Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yarissetou, Wiklif
Abstrak :
Pengelolaan sumber daya alam laut yang selama ini bertumpu pada pemerintah (government based resource management) ternyata tidak efektif karena memang tidak sensitif dengan kondisi realitas lokal, dan membutuhkan biaya yang tinggi. Berbagai peran dengan berbagai pihak tentu akan mengurangi beban dan tanggung jawab pemerintah dan sekaligus akan meningkatkan efektivitas pelaksanaan usaha-usaha pengelolaan lingkungan (konservasi). Salah satu partner pemerintah yang paling potensial adalah komonitas masyarakat adat. Disamping komunitas ini akan menjaga lingkungan karena adanya ketergantungan atas kepentingan jangka panjang dengan lingkungan lokalnya, mereka juga sudah memiliki sistim pengetahuan, kearifan yang dalam dan Cara pengelolaan sumber daya alam laut secara tradisional. Bagaimanapun sistem pengetahuan lokal tentang laut dalam bentuk pandangan dan sikap penduduk lokal ini sudah matang dan terbukti mampu menyediakan kebutuhan mereka, misalnya pemberlakuan "sake," yang artinya mekanisme tradisional dalam pengelolaan sumber daya perikanan di masyarakat lokal Desa Pare Kabupaten Sangihe Talaud Propinsi Sulawasi Utara. Di masyarakat Maluku dikenal dengan Istilah "Saar. Model yang sama pula ditemukan di masyarakat Desa Senamai dan Desa Endokisi Kecamatan Demta Kabupaten Jayapura Propinsi Papua. Tesis ini berangkat dari upaya-upaya tersebut diatas, khusus yang dilakukan oleh masyarakat desa Senamai dan desa Endokisi yang langsung bersentuan dan hidup di wilayah pesisir Teluk Tanah Merah. Memilih lokasi ini adalah didorong oleh keunikan sistim pengetahuan lokal yang ada pada mereka sangat abstrak yang sulit bagi orang luar bisa memahaminya. Karena pengetahuan lokal yang satu ini bersifat pandangan dan sikap bisa terwujud kalau melalui wadah lembaga adat yang melaksanakan norma-norma atau aturan-aturan baik secara tertulis maupun tidak tertulis. Hampir sebagian dari hasil penelitian ini menunjukan data tentang aturan adat di desa Senamai dan desa Endokisi tidak tertulis. Bicara soal pandangan dan sikap adalah sesuatu yang tidak tertulis, ini menunjukan sebagian dari bentuk pengetahuan local dituangkan dalam bentuk aturan-aturan adat yang ditaati dan dilaksanakan, yang bagi orang luar sulit untuk di mengerti. Apalagi taut adalah sesuatu wilayah yang terbuka, disana tidak di temukan batas-batas yang menurut orang luar desa, siapa saja berhak mencari di wilayah laut sekitarnya. Nyatanya tidak demikian, sebab masyarakat di wilayah ini mempunyai cara Pandang terhadap laut sangat berbeda dengan orang luar. Mereka mengetahui bahwa laut adalah Ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa. Sehingga perlu dijaga dan dirawat dari kerusakan. Pemahaman semacam ini soda lama dimiliki yang tertuang dalam Pandangan dan Sikap mereka yang mengalir dalam suatu sistem nilai budaya yang mencermikan pandangan terhadap laut diibaratkan sebagai seorang wanita (ibu) yang memberi makan kepada mereka. Secara langsung mempengaruhi sikap melindungi laut dari kerusakan. Untuk mengulas permasalahan ini dipilih metode Descriptive Research, guna menjelaskan permasalahan terfokus pada obyek yang dikaji dari empat pertanyaan utama masalah, yaitu ; (1) bagaimana wujud gagasan alam pikir masyarakat tentang pengelolaan/pemanfaatan sumber daya pesisir dan laut di Desa Senamai dan Desa Endokisi,? (2) bagaimana wujud alam pikir masyarakat tentang pemanfaatan dan pelestarian sumber daya laut di Desa Senamai dan Desa Endokisi,? (3) bagaimana wujud fisik pemanfaatan dan pelestarian lingkungan pesisir dan laut Desa Senamai dan Desa Endokisi,? (4) bagaimana melestarikan pengetahuan lokal tentang pemanfaatan dan pelestarian di masyarakat Desa Senamai dan Desa Endokisi?. Berdasar empat pertanyaan tersebut menghasilkan tujuan penulisan Tesis ini adalah untuk mengetahui alam pikir dan perlakuan atau tindakan nyanta pengetahuan lokal menyangkut pengelolaan dan pelestarian sumber daya laut dan pesisir pada masyarakat ini. Dengan demikian, perlu perhatian semua pihak (stakeholder) mengelola dan memanfaatkan sumber daya laut sesuai dengan kebutuhan lokal. Untuk mencapai hal tersebut, tidak hanya dapat dicapai dengan suatu bentuk pendekatan dalam hal tulisan ini atau peraturan, juga program bantuan pemerintah, tetapi perlu ada keterbukaan antara pihak masyarakat lokal dan pemerintah menyadari akan keterbatasan yang perlu saling diisi, berdasar pendekatan pemberdayaan pengetahuan local secara kontiniu tents berpartisipasi melindungi wilayah laut dan pesisir dari kerusakan. Akhir dari pemberdayaan dan partisipasi pengetahuan lokal tidak lain merupakan tujuan dari paradigma baru yang dikembangkan melalui konsep Otonomi Daerah. Ini sangat berpeluang meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal. Dengan demikian Pemerintah Daerah bertanggung jawab terhadap pengelolahan sumber daya yang dimilikinya, untuk memenuhi kebutuhan lokal, dan harapan hidup di lingkungan pesisir ini tetap terlestari.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12234
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desy Safitri
Abstrak :
[ABSTRAK
Manusia senantiasa mengembangkan kearifan Iingkungan (ecological wisdom) berdasarkan pengalamannya beradaptasi secara aktif, sebagai pedoman daiam mengolah sumber daya alam dan mengelola lingkungan, karena ketergantungannya pada lingkungan hidup dan menyadari akan arti pentingnya keseimbangan Iingkungan yang harus dirawatnya. Adat Minangkabau merupakan mekanisme adaptif yang dikembangkan masyarakatnya dan memiiiki iandasan filosomi dasar alam terkembang jadi guru, merupakan aouan norrnatif periiaku yang sarat mengandung unsur-unsur pelestarian lingkungan. Melalui peran pendidikan, pewarisan nilai adat menjadi efektif digunakan sebagai sarana pelestafian Iingkungan Salingka Danau. Penelitian ini bertuiuan untuk menemukan pemahaman masyarakat Salingka Danau terhadap konservasi lingkungan yang berkaitan dengan kualitas pelestarian Iingkungan Saiingka Danau, menemukan pemahaman masyarakat Salingka Danau trhadap pewarisan nilai adat Minangkabau yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan, dan membuat model pewarisan nilai adat Minangkabau yang efektif digunakan sebagai sarana pelestarian lingkungan Salingka Danau. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan secara kualitatif yang dikembangkan oleh Miles dan Hubemlan. Pengumpulan data dilakukan dengan data primer dan sekunder yang meliputi anaiisis fokus dan sub fokus. Teknik pengumpulan data dengan observasi langsung, pengisian angket, Serta in depth inten/iew dengan responden terpilih. Analisis data penelitian ini menggunakan analisis jaringan hubungan sebab akibat, Hasil peneiitian rnenunjukkan bahwa.- pelestarian Iingkungan dapat didukung oleh pemahaman terhadap konservasi lingkungan yang berinteraksi positif dengan pemahaman terhadap pewarisan nilai adat, dimana adat Minangkabau berisi berbagai nilai adat yang dapat diwariskan dengan model yang melibatkan berbagai komponen, sehingga pewarisan nilai adat menjadi efektif sebaga? sarana dalarn pelestarian Iingkungan Danau.;
ABSTRACT
Human often improverecotogicai-wisdom as guidance to process natural resources and 'manage environment due to their independences on living environment and their realization of importance of environmental balance that has to be maintained. The ecological wisdom which is improved based on experience adapting actively will function as guidance to construct relationship with the environment. Minangkabau custom is adaptive mechanism improved by its society, has philosophical basis of nature improved to be teacher. Environmental conservation of Salingka Lake can be supported by understanding about lake environmental conservation which is positively interacted with understanding about inheritance of Minangkabau custom value. Minangkabau custom contains various custom value which can be inherited with model involving education function so that custom value inheritance will be effectively used as facility in Salingka Lake conservation. The purpose of this study is to know about factors which cause decrease of environmental quality in Maninjau lake area, to find a part of Minangkabau custom being able to be inherited through education in environmental cosenration, and to make a model of custom vaiue inheritance will be effectively used as facility of environmental conservation lake. _ Research methods used are qualitative approach improved by Miles and Huberman. Data collection is done with primary and secondary data involving analysis of focus and sub focus. Techniques of data collection are done by directly observation, questionnaire, and in depth intenriew with chosen respondents. Data analysis in this study uses analysis of cause-effect relationship. network. The result of this study shows that environmental conservation can be supported by understanding of environmental conservation interacting potively with understanding of custom value inheritance Minangkabau custom consist of various custom value inherited with a model including various components, so that custom value inheritance will be effective as a facility in environmental conservation. Key words: Minangkabau custom, environmentai conservation, education, and adaptation, Human often improverecotogicai-wisdom as guidance to process natural resources and 'manage environment due to their independences on living environment and their realization of importance of environmental balance that has to be maintained. The ecological wisdom which is improved based on experience adapting actively will function as guidance to construct relationship with the environment. Minangkabau custom is adaptive mechanism improved by its society, has philosophical basis of nature improved to be teacher. Environmental conservation of Salingka Lake can be supported by understanding about lake environmental conservation which is positively interacted with understanding about inheritance of Minangkabau custom value. Minangkabau custom contains various custom value which can be inherited with model involving education function so that custom value inheritance will be effectively used as facility in Salingka Lake conservation. The purpose of this study is to know about factors which cause decrease of environmental quality in Maninjau lake area, to find a part of Minangkabau custom being able to be inherited through education in environmental cosenration, and to make a model of custom vaiue inheritance will be effectively used as facility of environmental conservation lake. _ Research methods used are qualitative approach improved by Miles and Huberman. Data collection is done with primary and secondary data involving analysis of focus and sub focus. Techniques of data collection are done by directly observation, questionnaire, and in depth intenriew with chosen respondents. Data analysis in this study uses analysis of cause-effect relationship. network. The result of this study shows that environmental conservation can be supported by understanding of environmental conservation interacting potively with understanding of custom value inheritance Minangkabau custom consist of various custom value inherited with a model including various components, so that custom value inheritance will be effective as a facility in environmental conservation. Key words: Minangkabau custom, environmentai conservation, education, and adaptation]
2007
D1890
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desy Safitri
Abstrak :
Manusia senantiasa mengembangkan kearifan Iingkungan (ecological wisdom) berdasarkan pengalamannya beradaptasi secara aktif, sebagai pedoman daiam mengolah sumber daya alam dan mengelola lingkungan, karena ketergantungannya pada lingkungan hidup dan menyadari akan arti pentingnya keseimbangan Iingkungan yang harus dirawatnya. Adat Minangkabau merupakan mekanisme adaptif yang dikembangkan masyarakatnya dan memiiiki iandasan filosomi dasar alam terkembang jadi guru, merupakan aouan norrnatif periiaku yang sarat mengandung unsur-unsur pelestarian lingkungan. Melalui peran pendidikan, pewarisan nilai adat menjadi efektif digunakan sebagai sarana pelestafian Iingkungan Salingka Danau. Penelitian ini bertuiuan untuk menemukan pemahaman masyarakat Salingka Danau terhadap konservasi lingkungan yang berkaitan dengan kualitas pelestarian Iingkungan Saiingka Danau, menemukan pemahaman masyarakat Salingka Danau trhadap pewarisan nilai adat Minangkabau yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan, dan membuat model pewarisan nilai adat Minangkabau yang efektif digunakan sebagai sarana pelestarian lingkungan Salingka Danau. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan secara kualitatif yang dikembangkan oleh Miles dan Hubemlan. Pengumpulan data dilakukan dengan data primer dan sekunder yang meliputi anaiisis fokus dan sub fokus. Teknik pengumpulan data dengan observasi langsung, pengisian angket, Serta in depth inten/iew dengan responden terpilih. Analisis data penelitian ini menggunakan analisis jaringan hubungan sebab akibat. Hasil peneiitian rnenunjukkan bahwa.- pelestarian Iingkungan dapat didukung oleh pemahaman terhadap konservasi lingkungan yang berinteraksi positif dengan pemahaman terhadap pewarisan nilai adat, dimana adat Minangkabau berisi berbagai nilai adat yang dapat diwariskan dengan model yang melibatkan berbagai komponen, sehingga pewarisan nilai adat menjadi efektif sebaga€ sarana dalarn pelestarian Iingkungan Danau.
Human often improverecotogicai-wisdom as guidance to process natural resources and ' manage environment due to their independences on living environment and their realization of importance of environmental balance that has to be maintained. The ecological wisdom which is improved based on experience adapting actively will function as guidance to construct relationship with the environment. Minangkabau custom is adaptive mechanism improved by its society, has philosophical basis of nature improved to be teacher. Environmental conservation of Salingka Lake can be supported by understanding about lake environmental conservation which is positively interacted with understanding about inheritance of Minangkabau custom value. Minangkabau custom contains various custom value which can be inherited with model involving education function so that custom value inheritance will be effectively used as facility in Salingka Lake conservation. The purpose of this study is to know about factors which cause decrease of environmental quality in Maninjau lake area, to find a part of Minangkabau custom being able to be inherited through education in environmental cosenration, and to make a model of custom vaiue inheritance will be effectively used as facility of environmental conservation lake. Research methods used are qualitative approach improved by Miles and Huberman. Data collection is done with primary and secondary data involving analysis of focus and sub focus. Techniques of data collection are done by directly observation, questionnaire, and in depth intenriew with chosen respondents. Data analysis in this study uses analysis of cause-effect relationship. network. The result of this study shows that environmental conservation can be supported by understanding of environmental conservation interacting potively with understanding of custom value inheritance Minangkabau custom consist of various custom value inherited with a model including various components, so that custom value inheritance will be effective as a facility in environmental conservation.
2007
D859
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Ananta
Jakarta : Lembaga Demografi FEUI , 1992
304.6 ARI d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Liu, Jing
Beijing China: International Press, 2010
SIN 347.995 1 LIU c (1);SIN 347.995 1 LIU c (2)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, 1995
R 016.3042 SAR
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, 1994
R 304.207 2 SAR
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Rizcky Rezza Bramansyah
Abstrak :
Semenjak akhir 90-an, Indonesia telah menjadi salah satu negara yang mempunyai permasalahan kerusakan lingkungan terbesar di dunia. Berbagai keluhan terkait semakin mengkhawatirkan. Kerusakan lingkungan di Indonesia melahirkan instrumen hukum yang diharapkan mampu mengatasi permasalahan lingkungan yakni Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Selain itu dilengkapi juga dengan adanya Kementerian Lingkungan Hidup, badan-badan lingkungan di daerah serta kelengkapan teknis pelaksanaan yakni Penyidik Lingkungan Hidup. Walaupun demikian, penyelesaian kasus kejahatan lingkungan masih minim. KLH yang memiliki instrumen seharusnya mampu menegakan hukum lingkungan dengan baik, namun pada pelaksanaannya terdapat kendala dalam kewenangan antara KLH dan instansi lain yang bersangkutan terkait permasalahan lingkungan. Dalam memperdalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan penjelasan deskriptif dengan mengolah data temuan dan dihubungkan pada kerangka pemikiran untuk selanjutnya memperoleh hasil analisa terkait hambatan yang ada dalam pelaksanaan penegakan hukum lingkungan di Indonesia. ......Since the late 90's Indonesia have became one country with the most environmental degradation issue. Various complaints according to environmental issues in Indonesia became the base of the specific regulation about environmental protection and managment Act. invention (Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup). Besides the regulation, there are also Indonesia's Ministry of Environment, local environmental agencies and environmental investigator as technical implementation utillity. Although govenrment has every aspects that needed, completion of environmental crime cases still minimal. Indonesia?s Ministry of Environment as the government?s institution should be able to enforce environmental laws properly. But pratically, there are constraints within the authority between the ministry and other institutions that competent on environmental degradation issue. This research try to describe the constraint within enforcement of environmental laws in Indonesia qualitatively, also analyze the problems based on data findings and framework.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library