Found 5 Document(s) match with the query
Debra Mazaya
"Terdapat banyak praktik berupa dark pattern pada aplikasi-aplikasi e-commerce yang bertujuan untuk memanipulasi pengguna untuk melakukan sesuatu yang belum tentu mereka inginkan, seperti membayar lebih, memberi data pribadi di luar data esensial dan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi jenis-jenis dark pattern yang terdapat pada tiga aplikasi e-commerce terbesar di Indonesia: Shopee, Tokopedia, dan Lazada serta membuat rekomendasi desain alternatif terhadapnya. Pendekatan penelitian menggunakan design thinking dengan metode kualitatif khususnya evaluasi heuristik untuk mengidentifikasi jenis dark pattern berdasarkan dark pattern codebook oleh Gunawan et al. (2021) dan wawancara kontekstual untuk menggali dampaknya terhadap pengguna. Terdapat sebanyak 14 jenis dark pattern dari ketiga aplikasi dimana Shopee memiliki 11 jenis dark pattern yang terimplementasi dalam 15 elemen, Tokopedia memiliki 11 jenis dark pattern dalam 13 elemen, dan Lazada memiliki 6 jenis dark pattern dalam 7 elemen. Hasil evaluasi desain alternatif untuk setiap elemen dark pattern dari setiap aplikasi kemudian menunjukkan bahwa desain alternatif mudah digunakan dan lebih transparan serta adil bagi pengguna. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam memahami berbagai bentuk implementasi dark pattern dalam aplikasi e-commerce khususnya Shopee, Tokopedia, dan Lazada serta memberikan langkah dan contoh rekomendasi desain antarmuka yang lebih transparan dan adil.
There are many dark pattern practices in e-commerce applications that aim to manipulate users to do something they don't necessarily want, such as paying more, providing personal data outside of essential data and others. This study aims to evaluate the types of dark patterns found in the three largest e-commerce applications in Indonesia: Shopee, Tokopedia, and Lazada and make alternative design recommendations for them. The research approach uses design thinking with qualitative methods, especially heuristic evaluation to identify types of dark patterns based on the dark pattern codebook by Gunawan et al. (2021) and contextual interviews to explore their impact on users. There are 14 types of dark patterns from the three applications where Shopee has 11 types of dark patterns implemented in 15 elements, Tokopedia has 11 types of dark patterns in 13 elements, and Lazada has 6 types of dark patterns in 7 elements. The results of the evaluation of alternative designs for each dark pattern element from each application then show that the alternative design is easy to use and more transparent and fair to users. This research contributes to understanding various forms of dark pattern implementation in e-commerce applications, especially Shopee, Tokopedia, and Lazada, and provides steps and examples of recommendations for more transparent and fair interface designs."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Shabrina Nurmalitasari
"Terdapat banyak praktik berupa dark pattern pada aplikasi-aplikasi e-commerce yang bertujuan untuk memanipulasi pengguna untuk melakukan sesuatu yang belum tentu mereka inginkan, seperti membayar lebih, memberi data pribadi di luar data esensial dan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi jenis-jenis dark pattern yang terdapat pada tiga aplikasi e-commerce terbesar di Indonesia: Shopee, Tokopedia, dan Lazada serta membuat rekomendasi desain alternatif terhadapnya. Pendekatan penelitian menggunakan design thinking dengan metode kualitatif khususnya evaluasi heuristik untuk mengidentifikasi jenis dark pattern berdasarkan dark pattern codebook oleh Gunawan et al. (2021) dan wawancara kontekstual untuk menggali dampaknya terhadap pengguna. Terdapat sebanyak 14 jenis dark pattern dari ketiga aplikasi dimana Shopee memiliki 11 jenis dark pattern yang terimplementasi dalam 15 elemen, Tokopedia memiliki 11 jenis dark pattern dalam 13 elemen, dan Lazada memiliki 6 jenis dark pattern dalam 7 elemen. Hasil evaluasi desain alternatif untuk setiap elemen dark pattern dari setiap aplikasi kemudian menunjukkan bahwa desain alternatif mudah digunakan dan lebih transparan serta adil bagi pengguna. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam memahami berbagai bentuk implementasi dark pattern dalam aplikasi e-commerce khususnya Shopee, Tokopedia, dan Lazada serta memberikan langkah dan contoh rekomendasi desain antarmuka yang lebih transparan dan adil.
There are many dark pattern practices in e-commerce applications that aim to manipulate users to do something they don't necessarily want, such as paying more, providing personal data outside of essential data and others. This study aims to evaluate the types of dark patterns found in the three largest e-commerce applications in Indonesia: Shopee, Tokopedia, and Lazada and make alternative design recommendations for them. The research approach uses design thinking with qualitative methods, especially heuristic evaluation to identify types of dark patterns based on the dark pattern codebook by Gunawan et al. (2021) and contextual interviews to explore their impact on users. There are 14 types of dark patterns from the three applications where Shopee has 11 types of dark patterns implemented in 15 elements, Tokopedia has 11 types of dark patterns in 13 elements, and Lazada has 6 types of dark patterns in 7 elements. The results of the evaluation of alternative designs for each dark pattern element from each application then show that the alternative design is easy to use and more transparent and fair to users. This research contributes to understanding various forms of dark pattern implementation in e-commerce applications, especially Shopee, Tokopedia, and Lazada, and provides steps and examples of recommendations for more transparent and fair interface designs"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Kevin Xavier Emil Aryade Kalsim
"Fenomena thrifting mengalami perkembangan yang pesat dan diprediksi akan terus bertumbuh. Secondhand fashion e-commerce merupakan platform online yang memfasilitasi aktivitas jual beli barang bekas berjenis fashion. Meskipun mengalami pertumbuhan yang pesat, secondhand fashion e-commerce menghadapi tantangan seperti masalah kepercayaan dan keamanan serta masalah kenyamanan dan kemudahan pengguna. Oleh karena itu, diperlukan analisis mendalam untuk mengatasi tantangan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan merancang sistem informasi dan desain antarmuka dari platform secondhand fashion e-commerce yang sesuai dengan kebutuhan pengguna, serta melakukan evaluasi terhadap desain antarmuka tersebut. Penelitian ini memanfaatkan metodologi Design Thinking yang berfokus pada inovasi dan pemecahan masalah yang kompleks. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui benchmarking, survei kualitatif, dan wawancara dengan stakeholders utama. Analisis dan perancangan sistem informasi dari platform ini terdiri atas pemodelan functional, structural, dan behavioral yang dilakukan menggunakan pendekatan Object-Oriented Systems Analysis and Design. Penelitian ini juga akan menyoroti pentingnya informasi naratif, validasi barang, dan gamifikasi dalam secondhand fashion e-commerce. Hasil akhir dari penelitian ini adalah rancangan high-fidelity prototype dari platform secondhand fashion e-commerce yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Evaluasi akhir penelitian ini melibatkan Usability Testing yang menunjukkan success rate di atas 90% dan System Usability Scale (SUS) dengan skor SUS sebesar 86,36. Penelitian ini diharapkan dapat menghadirkan wawasan baru terkait implementasi metode Design Thinking dalam analisis dan perancangan sistem informasi serta desain antarmuka dari platform secondhand fashion e-commerce, serta memberikan masukan untuk calon pengembang platform dan peneliti yang akan menjalankan penelitian selanjutnya dengan konteks yang sama.
The phenomenon of thrifting, or buying and selling secondhand clothing, has experienced rapid growth and is predicted to continue expanding in the future. Secondhand fashion e-commerce is an online platform that facilitates the buying and selling of used fashion items or clothing. Despite its rapid growth, secondhand fashion e-commerce faces challenges such as trust and security issues, as well as convenience and user-friendliness. Therefore, an in-depth analysis is needed to address these challenges. This research aims to analyze and design the information system and user interface of a secondhand fashion e-commerce platform that meets user needs, as well as to evaluate the designed interface. The research utilizes the Design Thinking methodology, which focuses on innovation and solving complex problems. Data collection in this study is conducted through benchmarking, qualitative surveys, and interviews with key stakeholders, namely buyers, sellers, and administrators. The analysis and design of the information system for this platform include functional, structural, and behavioral modeling using the Object-Oriented Systems Analysis and Design (OOSAD) approach. This research also highlights the importance of narrative information, item validation, and gamification in secondhand fashion e-commerce. The final result of this research is a high-fidelity prototype design of a secondhand fashion e-commerce platform that meets user needs. The final evaluation of this research involves Usability Testing, which shows a success rate above 90% and a System Usability Scale (SUS) score of 86.36 which categorize the interface’s overall rating as Excellent. This research is expected to provide new insights into the implementation of the Design Thinking method in the analysis and design of information systems and user interfaces for secondhand fashion e-commerce platforms, as well as to offer input for future platform developers and researchers conducting studies in the same context."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Adlan Walid Muntashir
"Fenomena thrifting mengalami perkembangan yang pesat dan diprediksi akan terus bertumbuh. Secondhand fashion e-commerce merupakan platform online yang memfasilitasi aktivitas jual beli barang bekas berjenis fashion. Meskipun mengalami pertumbuhan yang pesat, secondhand fashion e-commerce menghadapi tantangan seperti masalah kepercayaan dan keamanan serta masalah kenyamanan dan kemudahan pengguna. Oleh karena itu, diperlukan analisis mendalam untuk mengatasi tantangan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan merancang sistem informasi dan desain antarmuka dari platform secondhand fashion e-commerce yang sesuai dengan kebutuhan pengguna, serta melakukan evaluasi terhadap desain antarmuka tersebut. Penelitian ini memanfaatkan metodologi Design Thinking yang berfokus pada inovasi dan pemecahan masalah yang kompleks. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui benchmarking, survei kualitatif, dan wawancara dengan stakeholders utama. Analisis dan perancangan sistem informasi dari platform ini terdiri atas pemodelan functional, structural, dan behavioral yang dilakukan menggunakan pendekatan Object-Oriented Systems Analysis and Design. Penelitian ini juga akan menyoroti pentingnya informasi naratif, validasi barang, dan gamifikasi dalam secondhand fashion e-commerce. Hasil akhir dari penelitian ini adalah rancangan high-fidelity prototype dari platform secondhand fashion e-commerce yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Evaluasi akhir penelitian ini melibatkan Usability Testing yang menunjukkan success rate di atas 90% dan System Usability Scale (SUS) dengan skor SUS sebesar 86,36. Penelitian ini diharapkan dapat menghadirkan wawasan baru terkait implementasi metode Design Thinking dalam analisis dan perancangan sistem informasi serta desain antarmuka dari platform secondhand fashion e-commerce, serta memberikan masukan untuk calon pengembang platform dan peneliti yang akan menjalankan penelitian selanjutnya dengan konteks yang sama.
The phenomenon of thrifting, or buying and selling secondhand clothing, has experienced rapid growth and is predicted to continue expanding in the future. Secondhand fashion e-commerce is an online platform that facilitates the buying and selling of used fashion items or clothing. Despite its rapid growth, secondhand fashion e-commerce faces challenges such as trust and security issues, as well as convenience and user-friendliness. Therefore, an in-depth analysis is needed to address these challenges. This research aims to analyze and design the information system and user interface of a secondhand fashion e-commerce platform that meets user needs, as well as to evaluate the designed interface. The research utilizes the Design Thinking methodology, which focuses on innovation and solving complex problems. Data collection in this study is conducted through benchmarking, qualitative surveys, and interviews with key stakeholders, namely buyers, sellers, and administrators. The analysis and design of the information system for this platform include functional, structural, and behavioral modeling using the Object-Oriented Systems Analysis and Design (OOSAD) approach. This research also highlights the importance of narrative information, item validation, and gamification in secondhand fashion e-commerce. The final result of this research is a high-fidelity prototype design of a secondhand fashion e-commerce platform that meets user needs. The final evaluation of this research involves Usability Testing, which shows a success rate above 90% and a System Usability Scale (SUS) score of 86.36 which categorize the interface’s overall rating as Excellent. This research is expected to provide new insights into the implementation of the Design Thinking method in the analysis and design of information systems and user interfaces for secondhand fashion e-commerce platforms, as well as to offer input for future platform developers and researchers conducting studies in the same context."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Arkan Fauzan
"Fenomena thrifting mengalami perkembangan yang pesat dan diprediksi akan terus bertumbuh. Secondhand fashion e-commerce merupakan platform online yang memfasilitasi aktivitas jual beli barang bekas berjenis fashion. Meskipun mengalami pertumbuhan yang pesat, secondhand fashion e-commerce menghadapi tantangan seperti masalah kepercayaan dan keamanan serta masalah kenyamanan dan kemudahan pengguna. Oleh karena itu, diperlukan analisis mendalam untuk mengatasi tantangan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan merancang sistem informasi dan desain antarmuka dari platform secondhand fashion e-commerce yang sesuai dengan kebutuhan pengguna, serta melakukan evaluasi terhadap desain antarmuka tersebut. Penelitian ini memanfaatkan metodologi Design Thinking yang berfokus pada inovasi dan pemecahan masalah yang kompleks. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui benchmarking, survei kualitatif, dan wawancara dengan stakeholders utama. Analisis dan perancangan sistem informasi dari platform ini terdiri atas pemodelan functional, structural, dan behavioral yang dilakukan menggunakan pendekatan Object-Oriented Systems Analysis and Design. Penelitian ini juga akan menyoroti pentingnya informasi naratif, validasi barang, dan gamifikasi dalam secondhand fashion e-commerce. Hasil akhir dari penelitian ini adalah rancangan high-fidelity prototype dari platform secondhand fashion e-commerce yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Evaluasi akhir penelitian ini melibatkan Usability Testing yang menunjukkan success rate di atas 90% dan System Usability Scale (SUS) dengan skor SUS sebesar 86,36. Penelitian ini diharapkan dapat menghadirkan wawasan baru terkait implementasi metode Design Thinking dalam analisis dan perancangan sistem informasi serta desain antarmuka dari platform secondhand fashion e-commerce, serta memberikan masukan untuk calon pengembang platform dan peneliti yang akan menjalankan penelitian selanjutnya dengan konteks yang sama.
The phenomenon of thrifting, or buying and selling secondhand clothing, has experienced rapid growth and is predicted to continue expanding in the future. Secondhand fashion e-commerce is an online platform that facilitates the buying and selling of used fashion items or clothing. Despite its rapid growth, secondhand fashion e-commerce faces challenges such as trust and security issues, as well as convenience and user-friendliness. Therefore, an in-depth analysis is needed to address these challenges. This research aims to analyze and design the information system and user interface of a secondhand fashion e-commerce platform that meets user needs, as well as to evaluate the designed interface. The research utilizes the Design Thinking methodology, which focuses on innovation and solving complex problems. Data collection in this study is conducted through benchmarking, qualitative surveys, and interviews with key stakeholders, namely buyers, sellers, and administrators. The analysis and design of the information system for this platform include functional, structural, and behavioral modeling using the Object-Oriented Systems Analysis and Design (OOSAD) approach. This research also highlights the importance of narrative information, item validation, and gamification in secondhand fashion e-commerce. The final result of this research is a high-fidelity prototype design of a secondhand fashion e-commerce platform that meets user needs. The final evaluation of this research involves Usability Testing, which shows a success rate above 90% and a System Usability Scale (SUS) score of 86.36 which categorize the interfaceâs overall rating as Excellent. This research is expected to provide new insights into the implementation of the Design Thinking method in the analysis and design of information systems and user interfaces for secondhand fashion e-commerce platforms, as well as to offer input for future platform developers and researchers conducting studies in the same context."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library