Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 27 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yusuf Ismail Nakhoda
Abstrak :
Ada beberapa metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah komitmen unit, diantaranya adalah metode skema urutan prioritas, pemograman dinamis, metode relaksasi langrange, algoritma branch & bound dan algoritma genetika. Pada penelitian ini, pendekatan logika fuzzy tidak diusahakan untuk menentukan derajat optimalitas. Tujuan utamanya adalah untuk menunjukkan bahwa penyelesaian masalah komitmen unit dapat digambarkan secara lebih sederhana dan dapat diterima sebagai metode alternatif untuk penyelesaian masalah komitmen unit pembangkit tenaga listrik. Dalam penerapan program simulasi komitmen unit dengan pendekatan logika fuzzy pada Area 1 sistem kelistrikan Jawa-Bali dihasilkan keluaran berupa biaya produksi total setiap perioda beban yang merepresentasikan biaya operasi sistem pembangkit tenaga listrik yang logis. ......There are several methods employed for unit commitment problem solving such as priority-list schemes, dynamic programming, lagrange relaxation method, branch and bound algorithm and genetic algorithm. In this research, fuzzy logic approach is not tried to determine the degree of optimality. The major objective is to show that the unit commitment problem solving is described simply and power generation. Applying the unit commitment simulation program with fuzzy logic approach in the Area 1 of Java - Bali power system, it produces a total production cost per load period representing the operating cost of logic power generation system.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T5189
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wishnu Ajie Prayoga
Abstrak :
Saluran kabel tegangan tinggi banyak digunakan pada pengembangan sistem transmisi tenaga listrik di area perkotaan di Indonesia. Terdapat risiko-risiko yang dianalisis sebelum pelaksanaan konstruksi, umumnya dengan mempertimbangkan Rencana Usaha Pembangunan Tenaga Listrik (RUPTL), Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), dan kemampuan kontraktor dalam menjalankan proyek. Dengan melakukan pengelolaan risiko tersebut, masih terjadi keterlambatan proyek akibat terjadinya kegagalan komisioning. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab risiko-risiko apa saja yang berpengaruh terhadap kegagalan komisioning dan bagaimana melakukan pengelolaan serta memberikan respons Ketika risiko-risiko tersebut terjadi. Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif untuk melakukan identifikasi probabilitas risiko yang dapat berdampak pada komisioning, dan tanggapan pakar dengan melakukan survei, focus group discussion, dan wawancara untuk mendapatkan hasil yang obyektif dan solusi yang efisien. Hasil akhir dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan pemetaan risiko untuk mengatasi terjadinya kegagalan dalam komisioning SKTT. ......Underground cable is rapidly use in the development of electrical transmission system in urban area in Indonesia. There are risks that being analyzed before the construction begin, commonly involved Electric Power Development Business Plan (Rencana Usaha Pembangunan Tenaga Listrik /RUPTL), Spatial Plans (Rencana Tata Ruang Wilayah /RTRW), and the contractor’s capability to handle the project. However, there are still possibilities of delays that occur because of commissioning failure. The objective of this paper is to answer what are the risks that are influential to the commissioning failure and how to manage and respond when those risks come to occur. This paper uses quantitative analysis to identify the probability of risks that may impact the commissioning, and expert judgment by doing survey, focus group discussion, and interview to gain the most objective and efficient solution. The result of this analysis is to have the risk register to overcome commissioning failure.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Johnson, Walter Curtis, 1913-
Auckland: McGraw-Hill, 1984
621.319 JOH t (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Johnson, Walter Curtis, 1913-
New York: McGraw-Hill , 1950
621.319 JOH t (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nani Suryani
Abstrak :
Dalam Tesis ini dirancang dan dibuat suatu struktur CCD jenis buried channel (BCCD) 3 gate, menggunakan bahan silikon dengan gate dari bahan alumunium, yang dianalisis dan disimulasikan melalui program simulasi pada perangkat lunak SSUPREM dan MATLAB. Pabrikasi dilakukan di Laboratorium TELKOMA LIPI Bandung, menggunakan teknologi difusi planar, kemudian dilakukan pengukuran kedalaman kanal, kedalaman source-drain, karakteristik I-V junction source - bulk dan drain - bulk, karakteristik I-V hubungan source - drain, karakteristik I-V dengan Tegangan gate berbeda. Hasil simulasi dan analisis menunjukkan bahwa semakin besar kedalaman kanal tipe n pada BCCD, akan mempercepat perpindahan muatan, serta mengakibatkan semakin tidak effisien proses perpindahan muatannya. Dan semakin besar panjang gate, akan memperbesar waktu perpindahan muatan, sehingga semakin effisien proses perpindahan muatannya. Hasil pengukuran diperoleh bahwa karakteristik I-V rancangan devais yang dipabrikasikan, telah menunjukkan fenomena BCCD. ...... In this thesis, a CCD Structure, 3 Gate Buried Channel type (BCCD) was designed and fabricated using Silicon with Gate made from aluminum material. This analysis and simulation were done using by simulation software SSUPREM and MATLAB programs. The device fabrication was done at TELKOMA LIPI Laboratory in Bandung, utilizing Planar Diffusion Technolog, afterward the following measurement were done ; the depth of buried channel, the depth of Source-Drain, the current-voltage (I-V) characteristic of Source - bulk and Drain - bulk junctions, the current-voltage (I-V) characteristic of Source - Drain relationship, and the current-voltage (I-V) characteristic for various gate voltages. The results of Simulation and analysis shown that the lower the n type channel depth of BCCD is, the slower the charge transfer, hence increasing transfer efficiencies. And also the more the length of the gate is, the greater the charge transfer, hence decreasing transfer inefficiencies. The result of the measurements proved that the current-voltage ( I-V ) characteristic obtained from the designed and fabricated device, has shown the phenomenon of BCCD.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jani Mediawati Sasanti
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36242
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wina Meiresta
Abstrak :
ABSTRAK
Aliran transmisi 150 kV subsistem Ungaran memiliki peranan penting dalam penyaluran energi listrik di wilayah semarang bagian barat. Untuk itu diperlukan sistem proteksi untuk menjaga keandalan dari sistem transmisi. Salah satu peralatan yang digunakan untuk melindungi saluran transmisi 150 kV adalah relai jarak. Relai jarak merupakan proteksi utama pada saluran transmisi 150 kV, dengan membandingkan impedansi gangguan dan impedansi setelan relai, diharapkan relai jarak dapat selektif dalam menangani gangguan. Keselektifan dan keandalan sistem proteksi pada relai jarak bergantung pada koordinasi penyetelan zonanya agar tidak terjadi overlapping. Oleh karena itu diperlukan simulasi gangguan untuk dapat mengetahui apakah penyetelan koordinasi relai jarak sudah tepat. Simulasi dilakukan pada kondisi saat ini/existing yang diberikan gangguan 3 fasa. Berdasarkan simulasi tersebut, penyetelan koordinasi relai jarak saat ini perlu dilakukan evaluasi kembali atau resetting karena terjadi tumpang overlapping pada zonanya. Salah satu relai jarak yang disetel ulang adalah relai jarak penghantar Ungaran arah Bukit Semarang Baru, dimana nilai sebelum disetel sebesar zona 1 = 2,9 ohm; zona 2 = 4,4 ohm; zona 3 = 33,9 ohm dan setelah disetel ulang menjadi zona 1 = 3,1 ohm; zona 2 = 4,7 ohm; zona 3 = 7,44 ohm.
ABSTRACT
Transmission line 150 kV Ungaran subsystem has an important role in the distribution of electrical energy in west Semarang. It is necessary for the protection system to safeguard the reliability of the transmission system. One of the tools used to protect the 150 kV transmission line is distance relays. Distance relays is the main protection of 150 kV transmission line, by comparing fault impedance and impedance settings relays, distance relays can be expected to be selective in dealing with distractions. Selectivity and reliability of the protection system at distance relay depends on the coordination of zoning adjustment in order to avoid overlapping. It is therefore necessary for the interference simulations can determine whether adjustments are appropriate coordination distance relays. Simulations performed on the current condition / existing 3-phase given disorder. Based on this simulation, tuning coordination distance relays this time needs to be evaluated again or resetting due to an overlap in the overlapping zones. One relay distance is distance relays reset conductor Ungaran Semarang directions Bukit Baru, where the value before the set of zone 1 = 2.9 ohm; Zone 2 = 4.4 ohm; zone 3 = 33.9 ohms and after reset into zone 1 = 3.1 ohm; Zone 2 = 4.7 ohm; zone 3 = 7.44 ohm.
2015
S59238
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Seshadri, S. R.
Reading, MA: Addison-Wesley, 1971
621.319 2 SES f (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Tobing, Bonggas L.
Abstrak :
Di Indonesia, terdapat banyak rumah/pemukiman penduduk yang dilintasi oleh saluran transmisi hantaran udara. Eksistensi tegangan pada konduktor transmisi akan menimbulkan potensial-potensial ruang di sekitar konduktor transmisi, sehingga objek-objek konduktif (termasuk atap-atap rumah) yang berada di sekitar konduktor transmisi akan mempunyai tegangan tertentu dengan bumi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tegangan pada atap suatu rumah yang berada di sekitar saluran transmisi. Penelitian dilakukan di dalam laboratorium dengan memodelkan transmisi (sirkit tunggal maupun ganda) dan rumah dalam ukuran yang lebih kecil. Pengamatan menunjukkan bahwa fluktuasi potensial atap rumah di bawah saluran transmisi-sirkit ganda jauh lebih kecil dibandingkan potensial atap rumah di bawah saluran transmisi-sirkit tunggal untuk setiap perubahan jarak rumah dari saluran transmisi. Selain itu, pada jarak tertentu dari saluran transmisi, potensial atap rumah di bawah saluran transmisi-sirkit ganda lebih rendah daripada potensial atap rumah di bawah saluran transmisi-sirkit tunggal. Pengamatan lain menunjukkan bahwa potensial atap rumah yang lantainya sepotensial dengan tanah/bumi ternyata lebih rendah dibandingkan dengan rumah yang lantainya tidak sepotensial dengan tanah/bumi. Secara singkat, penggunaan saluran transmisi-sirkit ganda dapat dijadikan sebagai solusi efektif untuk mengurangi (memperkecil) potensial atap rumah di sekitar saluran transmisi.
In Indonesia, there are many residential areas traversed by overhead transmission lines. The presence of voltage on transmission lines produces potential in the vicinity area of the transmission lines therefore any conductive objects located around the transmission conductor would induce a certain amount of voltage to the earth. This research aims to determine the potential of a house roof located around the overhead electrically powered transmission lines. A laboratory model has been created and realized using the scaling down approach of actual cases. Looking at the function of a house distance from the transmission lines, research shows that the curve of the potential of a house roof under double circuit transmission lines is flatter than the curve of the potential of a house roof under a single circuit line. At certain distances from transmission lines, the potential of the house roof located under double circuit transmission lines are lower than the potential of the house roof under single circuit transmission lines. The potential of a house roof with its floor on the earth is lower than the potential of one that is not. In conclusion, the deployment of double circuit transmission lines can be an effective solution for reducing the potential of house roofs located around transmission lines.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>