Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Monika Besti Yolanda
Abstrak :
Penggunaan alat-alat listrik saat ini tidak bisa dihindari, sehingga manusia terpajan dengan Extremely Low Frequency ? Electromagnetic Field (ELF-EMF). Pemajanan ini dapat menyebabkan gangguan perkembangan folikel ovarium. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemajanan ELF-EMF terhadap jumlah dan morfologi folikel sekunder serta untuk melihat efek kumulatif pemajanan tiap generasi. Metode penelitian yaitu eksperimental terhadap mencit betina strain Swiss Webster. Digunakan 12 pasang mencit parental yang mendapatkan empat perlakuan pemajanan. Beberapa mencit dari tiap perlakuan akan dikawinkan untuk mendapatkan mencit generasi pertama, kedua dan ketiga. Mencit lainnya akan dietanasi untuk diambil ovariumnya dan dijadikan preparat. Jumlah preparat yang digunakan yang dianalisis adalah 60 sampel. Setiap sampel diamati untuk mendapatkan jumlah folikel sekunder normal dan folikel sekunder atresia. Uji hipotesis dilakukan uji One-Way ANOVA dan Kruskal-Wallis. Pada analisis data didapatkan perbedaan yang bermakna pada folikel atresia sekunder berbagai tegangan di generasi F2 (p=0,002) dan F3 (p=0,027), dan dilanjutkan ke analisis Post Hoc. Didapatkan perbedaan yang bermakna antar tegangan di generasi F2 dan F3. Sementara pada analisis data folikel sekunder dan folikel atresia sekunder antar generasi tidak terdapat perbedaan bermakna. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pemajanan ELF-EMF berbagai tegangan terhadap morfologi folikel sekunder ovarium. Namun, tidak didapatkan efek kumulatif tiap generasi.
We can hardly avoid the use of electricity tools, so human are exposed to Extremely Low Frequency ? Electromagnetic Field (ELF-EMF). This exposure can affect development of ovarian follicles. Aim of this study is to determine the effects of ELF-EMF exposure on number and morphology of secondary follicles, also to see the inter-generational cumulative effects. This study use experimental design and strain Swiss Webster female mice as the subject. There are 12 pairs of parental mice who received four treatments. Some mice from each treatment will be mated to obtain the first, second and third generation of mice. Other mice's ovaries will be taken. There are 60 samples of ovaries preparation to be observed under microscope. Hypothesis testing is done by One-Way ANOVA test and Kruskal-Wallis. There is significant differences in the secondary atresia follicles at the various voltages in the F2 (p = 0,002) and F3 (p = 0,027). The analysis than continue to Post-Hoc analysis. There are significant differences in voltage between F2 and F3 generations, while there are no significant differences in data analysis of secondary follicles and secondary atresia follicles between generations. The conclution is there are significant effects of ELF-EMF exposure to various voltages on secondary ovarian follicles morphology. However, there are no cumulative effects in each generation.
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nila Purnama Sari
Abstrak :
Energi listrik telah menjadi bagian yang penting dalam kehidupan manusia, terlebih lagi di zaman modern seperti saat ini, dimana dengan semakin meningkatnya perkembangan teknologi dan informasi, penggunaan alat elektrik rumah tangga yang diketahui merupakan sumber Extremely Low Frequency - Electromagnetic Field (ELF-EMF) tidak dapat dielakkan lagi. Pemajanan ELFEMF dalam jangka panjang diketahui memiliki banyak dampak bagi kesehatan manusia, termasuk sistem reproduksi. Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh pajanan ELF-EMF terhadap jumlah dan morfologi folikel tersier ovarium mencit. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan mencit strain Webster sebagai hewan coba. Kelompok penelitian yang digunakan, yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Kelompok perlakuan merupakan kelompok mencit yang diberikan pajanan ELF-EMF dengan tegangan masing-masing 3 kV, 4 kV, dan 5 kV. Masing-masing kelompok tersebut akan diamati pada setiap generasi, mulai dari generasi pertama hingga ketiga. Kemudian sampel diambil dari setiap kelompok penelitian untuk diamati di bawah mikroskop. Hasilnya menunjukan bahwa terdapat penurunan jumlah folikel tersier yang bermakna pada generasi pertama dan ketigadi semua besar tegangan yang diberikan. Didapati juga peningkatan jumlah folikel tersier atresia yang bermakna pada generasi pertama dan generasi kedua di semua besar tegangan. Sedangkan efek akumulasi pajanan ELF-EMF terhadap jumlah dan morfologi folikel tersier belum dapat dibuktikan.
Electrical energy has become an important part of human life, especially in this modern society where the increasing development of information technology led to increase use of electrical appliances household that known as a source of Extremely Low Frequency - Electromagnetic Field (ELF-EMF). Prolonged exposure of ELF-EMF can cause many effects on human health, including reproductive system. This study aimed to examines the effect of ELF-EMF exposure on the number and morphology of ovarian tertiary follicles of mice. This research uses experimental methods with Webster strain mice as experimental animals. There are two research group, the control and the treatment group. Treatment group is the group of mice given exposure to ELF-EMF voltage of 3kV, 4kV and5 kV. Each group will be observed from the first to the third generation. Then the samples were taken from each study group to be observed under a microscope. The result shows that there is a significant decreasing number of tertiary follicles in the first and third generation for all of the voltage. There is also an significant increasing number of tertiary follicle atresia in the first and second generation for all of the voltage. While the cumulative effects of exposure to ELF-EMF and the number of tertiary follicles morphology has not been proven.
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sovina Helyati
Abstrak :
Exremely low frequency-electromagnetic field (ELF-EMF) merupakan salah satu jenis radiasi non-ion yang dapat dihasilkan dari perangkat listrik rumah tangga atau alat komunikasi elektronik. Paparan ELF-EMF jangka panjang diduga mengganggu pelepasan hormon gonadotropin yang berperan dalam perkembangan dan pematangan folikel ovarium, terutama perkembangan folikel pre antral menjadi folikel antral ataupun folikel de Graaf. Oleh karena itu, melalui penelitian ini dapat diamati pengaruh paparan ELF-EMF dengan berbagai tegangan terhadap jumlah dan morfologi folikel de Graaf. Penelitian ini juga melihat apakah ada efek kumulatif pajanan medan elektromagnetik pada generasi-generasi selanjutnya. Dua belas pasang mencit strain Swiss Webster (P) dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu kelompok kontrol, kelompok perlakuan 3 kV 5,5 μT, kelompok perlakuan 4 kV 5,4 μT, dan kelompok perlakuan 5 kV 5,3 μT. Perlakuan ini dilanjutkan dan diberikan pada mencit generasi pertama (F1), generasi kedua (F2), dan generasi ketiga (F3). Selanjutnya lima ekor mencit usia 2,5 bulan dari masing-masing kelompok perlakuan pada tiap generasi diperiksa ovariumnya untuk mengevaluasi jumlah dan morfologi folikel de Graaf. Uji hipotesis Kruskall-Wallis menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna jumlah folikel de Graaf (p=0,480) dan folikel atresia de Graaf (p=0,336) di antara kelompok. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa pemajanan ELF-EMF tidak mempengaruhi jumlah dan morfologi folikel de Graaf mencit strain Swiss Webster serta tidak dijumpai efek kumulatif pemajanan pada generasi-generasi seterusnya.
Extremely low frequency- electromagnetic fields are categorized as non-ionising radiation which could be produced by electrical household appliances or communication devices. ELF-EMF long term exposure suggested can disturb releasing gonadotropine hormon (GnRH) which have a role in follicle development and maturation, especially pre antral follicle development. Therefore, this study aims to evaluate the influence of extremely low frequency-electromagnetic field in varying frequencies on number and morphology of follicle de Graaf. This study also evaluate ELF-EMF cumulative effect on multiple generation (F1, F2, and F3). Twelve pairs mice strains Swiss Webster as parental mice (F0) were divided into four groups. One group as control and three other groups were exposed by magnetic field,which doses were 3kV 5,5μT, 4kV 5,4μT,and 5kV 5,3μT. These treatments were also given to first, second, and third generation. Five female mices aged 2,5 months from each first (F1), second (F2),and third (F3) generation on each groups were examined to evaluate number and morphology (atresia follicle) of de Graaf follicle from their ovarium. The hypothesis was tested using Kruskall-Wallis which show no significant difference between groups on follicle de Graaf number (p=0,480) and atresia follicle de Graaf (p=0,336). These results suggest ELF-EMF exposure don?t affect number and morphology of follicle de Graaf and there are no cumulative effect on multiple generation.
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Cahya Sokacana
Abstrak :
Sinyal frekuensi ultra rendah dari aktivitas geomagnetik dapat digunakan sebagai penanda awal gempa bumi, di wilayah Sumatera dari tahun 2016 hingga 2018 pada khususnya gempa bumi yang tercatat di stasiun Gunung Sitoli (GSI), Tuntung (TUN), Meulaboh (MLB), dan Sic Cincin (SCI). Penelitian sebelumnya memberikan gambaran rentang frekuensi ultra-rendah yang terkait dengan gempa bumi, berdasarkan ini, peneliti melakukan analisis untuk menemukan frekuensi yang paling berhubungan prekursor gempa menggunakan data gempa bumi yang pernah terjadi dengan memanfaatkan filter bandpass. Data komponen medan magnet dalam fokus Penelitian ini merupakan komponen Z dari medan magnet selama fase pra-seismik. Tentang penelitian ini didapatkan frekuensi optimum pada frekuensi 0,01-0,03 Hz yang reliabel dalam memantau tanda-tanda gempa bumi. ...... Ultra low frequency signals from geomagnetic activity can be used as an early marker of earthquakes, in the Sumatra region from 2016 to 2018, especially earthquakes recorded at Gunung Sitoli (GSI), Tuntung (TUN), Meulaboh (MLB), and Sic Cincin stations. (SCI). Previous research provided an overview of the ultra-low frequency range associated with earthquakes, based on this, the researcher conducted an analysis to find the frequencies most associated with earthquake precursors using earthquake data that had ever occurred by utilizing a bandpass filter. Magnetic field component data in focus This study represents the Z component of the magnetic field during the pre-seismic phase. Regarding this research, it was found that the optimum frequency was at a frequency of 0.01-0.03 Hz which was reliable in monitoring earthquake signs.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library