Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 26 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sari Dwika Ratri
Abstrak :
Pertanian adalah sektor yang rentan terhadap perubahan iklim, salah satunya padi sawah. Penelitian ini mengkaji dampak kekeringan meteorologis terhadap pola tanam padi sawah saat terjadinya El Nino secara spasial. Dalam hal ini dikaitkan dengan kondisi fisik wilayah di wilayah kabupaten Pringsewu. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi kekeringan meteorologis saat tahun El Nino, dan dampaknya terhadap pola tanam sehubungan dengan kondisi fisik wilayah. Kekeringan meteorologis diukur menggunakan metode SPI (Standardized Precipitation Index), sementara pola tanam diperoleh melalui citra Landsat menggunakan metode NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) dan penajaman citra untuk kelembaban. Kondisi fisik wilayah yang dikaji adalah penggunaan lahan sawah, relief, bentuk lahan, dan pola drainase yang dibuat dalam satuan lahan sawah. Hasil yang didapatkan adalah kekeringan meteorologis pada tahun 2015 lebih lemah dibanding tahun 1997. Proporsi luas wilayah dengan klasifikasi kering pada tahun 1997 mencapai 48 %, sedangkan tahun 2015 hanya 31%. Kekeringan mengakibatkan perubahan pola tanam padi sawah di kabupaten Pringsewu. Kondisi lahan sawah banyak yang bera saat El Nino menyebabkan mundurnya musim tanam utama di bulan November bergeser menjadi Desember. Kekeringan mempengaruhi persediaan air pada satuan lahan tertentu. Musim tanam lebih cepat terjadi pada satuan lahan untuk sawah berupa aluvial dan dataran dengan relief datar hingga bergelombang. ......Agriculture is the sector most vulnerable to climate change, one of which paddy rice. This study examines the impact of meteorological drought on paddy rice cropping pattern when El Nino spatially. In this case associated with the physical condition of the area in the district Pringsewu. The purpose of this study is to identify meteorological drought when the El Nino and its impact on cropping patterns with respect to the physical condition of area. Meteorological drought measured using SPI (Standardized Precipitation Index) method, while the cropping pattern obtained through Landsat imagery using NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) and image enhancement for moisture. The physical condition of the area studied is the use of wetland, relief, landform and drainage patterns are made in units of paddy field. The results obtained are meteorological drought in 2015 was weaker than in 1997. The proportion of an area with dry classification in 1997 reached 48%, whereas in 2015 only 31%. Drought resulted in changes in cropping pattern paddy rice in the district Pringsewu. Wetland conditions much fallow when El Nino led to the withdrawal of the main planting season in November shifted to December. Drought affects water supplies in certain land units. The planting season occurs faster in the form of paddy land units for alluvial plains with flat to undulating relief.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
T46013
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miftahul Jannah
Abstrak :
Kekeringan merupakan bencana alam yang terjadi secara perlahan-lahan hasil dari berkurangnya curah hujan dalam jangka waktu yang lama. Bencana ini dapat berdampak sangat besar dan mencakup daerah yang luas. Mitigasi untuk menanggulangi bencana ini adalah dengan mengetahui karakteristik wilayah yang terpapar kekeringan, melalui indikator durasi, intensitas dan frekuensi kekeringan. Penilaian kekeringan menggunakan data curah hujan dari 32 stasiun hujan di Kabupaten Kebumen selama periode 1985 - 2015 menggunakan metode de Boer. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat keterpaparan kekeringan tinggi di Kabupaten Kebumen cenderung berada di wilayah bagian tengah mengarah ke timur laut kabupaten, yang meliputi 15 kecamatan, yang sebagian besar berada di Kecamatan Karangsambung, Karanggayam, Alian, Pejagoan, Sruweng dan Kebumen. Wilayah yang paling terpapar kekeringan di Kabupaten Kebumen merupakan wilayah dengan penggunaan tanah sawah irigasi 2x padi/tahun, kepadatan penduduk 500-1249 jiwa/km2 dan kepadatan penduduk agraris 51-250 jiwa/km2. ......Drought is natural disaster that occurs gradually, resulted from long term declines in rainfall rate. The disaster would not be realized at first, but the impacts caused could be severe. One example of countermeasure efforts is to understand the regional characteristics of the drought exposed regions. Indicators used to assess levels of exposure are the duration, intensity and frequency of droughts. Drought assessment used rainfall rate data from 32 rain stations in Kebumen during 1985-2015 period with de Boer method. The results obtained from this study indicate that high level of exposures to drought in Kebumen are distributed in the center part to the northeast part of the region. The high level of exposures covered 15 districts, and concentrated in Subdistrict Karangsambung, Karanggayam, Alian, Pejagoan, Sruweng and Kebumen. In Kebumen, the region that most exposed to drought is attributed with the paddy rice fields land use that harvested 2 times a year, a population density of 500-1249 inhabitants/km2 and peasant population density of 51-250 inhabitants/km2.;
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S65312
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soraya
Abstrak :
Kecamatan Babakan Madang merupakan salah satu kecamatan sering dilanda kekeringan. Kekeringan yang melanda kecamatan ini cenderung semakin parah apabila terjadi fenomena iklim yang menyebabkan bulan kering semakin panjang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kerentanan wilayah terhadap kekeringan yang ada di Kecamatan Babakan Madang. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode logika fuzzy dan metode analisis spasial serta deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah terpapar kekeringan di Kecamatan Babakan Madang membentuk pola semakin ke utara dan ke selatan semakin tinggi indeks keterpaparannya sedangkan pada bagian tengah wilayah indeks keterpaparannya rendah dikarenakan penggunaan tanah pada bagian utara adalah dominan sawah sedangkan pada bagian selatan dominan hutan. Wilayah sensitif kekeringan di Kecamatan Babakan Madang membentuk pola semakin ke selatan semakin tinggi indeks sensitivitasnya dikarenakan jenis batuan yang berada di selatan yaitu andesit dan vulkan tidak bisa menyimpan air. Wilayah kapasitas adaptif di Kecamatan Babakan Madang membentuk pola semakin ke utara semakin tinggi indeks kapasitas adpatifnya dikarenakan tingkat pendidikan yang tinggi tetapi tidak adanya pelatihan bencana. Wilayah rentan terhadap kekeringan di Kecamatan Babakan Madang didominasi oleh tingkat kerentanan sangat tinggi, semakin ke selatan indeks kerentanan wilayahnya pun semakin tinggi dan dominasi dari kelas sangat tinggi mencakup luas 6577.8 ha atau 66.63% dari luas wilayah total. ...... Babakan Madang subdistrict is one of the districts are often hit by drought. The drought that hit this district tend to be more severe in case of climate phenomenon that causes dry months getting longer. The purpose of this study was to determine the vulnerability of meteorological drought in Subdistrict Babakan Madang. This research method approach, Fuzzy Logic and methods of spatial analysis and descriptive. The results showed that the area exposed to drought in Babakan Madang subdistrict form a pattern of getting to the north and to the south the higher the index whereas exposure to long fetches in the middle area of lower exposure to long fetches index due to the use of land in the northern part is the dominant fields while in the southern part of the dominant forest. Drought sensitive regions in Babakan Madang subdistrict form a pattern of getting to the south the higher the index the sensitivity is due to the type of rock that is located in the southern volcanic andesite and can not store water. Territory adaptive capacities in Babakan Madang subdistrict patterning Further north the higher the index adpatifnya capacity due to high level of education but no disaster training. Region prone to drought in Babakan Madang subdistrict is dominated by a very high degree of vulnerability, the vulnerability of the region to the south of the index was higher and the dominance of very high class covers a total area 6577.8 ha or 66.63% of the total land area.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S65122
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soeroso Hadiyanto
2007
T39431
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Putri
Abstrak :
Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung adalah salah satu sumber air permukaan yang penting bagi Jakarta dan Jawa Barat, Indonesia, yang menjadi tumpuan hidup bagi jutaan penduduk. Namun, sungai Ciliwung mengalir melalui daerah-daerah yang padat penduduk di Jakarta, sehingga kebutuhan akan air terutama untuk keperluan domestik menjadi sangat tinggi. Meskipun kebutuhan ini tinggi, DAS Ciliwung telah mengalami degradasi yang menyebabkan penurunan pasokan air sehingga berkontribusi pada fenomena kekeringan di wilayah tersebut. Analisis fenomena kekeringan ini akan menggunakan metode Standardized Precipitation Index (SPI) selama periode 42 tahun. Analisis ini menyatakan bahwa daerah-daerah tertentu dalam DAS ternyata lebih rentan terhadap kondisi kekeringan parah yang terjadi akibat perubahan pola presipitasi. Perbandingan data hasil SPI dari tahun 1980-1999 dan 2000-2022 menunjukkan pergeseran signifikan dalam pola presipitasi, yang mengindikasikan peningkatan kekeringan meteorologis akibat perubahan iklim. Analisis ini, berdasarkan data dari 13 stasiun hujan, menunjukkan hasil yang mencolok bahwa daerah yang paling kering teridentifikasi di sekitar FTUI, dengan 141 kasus kekeringan tercatat dari tahun 2003-2022 dan peningkatan keseluruhan kekeringan di DAS Ciliwung dari 53,95% selama periode 1980-1999 menjadi 61,23% pada periode 2000-2022, serta penurunan kebasahan dari 46,05% menjadi 38,77%, yang pada garis besar menunjukkan peningkatan kekeringan sebesar 7,28%. ......The Ciliwung Watershed is a crucial source of surface water for Jakarta and West Java, Indonesia, serving as a lifeline for millions of residents. The Ciliwung River flows through densely populated areas in Jakarta, leading to a high demand for water primarily for domestic purposes. Despite this demand, watershed degradation has led to a decrease in water supply, contributing to drought phenomena in the region. This thesis analyzes this drought phenomena using the Standardized Precipitation Index (SPI) method over a 42-years period. The analysis reveals that certain areas within the watershed are more prone to severe drought conditions, potentially linked to changes in precipitation patterns. A comparison of SPI data from 1980-1999 and 2000-2022 highlights significant shifts in precipitation patterns, suggesting an increase in meteorological droughts due to climate change. The analysis, based on data from 13 rainfall stations, shows a notable result of the driest area identified is around FTUI, with 141 drought cases recorded from 2003-2022 and increase in overall Ciliwung Watershed dryness from 53.95% during the 1980-1999 period to 61.23% in the 2000-2022 period, and a corresponding decrease in wetness from 46.05% to 38.77%, indicating a 7.28% increase in dryness.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silvia Dwi Wardhani
Abstrak :
Kekeringan merupakan bencana alam yang terjadi akibat dari kemarau panjang yang tidak terlepas dari adanya pengaruh fenomena El Nino. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sensitivitas wilayah Kabupaten Kebumen terhadap bencana kekeringan. Melalui perhitungan statistik dan pemetaan data spasial, penelitian ini mengungkapkan bahwa tingkat sensitivitas wilayah Kabupaten Kebumen terhadap bencana kekeringan baik berdasarkan kondisi iklim selama 30 tahun (1985-2014) ataupun pada tahun 2015 memiliki tingkat sensitivitas yang sama yaitu terdiri dari tingkat sensitivitas yang 'rendah' dan 'sedang'. Akan tetapi, tingkat sensitivitas wilayah Kabupaten Kebumen terhadap kekeringan yang 'sedang' jauh lebih luas pada tahun 2015 daripada tingkat sensitivitas wilayah Kabupaten Kebumen berdasarkan kondisi iklim selama 30 tahun (1985-2014). Sehingga adanya pengaruh fenomena El Nino di Kabupaten Kebumen pada tahun 2015 tergolong kuat. Sebaran wilayah yang memiliki tingkat sensitivitas yang 'rendah' umumnya terdistribusi di bagian tengah hingga utara Kabupaten Kebumen. Sedangkan, tingkat sensitivitas wilayah Kabupaten Kebumen terhadap kekeringan yang 'sedang' umumnya terdistribusi di bagian tengah hingga selatan terutama di daerah pesisir selatan Kabupaten Kebumen. ......Drought is a natural disaster that occurred as a result of the long dry that can't be separated from the influence of El Nino phenomenon. This research aims to determine the region sensitivity of Kebumen Regency against drought. Through statistical calculations and mapping of spatial data, this research reveal that level of the region sensitivity of Kebumen Regency against drought is same between based on climatic conditions for 30 years (1985-2014) and 2015 that consists of region sensitivity level of 'low' and 'moderate'. However, the region sensitivity level of Kebumen Regency on drought 'moderate' is much wider in 2015 than the region sensitivity level of Kebumen Regency based on climatic conditions for 30 years (1985-2014). So, the effect of El Nino phenomenon in Kebumen Regency in 2015 relatively strong. Distribution of areas that have region sensitivity level 'low' is generally distributed from the middle to northern of Kebumen Regency. Meanwhile, the region sensitivity level of Kebumen regency 'moderate' is generally distributed from the middle to southern, especially in the southern coastal of Kebumen Regency.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S64203
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Martha Megah Anugerah
Abstrak :
Kekeringan pertanian merupakan bencana alam berkurangnya persediaan air di permukaan tanah sehingga tidak dapat memenuhi tanaman untuk tumbuh dengan normal. Akibat dari kekeringan pada sektor pertanian adalah penurunan luas tanam, luas panen, produktivitas dan kualitas hasil pertanian. Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur yang bergantung pada sektor pertanian, memiliki peluang mengalami kerugian dari kekeringan. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeteksi wilayah kekeringan secara spasial dan temporal, serta menganalisis wilayah kekeringan menurut kondisi fisik lahan wilayah ketinggian, kemiringan lereng, jenis tanah, dan penggunaan tanah di Kecamatan Sukaresmi. Penelitian ini menggunakan data citra Landsat 8 OLI pada bulan Juli-September 2013 dan bulan Juni-Agustus 2017 dengan analisis Normalized Difference Vegetation Index NDVI dan Tasseled Cap Transformation TCT. Wilayah potensi kekeringan sedang, tinggi dan sangat tinggi pada tahun yang sama ditampalkan untuk menghasilkan wilayah kering setiap tahunnya. Luas wilayah kering selama periode 2013 dan 2017 adalah 726 hektar atau 8 dari luas wilayah tersebut dengan sebaran wilayah kering mendominasi pada bagian barat Kecamatan Sukaresmi yaitu pada Desa Kawang Luwuk dan Desa Cibadak. Luas wilayah kering dominan berada di wilayah perbukitan tinggi ketinggian 500-1.00mdpl seluas 624,1 hektar dengan jenis tanah latosol coklat seluas 447,85 hektar dan penggunaan lahan sawah seluas 322,18 hektar. ...... Agricultural drought is a natural disaster that reduces the supply of water on the ground, causing plants can rsquo t grow normally. Drought causing the decrease of plantation and harvest area, productivity and quality of agricultural products. Sukaresmi Subdistrict, Cianjur Regency is depending on agricultural sector and has the risk of loss from drought. This research aims to detect spatial and temporal of drought areas and to analyze drought areas according ro physical condition of the land altitude, slope, soil type, and land use in Sukaresmi Subdistrict. This research uses Landsat 8 OLI imagery data from July September 2013 and June August 2017 analyzed by Normalization of Differences Vegetation Index NDVI and Tasseled Cap Transformation TCT . Overlay of the moderate, high, and very high drought classes in the same year will generate drought areas that overlap at each year. Drought areas during 2013 and 2017 are 726 hectares or 8 of the total Sukaresmi Subdistrict area, dominates the Kawang Luwuk Village and Cibadak Village in western part of Sukaresmi Subdistrict. Mostly, drought areas are located in rice field land use 322.18 hectares brown latosol soil type 447.85 hectares altitude of 500 1000 masl 624.1 hectares and slope region of 8 15 198.38 hectares.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Aisyah
Abstrak :
Penelitian ini membahas aplikasi Remote Sensing untuk menetapkan wilayah kering yang dihubungkan dengan karakteristik fisik. Tujuan penelitian untuk melihat sebaran wilayah kekeringan di Kecamatan Sukaresmi yang rentan terhadap kekeringan ketika musim kemarau melanda dengan memanfaatkan aplikasi Remote Sensing. Citra Satelit Landsat 8 OLI yang digunakan pada bulan Juli-September 2013 serta Juni - Agustus 2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode triangle, salah satu metode yang memanfaatkan Remote Sensing. Metode tersebut dikenal sebagai TVDI Temperature Vegetation Dryness Index yang terdiri dari NDVI Normalized Difference Vegetation Index, LST Land Surface Temperature dengan rumus algoritma LST ndash; LSTmin/a b NDVI-LSTmin digunakan untuk menentukkan wilayah kering di Kecamatan Sukaresmi. Hubungan antara pola spasial wilayah kekeringan dengan karakteristik fisik dianalisis secara statistik. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa pola spasial wilayah kering di Kecamatan Sukaresmi berdasarkan metode TVDI wilayah kekeringan tertinggi pada bulan September 2013 dengan luas kekeringan di Kecamatan Sukaresmi seluas 164 ha dan pada bulan Juni 2017 luas kekeringan di Kecamatan Sukaresmi seluas 336 ha dengan wilayah yang selalu mengalami kekeringan terkonsentrasi pada karakteristik fisik penggunaan tanah permukiman dan sawah dan kemiringan lereng yang landai. ......This research explains the use of Remote Sensing to know which areas are dry that are connected by the morphological characteristics. The purpose of this research is to see the spread of the dry areas in Sukaresmi district which are vulnerable towards drought when the dry season comes using the Remote Sensing application. The Landsat 8 OLI was used throughout July September 2013 and between June August 2017. One of the methods that used in Remote Sensing is triangulation. This method is known as TVDI Temperature Vegetation Dryness Index which consists of NDVI Normalized Difference Vegetation Index, LST Land Surface Temperature with the algorithm formula of LST ndash LSTmin a b NDVI ndash LSTmin that used in determining the dry areas in Sukaresmi district. The relation between the spatial pattern of the dry areas and the morphological characteristics of an area analyzed statistically. This research concludes that the spatial pattern of the dry areas in Sukaresmi district based on the TVDI method reached the highest rate of drought in September 2013 with 163.26 ha, and the drought in June 2017 with a whopping 336.43 ha. The drought areas usually concentrated on the morphological characteristics of the soil of the inhabitants, rice fields, and inclination of the slopes.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyan Agni Mayatirtana
Abstrak :
Air adalah sumberdaya yang utama dalam mendukung kehidupan manusia, baik untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari maupun sebagai pendukung kegiatan manusia. Kabupaten Bojonegoro dengan luas 230.706 ha adalah wilayah dengan kondisi perbedaan curah hujan yang cukup jelas, pada saat musim kemarau dan musim hujan. Kejadian El-Nino menjadi salah satu faktor terjadinya kekeringan yang dapat dikategorikan menjadi kekeringan meteorologis yang berakibat pada ketersediaan air yang tidak mencukupi dan untuk mengatasi keterbatasan sumber daya air tersebut, pemerintah membangun Bendung Gerak Bojonegoro untuk mengalirkan air Sungai Bengawan Solo ke areal persawahan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkatan kekeringan yang terjadi dari kondisi curah hujan selama 30 tahun menggunakan metode SPI (Standardized Precipitation Index) pada tahun El Nino (tahun 1991, 1997, 2002, 2009 dan 2015) yang dihubungkan dengan ketersediaan air Bendung Gerak Bojonegoro terhadap pola tanam tembakau. Maka didapatkan kondisi kekeringan di tahun terjadinya El Nino lebih cenderung menunjukkan peningkatan dan rata-rata mencapai puncaknya di bulan September. Sedangkan budidaya tembakau yang di optimalkan tahun 2002 dan 2009 dengan kondisi kekeringan yang terjadi, petani masih mengoptimalkan melalui pergeseran tanam di sepanjang aliran sungai. Sedangkan di tahun 2015 di saat kekeringan sangat tinggi, maka ketersediaan air yang berkurang membuat petani lebih cenderung memperhatikan waktu tanam guna mengurangi kendala ketersediaan air atau lebih memilih mengkosongkan sementara lahan yang ada (diberakan). ......Water is a key resource in support of human life, both for the fulfillment of their daily needs as well as a supporter of human activity. Bojonegoro with an area of 230 706 ha is the region with the condition of difference rainfall is quite clear, during the dry season and the rainy season. Genesis El-Nino became one of the factors of drought which can be categorized into a meteorological drought that resulted in inadequate water availability and to overcome the limitations of water resources, the government is building a dam to drain water Gerak Bojonegoro Solo River to the paddy fields. The purpose of this study was to determine the level of the drought that occurred from rainfall for 30 years using SPI (Standardized Precipitation Index) in the year of El Nino (1991, 1997, 2002, 2009 and 2015) associated with the availability of water weir Gerak Bojonegoro to pattern planting tobacco. Then obtained the drought conditions in the year of El Nino is more likely to show increased and the average peaked in September. While the cultivation of tobacco in optimizing in 2002 and 2009 with drought conditions, farmers still optimizing through shifting planting along streams and rivers. Whereas in 2015 in the time of drought is very high, the availability of water is reduced to make farmers more likely to pay attention to the time of planting to reduce water availability constraints or prefer mengkosongkan while the existing land (fallow).
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
T46668
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Darmoro
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1984
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>