Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 123 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Seda, Frans
Jakarta: Grasindo kerjasama Yayasan Atma Jaya, 1992
330.095 98 FRA s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sjahrir
Jakarta: LP3ES, 1988
338.959 8 SJA k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Faried Wijaya
Yogyakarta: BPFE, 1990
338.5 FAR e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Jointly organized by Australian National University and Faculty of Economic University of Indonesia, 1999
338.9598 AUS l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Urban Sector Development Unit, Infrastructure Department, East Asia and Pacific Region, World Bank, 2003
384WORK001
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
"
"
Jakarta: The World Bank, 2006
360WORM001
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
Agusthina Ouwpoly
"Hasil data Sensus Ekonomi 2016 (SE2016) merupakan salah satu modal dalam menakar kekuatan perekonomian bangsa nonpertanian dan dapat menjadi salah satu landasan dalam penentuan kebijakan perekonomian. Analisis statistik deskriptif digunakan dalam penelitian ini untuk mencermati lebih dalam potensi Kabupaten Sragen dalam dua digit Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI). Hasil analisis menyatakan bahwa kategori G, C dan I merupakan kategori dominan dalam hal jumlah usaha dan jumlah tenaga kerja. Lebih dari 80 persen aktivitas usaha dan tenaga kerja terserap pada kategori G dijalankan oleh pelaku usaha berkode KBLI 47, sisany dijalankan oleh mereka pada kode KBLI 46 dan 45. Pada sisi jumlah usaha, aktivitas ekonomi untuk kategori C yang paling banyak dijalankan di Kabupaten Sragen adalah kode KBLI 14, 10 dan 13. Sedangkan kode KBLI 10, 13 dan 14 merupakan kode lapangan usaha dominan penyerap tenaga kerja. Posisi dominan ke tiga yang ditempati oleh kategori I menunjukkan bahwa kebutuhan masyarakat Kabupaten Sragen terkait Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (kategori I) menjadi peluang usaha yang menjanjikan. Lebih dari 95 persen aktivitas usaha dan tenaga kerja terserap pada kategori I dijalankan oleh pelaku usaha berkode KBLI 56, sisanya dijalankan oleh mereka pada kode KBLI 55."
Sragen: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan, 2018
306 SUK 2:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Berlian Kusuma Bachtiar
"ABSTRAK
Perdagangan internasional adalah salah satu cara negara memenuhi kebutuhannya. Kegiatan ekspor-impor adalah kegiatan utama dalam perdagangan internasional. Dalam melakukan kegiatan ini, diperlukan kebijakan yang mendukung kemudahan dan penyelesaian masalah kepabeanan dalam melakukan ekspor-impor. Salah satu kebijakan yang diterapkan adalah kebijakan operator ekonomi resmi (AEO). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kekuatan dan kelemahan implementasi PMK 227 / PMK.04 / 2014 tentang operator ekonomi bersertifikat dalam menyelesaikan masalah kepabeanan. Penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data dalam bentuk wawancara mendalam dan studi literatur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan ini memiliki kelebihan dalam mempercepat administrasi kepabeanan, kemudahan, bongkar muat, keamanan, dan kelebihan lainnya dengan kelemahan, yaitu biaya pemenuhan yang relatif tinggi, waktu pemenuhan yang lama, serta banyak kendala dan tantangan. Ada beberapa masalah dalam implementasi kebijakan ini, yaitu pelaku bisnis jasa tidak dapat menikmati manfaat dari kebijakan AEO, masalah SDM dan teknis TI, dan kurangnya koordinasi antara lembaga yang terkait dengan proses kepabeanan. Untuk alasan ini, disarankan agar DJBC dapat mengajukan revisi terhadap peraturan yang terkait dengan AEO dan terus melakukan perbaikan teknis terkait dengan SDM dan TI.

ABSTRACT
International trade is one way the country meets its needs. Export-import activities are the main activities in international trade. In carrying out these activities, policies are needed that support the ease and resolution of customs problems in carrying out export-import. One of the policies implemented is the official economic operator (AEO) policy. This study aims to analyze the strengths and weaknesses of the implementation of PMK 227 / PMK.04 / 2014 concerning certified economic operators in solving customs problems. This study, researchers used a qualitative approach to data collection techniques in the form of in-depth interviews and literature studies.
The results showed that this policy has advantages in accelerating customs administration, convenience, loading and unloading, security, and other advantages with weaknesses, namely the relatively high fulfillment costs, long fulfillment times, and many obstacles and challenges. There are several problems in the implementation of this policy, namely service business people cannot enjoy the benefits of AEO policy, HR and IT technical issues, and lack of coordination between institutions related to the customs process. For this reason, it is recommended that DGCE can submit revisions to regulations related to AEO and continue to make technical improvements related to HR and IT."
Universitas Indonesia, 2019
Spdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Iqbal Djajadi
"ABSTRAK
Tesis ini pada dasarnya merupakan suatu studi yang bertujuan untuk mengembangkan
pengukuran mengenai kondisi integrasi. Dengan menggunakan aksi kekerasan ko1ektif
sebagal fokus pengamatan, dan Indonesia sebagai kasus, tesis ini memperoleh temuan- temuan
teoritik dan empirik sebagai berikut
Integrasi adalah suatu konsep derivasi dari struktur sosial. Bila struktur sosial
merujuk kepada pola hubungan di antara unit-unit sosial yang membentuknya~ rnaka
integrasi merujuk kepada derajat kekuatan hubungan di antara unit-unit tersebut
Ada berbagai cara untuk mengukur kekuatan hubungan di antara unit-unit yang
terdapat dalam struktur sosial. Narnun dengan menggunakan perspektif keteraturan
sosial, studi ini memusatkan perhatian kepada aksi.aksi kekerasan kolektif Asumsinya
adalah semakin rendah tingkat aksi kekerasan semalkin tinggi tingkat keteraturan
sosial atau integrasinya, Dernikian pula sebaliknya.
Secara konseptual, integrasi setidaknya memiHki dua dimensi: integrasi nasional
dan integrasi sosietaL Dimensi pertama merujuk kepada kek:uatan hubungan di antara
negara dan masyarakat, sedangkan dimensi kedua merujuk kepada kekuatan hubungan di
antara unit-unit dalam masyarakat itu sendiri.
Kategori integrasi terentang antara kuat hingga lemah. Dalam rentang tersehut,
kategori yang paling ekstrim memang adalah disintegrasL Yakni, pemisahan antara unit-
unit sosial yang terlibat Namun di antara dua kategori ekstrim --integrasi kuat dan
disintegrasi masih terdapat kategori lairnya: maiintegrasi Berbeda dengan istilah
pcrtama yang merujuk kepada penolakan bahkan pemisahan. istilah yang disebut terakhir
lebih merujuk kepada adanya gangguan hubungan di antara unit-unit. Berdasarkan itu,
studi ini kemudian mengembangkan tipologi: malintegrasi tipe A (kerusuhan), tipe B
(penjarahan dan perusakan), dan tipe C (tawuran).
Dengan memanfaa!kan data sekunder dari berbagal sumber~ penelaahan
menunjukkan bahwa Indonesia selama periode 1946 hingga April 1999 mengalami
peningkatan aksi kekerasan kolektif. Dan puncak aksl tersebut terjadi pada masa periode
Orde Reformasi. Namun berbeda dengan anggapan umum. kerusuhan sebenamya
cenderung terus menurun; aksi-aksi kekerasan kolektiflainnya yang justru meningkat. Di
antaranya adalah penjarahan. perusakan, tawuran. dan pertempuran etnik. Mengikuti
konsepsi sebelumnya. studi ini memiliki kerangka pemikiran tersendiri dalam
menggunakan aksi~aksi kekerasan koiektif sebagai indikator integrasi.
Berdasarkan suatu rumus sederhana yang menyatakan hahwa integrasi nasional
sama dengan satu dikurangi aksi separatis (sebagai indikator disintegrasi nasional); serta
integrasi sosietal sebagai satu dikurangf pertempuran primordial (sebagai indikator
disintegrasi sosietal); kerusuhan, penjarahan, perusakan dan 1awuran (sebagai indikatorindikator
malintegrasi), maka studi ini memperoleh kesimpulan sebagai berikut.
Studi berkesimpulan bahwa, hingga batas keberlakuan data yang dikumpulkan,
sebenarnya kondisi integrasi nasional Indonesia masih tinggi. Berdasarkan periode
pemerintahan, hingga batas tertentu dapat dikatakan bahwa integrasi nasional di masa
Habibie dan Soeharto cenderung lebih tinggi ketimbang masa Soekamo. Hal yang
memperihatinkan adaiah justru kondisi integrasi sosietal. Ada kecenderungan bahwa
kondisi integrasi sosietallndonesia tidak pernah mencapai tingkat paling optimal. Bahkan
berdasarkan perkembangan periode, terlihat bahwa tingkat integrasi sosietal di masa
Habibie yang baru beriangsung sekJtar setahun ini berada pada titik yang paling rendah
dibanding masa Soeharto dan Soekamo.
Secara umum tesis ini juga menyimpulkan bahwa sebenarnya kita tidak periu
mencemaskan kondisi disintegrasi nasional. Karena sebenamya fenomena ini tidak selalu
berjalan penuh kekerasan. Hal yang hams ditakuti adalah fenomena disintegrasi sosietal,
dan komplikasinya ke arah disintegrasi nasional. Hal inilah yang sebenamya tetjadi di
semenanjung Balkan yang menghancurkan Yugoslavia.
Narnun terlepas dari berbagai temuan empirik di atas, tesis ini masih memerlukan
sejumlah penyempumaan di masa mendatang. Dari segi alat ukur. ia p.erlu memasukkan
aspek kuantitatif kerugian jiwa dan material sebagai indikator substantif. Sedangkan dari
segi ketersediaan data, ia perlu memasuk berbagai data laiTlllya yang lebib lengkap dan
relevan.

"
1999
T32797
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arndt, Heinz Wolfgang, 1915-2002
Singapore: Chopmen, 1984
330.959 8 ARN i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>