Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Susanti Santalia
"Disfungsi keluarga merupakan isu penting yang masih sedikit diangkat di Indonesia. Keluarga sebagai tempat pertama anak bertumbuh menjadi titik fokus yang seringkali diabaikan. Keluarga yang berfungsi secara optimal akan membawa pengaruh lingkungan yang baik terhadap masing-masing anggotanya, termasuk anak. Remaja merupakan fase dari tumbuh kembang anak yang rentan terhadap berbagai macam perilaku berisiko. Salah satu hal yang penting untuk remaja adalah koping. Koping adalah hal esensial dalam hidup manusia tanpa memandang usia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan disfungsi keluarga dengan koping remaja. metode yang digunakan adalah penelitian cross-sectional pada 105 responden pelajar SMA di DKI Jakarta dan analisis data dengan komputer. Hasilnya didapatkan tidak ada hubungan antara disfungsi keluarga dengan koping remaja. Peneliti merekomendasikan studi eksploratif lebih lanjut mengenai sebab-sebab disfungsi keluarga. Peneliti juga menyarankan penguatan koping pada remaja serta edukasi dan intervensi pada keluarga dengan disfungsi mengingat besarnya temuan remaja yang berasal dari keluarga dengan disfungsi sedang.

Family dysfunction is an important issue that is still rarely raised in Indonesia. The family as the first place where children grow up is a focal point that is often overlooked. A family that functions optimally will have a good environmental influence on each of its members, including children. Adolescence is a phase of child development that is vulnerable to various kinds of risky behavior. One of the important things for teenagers is coping. Coping is essential in human life regardless of age. This study aims to determine the relationship between family dysfunction and adolescent coping. The method used is a cross-sectional study on 105 respondents (high school students of DKI Jakarta) and data analysis using a computer. The results showed that there was no relationship between family dysfunction and adolescent coping. The researcher recommends further exploratory studies on causes of family dysfunction. Researcher also suggests encouragement of coping among adolescents as well as education and intervention on family with dysfunction due to numbers of adolescents who come from family with medium dysfunction."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Alnoza
"Tulisan ini membahas secara kritis gaya pemerintahan Airlangga dengan menggunakan pendekatan analisis fungsional yang dikemukakan oleh Robert K. Merton. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana Airlangga menjalankan fungsinya sebagai
raja dalam struktur pemerintahan kerajaannya. Masalah tersebut berusaha dijawab dalam rangka mengetahui fungsi manifes, fungsi laten, dan aspek disfungsional dari Airlangga melalui kebijakan yang dikeluarkannya. Metode yang digunakan dalam penelitian kualitatif
ini terdiri atas pengumpulan data melalui studi kepustakaan dan pengolahan data dengan melakukan analisis dan interpretasi. Melalui kajian yang dilakukan dengan membandingkan kebijakan Airlangga dan konsep aṣṭabrata, dapat diketahui bahwa Airlangga menjalankan fungsi manifes dalam bidang bidang militer dan ekonomi, sedangkan fungsi laten dilakukan di bidang hubungan internasional. Aspek disfungsional Airlangga ditunjukkan melalui kurang berfungsinya Airlangga sebagai simbol kejayaan suatu negara dan penjaga kestabilan internal kerajaan. Oleh karena itu, kebaruan dari penelitian ini terletak pada pemosisian Airlangga sebagai sosok raja yang disfungsional di salah satu aspek yang harusnya dimiliki seorang raja."
Kalimantan Barat : Balai Pelestarian Nilai Budaya , 2022
900 HAN 5:2 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Minhalina Afiyah
"Tumbuh di lingkungan keluarga disfungsional tidaklah mudah, namun tidak semua individu yang berasal dari keluarga disfungsional akan terus mengalami kesulitan tersebut. Self-compassion, yaitu sikap pengertian terhadap diri sendiri, membantu individu mengelola emosi negatif dan melihat kesulitan yang dialami itu sebagai bagian dari kehidupan manusia. Sikap ini berkaitan erat dengan resiliensi, yaitu kemampuan untuk bangkit kembali dari kesulitan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self-compassion dan resiliensi pada dewasa awal yang berasal dari keluarga disfungsional yang melibatkan 141 partisipan berusia 18-25 tahun. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara self-compassion dan resiliensi. Temuan ini menyatakan bahwa individu dengan tingkat self-compassion yang tinggi cenderung memiliki tingkat resiliensi yang tinggi juga.

Growing up in a dysfunctional family is not easy, but not all individuals who come from dysfunctional families will continue to experience these difficulties. Self-compassion, which involves understanding and kindness towards oneself, helps individuals manage negative emotions and view challenges as part of human life. This attitude is closely related to resilience, the ability to bounce back from such difficulties. This study aims to explore the relationship between self-compassion and resilience in young adults from dysfunctional families, involving 141 participants aged 18-25. The analysis results show a significant relationship between self-compassion and resilience. This finding suggests that individuals with high levels of self-compassion tend to also have high levels of resilience."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gibson, Lindsay C.
"
ABSTRACT
If you grew up with an emotionally immature, unavailable, or selfish parent, you may have lingering feelings of anger, loneliness, betrayal, or abandonment. You may recall your childhood as a time when your emotional needs were not met, when your feelings were dismissed, or when you took on adult levels of responsibility in an effort to compensate for your parent{OCLCbr#92}s behavior. These wounds can be healed, and you can move forward in your life. In this breakthrough book, clinical psychologist Lindsay Gibson exposes the destructive nature of parents who are emotionally immature or unavailable. You will see how these parents create a sense of neglect, and discover ways to heal from the pain and confusion caused by your childhood. By freeing yourself from your parents emotional immaturity, you can recover your true nature, control how you react to them, and avoid disappointment. Finally, you'll learn how to create positive, new relationships so you can build a better life"
Oakland, CA: New Harbinger Publications, 2015
616.89 GIB a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dobson, James
Eastbourne: Kingsway Pubb., 1987
813.54 DOB l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dickens, Charles, 1812-1870
London: Everyman`s Library, 1994
823.7 DIC d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Newbury Park: Sage Publications, 1988
362.82 VAR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Walls, Jeannette
Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2013
362.820 92 WAL i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library