Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2534 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurcahyo K. P.
Abstrak :
ABSTRAK
Penumbuhan heteroepitaksi Si1-xGex di bawah ketebalan ambangnya di atas substrat silikon membuat heteroepitaksi tersebut menjadi teregang dan menimbulkan terjadinya perubahan terhadap sifat-sifat fisik, antara lain adalah terjadinya penurunan nilai pita energi pemisah, pemisahan subband pada pita konduksi dan pita valensi, dan berubahnya nilai dari kepadatan ruang pada pita konduksi dan pita valensi (density of stares, DOS). Pada skripsi ini dilakukan penelitian untuk mengetahui formulasi yang paling tepat untuk mensimulasikan pengaruh dari teregangnya heterocpitaksi Si1-xGex tersebut.

Untuk menghitung penurunan nilai pita energi pemisah heteroepitaksi Si1-xGex terhadap substrat silikon, dengan mengabaikan pengaruh doping, formulasi yang paling tepat adalah yang diajukan oleln R. J. E. Hueting. Jika ingin memasukkan pengaruh dari doping ke dalam perhitungan maka sebaiknya digunakanlah formulasi Oyang diajukan oleh Z. Matutinovic-Krstelj er. ul., Data hasil simulasi formulasi Jasprit Singh untuk menghitung pemisahan lembah menghasilkan data yang lebih besar daripada data hasil penelilian, dengan nilai rata-rata kelipatan sebesar l,77.Prinz model dapat mensimulasikan perubahan DOS yang terjadi dan mempunyai karakteristik sesuai dengan penelitian sesungguhnya.

Dari analisa perbandingan antara data percobaan dan simulasi dapat disimpulkan hal yang terpenting adalah Prinz model dapat digunakan untuk mensimulasikan perubahan DOS yang sesungguhnya terjadi sehingga dapat digunakan untuk merancang divais dengan performansi yang baik.
2001
S39941
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Sudiarto
Abstrak :
Salah satu penyebab terjadinya gangguan pada generator sinkran adalah terjadinya sparkover antara lilitan stator, kasus ini terjadi pada generator unit satu PLTA Cirara. di mana dengan adanya gangguan tersebut generator gaga/ menyalurkan daya ke sistem interkoneksi Jawa-Bali. Tugas akhir ini berisi analisis terhadap penyebah terjadinya sparkover pada Jilitan stator dan analisis daerah penyebaran hotspot akibat arus lebih yang dihasilkan oleh adanya hubung singkat altfara lilitan stator setelah lerjadinya spark-over. Penurunan daya isolasi antara /ilium stator (terdiri dari isolasi penutup sambungan batang lilitan dan isolasi udara sejauh 5 em) menjadi sebuah alasan mengapa sparkover dopa/ terjadi pada lilitan stator generator sinkron PLTA Cirata. dengan adanya penunman daya isolasi, Isolator antara li/itan stator tidak mampu mcnahan gradien tegangan yang timbul. Faktor-faktor yang mengakibatkan terjadinya sparkover ini dapal diketahui dari pengamatan ftsik stator di lapangart dan pengujfan kegagalan isolasi dari sampei Isolator penutup sambungan barang /ilium stator Generator PLTA Cirata yang dilakukan di Laboratorium Tegangan tinggi Sparkover mengakibatkan terjadinya hubung singkot anrara lilitan stator yang berbeda fasa, di mana hubung singkat akan menimbulkan arus yang mengalir.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S39743
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anaet Rafi
Abstrak :
Pengendali PD merupakan pengendali yang sudah teruji dan banyak diterapkan pada proses pengendalian suatu sistem, salah satu penerapannya yaitu pada pengendalian kemudi kapal kargo, Walaupun pengendali PD (fixed parameters) ini bekerja dengan baik ruunun peiformance-nya menurun pada saat kapal mengalami perubahan kecepatan maupun saat terjadinya gangguan seperti angin, ombak dan arus. Selain itu diperlukan waktu yang cukup lama dalam melakukan penalaan terbadap parameter-parameter pengendali PD jika proses penalaan itu dilakukan secara manual (trial and error). Oleh sebab itu dibutuhkan suatu metode untuk mengatasi permasalahan tersebut. Pada skripsi ini dibahas mengenai penerapan GMRAC (Genetic Madel Reference Adaptive Control) dalam proses pengendalian kemudi kapal kargo. GMRAC merupakan sistem kendali adaptif yang didalamnya terdapat algoritma genetika sebagai metode penalaan terhadap pengendali dari suatu plant (kendalian) yang berdasarkan acuan dari model referensi sistem tersebut. Algoritma genetika digunakan sebagai teknik pencarian parameter-parameter pengendali PD berdasarkan mekanisme genetika dan seleksi alam, sedangkan model referensi digunakan sebagai acuan agar hasil keluaran dari sistem yang dikendalikan berkelakuan sesuai dengan performance yang diinginkan. Proses penalaan pengendali PD dilakukan secara dinamis terhadap perubahan kecepatan kapal maupun saat adanya gangguan (disturbance) yang sangat mempengaruhi dinamika kapal kargo. Hasil pengendalian kemudi kapal kargo dengan GMRAC disimulasikan dengan menggunakan perangkat lunak MATLAB versi 5.3 yang ditampilkan berupa grafik tanggapan waktu untuk menunjukkan settling time, rise time, peak time, overshoot dan error steady state serta grafik error antara model referensi dan system GMRAC. Berdasarkan karakteristik tanggapan waktu dan grafik error tersebut akan dilihat performance dari pengendalian GMRAC terhadap perubahan kecepatan kapal maupun dalam mengatasi gangguan (disturbance) yang menerpa kapal.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S39912
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Pebrianti
Abstrak :
Sistem waste water treatment yang merupakan sistem pengolahan air limbah, umumnya terdapat pada berbagai industri baik industri basar maupun industri kecil. Sistem pengolahan limbah merupakan sistem nonlinier dimana tanggapan waktu yang dimiliki pada umumnya berosilasi atau tidak bekerja pada satu titik tertentu. Karena karakteristik yang dimiliki oleh sistem nonlinier maka pengendalian terhadap sistem waste water treatment ini memerlukan pengendali yang mampu mengatasi masalah tersebut. Pada skripsi ini akan dibahas penggunaan pengendali PI, pengendali linierisasi input output serta pengendali linierisasi pada sebuah set point. Pengendali konvensional PI dapat digunakan untuk berbagai macam sistem baik sistem linier maupun nonlinier. Pengendali linierisasi input output dan linierisasi pada sebuah set point memerlukan linierisasi pada sinyal kendali yang masuk ke system. Perbedaannya adalah pengendali linierisasi pada sebuah set point membutuhkan titik acuan (set point) dimana system dapat bekerja dengan optimal sedangkan pada pengendali linierisasi input output tidak diperlukan. Perbandingan antara ketiga pengendali akan ditunjukkan dengan simulasi kkomputer menggunakan software Matlab 5.3 dan Simulink 3.0.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S39906
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panangian, Edward
Abstrak :
ABSTRAK
Kamampuan jaringan komputer untuk menjalur ulang trqfik secara cepat apabila terjadi kerusakan pada jalur yang dilalui merupakan faktor yang dibutuhkon untuk menyediakan kualilas layanan yang baik. Salah satu tolak ukur penilalan kualitas layanan yang baik adalah jumlah paket yang hilang (packet loss).Untuk mengantisipasi kerusakan. jalur agar dapat mengurangi jumlah paket yang hilang adalah dengan menerapkan algoritma routing yang baik.

Multiprotocol label swilching sebagai solusi yang mengintegrasikan proses switching dan routing di layer 2 dan 3 menawarkan suatu mekanisme pemilihan jalur yang berdasarkon algoritma routing dinamis sederhana. Dengan menerapkan metode control-driven pada pembentukan dan pemilihan}alur, maka jumlah paket yang hilang dapat dikurangi. Selain itu metode control-driven juga memberikan respon yang sangat cepat untuk mengantisipasi terjadinya kerusakan jalur, Dalam tugas akhir ini disimulasikan perbandingan antara algoritma rouling dinamis dengan menerapkan merode control driven digunakan adalah MPLS Network Simulator (MNS) versi 1.0.
2001
S39905
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fu Hin
Abstrak :
ABSTRAK
Untuk menunjang fitur baru dalam jaringan telekomunikasi seperti Trimitra dan Indosat Fax Plus dibutuhkan kemampuan sentral untuk menghubungkan beberapa sentral sekaligus dalam sebuah sambungan telepon pada saat yang bersamaan (multidestination).

Algoritma Shortest Shortest Part Tree (SSP-T), Common Link (CL), dan Center Node (CN) merupakan tiga algoritma yang dapat diterapkan untuk mengatasi permasalahan multidestination statik. Ketiga algoritma ini mempunyai karakteristik yang berbeda-beda (dalam hal biaya dan waktu) apabila diterapkan pada suatu jaringan telekomunikasi.

Skripsi ini merupakan suatu simulasi dalam menentukan keputusan routing pada permasalahan multidestination statik dengan menggunakan algoritma SSP-T, CL, dan CN. Dari hasil simulasi terlihat bahwa algoritma SSP-T selalu mempunyai waktu operasi yang tercepat, sementara algoritma CN selalu menghasilkan biaya sambungan yang lebih kecil dibandingkan dengan algoritma SSP-T.
2001
S39904
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Antoro
Abstrak :
ABSTRAK
Pada skripsi ini akan dibahas mengenai unjuk kerja modulasi kode trellis (TC) 4 - state 8-PSK dengan adanya interferensi jamak, dimana sinyal interferensi didekati sebagai sinyal dan bukan sebagai noise. Model kana! fading yang digunakan adalah Nakagami untuk sinyal utama dan flat Rayleigh untuk sinyal interferensi.

Beberapa persamaan telah diperoleh guna melakukan evaluasi unjuk kerja yang dinyatakan sebagai bit error rate (BER). Dari hasil diperoleh bahwa unjuk kerja BER TC 8-PSK tanpa interferensi lebih baik deripada TC 8-PSK dengan interferensi.Unjuk kerja BER TC 8-PSK dengan interferensi lebih baik apabila interferensi didekati sebagai noise dibandingkan dengan apabila interferensi didekati sebagai sinyat non Gaussian. Sedangkan , pada kana!fading Nakagarni, unjuk kerjanya akar semakin baik jika parameter fading Nakagami (m) semakin besar. Pada nilai perarneter fading yang sama, unjuk kerja TC 8-PSK semakin buruk jika jumlah sinyal interferensi semakin banyak. Selarjutnya unjuk kerja TC 8-PSK semakin baik jika besamya signal to interference ratio (SIR) semakin besar.
2001
S39861
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dida Darojat
Abstrak :
Bagi pelabuhan besar, seperti Pelabuhan Tanjung Priok dimana arus lalu lintas kapal yang masuk dan keluarnya sangat padat, membutuhkan suatu sistem pemantau kedatangan dan pelayanan lalu lintas kapal yang keluar masuk pelabuhan. Sistem tersebut diperlukan terutarna bagi pihak pelabuhan agar dapat mendeteksi kedatangan kapal jauh sebelum kapal tiba di pelabuhan sehingga dapat mempersiapkan segala kebutuhan kapal-kapal yang akan berlabuh serta dapat memandu kapal-kapal tersebut memasuki wilayah pelabuhan. Deegan sistem pelayanan lalu lintas kapal, keamanan lalu lintas kapal yang akan berlabuh terjamin, tidak akan bertabrakan satu dengan yang lainrya. Pelayanan kapal yang berlabuh dapat dilakukan dengan balk dan cepat. Sistem pelayanan lalu lintas kapal laut tersebut merupakan basil integrasi dari beberapa subsistem, yaitu diantaranya sistem radar, saluran transmisi, pemroses data, komunikasi radio, very high frequency direction finder (VI-IF-DF), global position system (GPS), transponder, dossed circuit television (CCTV), serta meteorologi dan hidrologi. Sistem pelayanan lalu lintas kapal tersebut dapat menyajikan data-data sebagai berikut, yaitu : kecepatan, arah, posisi, jarak terhadap radar terdekat, jarak terhadap target terdekat, serta gambar fisik dari kapal tersebut basil pengambilan CCTV dan data-data meteorologi dan hidrologi. Sebagai ujung tombak dari sistem pelayanan lalu lintas kapal tersebut adalah subsistem radar. Radar mendeteksi target berupa kapal-kapal laut yang sedang bcrgerak menuju atau meninggalkan pelabuhan. Data target yang berhasil terdeteksi kemudian ditransmisikan ke 'sistem prosessing (pengolah data target untuk ditarnpilkan di monitor). Untuk mentransmisikan sistem tersebut dapat digunakan beberapa alternatif saluran transmisi, yaitu misalnya saluran gelombang mikro, kabel serat optik, kabel koaksial, dan saluran telepon dengan dibantu modem. Berdasarkan basil pengamatan. penelitian, perhitungan, wawancara, membaca buku manual, observasi, serta penelitian data basil test commisioning penulis dapat mengambil sebuah kesimpulan bahwa subsistem radar pada sistem ini bekerja belum optimal,terutama pada jangkauan maksimum radar belum mencukupi kebutuhan pihak pelabuhan, sehingga penulis membuat pereneanaan ulang terhadap kebutuhan performansi radar tersebut, agar dapat memenuhi kebutuhan pihak pelabuhan.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S39764
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Suadi Wijaya
Abstrak :
Telah dilakukan pembuatan catu daya tegangan tinggi pada sistem pencacah Gamma. Detektor sistem pencacah Gamma memerlukan catu daya tegangan tinggi yang mempunyai keluaran stabil dan derail yang kecil terhadap perubahan beban Modul yang dibuat ini digunakan untuk mencatu daya jenis detektor yang memerlukan catu daya sebesar 1000 Voltdc. Modal tegangan tinggi yang ada sekarang rangkaiannya cukup rumit dan dimonsinya besar, eedangkan yang berbentuk kepingan ( chip ) harganya cukup mahal. Untuk itu dibuatlah modul catu daya tegangan tinggi ini yang rangkaiannya sederhana dan praktis. Modal ini terdiri dari beberapa bagian antara lain: osilator, modulasi lebar pulsa, penguat arcs atau saklar pemutus arus, trafo ferrit, pelipat-ganda tegangan tinggi, komparator dan pengatur tegangan tinggi. Dari basil pengujian diperoleb bahwa modul yang dibuat dspat stabil terhadap perubahan beban_ Kealcuratan keluaran catu daya modal tegangan tinngi ini adalah ( 1000 _ 0.25 ).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S39829
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jefri Nedy
Abstrak :
Sistem Pendeteksi Kecurangan atau Fraud Management System adalah suatu sistem yang mempunyai kemampuan untuk melakukan deteksi dan analisa penggunaan jasa layanan pada jaringan telekomunikasi, untuk dapat mengurangi kerugian karena fraud. Seiring dengan makin majunya teknologi, perkembangan kemampuan pars fraudster, kelemahan sistem dan prosedur dari operator telekomunikasi selalu menjadi incaran untuk dimanfaatkan. Sistem Pendeteksi Kecurangan pada dasarnya hanya mampu untuk melakukan pendeteksian terhadap kecurangan-kecurangan yang telah terjadi. Kelemahan dari suatu sistem aplikasi pendukung GSM dapat dimanfaatkan oleh penguna jasa dengan atau tanpa bantuan dari orang datam untuk mengubah status SIM Card dari tidak aktif menjadi aktif tanpa mengikuti prosedur yang berlaku sehingga mengakibatkan kerugian bagi operator karena tidak bisa ditagih. Pembuatan Sistem Pendeteksi Kecurangan atau Fraud Management System dilakukan dengan menggunakan metode analisa error terhadap data-data pembicaraan (Call Data Record) yang terdapat pada system Billing, serta melakukan perbandingan data (Reconciliation) antara data switching yang disimpan di database HLR (Home Location Register) dengan data yang tercatat pada sistem Billing. Hasil akhir dari proses analisa error dan perbandingan data pada Tugas Akhir ini akan ditampilkan dalam bentuk laporan perbedaan data, lengkap dengan status, jenis error, indikasi kecurangan. Dokumen laporan ini dapat digunakan sebagai dasar untuk menghapus atau merubah informasi yang tersimpan di switching dan indikasi kelemahan dari sistem Billing atau kecurigaan adanya fraud.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S39709
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>