Ditemukan 188 dokumen yang sesuai dengan query
Slamet Sutedja
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1983
S16896
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Emma Purnamaningrum
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1984
S17087
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
JATI 5(1-2)2006
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Dwi Handarini
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh manajemen laba akrual dan manajemen laba riil terhadap yield spread obligasi. Praktik manajemen laba dalam penelitian ini diukur dengan discretionary accrual yang dikembangkan oleh Kothari (2005). Semantara itu, manajemen laba riil pada penelitian ini diukur dengan pengukuran manajemen laba riil yang telah dikembangkan oleh Roychowdhury (2006). Pengujian hipotesis penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data panel unbalance dengan jumlah observasi sebanyak 159 observasi. Jumlah observasi tersebut terdiri dari 78 sampel obligasi yang diterbitkan oleh 34 perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009 hingga 2013.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen laba akrual berpengaruh positif terhadap yield spread obligasi. Sementara itu, CFO abnormal dan biaya diskresioner abnormal yang merupakan komponen pengelolaan manajemen laba riil diketahui berpengaruh negatif terhadap yield spread. Hal ini mengindikasikan bahwa bondholders menyadari tindakan manajemen laba akrual sebagai tindakan oportunis, sehingga meningatkan risiko dan menuntut pengembalian yang tinggi. Akan tetapi, bondholder belum mampu mengetahui dampak negatif manajemen laba melalui aktivitas riil.
This research aimed to know the effect of accrual earnings management and real earnings management on bond yield spreads. Accrual earnings management in this research measured by discretionary accrual Kothari model. While real earnings management measured by real earnings management models that were developed by Roychowdhury (2006). Hypothesis testing of this research used panel regression with 159 observations. Observations in this research consist of 78 bonds sample from 34 companies that are listed at Indonesia Stock Exchange since 2009 until 2014. The result of this research showed that accrual earnings management has positive effect on yield spread. Whereas, abnormal CFO and abnormal discretionary expenses that measured real earnings management have negative effect on yield spread. These result implied that bondholders perceive accrual earnings management as opportunistic behavior that increased risk factor and thus required high return (yield). However, bondholder have not realized the negative effect of real earnings management.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Lenny Sri Astuty
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh efektivitas sistem pengendalian internal terhadap manajemen laba. Efektivitas sistem pengendalian internal diukur melalui penilaian atas elemen pengendalian internal menurut COSO, sedangkan manajemen laba diukur melalui akrual diskresioner dengan metode yang dikembangkan oleh Kothari et al. (2005). Pengujian hipotesis dilakukan melalui model regresi data panel dengan menggunakan metode efek tetap terhadap 228 perusahaan sampel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2010 hingga tahun 2012. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa perusahaan yang memiliki efektivitas sistem pengendalian internal yang tinggi cenderung memiliki tingkat manajemen laba yang rendah. Selain itu, hasil penelitian ini juga menghasilkan kesimpulan bahwa perusahaan yang memiliki penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan yang baik dalam sistem pengendalian internal cenderung memiliki tingkat manajemen laba yang rendah.
This research aims to provide empirical evidence regarding the effect of internal control system effectiveness on earnings management in companies. Internal control system effectiveness is measured by effectiveness score based on the COSO?s internal control elements, while the earnings management is measured by discretionary accruals which was developed by Kothari et al. (2005). The hypothesis is examined using panel data regression with fixed effect method to sample of 228 companies which listed in Indonesian Stock Exchange during 2010 to 2012. The result of this research concludes that companies with higherinternal control system effectiveness could gain lower earnings management practice. Furthermore, the result of this research concludes that companies with better risk assessment, control activities, information and communication, and monitoring in their internal control system could gain lower earnings management practice.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Agustin Setya Ningrum
Abstrak :
ABSTRAKTujuan utama penelitian ini adalah mengetahui pengaruh tidak langsung dari tingkat adopsi IFRS terhadap manajemen laba, melalui analyst coverage. Penelitian ini dilatarbelakangi fakta bahwa pengadopsian IFRS meningkatkan jumlah analis yang mengikuti perusahaan. Keberadaan analis akan meningkatkan peran pengawasan terhadap perusahaan sehingga dapat menekan praktik manajemen laba. Penelitian ini merupakan penelitian lintas negara dengan jumlah sampel 3.786 perusahaan dari 30 negara. Penelitian ini membuktikan adanya pengaruh tidak langsung tingkat adopsi IFRS terhadap manajemen laba, melalui peningkatan jumlah analis. Jumlah analis yang bertambah justru memunculkan tekanan bagi perusahaan yang mendorong perusahaan untuk melakukan manajemen laba. Penelitian ini juga membuktikan bahwa tingkat adopsi IFRS tetap memiliki pengaruh negatif secara langsung terhadap manajemen laba.
ABSTRACTThe main purpose of this study is to investigate whether there is indirect effect of IFRS adoption on earnings management, through increase of analyst coverage. The background of this study is that IFRS adoption could increase the number of analysts who follow the companies. The existence of analysts will increase monitoring of companies, which will decrease earnings management practices. It is a cross-country study using 3.786 firm years of entities from 30 countries. This study proves that there is indirect effect of IFRS adoption on earnings management, through increase of analyst coverage. Increase of analyst coverage will push companies to do earnings management practices. This study also confirms that IFRS adoption has negative direct effect on earnings management.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T42617
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Danang Rizky Utomo
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris pengaruh kecakapan manajerial terhadap manajemen laba. Selain itu, tujuan dari penelitian ini juga menguji bagaimana pengaruh mekanisme corporate governance dalam memoderasi hubungan antara kecakapan manajerial dengan manajemen laba. Sampel dari penelitian ini adalah 124 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2013. Kecakapan manajerial diukur dengan menggunakan data envelopment analysis (DEA). Mekanisme corporate governance diukur dengan menggunakan ASEAN CG scorecard, sedangkan manajemen laba diukur dengan rumus modifikasi Jones. Dengan menggunakan analisis regresi berganda, ditemukan bahwa kecakapan manajerial berpengaruh positif terhadap manajemen laba dan mekanisme corporate governance berpengaruh signifikan dalam memoderasi hubungan antara kecakapan manajerial dan manajemen laba.
The objective of this study is to examine the impact of managerial ability on earnings management. In addition, objective of this study is also to examine how the effect of corporate governance mechanism in moderating the relationship between managerial ability and earnings management. The sample of the study are 124 manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2013. Managerial ability is measured using data envelopment analysis (DEA). Corporate governance mechanism is measured using ASEAN CG scorecard. While earnings management is measured by Jones modification formula. Using multiple regression analysis, it is found that managerial ability has positive impact to earnings management and the corporate governance mechanism has significant influence to moderate the relationship between earnings management and managerial ability.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Maisya Pratiwi
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh nilai wajar terhadap manajemen laba dan keinformatifan laba yang dimoderasi oleh perusahaan yang terdaftar dalam Indeks Saham Syariah Indonesia ISSI . Penelitian ini menggunakan 960 observasi dari 2375 sampel perusahaan Bursa Efek Indonesia BEI selama tahun 2012-2016. Hasil regresi menunjukkan bahwa nilai wajar tidak memiliki pengaruh terhadap manajemen laba, namun nilai wajar memiliki pengaruh terhadap keinformatifan laba yaitu kemampuan dalam memprediksi laba dan harga saham di masa depan. Nilai wajar tidak memiliki pengaruh terhadap keinformatifan laba berupa kemampuan dalam memprediksi arus kas. Ketika nilai wajar dibagi berdasarkan hierarkinya ditemukan bahwa nilai wajar hierarki 2 dan 3 memiliki pengaruh positif yang lebih kuat terhadap manajemen laba dan keinformatifan laba dibandingkan dengan nilai wajar hierarki 1. Perusahaan yang terdaftar dalam ISSI secara empiris melemahkan pengaruh positif akuntansi nilai wajar terhadap manajemen laba dan secara empiris lebih kuat dalam memperlemah pengaruh nilai wajar hierarki 2 dan 3 terhadap manajemen laba dibandingkan nilai wajar hierarki 1. Perusahaan terdaftar dalam ISSI memperkuat pengaruh akuntansi nilai wajar terhadap keinformatifan laba berupa kemampuan memprediksi arus kas dan memiliki kekuatan yang sama dalam memperkuat pengaruh positif nilai wajar hierarki 1, 2, dan 3 terhadap kemampuan dalam memprediksi arus kas.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh nilai wajar terhadap manajemen laba dan keinformatifan laba yang dimoderasi oleh perusahaan yang terdaftar dalam Indeks Saham Syariah Indonesia ISSI . Penelitian ini menggunakan 960 observasi dari 2375 sampel perusahaan Bursa Efek Indonesia BEI selama tahun 2012 2016. Hasil regresi menunjukkan bahwa nilai wajar tidak memiliki pengaruh terhadap manajemen laba, namun nilai wajar memiliki pengaruh terhadap keinformatifan laba yaitu kemampuan dalam memprediksi laba dan harga saham di masa depan. Nilai wajar tidak memiliki pengaruh terhadap keinformatifan laba berupa kemampuan dalam memprediksi arus kas. Ketika nilai wajar dibagi berdasarkan hierarkinya ditemukan bahwa nilai wajar hierarki 2 dan 3 memiliki pengaruh positif yang lebih kuat terhadap manajemen laba dan keinformatifan laba dibandingkan dengan nilai wajar hierarki 1. Perusahaan yang terdaftar dalam ISSI secara empiris melemahkan pengaruh positif akuntansi nilai wajar terhadap manajemen laba dan secara empiris lebih kuat dalam memperlemah pengaruh nilai wajar hierarki 2 dan 3 terhadap manajemen laba dibandingkan nilai wajar hierarki 1. Perusahaan terdaftar dalam ISSI memperkuat pengaruh akuntansi nilai wajar terhadap keinformatifan laba berupa kemampuan memprediksi arus kas dan memiliki kekuatan yang sama dalam memperkuat pengaruh positif nilai wajar hierarki 1, 2, dan 3 terhadap kemampuan dalam memprediksi arus kas.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T49521
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Sihombing, Julius Valentino
Abstrak :
Tesis ini bertujuan untuk menjawab kejanggalan yang terjadi pada emiten produsen semen yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, seperti nilai kapitalisasi pasar harga saham x jumlah saham beredar INTP yang melebihi SMGR, dimana faktanya Revenue, EBITDA, Net Income, Capactiy dan Production, SMGR melebihi INTP, demikian pula dengan nilai kapitalisasi pasar SMBR yang melambung 6 kali lebih besar dari SMCB, dimana faktanya SMCB memiliki Revenue, EBITDA, Capactiy dan Production lebih besar SMBR. Penelitian ini mencoba menelaah kinerja keuangan emiten produsen semen pada periode industri semen yang mengalami overcapacity dengan menggunakan Altman Z-Score untuk memprediksi tingkat kebangkrutan, Beneish M-Score untuk mendeteksi manajemen laba, Piotroski F-Score untuk menganalisa kelayakan kinerja keuangan, serta Dupont Analysis untuk melihat komposisi detil dari imbal hasil ekuitas Return On Equity . Kinerja keuangan emiten produsen semen pada masa overcapacity diduga kurang baik selain labanya berkualitas rendah karena diperkirakan adanya earning management dan kelayakan investasi kurang menarik.
This Thesis aims to answer the irregularities that occur in listed cement producers which listed on the Indonesia Stock Exchange, such as market capitalization value share price x number of outstanding shares INTP bigger than SMGR, where in fact Revenue, EBITDA, Net Income, Capactiy and Production, SMGR exceeds INTP, as well as the market capitalization value of SMBR that skyrocketed 6 times larger than SMCB, where in fact SMCB has Revenue, EBITDA, Capactiy and Production larger than SMBR. This study attempts to examine the earnings quality of cement manufacturer in overcapacity period by Altman Z Score to predict the bankruptcy rate, Beneish M Score to detect earnings managementt, Piotroski F Score to analyze financial performance feasibility, and Dupont Analysis to see the detailed composition of returns equity Return On Equity . The financial performance of cement producers during the overcapacity period is underperformed, besides the low quality earnings caused by earning management and the investment return is not attractive.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50425
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Palupi Pratidhwani
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan atas peran monitoring bank sebagai mekanisme corporate governance yang dapat mempengaruhi earnings quality. Pendekatan earnings quality dalam penelitian ini diukur melalui earnings response coefficient (ERC) sebagai pencerminan dari reaksi pasar modal terhadap kandungan informasi laba perusahaan. Penelitian ini berusaha mengembangkan penelitian terdahulu (Ahn dan Choi, 2009; Hermawan, 2009). Kekuatan peran monitoring bank diukur dari besarnya pinjaman, kualitas monitoring yang baik, jangka waktu pinjaman, dan jumlah bank pemberi pinjaman. Pengujian hipotesis dilakukan dengan model regresi berganda yang menggunakan sampel sebanyak 201 perusahaan yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia selama tahun 2010. Hasil penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa besarnya pinjaman perusahaan dan jumlah bank pemberi pinjaman berpengaruh positif dan signifikan terhadap ERC. Sedangkan, variabel lainnya yaitu kualitas monitoring yang baik dan jangka waktu pinjaman yang diberikan oleh bank berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap ERC. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya pinjaman dan jumlah bank pemberi pinjaman telah memberikan kontribusi yang efektif dalam membentuk kekuatan monitoring bank. Sedangkan, kualitas monitoring yang baik dan jangka waktu pinjaman belum menunjukkan kontribusi efektif dalam membentuk kekuatan monitoring bank yang berpengaruh positif terhadap kandungan informasi laba.
The objectives of this research is to examine the effect of bank monitoring role as corporate governance mechanism on the earnings quality. Earnings quality approach for this research were measured by earnings response coefficient (ERC) as a reflection of the capital market reaction on the the earnings informativeness. This research was developed by refering to previous researches (Ahn dan Choi, 2009; Hermawan, 2009). Strengths of the bank monitoring were measured by the magnitude of bank loan, the good quality of monitoring, the length of bank loan, the number of lenders. Testing of hypotheses are conducted by using multiple regression models with 201 sample of companies which listed at Indonesian Stock Exchange during 2010. The result of empirical study show that magnitude of bank loan and the number of lenders have significant positive impact on the increasing of ERC. However, the other variables such as the good quality of monitoring, and the length of bank loan have no significant positively impact on the increasing of ERC. This research show that magnitude and the number of lenders have effectively contributed to strengths of bank monitoring. However, the good quality of monitoring and the length of bank loan have not effectively contributed to strengths of bank monitoring and significant positively impact on the earnings informativeness.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library