Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jarnuzi Gunlazuardi
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian detoksifikasi air secara foto(elektro)katalisis dengan menggunakan lapisan tipis TiO2 yang dilekatkan pada permukaan logam titanium. Didalam penelitian yang dilaporkan telah dikembangkan cara pembuatan lapisan tipis TiO2 dengan teknik sot-gel dan pemanasan. Inovasi dilakukan dengan mengganti prekursor yang umum dipakai (titanium isopropoksida = TIPP) dengan prekursor lain, yaitu titanium diisopropoksi bis asetil asetonate (TAA), yang memberikan kemungkinan ditetapkannya suatu prosedur yang memberikan lapisan tipis yang homogen. terikat kuat, dan mempunyai bentuk kristalinitas yang dikehendaki. Keadaan ini dimungkinkan karena(tidak seperti TIPP) TAA diudara terbuka cukup stabil sehingga hidrolisis dan pembentukan oksidanya dapat dikontrol. Dengan cara demikian kita mempunyai banyak kesempatan mengarahkan pelekatan titanium dioksida yang masih sanat kecil ukuran partikelnya dan menjamin diperolehnya lapisan-lapisan yang terikat kuat. Kenyataannya, prosedur yang cukup reliable dan mudah dikerjakan berhasil ditetapkan melalui penelitian ini. Matrik katalis yang yang dikembangkan dengan cara tersebut diatas kemudian disusun dalam konfigurasi reaktor fotokatalisis. Inovasi konfigurasi reaktor dilakukan dengan pendekatan baru, yakni konfigurasi yang memungkinkan kita memberikan bias potensial pada permukaan lapisan tipis titanium dioksida. Dengan cara demikian tidak hanya proses fotokatalisis saja yang dapat dipelajari dan atau dijalankan, tetapi juga proses fotoelektrokatalisis. Konfigurasi reaktor yang disusun telah dicobakan untuk mematikan E.coli dan mendegradasi 2,4.6-triklorofenol didalam air. Dalam penelitian ini telah berhasil dikonfirmasi keberadaan fenomena fotoelektrokatalisis disamping fenomena fotokatalisis. Keberadaan efek penguatan karena tegangan listrik (electric field enhancement effect) telah diverilikasi dan nampaknya memberikan kontribusi yang signifikan pada peningkatan kemampuan katalitik, terutama pada thermal film. Lebih jauh dapat dikenali bahwa fotoelektrokatalisis mempunyai potensi yang lebih baik dalam hal menurunkan toksisitas air yang terkontaminasi. Evaluasi lebih lanjut pada kedua. jenis lapisan tipis (thermal film versus solgel film) mengindikasikan bahwa keduanya mempunyai perilaku yang berbeda dalam peranannya pada proses fotoelektrokatalisis. Nampaknya thermal film lebih sesuai untuk target kontaminan yang mempunyai konsentrasi relatif tinggi, sementara sol-gel film lebih sesuai untuk target kontaminan dengan konsentrasi sangat rendah.
Depok: Universitas Indonesia, 2000
LP 2000 156a
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Wawan Gunawan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S40875
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Yulianto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S39586
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nana Sukmana
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S41068
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Giovanni Anward
Abstrak :
Mengingat bahwa kebutuhan Baja Nasional tercatat lebih besar daripada suplai yang dapat dilakukan oleh industri dalam Negeri serta banyaknya serangan import, maka diperlukan peningkatan inovasi pada perusahaan Baja Nasional. Studi ini bertujuan untuk mengetahui apakah kualitas relasi dan fleksibilitas bermitra dengan pemasok dapat berpengaruh terhadap performa inovasi yakni kualitas dan kecepatan inovasi melalui adanya berbagi pengetahuan. Melalui kuisioner yang didapat dari Asosiasi Perusahaan Baja Nasional IISIA diperoleh 107 responden perusahaan dan diolah menggunakan structural equation modelling (SEM) untuk menguji kecocokan model secara keseluruhan dan menguji hubungan kausalitas antar variabel. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Kualitas relasi berpengaruh signifikan terhadap kualitas inovasi hanya dengan melalui berbagi pengetahuan. Disisi lain kualitas relasi dapat meningkatkan kecepatan inovasi secara langsung tanpa adanya berbagi pengetahuan. Hasil berikutnya adalah Fleksibilitas bermitra dapat meningkatkan kecepatan inovasi secara signifikan dan juga terhadap kualitas inovasi tanpa adanya berbagi pengetahuan. Beberapa implikasi manajerial dan saran untuk penelitian selanjutnya disajikan juga dalam studi ini. ......Given that most of the operational costs of steel companies are in the main raw materials, steel companies need to pay attention to how they relate to suppliers to improve innovation performance. Thus, this study aims to determine whether the relationship quality and flexibility of partnering with suppliers can affect innovation performance, namely the quality and innovation speed through knowledge sharing. Data was collected through a questionnaire obtained from the national steel company association IISIA and obtained 107 company respondents. The data were processed and analyzed using structural equation modeling (SEM) to test the overall fit of the model and test the causality relationship between variables. The results of this study indicate that the relationship quality has a significant effect on the innovation quality only through knowledge sharing. On the other hand, the quality of the relationship can increase the innovation speed directly without knowledge sharing. The next result is that flexibility of partnering can increase the innovation speed significantly and also the innovation quality without knowledge sharing. Several managerial implications and suggestions for further research are also presented in this study.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S40292
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christina CHS
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S49016
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natasha Putri Nasaruddin Siradz
Abstrak :
Baja paduan rendah (high strength low alloy steel) atau baja HSLA memiliki aplikasi luas termasuk dalam industri alat berat untuk komponen bucket tooth pada excavator. Bucket tooth dikirim ke konsumen dalam keadaan tanpa cacat namun saat diterima, produk mengalami retak yang diindikasikan sebagai delay crack. Delay crack diduga terjadi akibat terjadinya transformasi isotermal pada austenit sisa yang bersifat metastabil sehingga menghasilkan tegangan sisa dan terjadi inisiasi retak selama masa pengiriman. Penelitian ini berfokus pada proses perlakuan panas yang dilakukan, khususnya pada tahap austenisasi. Austenisasi dilakukan selama 28 menit dengan variabel temperatur 850oC, 870oC, 900oC, dan 926oC. Karakterisasi yang dilakukan yaitu metalografi, pengujian kekerasan mikro dan makro, serta pengujian kuantitatif fasa austenit sisa menggunakan program image analyzer. Mikrostruktur yang dihasilkan berupa tempered martensite. Nilai kekerasan baja naik dengan meningkatnya temperatur austenisasi sampai temperatur 900oC kemudian turun pada 926oC. Jumlah austenit sisa menurun dengan naiknya temperatur austenisasi sampai temperatur 900oC kemudian naik pada temperatur 926oC. Temperatur austenisasi paling optimal dengan nilai kekerasan tertinggi dan persentase jumlah austenit sisa terendah pada 900oC. Jika jumlah austenit sisa rendah, maka kemungkinan terjadi transformasi isotermal pada temperatur ruang dari austenite sisa menjadi fasa lain juga menjadi lebih sedikit sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya delay crack. ......High strength low alloy steel has a wide application range, including the heavy equipment industry as material for bucket tooth of excavator. Bucket tooth was shipped to a consumer without any defects but when received, the product has a crack which was indicated as delayed crack. Delayed crack was suspected to happen because the retained austenite experienced isothermal transformation resulting in residual stress and crack initiation during the shipping period. This research focuses on the austenitizing stage of heat treatment process. Austenitizing was carried out for 28 minutes on 850oC, 870oC, 900oC and 926oC. The characterization conducted was metallogaphy, micro and macro hardness testing and retained austenite phase quantification using an image analyzer. The microstructure produced was tempered martensite. The hardness of steel increased with the rise of austenitizing temperature until 900oC, then it decreased at 926oC. The retained austenite amount of steel decreased with the rise of austenitizing temperature until 900oC, then it increased at 926oC. The optimum austenitizing temperature is at 900oC. With low amount of retained austenite, the possibility of isothermal transformation in room temperature of the retained austenite to other phases becomes less so it reduces the likelihood of delayed crack.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Kegunaan logam seng yang luas untuk kebutuhan industri maupun kebutuhan sehari-hari secara otomatis akan meningkatkan angka permintaan terhadap logam seng setiap tahunnya. Mengolah kembali logam seng dari dross seng merupakan salah satu cara agar cadangan mineral seng di bumi tidak habis. Salah satu metode yang dapat dilakukan untuk memperoleh kembali logam seng dari dross seng adalah dengan metode hidro-elektrometalurgi. Proses terdiri dari pemanggangan 700°C, pelindian H2SO4, dan elektrowinning. Penelitian ini meneliti pengaruh dari parameter-parameter pelindian dan elektrowinning pada proses perolehan kembali logam seng. Untuk karakterisasi sampel menggunakan XRD yang dilengkapi dengan perangkat lunak XRD Match!, AAS, dan EDS. Dari penelitian ini, parameter optimal terjadi pada konsentrasi pelindi 2 M H2SO4 dan suhu elektrowinning 25°C pada rapat arus 2000 A/m2. Parameter tersebut menghasilkan efisiensi arus sebesar 91.57% dan kemurnian logam seng sebesar 77.68%.
Extensive usability of zinc metal for industry needs and daily needs will automatically increase demand for zinc metal annually. Recovery of zinc metal from zinc dross is one way for zinc mineral deposits in the earth is not exhausted. One method that can be done to recover zinc metal from zinc dross is hydroelectrometallurgy method. The pr°Cess consists of roasting 700°C, H2SO4 leaching, and electrowinning. This study investigated the effect of leaching and electrowinning parameters on recovery of zinc metal. For characterization of samples using XRD, that comes with XRD Match! software, AAS, and EDS. From this study, optimal parameters °Ccurred at 2 M H2SO4 leaching concentration and 25°C electrowinning temperature at 2000 A/m2 current density, each performed for 60 minutes. These parameters produced a current efficiency of 91.57% and a purity of 77.68% zinc metal.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55417
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annida Jihan Maulida
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam penelitian ini dilakukan proses pembentukan lapisan karbida kromium pada material baja SUJ 2 sebagai perlakuan permukaan dengan metode pack cementation menggunakan campuran serbuk berupa FeCr, Al2O3, dan NH4Cl dengan komposisi masing-masing sebanyak 60 , 37 , dan 3 . Proses TRD dilakukan didalam vacuum furnace dengan temperatur 980 dengan variasi waktu tahan selama 4, 6, dan 8 jam untuk dipelajari pengaruhnya terhadap sifat mekanik dan fisik material. Hasil dari pengamatan menggunakan mikroskop optik menunjukkan adanya peningkatan ketebalan lapisan seiring dengan penambahan waktu tahan. Pada substrat juga ditemukan fasa yang terbentuk berupa pearlite, cementite. Pengamatan menggunakan SEM menunjukkan morfologi lapisan yang cukup baik yang dibuktikan dari tidak terbentuknya banyak porositas. Karakterisasi XRD menunjukkan senyawa karbida kromium dalam lapisan berada dalam bentuk Cr23C6 dan Cr7C3. Pada pengujian kekerasan mikro Vickers didapat hasil dengan kekerasan sebesar 1738.62, 1738.72, dan 1739.64 HV untuk setiap variabel, masuk kedalam spesifikasi kekerasan aplikasi pin silent chain sebesar 1700 HV dan laju aus yang didapat menurun seiring dengan kenaikan kekerasan, dimana untuk masing-masing waktu tahan sebesar 0.000698, 0.000658, dan 0.000627 mm3/m.
ABSTRACT<>br> In this study, the formation of chromium carbide layer on SUJ 2 tool steel substrate as a surface treatment by thermo reactive diffusion process with pack cementation method was observed. The powder used are Al2O3, NH4Cl, and FeCr as carbide forming elements with the composition of 37 , 3 , 60 for each. TRD process performed in rotating vacuum furnace for 4, 6, and 8 hours on 980oC. The result shows time variation effect on the carbide layer. Microstructure of SUJ2 after TRD process observed by Optical Microscope shows the layer thickness increases as the increasing of holding time. The microstructure phase identified as pearlite and cementite. The morphology of carbide layer observed with SEM shows a smooth and dense layer with almost no porosity formed. Cr23C6 and Cr7C3 found on the layer by XRD and microhardness obtained using Vickers hardness testing for each samples are 1738.62, 1738.72, and 1739.64 HV. The wear rates are inversely proportional with the hardness value where the values are 0.000698, 0.000658, and 0.000627 mm3 m.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>