Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Oki Lestari
"Lembaga Pemasyarakatan merupakan tempat pelaksanaan pembinaan bagi narapidana. Pembinaan yang dilakukan terhadap narapidana lanjut usia harus berbeda perlakuannya dari narapidana lainnya, karena kebutuhan dan kemampuan seorang lanjut usia berbeda dengan yang belum lanjut usia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pembinaan yang tepat bagi narapidana lanjut usia pada lembaga pemasyarakatan.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dan menggunakan pedoman wawancara sebagai pedomannya. Hasil penelitian dipaparkan secara deskriptif analisis dengan objek penelitian pada Lembaga Pemasyarakatan Klas I Cipinang dan Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA  Salemba.Hasil analisis menunjukkan bahwa Lembaga Pemasyarakatan Klas I Cipinang dan Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Salemba belum memiliki program pembinaan yang terencana yang diperuntukkan bagi narapidana lanjut usia, kurangnya sarana dan prasarana yang menunjang, serta alokasi anggaran yang belum memadai untuk meningkatkan kesejahteraan narapidana lanjut usia. Untuk mengatasi hal tersebut kemudian diajukan beberapa strategi yaitu: 1) Membuat pola pembinaan khusus narapidana lanjut usia, 2) Membuat alokasi anggaran kesehatan khusus narapidana lanjut usia, 3) Menyediakan sarana prasarana yang mendukung dan membangun kemitraan dengan pihak luar,4) Meningkatkan kualitas SDM tenaga kesehatan di lapas.
......Correctional Institution is a place for implementing guidance for inmates. Guidance made for elderly inmates must be different from the other inmates. This is because the needs and capabilities of an elderly inmates are different from a much youngerinmate. The purpose of this study is to determine the appropriate guidance strategies for elderly inmates in correctional institutions. This study used a qualitative approach, and also used interview guide as its guideline. The results of this study are described in descriptive analysis with case studysubjectsfrom Class I Cipinang Correctional Institution and Class IIA Salemba Correctional Institution. The results of the analysis showed that the Class I Cipinang Correctional Institution and Class IIA Salemba Correctional Institution do not have a planned guidance program for elderly inmates, lack of facilities and infrastructure support, as well as do not have an adequate budget allocation for improving the welfare of their elderly inmates. To overcome these problems, the present study proposed several strategies, as follows: 1) Create a guidance model specific for elderly inmates, 2) Create a health budget allocation specific for elderly inmates, 3) Provide and improved infrastructure and facilities as well as build partnership with external parties, 4) Improve the quality of human resources of the health workers in prisons."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adiansyah
"ABSTRAK

Penuaan pada lansia mengakibatkan lansia termasuk ke dalam kelompok berisiko.

Kelompok berisiko lebih mudah terpapar masalah kesehatan, salah satunya adalah
kekerasan fisik dan psikologis. Kelompok berisiko yang berada dalam tempat
berisiko, menyebabkan individu tersebut sebagai kelompok rentan, salah satu
tempat berisko adalah lemabaga pemasyarakatan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui gambaran kekerasan fisik dan psikologis pada narapidana lansia di
lembaga pemasyarakatan Jawa Barat. Penelitian menggunakan sampel total
berjumlah 36 responden yang terdapat di tiga lembaga pemasyarakatan. Instrumen
penelitian merujuk pada Hwalek-Sengstock Elder Abuse Screening Test (HS/
EAST) dengan menggunakan skala likert. Hasil penelitian menunujukan bahwa
kekerasan fisik yang terjadi di lembaga pemasyarakatan sebesar 41,67% dan
kekerasan psikologis 36,11%. Suku sunda adalah suku yang mengalami kekerasan
fisik dan psikologi paling besar dibandingkan dengan suku lainnya. Hasil
penelitian merekomendasikan perawat, psikolog dan petugas lapas untuk bekerj
asama dalam melakukan pencegahan kekerasan fisik dan psikologis, serta
meningkatkan sarana keagamaan dan spiritual sebagai koping yang dilakukan
oleh narapidana lansia.


ABSTRACT

Aging process causing elderly to become one of the vulnerable groups.

Vulnerable groups are susceptibleto health problems, including physical and
psychological abuse. Penitentiaries is one of vulnerable places that causes elderly
as a vulnerable groups.This study aimsto describe physical and psychological
abuse on elderly inmates in West Java Penitentiaries.Thisstudy was conducted at
three penitentiaries in West Java with 36 respondents usingHwalek-Sengstock
Elder Abuse Screening Test (H-S/EAST) instrument. The result showed that
physical abuse 41,67% and psychological abuse 36,11%.Sundanese is one of
ethnic groups that showed the biggest percentage of elderly physical and
psychological abuseamong the other ethnics. Nurses, psychiatrist, and penitentiary
officers need to prevent physical and psychological abuse together.Furthermore,
nurses need to optimize spritual and religious activities as a coping mechanism
among elderly inmates

"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S60345
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library