Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andi Susanto
Abstrak :
Jumlah Pengguna Narkoba di Propinsi Lampung pada Tahun 2017 berdasarkan survey BNN adalah 116.845 orang atau kurang lebih 1,94 % dari total jumlah penduduk di Propinsi Lampung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan dan psikoedukasi keluarga terhadap ketangguhan dan dukungan keluarga Orang Dengan Gangguan Penggunaan Zat di Lapas Narkotika. Desain penelitian ini quasi eksperimental pre-post test with control group. Sampel masing-masing kelompok berjumlah 31 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling dan metode random sampling. Kelompok intervensi 1 hanya diberikan pendidikan kesehatan serta kelompok intervensi 2 diberikan pendidikan kesehatan dan psikoedukasi keluarga. Pengukuran dilakukan 3 kali yaitu pertama dan kedua sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan dan pengukuran ketiga setelah diberikan psikoedukasi keluarga. Uji analisis yang digunakan adalah uji repeated ANOVA dan independent t-test. Hasil penelitian menunjukkan ketangguhan dan dukungan keluarga meningkat secara bermakna (p value < 0,05) setelah mendapatkan pendidikan kesehatan. Ketangguhan dan dukungan keluarga meningkat lebih besar pada kelompok yang diberikan pendidikan kesehatan dan psikoedukasi keluarga daripada kelompok yang hanya diberikan pendidikan kesehatan. Tindakan keperawatan pendidikan kesehatan dan psikoedukasi keluarga direkomendasikan sebagai terapi yang dapat digunakan pada kegiatan rehabilitasi Narkoba di Lapas Narkotika. ......The number of Drug Users in Lampung Province in 2017 based on the BNN survey was 116,845 people or approximately 1.94% of the total population in Lampung Province. This study aims to determine the effect of health education and family psychoeducation on the resilience and family support of people with impaired substance use in narcotics prisons. The design of this study was quasi experimental pre-post test with control group. The sample of each group amounted to 31 people using purposive sampling techniques and random sampling methods. The intervention group 1 was only given health education and the intervention group 2 was given health education and family psychoeducation. Measurements were taken 3 times, first and second before and after health education was given and the third measurement after family psychoeducation was given. The analytical test used was repeated ANOVA test and independent t-test. The results showed resilience and family support significantly increased (p value <0.05) after getting health education. Resilience and family support increased more in groups who were given health education and family psychoeducation than groups that were only given health education. Nursing action on health education and family psychoeducation is recommended as a therapy that can be used in drug rehabilitation activities in narcotics prison.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prashti Mutia Wulan
Abstrak :
Gangguan jiwa merupakan kontributor terbesar beban penyakit dan penyebab kematian saat ini dilihat tahun hilang akibat kesakitan atau kecacatan (Pusdatin Kemkes RI, 2019), dan dapat dipengaruhi oleh penggunaan narkoba. Dari hasil Riset Kesehatan Dampak Penyalahgunaan Narkoba tahun 2019, 13,1% penggunanya mengalami gangguan kejiwaan yang merupakan dampak jangka panjang yang paling banyak dialami pengguna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsumsi narkoba dari jumlah zat, kombinasi zat, dan usia pertama kali menggunakan narkoba dengan gangguan kejiwaan pengguna narkoba di Balai Rehabilitasi BNN. Desain studi dalam penelitian adalah desain cross sectional berupa studi kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah pengguna narkoba yang pernah mengkonsumsi/menggunakan narkotika selama 2 tahun terakhir, pernah/sedang mengikuti program rehabilitasi BNN tahun 2017-2019, berusia 15-64 tahun, dan tidak sedang mengalami gangguan jiwa yang berat. Analisis yang dilakukan adalah analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa polydrug (OR: 3,39; CI 95%: 1,2 - 9,6), kombinasi zat sesama depresan (OR: 3,15; CI 95%: 1,5 – 6,77), kombinasi zat sesama halusinogen (OR: 2,09; CI 95%: 1,05 – 4,13), dan kombinasi zat stimulan dan depresan (OR: 2,42; CI 95%: 1,21 – 4,84) berhubungan signifikan secara statistik dengan gangguan kejiwaan pada pengguna narkoba. Sedangkan kombinasi zat lainnya, usia pertama kali menggunakan narkoba, dan karakteristik pengguna tidak berhubungan signifikan secara statistik dengan gangguan kejiwaan. Penyalahgunaan narkoba berdampak buruk pada kesehatan, oleh karena itu peneliti menyarankan untuk menghindari penyalahgunaan narkoba baik secara monodrug maupun polydrug terlebih lagi pada usia dini. Diperlukan analisis lanjutan untuk melihat secara komprehensif hubungan karakteristik pengguna dan perilaku konsumsi narkoba dengan gangguan kejiwaan. ......Mental disorders are the one of largest contributor to the burden of disease and the cause of death at this time seen as lost years due to illness or disability (Pusdatin Kemkes RI, 2019), and it can be affected by drug use. The results of the Health Research on the Impact of Drug Abuse in 2019 said it was found that 13.1% of drug users experienced mental disorders, which is the long-term impact experienced by drug users. This study aims to determine the relationship between drug consumption from the number of substance, substances combination, and age at first time using drugs towards mental disorders of drugs user at the BNN Rehabilitation Center. The study design was a cross-sectional design in the form of a quantitative study. The sample in this study is drug users who have consumed/used narcotics in the past 2 years, have been/are currently participating in the BNN rehabilitation program for 2017-2019, aged 15-64 years, and are not experiencing serious mental disorders. The analysis in this research was univariate and bivariate analysis. The results showed that polydrug (OR: 3.39; CI 95%: 1.2 – 9.6), combination of depressants depresan (OR: 3.15; CI 95%: 1.5 – 6.77), and combination of hallucinogens (OR: 2.09; CI 95%: 1.05 – 4.13), combination of stimulants and depressants (OR: 2.42; CI 95%: 1.21 – 4.84) had a statistically significant relationship with mental disorders. Meanwhile, the others combination, onset age of drug used, and drugs user characteristics were not statistically significant with mental disorders. Drugs abuse had negative effects towards health, so that the researcher suggested to stop drugs abuse both monodrug and polydrug used especially at the young age. Further analysis needed to see comprehensive association between drugs user characteristics and drugs consumption towards mental disorders.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Fikri Fansyuri
Abstrak :
Hak atas kesehatan merupakan hal yang sangat penting untuk semua manusia, termasuk narapidana. Salah satu kelompok narapidana yang rentan terhadap permasalahan hak atas kesehatan adalah narapidana pengguna narkoba. Pada tulisan ini penulis membahas tentang hak atas kesehatan untuk pengguna narkoba dalam lembaga pemasyarakatan di Indonesia pada kondisi pandemi Covid-19. Untuk melihat permasalahan hak atas kesehatan narapidana pengguna narkoba penulis menggunakan teori keadilan sosial yang dicetuskan oleh Jhon Rawls dan humanitarian theory of punishment yang dicetuskan oleh Lewis. Penulis menganalisis permasalahan hak atas kesehatan pada narapidana pengguna narkoba di Indonesia dengan  melihat standar yang dikeluarkan oleh lembaga-lembaga Internasional. Kemudian, penulis mencoba melihat respons pemerintah Indonesia dalam melihat situasi pengguna narkoba yang ada di dalam lapas pada masa Covid-19 dan membandingkannya dengan respons ideal yang dikeluarkan oleh lembaga-lembaga Internasional termasuk urgensi vaksinasi bagi narapidana di dalam lapas, terkhusus pengguna narkoba. Setelah itu, penulis menganalisis relevansi dari penggunaan pemenjaraan dalam merespons pengguna narkoba pada saat pandemi Covid-19. ......The right to health is very important for all human beings, including prisoner. One of the groups that are vulnerable to the issue of the right to health are drug users. In this paper, the author discusses the right to health for drug users in prisons in Indonesia during the Covid-19 pandemic. To look at the problem of the right to health of drug users, the author uses the social justice theory initiated by John Rawls and the humanitarian theory of punishment proposed by Lewis. The author analyzes the issue of the right to health in the relationship of drug users in Indonesia by comparing it with the standards issued by international institutions. Then, the author tries to see the response of the Indonesian government is looking at the situation of drug users in prisons during the Covid-19 period and compares it with the ideal response issued by international institutions, including the urgency of vaccination for prisoners in prison, especially drug users. After that, the authors analyzed the relevance of the use of imprisonment in responding to drug users during the Covid-19 pandemic.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library