give the effect to piping. The research have purpose to find out characteristic of raw water, existing problems in WTP, efficiency of unit to reduce concentration of iron and manganese, and to give recommendations for improvements. The carried out steps are analysis of water quality on all of unit and calculate the hydraulic parameters to determine its performance. In WTP Pengok, groundwater is used as raw water which has high content of iron and manganese. Unit operations and processes which applied in WTP Pengok have been adjusted with raw water characteristics such as intake, aeration, oxidation, sedimentation, filtration, disinfection, and reservoir however manganese content is not stable. The unit performance that is not optimal is aerator, oxidation, and sedimentation. Optimization must be done on aerator with changes of type aerator, the first is spray aerator into multiple tray aerator with 3 tray while at oxidation process, the mixing occur 1 minute with velocity gradient 758/s and optimum doses of KMnO4 that be obtained by Jar Test is 50% stoichiometry. At this time, sedimention has detention time and ratio W/L under the criteria of design so that need for change of length dimension to 12 m and change of detention time is 4,3 hour. By doing improvement of some units, water quality of IPAM Pengok can be stable and meet quality standards of PERMENKES 492/2010."
2016
S65747
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library