Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Donafeby Widyani
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara pengubahan kerja terhadap keterlibatan kerja pada karyawan perusahaan manufaktur di Indonesia. Terdapat 187 partisipan dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan Utrech Work Engagement Scale-9 UWES-9 yang dikembangkan oleh Schaufeli, Bakker dan Salanova 2006 dan Job Crafting Scale JCS yang dikembangkan oleh Tims, Bakker dan Derks 2012. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengubahan kerja dengan keterlibatan kerja pada karyawan perusahaan manufaktur dengan nilai korelasi sebesar r .40. Berdasarkan analisis dengan dimensi-dimensi pengubahan kerja, ditemukan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara dimensi meningkatkan sumber daya struktural, dimensi meningkatkan sumber daya sosial, dan dimensi meningkatkan tuntutan kerja yang menantang dengan keterlibatan kerja. Tidak terdapat hubungan antara dimensi pengubahan kerja mengurangi tuntutan kerja yang menghambat dengan keterlibatan kerja pada karyawan perusahaan manufaktur.
This study examined the relationship of job crafting and work engagement at manufacturing employees in indonesia. Participants were 187 employees working in two manufacturing company in Indonesia. Job crafting were assesed using Job Crafting Scale JCS by Tims, Bakker and Derks 2012 and work engagement were assesed using Utrech Work Engagement Scale 9 UWES 9 by Schaufeli, Bakker, and Salanova 2006. Results indicate that there is a relationship between job crafting and work engagement in employee at manufacturing industry with r correlation r.40. Furthermore, job crafting dimension increasing structural job resource, increasing social job resources, increasing challengin job demands had positively associated with work engagement. Decreasing hindering job demands had no significance relationship with work engagement. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ragiba Najmi Maulida
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji kontribusi kepemimpinan yang memberdayakan dan kepemimpinan diri terhadap kondisi berkembang optimal di tempat kerja, serta menguji varians unik kepemimpinan diri setelah mengontrol varians dari kepemimpinan yang memberdayakan menggunakan Self-Determination Theory. Pendekatan kuantitatif korelasional digunakan dalam penelitian ini dan data penelitian dikumpulkan melalui kuesioner daring. Data dianalisis menggunakan teknik analisis regresi linear berganda hierarkis menggunakan software IBM SPSS statistic versi 27. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan yang memberdayakan terbukti memiliki hubungan positif dengan kondisi berkembang optimal di tempat kerja. Kepemimpinan diri juga terbukti memiliki hubungan positif dengan kondisi berkembang optimal di tempat kerja. Kemudian, kepemimpinan diri terbukti memiliki varians yang unik pada kondisi berkembang optimal di tempat kerja setelah mengontrol varians dari kepemimpinan yang memberdayakan. Temuan ini mengonfirmasi Self-Determination Theory dengan menekankan pentingnya peran faktor internal sebagai prediktor kondisi berkembang optimal di tempat kerja. Implikasi praktis dari penelitian ini bagi organisasi adalah hasil penelitian ini mendorong organisasi untuk memberikan pelatihan bagi para manajer untuk mengembangkan kemampuan memberdayakan karyawan mereka, serta mengembangkan kemampuan kepemimpinan diri pada semua karyawan agar mereka dapat berkembang secara optimal di tempat kerja.
This study aims to examine the contributions of empowering leadership and self-leadership to thriving at work, as well as to test the unique variance of self-leadership after controlling for the variance of empowering leadership, using Self-Determination Theory. A quantitative correlational approach was employed in this study, and data were collected through an online questionnaire. The data were analyzed using hierarchical multiple linear regression analysis with IBM SPSS statistic version 27. The results showed that empowering leadership had a positive relationship with thriving at work. Self-leadership also showed a positive relationship with thriving at work. Furthermore, self-leadership was found to have a unique variance in predicting thriving at work after controlling for the variance of empowering leadership. These findings confirm Self-Determination Theory by emphasizing the importance of internal factors as predictors of thriving at work. The practical implication of this research for organizations is that it encourages them to provide training for managers to develop their empowering leadership skills, as well as to develop self-leadership skills among all employees so they can thrive optimally at work."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library