Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sara Gabriella
Abstrak :
Penelitian ini menganalisis bentuk upaya Interpol dalam pemberantasan isu penyelundupan narkoba di Indonesia dengan usaha kerja sama. Dengan menggunakan metode tracing, peneliti mengambil konsep Rezim Internasionaldalam melihat bagaimana rezim membentuk usaha serta upaya Indonesia dalammenangani kasus penyelundupan narkoba. Penelitian ini berkontribusi padaperluasan dan pendalaman teori rezim internasional dengan memperdalam tigavariabel utama menurut Stephen D. Krasner yaitu Kepentingan Negara, KekuatanPolitik, serta Norma dan Prinsip. Melihat variabel analisis, hasil akhir daripenelitian ini menegaskan bahwa kerja sama dalam rezim membangun danmempengaruhi bentuk penanganan konsisten yang dipilih oleh Indonesia terkait isupenyelundupan narkoba agar lebih “tertata” dan menjadi alasan Indonesia untukmemperkuat kerja sama taraf internasional. Ini merupakan hasil akhir dari strukturrezim yang dikaitkan antara tiga variabel inti dan menghasilkan perilaku negarayang dalam hal ini; pilihan langkah menangani isu penyelundupan narkoba. Hal inididorong dengan bentuk murni dari narkoba sebagai salah satu isu kejahatantransnasional yang tidak mementingkan peran perbatasan negara dan menuntutkerja sama antar negara. ......This study analyzes Interpol's effort in eradicating drug trafficking cases in Indonesia by means of cooperation. Employing tracing method, the author adopt the concept of International Regime by Krasner and its three variables, i.e. national interest (egoistic self-interest), Political Power, and Norms and Principles in investigating how a regime shape Indonesia's efforts in handling drug trafficking cases. The result affirms that cooperation within regime helps to nurture and influence Indonesia's consistency and organized method in handling drug trafficking cases. This also serves as the reason why Indonesia chooses to strengthen international cooperation in drug trafficking issues. Moreover, the research also justifies that the cooperation is the byproduct of regime structure with three main variables; therefore, resulting in state's behavior, in this case, Indonesia's choice of action in handling drug trafficking cases. Further, Indonesia's action is also justified considering that the nature of drug trafficking as a transnational crime issue that goes beyond nation's border and demands intergovernmental cooperation.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T53190
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azzahra Handhika Giantri Fajri
Abstrak :
Permasalahan yang menatarbelakangi penelitian ini yaitu kerap masih terjadinya peredaran narkotika di lapas. Hal ini bertolak belakang dengan tujuan pemasyarakatan untuk meningkatkan kepribadian dan kemandirian warga binaan, membantu mereka menyadari kesalahan mereka, memperbaikinya, dan menghindari mengulangi kejahatan mereka, sehingga meningkatkan penerimaan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengusulkan model pencegahan kejahatan yang baru terhadap peredaran narkotika di Lapas yang dihasilkan atas analisis model pencegahan kejahatan yang sudah ada di tingkat kelembagaan, politik, dan sosial. Model ini bertujuan untuk membuat Lapas bersih dan bebas dari narkotika dan meningkatkan efektivitas upaya di bawah Undang-Undang No. 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan. Penelitian ini menggunakan Teori Aktivitas Rutin dan Teori Pencegahan Kejahatan yang difokuskan pada pencegahan kejahatan situasional. Data yang dianalisis berjumlah 39 artikel jurnal dengan rentang waktu 2013-2023. Selain itu, teknik analisis yang digunakan menggunakan Teknik Systematic Literature Review, Evaluasi dan SWOT. Dari hasil analisis, diketahui bahwa peredaran narkotika di lapas masih terjadi dengan berbagai cara menyelundupkanya, seperti melalui pengunjung, menyogok petugas lapas dan banyak barang bukti yang ditemukan, seperti sabu, dan alat hisap dikarenakan warga binaan belum lepas dari ketergantungan obat, menghilangkan stress dan mengisi waktu luang. Dari hasil evaluasi menemukan, sebagian besar pencegahan peredaran narkotika yang dilakukan bersifat situasional, karena dilakukan dengan cara mengawasi akses fasilitas dan penguatan pengawasan secara formal. Peneliti mengusulkan model untuk memerangi peredaran narkotika di lapas, menggabungkan upaya yang sudah ada dengan skenario baru. Hal ini mencakup pembangunan lapas khusus, renovasi lapas berdasarkan teori CPTED, penggunaan teknologi mutakhir, kolaborasi dengan polisi, dan rehabilitasi. ......The problem behind this research is that narcotics trafficking often still occurs in prison. This is contrary to the purpose of corrections to improve the personality and independence of prisoners, help them realize their mistakes, correct them, and avoid repeating their crimes, thus increasing community acceptance. This research aims to propose a new crime prevention model against drug trafficking in prisons resulting from an analysis of existing crime prevention models at the institutional, political, and social levels. The model aims to make prisons clean and free from drugs and increase the effectiveness of efforts under Law No. 22 of 2022 on Corrections. This research utilizes Routine Activity Theory and Crime Prevention Theory focusing on situational crime prevention. The data analyzed amounted to 39 journal articles in 2013-2023. In addition, the analysis technique used Systematic Literature Review, Evaluation, and SWOT techniques. From the results of the analysis, it is known that narcotics trafficking in prisons still occurs in various ways, such as through visitors, bribing prison officers, and a lot of evidence found, such as methamphetamine, and suction equipment because prisoners have not been released from drug dependence, relieving stress and filling spare time. The evaluation found that most of the prevention of drug trafficking is situational because it is done by monitoring access to facilities and strengthening formal supervision. The researchers propose a model to combat drug trafficking in prisons, combining existing efforts with new scenarios. These include the construction of specialized prisons, prison renovation based on CPTED theory, the use of cutting-edge technology, collaboration with the police, and rehabilitation.
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laksa Bayu Bahaduri
Abstrak :
Pelibatan perempuan dalam peredaran gelap narkotika terus berkembang. Namun, demikian pembahasan mengenai isu ini seringkali dikesampingkan dan hanya dibahas dalam sudut pandang keputusan, tanpa menyingkap berbagai bentuk eksploitasi mereka dalam jaringan peredaran gelap narkotika. Melalui analisis kritis dan pendekatan feminis marxis dan sosialis, studi ini berupaya memberikan penggambaran pelibatan perempuan dalam berbagai peran pada jaringan kejahatan narkotika. Studi ini memberikan analisis pada pengalaman 8 (delapan) perempuan yang diperoleh melalui studi literatur, studi dokumen putusan pengadilan, dan wawancara mendalam pada narapidana perempuan yang pernah dilibatkan dalam kasus peredaran gelap narkotika. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perempuan mengalami peningkatan eksploitasi serta viktimisasi seiring dengan penempatan mereka dalam berbagai posisi beresiko. Jaringan kejahatan narkotika mereproduksi nilai patriarki dan kapitalisme dengan menempatkan perempuan pada rantai terbawah dan garda terluar untuk menghasilkan keuntungan bagi bisnis ilegal tersebut. ......The involvement of female in the illicit trafficking of narcotics continues to grow. However, discussions on this issue are often sidelined and only discussed from the point of view of decisions, without disclosing the various forms of their exploitation in the illicit drug trafficking network. Through critical analysis and feminist Marxist and Socialist approaches, this study attempts to provide a description of the involvement of female in various roles in narcotics crime networks. This study provides an analysis of the experiences of 8 (eight) females obtained through literature studies, studies of court decision documents, and in-depth interviews with female prisoners who have been involved in drug trafficking cases. The results of this study indicate that women experience increased exploitation and victimization along with their placement in various risky positions. The narcotics crime network reproduces the values of patriarchy and capitalism by placing women at the bottom of the chain and at the outermost guard to generate profits for these illegal businesses.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lumban Tobing, Fredy Buhama
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat munculnya fenomena drug trafficking sebagai salah satu isu keamanan non-konvensional dan mencoba menyajikan bagaimana masalah ini dilihat dan berbagai aspek dengan studi kasus Asia Tenggara pada umumnya dan Indonesia pada khususnya. Metode yang digunakan adalah metode deskripsi yang menggambarkan masalah ini melalui perspektif ancaman terhadap negara yang menjadi produsen dan konsumen yang kemudian dibagi lagi menjadi beberapa tinjauan, yaitu tinjauan politik, militer, ekonomi dan sosial. Untuk menjelaskan bagaimana isu ini berkembang, maka dilakukan analisa data sekunder dengan berdasarkan pada data-data yang diperoleh melalui studi kepustakaan atas berbagai literatur. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menunjukkan bahwa isu drug trafficking lebih dari sekedar isu sosial dan kesehatan, sehingga berimplikasi pada kebijakan yang harus diambil oleh negara atau suatu kawasan untuk menangani isu ini secara lebih serius.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Semiarto Aji Purwanto
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Semiarto Aji Purwanto
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Salsabila Hartono
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan mengenai partisipasi masyarakat melalui teori broken window dan problem solving policing yang dilakukan pada Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara dalam upaya mengendalikan peredaran narkoba ilegal di wilayah tersebut. Metode penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitiannya berupa phenomenology, hal ini dikarenakan penelitian akan mengkaji pengalaman yang dialami oleh partisipan melalui deskripsi dan informasi yang diberikan oleh pihak-pihak yang terlibat. Hasil penelitian menunjukkan partisipasi masyarakat masih terbagi menjadi pro dan kontra, hal ini dijelaskan oleh broken window theory bahwa kejahatan serius justru dapat dimulai dengan terjadinya gangguan-gangguan kecil yang berjalan secara terus-menerus. Peredaran narkoba ilegal di Kampung Bahari masih ada hingga saat ini dan modus masuk narkoba tersebut dilakukan secara sistematis dan terencana. Sedangkan dalam implementasi problem solving policing yang dilakukan, tahap scanning dikategorikan masih lemah karena belum mempertimbangkan target kejahatan, lalu terkait response, tahapan ini dikategorikan masih lemah karena saat ini PT Astra sebagai pihak stakeholder di Kampung Bahari sudah tidak melakukan kolaborasi dalam program-program pemberdayaan masyarakat Bahari sebagaimana sebelumnya. Sehingga response yang diberikan saat ini terbatas hanya dari pihak kepolisian saja yang merupakan pengendalian sosial formal tanpa ada kerja sama dengan pihak informal. ......This research aims to describe community participation through the Broken Window theory and Problem Solving Policing in Kampung Bahari, Tanjung Priok, North Jakarta, in an effort to control the circulation of illegal drugs in the area. The research method used is a qualitative approach with a phenomenological research design, namely research that examines participants' experiences through descriptions and information provided by the parties involved. The findings show that community participation is still divided into pro and con groups. The broken windows theory explains that serious crimes can stem from persistent minor disturbances. The circulation of illegal drugs in Kampung Bahari is still ongoing, drugs enter the area systematically and in a planned manner. In terms of implementing problem-solving policing, the scanning stage is considered weak because it does not take into account the target of the crime. Regarding the response stage, this is also categorized as weak because PT Astra, one of the stakeholders in Kampung Bahari, no longer collaborates in community empowerment programs as before. Thus, the current response is limited to formal social control carried out by the police, without cooperation with informal parties.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutapea, Khoirun
Abstrak :
Indonesia merupakan salah satu pintu masuk perdagangan dan peredaran gelap narkoba bahkan mungkin menjadi salah satu pusat peredaran gelap narkoba. Kejahatan narkoba yang terjadi selain dilakukan oleh warga negara Indonesia juga melibatkan warga negara asing sebagai pelaku yang membawa masuk narkoba secara illegal ke Indonesia dengan berbagai macam cara dan alasan karena walaupun beresiko tinggi tetapi keuntungan yang diperoleh dari bisnis narkoba sangat besar, hal ini dapat terjadi karena sarana komunikasi dan transportasi yang sudah semakin mudah. Kejahatan narkoba pada umumnya tidak dilakukan oleh perorangan, melainkan oleh sindikat yang terorganisasi secara mantap, rapih, dan sangat rahasia. Bahkan, kejahatan narkoba yang bersifat transnasional dilakukan dengan menggunakan modus operandi dan memamfaatkan teknologi yang canggih. Banyaknya kasus peredaran narkoba di Indonesia dengan menggunakan kurir, baik kurir yang antar jemput barang narkoba ke luar negeri untuk memasukkan maupun mengeluarkan ke dalam negeri. Pola-pola perekrutan kurir dan kegiatan kurir narkoba jaringan internasional, berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : dalam pola rekruitmen kurir narkoba, pola yang digunakan bandar narkoba jaringan internasional bebeda dengan pola pada organizes crime lainnya. Pola yang umum digunakan untuk merekrut kurir baru adalah uang/materi, pacaran/perkawinan, loyalitas, dan jebakan. Bentuk-bentuk perekrutan kurir narkoba dengan pola uang/materi adalah, merekrut calon anggota yang memiliki hubungan kawan bahkan hubungan tali persaudaraan dengan kurir lama, merekrut kurir yang berasal dari satu profesi yang sama, serta cara merekrut calon kurir yang diperkenalkan oleh kurir lama atau istilahnya ada yang bawa. Pola pacaran/perkawinan merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk merekrut kurir baru. Bentuk-bentuk perkawinan/pacaran yang sering digunakan adalah menunjukan kepada calon mempengaruhi dengan gaya hidup mewah dan suka ketempat hiburan, dan menunjukan bahwa penghasilan yang didapat cukup besar dan didapat dengan mudah. Pola loyalitas dan solidaritas, pada pola ini untuk merekrut calon kurir baru dengan melakukan tawaran atas balas budi dan memberikan upah atas pekerjaan kurir tesrsebut. Pola jebakan juga digunakan sebagai cara merekrut kurir. Pola ini merupakan pola yang jarang digunakan oleh bandar narkoba jaringan internasional, karena calon kurir direkrut harus teman dekat dan tidak menimbulkan kecurigaan oleh orang yang direkrut tersebut. ......Indonesia is one of the entrances illicit drug trade and may even be one of the center of illicit drugs. Drug crimes that occur in addition carried out by an Indonesian citizen also involves a foreign citizen as a perpetrator who bring in illegal drugs into Indonesia with a variety of ways and reasons because although the risk is high but the benefits of the drug business is very large, this can happen because means of communication and transportation that is getting easier. Drug crimes are generally not done by individuals, but by a syndicate organized by steady, neat, and very secret. In fact, transnational drug crime that is done by using the modus operandi and utilizing sophisticated technology. Number of cases of drug circulation in Indonesia by using a courier, both couriers who shuttle goods to overseas drug to insert or remove into the country. The patterns of recruitment of drug couriers and courier activities of international networks, based on research results can be concluded as follows: in the recruitment patterns of drug couriers, the pattern used by an international network of drug dealers with a distinct pattern on the other organizes crime. A common pattern used to recruit new carriers is money / material, dating / marriage, loyalty, and traps. The forms of recruitment of drug couriers with a pattern of money / material is, to recruit candidates who have a friend relationship and even kinship ties with the old courier, recruited couriers originating from the same single profession, and how to recruit candidates introduced by courier courier or long term there is a carry. The pattern of dating / marriage is one of the most effective way to recruit new couriers. These forms of marriage / dating that is often used is to show to potential influence with luxury lifestyle and entertainment like the place, and show that the income gained quite large and easily obtained. The pattern of loyalty and solidarity, on the pattern to recruit prospective new carrier by doing an offer of reciprocation and provide wages above tesrsebut courier job. The pattern of traps are also used as a way to recruit couriers. This pattern is a pattern that is rarely used by an international network of drug dealers, because the candidates recruited couriers must be close friends and did not arouse suspicion by people who recruited them.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T29278
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library