Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nita Arryani Sari
"Arsitektur enterprise merupakan suatu landasan organisasi yang terdiri dari komponen-komponen, hubungan antar komponen tersebut, hubungan antar komponen dengan lingkungan dan prinsip-prinsip yang digunakan dalam mengelola perancangan sistem tersebut dan evolusinya. Perkembangan arsitektur enterprise yang pesat dan pentingnya arsitektur enterprise membuat banyak perusahaan di seluruh dunia memutuskan untuk menerapkan arsitektur enterprise untuk mendukung proses bisnis yang dijalankannya. Namun tidak semua organisasi mendapatkan manfaat yang dijanjikannya, karena bergantung pada manajemen arsitektur enterprise yang dijalankan oleh organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari keterkaitan antara komponen manajemen arsitektur enterprise atau enterprise architecture management (EAM) dan dampaknya terhadap manfaat TI maupun manfaat bisnis. Terdapat 4 manfaat TI yang diamati yaitu efisiensi TI, fleksibilitas TI, ketersediaan informasi, keselarasan strategis dan 4 manfaat bisnis yang diamati yaitu keunggulan operasional, kedekatan konsumen, kepemimpinan produk dan kecerdasan strategis. Penelitian ini dilakukan secara kuantitatif dengan melibatkan 92 sampel yang terdiri dari perusahaan BUMN dan BUMS yang diolah dengan menggunakan pendekatan partial least square (PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa EAM terbukti memberikan pengaruh positif terhadap manfaat terkait teknologi terutama pada  efisiensi dan keselarasan strategis, manfaat terkait teknologi terbukti pengaruh positif terhadap manfaat terkait bisnis terutama ketesediaan informasi terhadap kedekatan konsumen dan kepemimpinan produk, serta EAM terbukti memberikan pengaruh positif terhadap manfaat bisnis melalui manfaat TI terutama dalam keunggulan operasional dan kecerdasan strategis. Hal ini sekaligus membuktikan bahwa manajemen arsitektur enterprise mampu meningkatkan kinerja bisnis melalui peningkatan kinerja TI.
......Enterprise architecture (EA) is the fundamental organization of a system, embodied in its components, their relationships to each other and the environment, and the principles governing its design and evolution. The rapid development and the importance of EA in business lead companies all over the world to decide implementing EA and use the architecture for supporting their business processes. However, not every company perceived the potential benefits of EA because the benefits gained by the companies depend on how the companies perform the enterprise architecture management (EAM). Therefore, this study aims to identify relations between enterprise architecture management (EAM) and EA benefits perceived by the company, both the information technology (IT) related benefits and the business related benefits. In this study, the IT related benefits observed consist of 4 benefits including IT efficiency, IT flexibility, information availability, and strategic alignment. The business related benefits observed also consist of 4 benefits which are operational excellence, customer intimacy, product leadership, and strategic agility. This research having 92 companies, both private companies and state-owned companies, for research sample and performed using quantitative methods with structural equation modeling- partial least square (SEM-PLS) approach. Result of the research shows that EAM positively related to the IT related benefits perceived by the company, especially to the IT efficiency and strategic alignment, the IT related benefits have positive impacts to the business related benefits perceived by the company particularly on the impacts of information availability that improved companies’ customer intimacy and product leadership, and the EAM  have positive impacts to the business related benefits perceived by the company foremost on companies’ operational excellence and strategic agility. Those reasons prove that EAM can improve the achievement of business related benefit through the attainment of related benefits."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ignasius Mario Septianta Nugraha
"Pemindahan Ibu Kota Negara menghadirkan peluang penting untuk meningkatkan birokrasi di Indonesia. Menurut Peraturan Presiden No. 63 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara, Sistem Smart Governance telah memfasilitasi perbaikan birokrasi dengan menyederhanakan proses bisnis, meningkatkan koordinasi, dan mempromosikan tata kelola digital. Pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dapat berkolaborasi untuk mengembangkan program Smart Governance dengan memanfaatkan platform warga negara elektronik dan basis data publik yang terpusat. Penelitian ini bertujuan untuk membuat kerangka kerja dengan meninjau sistem tata kelola pemerintahan Indonesia saat ini dan membandingkannya dengan model-model yang telah berhasil. Kerangka kerja ini disusun dengan menggunakan Enterprise Architecture, yangselanjutnya digunakan sebagai dasar untuk menghitung biaya investasi yang diperlukan untuk sistem Smart Governance. Hasil penelitian ini akan menjadi referensi yang berharga untuk pengembangan Sistem Pemerintahan Cerdas untuk Ibu Kota Nusantra.
......The relocation of the Indonesia’s National Capital is an important moment to improve the bureaucracy in Indonesia. Based on Presidential Regulation No. 63 of 2022 on the The Nusantara Kapital (IKN), the Smart Governance System has driven bureaucratic improvements by streamlining business processes, strengthening coordination, and advancing digital governance. The government, community, and private sector have the potential to collaborate in the development of Smart Governance programs, by leveraging electronic citizen platforms and centralized public databases. This research aims to develop a framework by reviewing Indonesia's existing governance system and comparing it with models that have been successfully implemented. The framework that is built is structured using Enterprise Architecture which is then used as a basis for calculating the investment costs required for the Smart Governance system. The results of this research will be a valuable reference for developing a Smart Governance System for the Indonesia New State Capital."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajri Tsani Yustisiawandana
"Enterprise architecture menjadi salah satu alat strategi paling penting dalam pengembangan teknologi informasi pada sebuah organisasi khususnya sektor publik seperti pemerintahan karena dapat meningkatkan performa pelayanan masyarakat dan mengurangi biaya dalam pelayanan publik. Pada RPJMD didapatkan bahwa indeks domain penilaian dari SPBE di Kabupaten Tasikmalaya adalah 2,0 dengan detail nilai terkecil ada pada domain tata kelola SPBE dan manajemen SPBE. Hal tersebut salah satunya dikarenakan belum adanya enterprise architecture sebagai landasan atau acuan implementasi layanan SPBE di Kabupaten Tasikmalaya. Maka dari itu, penelitian ini menggunakan metode action research dengan pendekatan kualitatif untuk merumuskan enterprise architecture yang dapat meningkatkan indeks SPBE Kabupaten Tasikmalaya. Dalam perancangan enterprise architecture, penulis menggunakan kerangka kerja TOGAF dan arsitektur SPBE nasional sebagai acuan. Pada arsitektur bisnis, dilakukan simplifikasi dari tujuh sub-aktivitas menjadi dua sub-aktivitas baru, sementara terdapat tujuh perubahan besar dalam menghadapi isu strategis. Pada arsitektur data, teridentifikasi lima perubahan signifikan sebagai solusi bagi permasalahan data di Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya. Arsitektur aplikasi mencakup enam solusi signifikan untuk mengatasi masalah internal organisasi dan integrasinya dengan arsitektur SPBE nasional. Untuk arsitektur teknologi, ditambahkan dua teknologi baru guna mendukung proses bisnis, data, dan aplikasi. Pada domain arsitektur keamanan, dilakukan sembilan penambahan keamanan untuk melindungi organisasi dari serangan pada sistem informasi yang dimiliki. Perencanaan perubahan arsitektur disusun sesuai periode RPJMD selama lima tahun, yaitu dari 2026 hingga 2030.
......Enterprise architecture has become one of the most crucial strategic tools in the development of information technology within an organization, particularly in the public sector such as government, as it can enhance public service performance and reduce costs in public services. In the Regional Medium-Term Development Plan (RPJMD), it was found that the assessment domain index of the Public Service Information System (SPBE) in Tasikmalaya Regency is 2.0, with the smallest values observed in the SPBE governance and management domains. This is partly due to the absence of enterprise architecture as a foundation or reference for implementing SPBE services in Tasikmalaya Regency. Therefore, this research employs the action research method with a qualitative approach to formulate an enterprise architecture that can enhance the SPBE index in Tasikmalaya Regency. In designing the enterprise architecture, the author utilizes the TOGAF framework and the national SPBE architecture as references. In the business architecture, a simplification is made, reducing seven sub-activities to two new sub-activities, while seven major changes are introduced to address strategic issues. In the data architecture, five significant changes are identified as solutions to data issues in the Local Government of Tasikmalaya Regency. The application architecture encompasses six significant solutions to address internal organizational problems and integrate with the national SPBE architecture. For technology architecture, two new technologies are added to support business processes, data, and applications. In the security architecture domain, nine security additions are implemented to protect the organization from information system attacks. The architectural change plan is structured according to the RPJMD period for five years, from 2026 to 2030.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Afif
"Saat ini perkembangan teknologi informasi telah mendorong perusahaan di berbagai bidang untuk memanfaatkan teknologi pada aktivitas bisnis perusahaan. Namun, risiko kegagalan yang tinggi sering terjadi disebabkan tidak adanya manajemen strategi yang diadopsi di organisasi. Oleh karena itu untuk menjawab tantangan tersebut perusahaan harus memanfaatkan solusi SI/TI dalam aktivitas proses bisnis perusahaan dengan merancang Enterprise Architecture (EA) sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Dengan memanfaatkan solusi SI/TI untuk kepentingan bisnis sebagai pendukung proses bisnis perusahaan, dapat membantu perusahaan dalam membuat keputusan strategi dan peluang bisnis. PT Bumi Daya Plaza sebagai studi kasus dalam penelitian ini memiliki permasalahan pada pemanfataan solusi SI/TI dalam mendukung proses bisnis yang terjadi pada unit bisnis perusahaan PT Bumi Daya Plaza. Permasalahan tersebut disebabkan karena tidak adanya standar atau rekomendasi yang dapat dijadikan pedoman dalam memilih dan mengimplementasikan sistem yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan bisnis perusahaan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dalam penelitian ini dilakukan perancangan EA sedemikian hingga rancangan tersebut dapat dimanfaatkan untuk perencanaan solusi SI/TI yang strategis dalam mendukung bisnis proses bisnis PT Bumi Daya Plaza. Dalam usaha mengembangkan perancangan EA penulis melakukan perbandingan beberapa metodologi perancangan Enterprise Architecture. Metodologi yang terpilih yaitu TOGAF ADM sebagai framework untuk merancang enterprise architecture. Melalui TOGAF ADM dapat diketahui kondisi arsitektur saat ini, strategi penentuan arsitektur target, dan gap analysis. Hasil akhir dari perancangan Enterprise Architecture ini diharapkan dapat mengoptimalkan aktivitas proses bisnis perusahaan, sumber daya SI/TI yang dimiliki perusahaan, terutama layanan yang dimiliki perusahaan untuk mendukung aktivitas bisnis, sehingga bisa menciptakan kepuasan pelanggan service excellence kepada mitra bisnis sesuai visi dan misi perusahaan
......Nowdays, the development of information technology has encouraged companies in various fields to used technology in the business activities. However, failure often occurs due to the absence of strategic management adopted in the organization. To answer these challenges, companies must take advantage of IS/IT solutions in the company's business process activities by designing an Enterprise Architecture (EA) according to their needs. By utilizing IS / IT solutions for business interests as a support for the company's business processes, it can assist companies in making strategic decisions and business opportunities. PT Bumi Daya Plaza, as a case study in this research that have problems in the use of IS / IT solutions in supporting business processes that occur in the company's business unit. These problems are caused by the absence of standards or recommendations that can be used as guidelines in selecting and implementing systems that are suitable for the conditions and business needs of the company. To overcome this problem, this research was conducted by designing an Enterprise Architecture model, so the design can be used for planning strategic IS / IT solutions in supporting the business processes of PT Bumi Daya Plaza. To develop an EA model, the authors conducted a comparison of several Enterprise Architecture design methodologies. The methodology chosen is TOGAF ADM, as a framework for designing an enterprise architecture. Through the TOGAF ADM, it can be known the current architectural condition, the strategy for determining the target architecture, and the gap analysis. The result of designing the Enterprise Architecture is expected to optimize the company's business process activities, such as IS / IT resources owned by the company, especially the services owned by the company to support business activities, so that customer will be satisfied, and also create excellent services to business partners according to the company's vision and mission"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia , 2021
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Winarno
"PT. XYZ adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang asuransi umum memiliki 48 Kantor Cabang, 40 Kantor Penjualan, yang tersebar di seluruh Indonesia. PT. XYZ melalui rencana jangka panjang perusahaan tahun 2019-2023 telah menentukan visi misi perusahaan yang baru. Untuk mencapai visi misi tersebut perusahaan merubah model bisnis dari sebelumnya product focus dengan segmentasi pasar korporasi / ritel menjadi customer focus. Perubahan tersebut memerlukan proses transformasi perusahaan antara lain business focus, organization & governance, process, human capital, regulatory. Harapan manajemen terhadap unit Teknologi Informasi adalah melakukan perubahan Enterprise Architecture TI yang meliputi New IT System, Data Processing, Software, Hardware for IT-enabled capabilities. Dampak tidak adanya perubahan Enterprise Architecture TI ini diidentifikasi sebagai berikut: tidak selarasnya bisnis dengan TI, proses bisnis menjadi tidak efektif dan efisien, respon TI lambat dalam memenuhi kebutuhan bisnis, opportunity loss karena lambatnya dukungan TI terhadap bisnis, TI melanggar kepatuhan terhadap peraturan. Penelitian ini dilakukan untuk menjawab harapan tersebut dengan menghasilkan rancangan Enterprise Architecture TI agar selaras dengan perubahan model bisnis perusahaan. Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus descriptive dengan metode penelitian kualitatif. Sumber data yang digunakan pada penelitian ini berupa data primer dari hasil wawancara dan sekunder dari tinjauan literatur, dokumen-dokumen perusahaan dan dokumen lain yang terkait. Metode pengolahan data menggunakan analisa tematik. Kerangka kerja yang digunakan pada penelitian ini adalah TOGAF (The Open Group Architecture Framework). Hasil penelitian ini adalah rancangan Enterprise Architecture yang merupakan keluaran tiap fase pada kerangka kerja TOGAF yang menggambarkan arsitektur saat ini, arsitektur yang dinginkan serta peta jalan perencanaan implementasi yang meliputi arsitektur bisnis, arsitektur sistem informasi dan arsitektur teknologi.
......PT. XYZ is a general insurance company, which was already has 48 branch offices and 40 representatives throughout Indonesia. The company's long-term plan for 2019-2023 has determined the new company's vision and mission. To achieve this vision and mission, the company changes its business model from the product focus with corporate / retail market segmentation to customer focus. These changes require a process transformation that includes business focus, organization, governance, processes, human capital, regulatory. Information Techology Group is expected to be able changes the Enterprise Architecture which includes New IT System, Data Processing, Software, Hardware for IT-enabled capabilities. The impact of the absence is identified as follows: business is not aligned with IT, business processes become ineffective and inefficient, IT response is slow to meet the business needs, opportunity loss, IT violates regulatory compliance. This study is aimed to design an Enterprise Architecture in line with the company's new strategic direction. This type of research is descriptive case study research with qualitative research methods. Sources of data used in this study are primary data from interviews and secondary data from literature reviews, company documents and other related documents. The data processing method uses thematic analysis. The framework used in this study is TOGAF (The Open Group Architecture Framework). The result of this research is the Enterprise Architecture design which is the output of each phase in the TOGAF framework which describes the current architecture, the desired architecture and the implementation planning roadmap which includes business architecture, information system architecture and technology architecture."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Baran Abdaha
"Suatu organisasi memerlukan infrastruktur teknologi informasi (TI) untuk mendukung kebijakan sistem informasi diatasnya sebagai bagian dari peningkatan keunggulan kompetitif organisasi tersebut. Dalam pemenuhan keunggulan kompetitif organisasi, TI dituntut sejalan dan mampu mendukung (support) bahkan diharapkan menjadi pendorong (key enabler) bisnis. Kebutuhan bisnis sendiri bergerak lebih dinamis dan selayaknya mampu diikuti oleh infrastruktur TI. Perusahaan PT XYZ adalah salah satu korporasi terkemuka tingkat nasional bidang jasa dan produk TI yang telah mengimplementasikan infrastruktur teknologi informasi untuk mendukung proses bisnis.
Penelitian ini bertujuan untuk membangun rancangan infrastruktur TI yang bersifat adaptif sebagai sebuah enterprise architecture berdasarkan kerangka kerja The Open Group Architecture Framework (TOGAF) Architecture Development Menthod (ADM) pada organisasi dimana penelitian dilakukan. Konsep penelitian yang dilakukan adalah kualitatif melalui studi literatur dan pengumpulan data melalui wawancara serta observasi.
Enterprise architecture yang dibangun pada penelitian adalah representasi arsitektur bisnis, arsitektur data, arsitektur aplikasi dan arsitektur teknologi dipandu oleh prinsip-prinsip yang diinginkan oleh organisasi. Pada arsitektur bisnis disimpulkan perlu penerapan tata kelola TI. Arsitektur data mengusulkan pemanfaatan tingkat lanjut terhadap aset data yang dimiliki perusaahan untuk menunjang pencapaian bisnis dan pada bagian arsitektur aplikasi menghasilkan beberapa usulan peningkatan atau implementasi aplikasi baru berdasar identifikasi masalah yang ditemukan. Di bagian arsitektur teknologi, untuk mendukung konsep infrastruktur yang adaptif, penelitian merekomendasikan penerapan infrastruktur berbasis layanan dengan virtualisasi, penggunaan layanan cloud computing dan unified communication.
......
An organization needs infrastructure of information technology (IT) to support information systems policies thereon as part of improving the organization's competitive advantage. In fulfillment of the organization's competitive advantage, IT prosecuted in line and able to support (support) even expected to be the driving force (a key enabler of) business. Own business needs and should move more dynamically capable followed by IT infrastructure. PT XYZ is one of the leading national IT services and products that have implemented the information technology infrastructure to support business processes.
This study aims to establish design adaptive IT infrastructure as an enterprise architecture framework based on The Open Group Architecture Framework (TOGAF) Architecture Development menthod (ADM) in the organization where the study was conducted. The concept is a qualitative research conducted through the study of literature and data collection through interviews and observation.
Enterprise architecture is built on research is a representation of the business architecture, data architecture, application architecture and technology architecture guided by the principles desired by the organization. In business architecture inferred need IT governance implementation. Data architecture proposes the use of advanced data assets owned perusaahan to support the achievement of business and on the application architecture produces some of the proposed improvement or implementation of new applications based on the identification of problems found. In the technology architecture, to support the concept of adaptive infrastructure, the study recommends the implementation of service-based infrastructure with virtualization, the use of cloud computing services and unified communication."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Iin Marlina
"Instansi XYZ mengimplementasikan Enterprise Architecture EA untuk memperkecil kesenjangan antara harapan bisnis dan kemampuan sistem informasi dalam memberikan dukungan terhadap bisnis. Pada gilirannya, EA membantu mengurangi kompleksitas, meningkatkan keselarasan pengelolaan sumber daya sistem informasi dengan kebutuhan bisnis, serta meningkatkan integrasi sistem informasi dengan bisnis.Sebagai inisiatif yang baru berjalan, serta mengingat kompleksitas bisnis dan TI di Instansi XYZ, perlu dilakukan pengukuran terhadap pengelolaan EA yang telah berjalan untuk menemukan arah pengelolaan EA ke depan. Namun sampai saat ini masih jarang penelitian yang dilakukan terkait pengukuran kematangan EA, khususnya di sektor publik dan pemerintahan. Untuk itu, dalam penelitian ini dilakukan pengukuran terhadap tingkat kematangan EA di Instansi XYZ menggunakan model pengukuran Enterprise Architecture Maturity Model EAMM yang merupakan framework pengukuran tingkat kematangan EA untuk sektor pemerintahan.
Penelitian dilakukan secara kualitatif dengan analisis tematik, menggunakan data yang didapatkan melalui studi literatur, wawancara, dan observasi.Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa tingkat kematangan EA di Instansi XYZ dapat diukur menggunakan EAMM. Berdasarkan pengukuran yang dilakukan dalam penelitian ini, didapatkan tingkat kematangan EA di Instansi XYZ adalah level 3, Well-Defined Program skala tingkat kematangan EA berdasarkan EAMM adalah level 0 - level 5 . Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat memberikan masukan untuk pengelolaan EA di Instansi XYZ agar dapat meningkatkan tingkat kematangan ke level 4 Managed Program . Selain itu, diharapkan penelitian ini dapat membantu penelitian sejenis ke depan.
......
XYZ Institution implemented Enterprise Architecture EA to minimize gap between business expectations and Information System capabilities to support business. In the long run, EA helps to reduce the complexity, to increase the alignment between Information System resources management and business needs, and also to increase Information System integration with business. As newly adopted initiative, and considering the business and Information System complexity in XYZ Institution, it is necessary to measure the maturity of the EA currently developed, and to determine the EA future development direction. Until now, EA maturity measurement research is rarely conducted, especially in the goverment and public sectors. Thus, in this research, EA management maturity level in XYZ Institution will be measured using Enterprise Architecture Maturity Model EAAM , a maturity assessment framework suitable for measuring EA maturity level in the goverment sector.
This research will be done qualitatively using thematic analysis, using data gathered from literature study, interviews, and observations.The result of this study indicates that EA implementation at XYZ institution can be measured using EAMM. Based on the research, it is concluded that XYZ Institution reached EA Maturity Level 3 Well Defined Program , based on the EAMM range that span from Level 0 to Level 5. This research aims to provide feedbacks to the EA development of XYZ Institution to improve its EA Maturity level to level 4 Managed Program , and also provides guidance to other similar researches."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Dewi Larasati
"PT Geo Dipa Energi (Persero) merupakan perusahaan BUMN yang bergerak dalam bidang pembangkit listrik tenaga panas bumi/ geothermal di Indonesia. PT Geo Dipa Energi (Persero) dalam rencana jangka panjang perusahaan memiliki rencana strategis untuk melakukan transformasi perusahaan melalui digitalisasi dan juga meningkatkan efektivitas organisasi. Sejalan dengan rencana strategis tersebut dibutuhkan dukungan TI yang dapat memfasilitasi hal tersebut, sedangkan sesuai asessmen yang dilakukan terhadap tingkat kematangan tata kelola TI perusahaan nilai yang didapat masih cukup rendah dan tidak sesuai target BUMN. Salah satu kekurangan dari tata kelola TI PT Geo Dipa Energi (Persero) merupakan tidak memiliki enterprise architecture yang sesuai. Dampak dari tidak adanya Enterprise Architecture TI yaitu perusahaan dapat mengalami opportunity loss karena ketidaksesuaian solusi TI dan lambatnya dukungan TI. Penelitian ini dilakukan untuk menjawab harapan tersebut dengan menghasilkan rancangan Enterprise Architecture yang selaras dengan tujuan strategis bisnis perusahaan. Penelitian ini merupapkan penelitian studi kasus descriptive dengan metode kualitatif. Data pada penelitian ini didapatkan dari data primer yang merupakan hasil wawancara dan data sekunder dari tinjauan literatur, dokumen perusahaan dan dokumen lain yang terkait. Pengolahan data dilakukan dengan metode analisa tematik. Kemudian kerangka kerja yang digunakan pada penelitian ini merupakan TOGAF (The Open Group Architecture Framework). Hasil penelitian ini didapatkan rancangan Enterprise Architecture yang merupakan keluaran tiap fase pada TOGAF ADM yang menggambarkan arsitektur saat ini, arsitektur yang dinginkan serta analisis kesenjangan yang meliputi arsitektur bisnis, arsitektur sistem informasi dan arsitektur teknologi.
......PT Geo Dipa Energi (Persero) is a state-owned company engaged in the field of geothermal power plants in Indonesia. PT Geo Dipa Energi (Persero) in its long term plan has a strategic plan to transform the company through digitalization and also increase organizational effectiveness. In line with this strategic plan, IT support is needed to facilitate this, while according to the assessment conducted on the maturity level of IT governance, the company value obtained is still quite low and does not meet the target of SOEs. One of the drawbacks of PT Geo Dipa Energi's (Persero) IT governance is not having an appropriate enterprise architecture. The impact of the absence of an IT Enterprise Architecture is that companies may experience opportunity loss due to incompatibility of IT solutions and slow IT support. This research was conducted to answer these expectations by producing an Enterprise Architecture design that is aligned with the company's business strategy objectives. This research is a descriptive case study research with qualitative methods. The data in this study were obtained from primary data which is the result of interviews and secondary data from purification of literature, company documents and other related documents. Data processing is done by thematic analysis method. Then the framework used in this study is TOGAF (The Open Group Architecture Framework). The results of this study obtain the Enterprise Architecture design which is the output of each phase in TOGAF ADM which describes the current architecture, desired architecture and tension analysis which includes business architecture, information system architecture and technology architecture. "
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wirawan Bharata
"Perkembangan dan pemanfaatan teknologi informasi (TI) yang semakin maju berdampak pada munculnya platform yang beranekaragam. Muncul pula tantangan-tantangan besar dalam perencanaan TI yaitu: 1). Memastikan keselarasan antara arsitektur, rencana TI dengan kebutuhan bisnis; serta 2). Menjaga keseimbangan antara efisiensi TI dan inovasi bisnis. Kedua tantangan tersebut dapat dipecahkan jika ada sebuah framework yang mengintegrasikan arsitektur bisnis dengan TI. Penelitian yang dilakukan di Badan Pertanahan Nasional (BPN) ini bertujuan menghasilkan rancangan infrastruktur TI yang dapat menyokong kegiatan inti dan pendukung dari proses BPN. Penelitian ini melakukan analisis terhadap proses bisnis dan infrastruktur TI yang sedang digunakan dengan menggunakan kerangka kerja The Open Group Architecture Framework (TOGAF) yang memiliki pendekatan berbasis enterprise architecture. Hasil penelitian ini adalah pemetaan proses bisnis, arsitektur sistem informasi dan infrastruktur TI yang berorientasi layanan.

The rapidly increasing development and utilization of information technology (IT) has lead to emergence of different platforms. It also results to challenges in IT design, i.e: 1). Ensuring synchronization between IT architecture, IT plan with business needs; and 2). aintaining balance between IT efficiency and business innovation. Those two challenges can be solved with an framework which tegrates business architecture with IT architecture. This research, conducted in Badan Pertanahan Nasional (BPN), aims to build an IT infrastructure design which can support the core and supporting activities of process within BPN. This research analyzes the current business process and IT infrastructure using The Open Group Architecture Framework (TOGAF) with its enterprise architecture-based approach. The result is the mapping of business process, information systems architecture and service oriented IT infrastructure. Keywords : IT infrastructures, enterprise architecture-based approach, The Open"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2009
T-849
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hafizh Rafizal Adnan
"Transformasi digital pada fasilitas layanan kesehatan merupakan hal krusial seiring dengan pertambahan kompleksitas layanan. Implementasi enterprise architecture dapat menjadi salah satu cara untuk melakukan transformasi tersebut dengan menyelaraskan strategi organisasi dan kebutuhan teknologi infomasi. Namun demikian, mengimplementasikan enterprise architecture bukan pekerjaan yang mudah bagi pihak fasilitas layanan kesehatan yang kompetensi utamanya adalah pelayanan medis. Penelitian ini berupaya untuk mengidentifikasi faktor pendorong, tantangan, dan strategi optimal untuk implementasi enterprise architecture pada fasilitas layanan kesehatan. Penelurusan literatur sistematis, multiple case study, dan teknik perhitungan fuzzy AHP-TOPSIS digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian ini. Terdapat enam belas informan dari sebelas fasilitas layanan kesehatan terdiri dari rumah sakit tipe A, B, C, dan D yang dilibatkan pada multiple case study. Hasil studi kualitatif tersebut kemudian dilakukan pembobotan menggunakan teknik fuzzy AHP-TOPSIS. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat enam faktor pendorong, lima kategori tantangan, delapan belas tantangan, dan sepuluh strategi implementasi untuk menghadapi tantangan implementasi enterprise architecture pada fasilitas layanan kesehatan di Indonesia.
......Digital transformation for healthcare provider is crucial due to the accelerating complexity of the services. Enterprise architecture can be an option to support the transformation by aligning organization strategy and information technology resource. However, enterprise architecture implementation might be challenging for healthcare providers which mainly focus on the medical service. This study attempts to identify driving factors, challenges, and optimal strategies for overcoming enterprise architecture implementation challenge in healthcare. Systematic literature review, qualitative multiple case study, and fuzzy AHP-TOPSIS technique are used to answer the research questions. Sixteen interviewees from eleven healthcare providers that consist of four types of hospital class are involved in the multiple case study. The qualitative result then prioritized using fuzzy AHP-TOPSIS approach. This study discovered six driving factors, eighteen challenges divided into five categories, and ten optimal implementation strategy to overcome the implementation challenges of enterprise architecture in Indonesia’s healthcare sector.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library