Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24 dokumen yang sesuai dengan query
cover
New York: McGraw-Hill, 2012
333.7932 ELE
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Evitabasa
"Kestabilan dalam sistem tenaga listrik merupakan hal yang sangat penting dalam pemenuhan energi listrik untuk menyuplai peralatan-peralatan elektronik. Sistem yang tidak stabil dikhawatirkan dapat mengurangi kualitas daya yang dikirimkan hingga kemungkinan rusaknya peralatan elektronik yang terhubung. Padamnya generator pembangkit hingga penambahan beban besar dalam jaringan menyebabkan permintaan daya beban menjadi lebih tinggi dari daya yang dihasillkan pembangkit. Hal ini dapat menyebabkan ketidakstabilan frekuensi dan tegangan. Penurunan nilai frekuensi yang jauh dari nilai nominalnya dapat menyebabkan pemadaman total pada sistem tenaga listrik. Pelepasan beban diharapkan dapat memulihkan frekuensi dengan cepat ke frekuensi nominal dengan jumlah beban yang dilepas seminimal mungkin sehingga tidak akan terjadi keadaan blackout pada sistem. Pada skripsi ini dilakukan skema pelepasan beban pada ETAP dengan menggunakan tambahan divais rele under frequency yang akan mendeteksi penurunan frekuensi secara otomatis. Rele akan membandingkan nilai pengaturan frekuensi sistem dengan nilai frekuensi yang menjadi penentu besar beban yang dilepas. Dari simulasi, didapat bahwa rele memberikan prioritas pelepasan beban sesuai dengan pengaturannya dan pemulihan frekuensi system terjadi dalam waktu sekitar 2-5 detik setelah terjadinya gangguan tergantung pada besarnya kelebihan beban dalam sistem.

Stability in the electric power system is very important in fulfilling electrical energy to supply electronic equipment. An unstable system could reduce the quality of the transmitted power to the possibility of damage to the connected electronic equipment. Power outages of generators to the addition of large loads in the network causes the load power demand to be higher than the power generated by the generator. This can cause frequency and voltage instability. A decrease in the frequency value that is far from the nominal value can cause a total blackout in the electric power system. Release of the load is expected to recover the frequency quickly to a nominal frequency with the amount of load released to a minimum so that there will be no blackout in the system. In this undergraduate thesis, a load shedding scheme is carried out on ETAP using additional relay under frequency devices that will detect the frequency drop automatically. Relay will compare the system frequency setting value with the frequency value that determines the amount of load released. From the simulation, it is found that the relay made shedding priority for load shedding according to its setting and the system frequency can be recovered in about 3-5 seconds after the interruption depending on the overload in the system."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Kadir
"Buku ini bercerita tentang pencemaran lingkungan
hal ini , yaitu pencemaran oleh suatu pusat tenaga listrik Dikemukakan dan cara-cara penanggulanganya."
Jakarta: UI-Press, 2010
621.31 ABD p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Akmal Zuhdi
"Sistem distribusi tenaga listrik adalah bagian dari sistem tenaga listrik yang berfungsi untuk mendistribusikan listrik dari jaringan transmisi menuju ke pelanggan. Pada sistem distribusi, sering tejadi ketidakseimbangan sistem akibat adanya perbedaan profil beban pada setiap fasenya yang dapat terjadi karena pemakaian beban satu fase masing-masing pelanggan dapat bervariasi. Hal tersebut dapat menyebabkan adanya ketidakseimbangan tegangan dan peningkatan kerugian daya pada sistem distribusi. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan dua metode analisis aliran daya, yaitu Backward and Forward Sweep dan Current Injection. Studi ini akan memberikan analisis tentang kondisi tegangan serta daya pada masing-masing fase di setiap bus dan saluran pada sistem distribusi tiga fase dalam kondisi beban yang tidak seimbang. Simulasi ini dilakukan pada dua IEEE test bus, yaituIEEE 19-Bus dan IEEE 33-Bus dengan konfigurasi radial. Hasil perhitungan aliran daya menggunakan metode Backward and Forward Sweep menunjukkan bahwa pada sistem IEEE 19-Bus, persentase penurunan tegangan tertinggi terjadi pada fase b di bus 19, sebesar 3,14%, persentase ketidakseimbangan tegangan tertinggi terjadi pada bus 19, sebesar 0,1409%, dan total rugi-rugi daya aktif dan reaktifnya sebesar 7,352 kW dan 3,164 kVAR. Pada sistem IEEE 33-Bus, persentase penurunan tegangan tertinggi terjadi pada fase c di bus 18, sebesar 5,85%, persentase ketidakseimbangan tertinggi terjadi pada bus 15, sebesar 0,2077%, dan total rugi-rugi daya aktif dan reaktifnya sebesar 19,107 kW dan 8,22 kVAR. Persentase selisih dari dua metode yang digunakan adalah kurang dari satu persen, sehingga kedua metode tersebut cukup akurat dalam menganalisis aliran daya pada sistem distribusi yang tidak seimbang.

The electrical power distribution system is a part of the power system that functions to distribute electricity from the transmission network to customers. In the distribution system, imbalances often occur due to the varying load profiles on each phase, which can happen because the single-phase load usage of each customer can vary. This can cause voltage imbalances and increase power losses in the distribution system. This study aims to compare two power flow analysis methods, namely Backward and Forward Sweep and Current Injection. The study provides an analysis of the voltage and power conditions on each phase at each bus and line in the three-phase distribution system under unbalanced conditions. Simulations were conducted on two IEEE test buses, namely IEEE 19-Bus and IEEE 33-Bus with radial configurations. The power flow calculation results using the Backward and Forward Sweep method showed that in the IEEE 19-Bus system, the highest voltage drop percentage occurred on phase b at bus 19, at 3.14%, the highest voltage imbalance percentage occurred at bus 19, at 0.1409%, and the total active and reactive power losses were 7.352 kW and 3.164 kVAR. In the IEEE 33-Bus system, the highest voltage drop percentage occurred on phase c at bus 18, at 5.85%, the highest imbalance percentage occurred at bus 15, at 0.2077%, and the total active and reactive power losses were 19.107 kW and 8.22 kVAR. The percentage difference between the two methods used is less than one percent, indicating that both methods are sufficiently accurate in analyzing power flow in an unbalanced distribution system."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin Mirza
"Dalam rangka perkuatan pasokan listrik ke Sistem Jakarta maka direncanakan penambahan 4 buah Inter Bus Transformer (IBT) 500/150 kV 500 MVA yang akan dipasang di GITET Cawang, Gandul, Muaratawar dan Cibatu.
Studi aliran daya diperlukan untuk menganalisa pembebanan IBT eksisting sebagai akibat penambahan IBT baru. Studi hubung singkat dimaksudkan untuk dapat menganalisa seberapa besar dampak penambahan trafo IBT terhadap kenaikan level hubung singkat di bus. Untuk mengatasi kondisi ini maka perlu dibentuk pola operasi terpisah baru dengan membuka tie line diantara pulau.

To enhance Jakarta's electrical power supply, four new Inter Bus Transformers (IBT) 500/150 kV 500 MVA units are to be installed in Cawang, Gandul, Muaratawar and Cibatu substations. The purpose of the load flow studies is to analyst the load on the existing IBT?s following the installation of the new ones. The short circuit studies is meant to analyse the influence of the additional IBT's causing an increased short circuit level in the bus system. To avoid this condition a split mode of operation is needed to open tie line between islands."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T23275
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andira Laksamana Putra
"Jakarta Eye Centre Menteng merupakan salah satu Rumah Sakit Mata terbaik di Jakarta. Peralatan yang digunakan oleh dokter berfungsi untuk memeriksa pasiennya hingga melakukan pengoperasian kepada pasiennya. Penggunaan peralatan kedokteran yang merupakan beban non-linear, yang mana menghasilkan arus dan tegangan tambahan dengan frekuensi kelipatan bulat dari frekuensi fundamentalnya. Agar tidak ada terjadinya kegagalan maupun kesalahan operasi pada peralatan listrik tersebut, maka pengukuran kualitas daya dapat menjadi solusi dimana setiap permasalahan daya listrik yang berbentuk penyimpangahn tegangan, arus, frekuensi, hingga harmonisa dapat diketahui. Tujuan dari pengukuran kualitas daya listrik yaitu untuk mengetahui kualitas daya listrik sehingga berbagai permasalahan kualitas daya listrik dapat diperbaiki. Untuk memastikan kualitas daya listrik sudah baik maka diperlukan pengukuran. Kemudian hasil pengukuran dibandingkan dengan standar yang ada. Hasil pengukuran yang didapat yaitu variasi tegangan, ketidakseimbangan tegangan, frekuensi, faktor daya, pemakaian daya, arus, dan harmonisa. Pada variasi tegangan didapatkan nilai tegangan maksimum sebesar 235,9 Volt dan nilai tegangan minimum sebesar 223,94 Volt menunjukan bahwa tegangan terdapat tegangan yang sudah melewati tegangan maksimum sebesar +5% atau 231 Volt. Pada faktor ketidakseimbangan tegangan memiliki nilai rata-rata maksimal sebesar 0,83% sehingga masih sesuai dengan standar NEMA MG 1-1998 yaitu tidak melebihi 2%. Pada nilai frekuensi, terdapat nilai frekuensi maksimum sebesar 50,335 Hz dan nilai frekuensi minimum sebesar 49,656 sehingga nilai frekuensi tersebut masih sesuai standar SPLN 1995 dengan frekuensi minimum sebesar 49,5 Hz dan maksimum sebesar 50,5 Hz. Pada nilai faktor daya, standar minimum sesuai SPLN D5.002 2008 adalah 0,85 sehingga nilai faktor daya tersebut masih sesuai dengan standar dengan nilai faktor daya minimum sebesar 0,8728. Pada karakteristik pemakaian daya, didapatkan pemakaian daya rata-rata terbesar terjadi pada hari Selasa, 12 November 2019 dengan nilai beban daya aktif sebesar 148,74 kW, daya reaktif sebesar 51,83 kVAR, dan daya semu sebesar 157,58 kVA. Pada THDv, nilai THDv tertinggi sebesar 1,4% sehingga nilai tersebut masih sesuai dengan standar IEEE 512-1992 bahwa nilai yang diperbolehkan adalah dibawah 5% dengan nominal tegangan sistem kurang dari 69kV. Terdapat nilai IHDi yang melebihi standar yaitu dibawah 7% ditunjukkan pada orde ke-2 dengan nilai sebesar 9,03% sehingga perlu adanya perbaikan terhadap harmonisa tersebut.

Jakarta Eye Center Menteng is one of the best eye hospitals in Jakarta. The equipment used by doctors serves to examine patients to perform operations on patients. The use of medical equipment which is a non-linear load, which generates additional currents and voltages with a frequency multiple rounded from its fundamental frequency. So that there are no failures or errors in operation of the electrical equipment, the measurement of power quality can be a solution where every problem of electrical power in the form of voltage, current, frequency, to harmonics can be known. The purpose of measuring electrical power quality is to determine the quality of electric power so that various electrical power quality problems can be fixed. To ensure the quality of electric power is good, measurement is needed. Then the measurement results are compared with existing standards. The measurement results obtained are variations in voltage, voltage imbalance, frequency, power factor, power consumption, current, and harmonics. In the voltage variations, the maximum voltage value is 235.9 Volts and the minimum voltage value is 223.94 Volts. It shows that the voltage is above the maximum voltage of + 5% or 231 Volts. In the voltage imbalance factor has a maximum average value of 0.83% so that it is still in accordance with the NEMA MG 1-1998 standard that is not to exceed 2%. At the frequency value, there is a maximum frequency value of 50.335 Hz and a minimum frequency value of 49.665 so that the frequency value is still according to the 1995 SPLN standard with a minimum frequency of 49.5 Hz and a maximum of 50.5 Hz. On the power factor value, the minimum standard according to SPLN D5.002 2008 is 0.85 so the value of the power factor is still in accordance with the standard with a minimum power factor value of 0.8728. In the characteristics of power consumption, the highest average power consumption is found on Tuesday, November 12, 2019 with an active power load of 148.74 kW, reactive power of 51.83 kVAR, and apparent power of 157.58 kVA. In THDv, the highest THDv value is 1.4% so that the value is still in accordance with IEEE 512-1992 standard that the allowable value is below 5% with a nominal system voltage of less than 69kV. There is an IHDi value that exceeds the standard which is below 7% indicated in the 2nd order with a value of 9.03% so there is a need for improvement of the harmonics."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Kadir
Jakarta: UI-Press, 1996
621.31 ABD p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Burke, James J.
New York: Marcel Dekker, 1994
621.319 BUR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nada Wahyudhia
"Pada sistem tenaga listrik, terdapat tiga komponen penting yang berperan dalam menyalurkan energi listrik, yaitu sistem pembangkitan, transmisi, dan distribusi. Dalam beberapa kasus, digunakanlah saluran hibrida yang menggabungkan saluran udara tegangan tinggi (SUTT) dan saluran kabel bawah tanah (SKTT) dengan pertimbangan tertentu seperti keterbatasan biaya dan pertimbangan lingkungan. Namun, perbedaan karakteristik antara kedua jenis saluran tersebut dapat menyebabkan kesalahan dalam deteksi lokasi gangguan. Untuk meningkatkan keandalan sistem, digunakan sistem proteksi yang bertugas mengamankan sistem tenaga listrik dengan melakukan identifikasi dan pemindaian terhadap gangguan yang terjadi, sehingga dapat meminimalisasi kegagalan pasokan listrik yang dapat menyebabkan ketidakstabilan sistem. Dilakukan pengujian antara relai jarak dengan relai gelombang berjalan untuk mendeteksi lokasi gangguan menggunakan perangkat lunak MATLAB. Data hasil simulasi menunjukkan Rata-rata persentase kesalahan deteksi lokasi gangguan pada sistem gelombang berjalan ujung tunggal adalah sekitar 1,12%, sedangkan pada sistem gelombang berjalan ujung ganda hanya sekitar 0,36%. Di sisi lain, relai jarak menunjukkan tingkat kesalahan yang jauh lebih tinggi, dengan rata-rata sekitar 33,73%. Dari penelitian ini terungkap bahwa sistem proteksi gelombang berjalan ujung ganda lebih efektif dalam mendeteksi lokasi gangguan dibandingkan dengan sistem gelombang berujung tunggal dan sistem proteksi relai jarak.

In the electrical power system, there are three crucial components that play roles in delivering electrical energy, namely generation, transmission, and distribution systems. In some cases, hybrid channels combining high-voltage overhead lines (SUTT) and underground cable channels (SKTT) are utilized with certain considerations such as cost limitations and environmental concerns. However, differences in characteristics between these two types of channels can lead to errors in fault detection. To enhance system reliability, a protection system is employed to secure the power system by identifying and scanning disturbances that occur, thus minimizing power supply failures that could lead to system instability. Testing is conducted between distance relays and traveling wave relays to detect fault locations using MATLAB software. Simulation data shows that the average error percentage of fault location detection in the single-ended traveling wave-based system is approximately 1.12%, while in the double-ended traveling wave-based system it is only about 0.36%. On the other hand, distance relays exhibit a much higher error rate, averaging around 33.73%. This research reveals that the double-ended traveling wave protection system is more effective in detecting fault locations compared to the single-ended traveling wave system and the distance relay protection system."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3   >>