Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 47 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Aziz
"Era globalisasi yang dimulai dengan AFTA ikut merubah paradigma institusi kesehatan. Hal tersebut tercermin dari kebijakan pemerintah meregulasi 13 Rumah Sakit Umum Pusat menjadi Rumah Sakit Perjan, salah satunya adalah RSMH. Regulasi ini menyebabkan pengurangan subsidi-subsidi dari pemerintah. Oleh karena itu, RSMH harus dapat mengelola sumber daya yang dimiliki sebaik-baiknya. Salah satu sumber daya yang harus dikelola dan dimanfaatkan secara efeklif dan efisien adalah alat-alat medis.
Instalasi radiologi merupakan salah satu instalasi yang banyak memiliki peralatan medis dengan harga yang relatif mahal. Tingkat pemanfaatan alat-alat ini akan berpengaruh pada biaya-biaya kesehatan secara umum.
Pihak Manajemen RSMH sedang mempertimbangkan untuk menginvestasikan sebagian dana yang bersumber dart pinjaman ke instalasi radiologi untuk pembelian pesawat diagnostik Baru. Namun perlu analisis mengenai pemanfaatan pesawat diagnostik yang ada di Instalasi Radiologi RSMH agar dapat diketahui sejauhmana kapasitas yang masih tersedia, dengan demikian pembelian pesawat diagnostik baru dapat lebih terarah kepada kebutuhan instalasi itu sendiri.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran pemanfaatan pesawat diagnostik di lnstalasi Radiologi RSMH pada tahun 2002 serta kebutuhan penambahan pesawat diagnostik.
Metode penelitian yang digunakan bersifat deskriptif analitik dengan analisis kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan dari minggu ke-3 bulan April sampai dengan minggu ke-3 bulan Juni di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang.
Hasil penelitian ini memberikan gambaran bahwa pemanfaatan pesawat diagnostik masih dibawah kapasitas optimal. Pesawat konvensional hanya dimanfaatkan sebesar 49,86% dari kapasitas maksimal pada jam kerja rutin, pesawat CT-Scan hanya dimanfaatkan sebesar 26,66% dari kapasitas maksimal pada jam kerja rutin dan pesawat panoramic hanya dimanfaatkan sebesar 5,39% dari kapasitas maksimal pada jam kerja rutin. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa pemanfaatan yang tidak optimal disebabkan adimisi RS secara keseluruhan memang rendah. Temuan-temuan dilapangan juga menunjukkan bahwa instalasi ini memerlukan penambahan pesawat diluar ketiga jenis pesawat yang telah ada (pesawat konvensional, CT-Scan dan panoramic) baik untuk mengikuti perkembangan teknologi maupun mengikuti peraturan dari BAPETEN. Jenis pesawat yang akan dibeli dan tergolong mahal adalah pesawat MRI, sehingga dilakukan perhitungan kelayakan ekonomis pembelian pesawat ini dengan metode NPV. Hasil perhitungan menunjukkan NPV sebesar Rp2.079.723.036 yang akan diperoleh dalam waktu 10 tahun dan BEP akan dicapai pada tahun ke 9.
Daftar bacaan: 39 (tahun 1979-2003)

An Analysis of Utilization of Diagnostic Units in Installation of Radiology 2002 (A case study: Mohammad,Hoesin Hospital in Palembang)Globalization era has started with AFTA. It has changed paradigm of health institution, It was showed from government policy that regulated 13 General Hospital Center to become Perjan Hospital, one of them is RSMH, The regulation caused reduction of subsidies from government. There fore, RSMH has to manage its available resources as well as possible. One of those which must be managed and utilized effectively and efficiently is medical equipments.
Installation of radiology is Corms one of hospital's installation which has costly medical equipments. Usually the use of these equipments will influence the medical cost.
RSMH management is considering investing some of loan to purchase new diagnostic equipments to radiology installation. !t needs an analysis about utilization of diagnostic units existing in radiology installation. It is important to know what capacities are still available therefore buying new diagnostic units are appropriate to installation need itself.
The purpose of this research is to get view about utilization of diagnostic units in radiology installation in 2002 as well as to provide a new diagnostic unit if needed.
Research method uses analytic descriptive with qualitative and quantitative analysis. This research was executed during 2 months, from the third week of April to the third week of June in Radiology Installation of Mohammad Hoesin Hospital in Palembang, The result of this research shows that utilization of diagnostic units are still under optimal capacities. X-ray conventional unit is only utilized about 49,86% from maximal capacities at routine office hours, CT-Scan unit is utilized about 26,66% from maximal capacities, and only 5,39% for X-ray panoramic unit.
The result of the analysis shows that utilization for all diagnostic units are not on optimal level. It is because that hospital admission as a whole is lower.
Further, the research found that this installation needs new kind of diagnostics in addition three diagnostic units (X-ray conventional unit, CT-Scan unit and X-ray panoramic unit). It is good to keep abreast of technology and also go by the BAPETEN regulation. The new diagnostic type to be bought is MRI. MRI is costly, so that it needs economic calculation using NPV method, The result shows NPV equal to Rp.2.079.723.036 to be obtained during 10 years and BEP will be reached in the ninth year.
Bibliography: 39 (1979-2003)"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T11214
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Darmawatik
"Didorong oleh pertumbuhan demand telepon di Jabotabek (masuk dalam wilayah Divre II) yang tinggi dan letaknya menyebar, dan juga biaya investasi pembangunan jaringan pisik yang tinggi, maka operator melirik teknologi CDMA sebagai salah satu alternatif memenuhi penetrasi telepon dan pemasaran di Divre II.
Untuk pemenuhan tersebut Divre II Jakarta mengeluarkan produk layanan FWA- CDMA, namun PT. Indosat pun sebagai operator yang telah diberi lisensi oleh regulator untuk menyelanggarakan telepon tetap juga menggelar layanan yang sama dengan menggunakan teknologi CDMA.
Melihat kondisi tersebut PT. Telkom harus menyusun strategi penggelaran yang kompetitif sehingga unggul dalam kompetisi tersebut.
Dari hasil analisa maka PT. Telkom harus melakukan strategi memenangkan mind share, market share dan heart share."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14605
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syahril Dian Purwono
"ABSTRAK
Dalam proyek EPC, terdiri dari 3 fase utama yaitu Engineering, Procurement Construction. Kebanyakan dalam proyek EPC tersebut, pembagian anggarannya untuk fase Engineering paling kecil dibandingkan fase Procurement dan fase Construction. Namun, efek dari keterlambatan fase Engineering tersebut, akan sangat mempengaruhi fase-fase berikutnya, dan pada akhirnya terjadi keterlambatan proyek secara keseluruhan, sehingga fase Engineering merupakan lintasan kritis dari perkembangan kemajuan proyek. Penelitian menggunakan kuisioner responden dengan persyaratan minimal 1 tahun pengalaman bekerja di proyek EPC, pertanyaan terdiri dari 6 indikator dan 39 item pertanyaan, jawaban item pertanyaan dengan skala 1-5 untuk frekuensi dan dampak, kemudian hasil kuisioner responden diuji statistik dengan menggunakan pengujian validitas metode Pearson, pengujian reliabilitas metode Cronbach rsquo;s Alpha dan pengujian normalitas metode Kolmogorov Smirnov. Hasil pengujian kemudian dimasukkan ke dalam matriks probabilitas dan dampak. Item pertanyaan yang masuk ke dalam risiko keterlambatan adalah yang dengan skor perkalian frekuensi dan dampak keterlambatan > 10. Hasilnya didapat 19 item pertanyaan yang mempunyai hasil perkalian frekuensi dan dampak > 10 dalam 5 variabel. Kemudian hasilnya dilakukan validasi pakar dengan syarat minimal 20 tahun pengalaman di proyek EPC, dan hasilnya didapat 19 pertanyaan yang merupakan faktor risiko. Kemudian tindakan pencegahan dan koreksi dari ke 19 faktor risiko didapat dari pakar dan referensi digunakan sebagai masukan terhadap prosedur fase engineering, sehingga dampak dari faktor risiko tersebut dapat diminimalisir.

ABSTRACT
In the EPC project, consists of 3 main phases of Engineering, Procurement Construction. Most in the EPC project, the budget share for the Engineering phase is the smallest compared to the Procurement phase and Construction phase. However, the effects of the Engineering phase delay will greatly affect subsequent phases, and ultimately the overall project delays, so that the Engineering phase is a critical path from the progress of the project. The research used a questionnaire respondents with a minimum requirement of 1 year working experience in EPC, the question consists of 6 indicators and 39 items of questions, the answers to question items with a scale of 1 5 for the frequency and impact, then the results of the questionnaire respondents statistically tested using the Pearson validity testing method, Cronbach 39 s Alpha reliability testing method and Kolmogorov Smirnov normality testing method. The test results are then fed into the probability and impact matrix. Item questions coming into the risk of delay is that with a score of frequency multiplication and delay effects 10. The results obtained 19 question items that have a frequency multiplication results and impact 10 in 5 variables. Then the results are validated experts on the condition of at least 20 years experience in EPC project, and the results obtained 19 questions which are risk factors. Then the measures of prevention and correction of the 19 risk factors obtained from experts and references used as an input to the engineering phase of the procedure, so the impact of these risk factors can be minimized."
2017
T48773
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Rizki Yuliana
"Hadirnya Industri 4.0 akan memberikan peluang bagi Indonesia dalam hal revitalisasi sektor manufaktur dan salah satu cara untuk mempercepat pencapaian visi Indonesia menjadi salah satu dari 10 ekonomi terbesar di dunia. Salah satu inisiatif dalam rangka mendorong terciptanya Industri 4.0 di Indonesia adalah dengan melakukan percepatan pembangunan infrastruktur digital nasional. yang salah satunya adalah infrastruktur pitalebar (broadband). Pemerintah Indonesia menetapkan suatu kebijakan fasilitasi penyediaan layanan untuk memperluas infrastuktur dan meningkatkan penetrasi fixed broadband hingga dapat mencapai target penetrasi sebesar 12,5% pada akhir tahun 2019. Penetrasi fixed broadband untuk rumah tangga hingga tahun 2018 baru mencapai 10,34% dari target 70% dan harga layanan masih berada pada rentang 5,5-13% dari target Rencana Pitalebar Indonesia (RPI) yaitu kurang dari 5% dibandingkan dengan PDB per bulan per kapita. Penelitian ini berfokus pada evaluasi implementasi kebijakan penyediaan layanan fixed broadband dalam hal kebijakan, pengembangan industri dan model bisnis serta skema insentif. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode Regulatory Impact Analysis (RIA) sebagai upaya untuk menganalisis dampak dari suatu kebijakan yang bertujuan mempercepat peningkatan penetrasi fixed broadband. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi yang dapat mendorong pertumbuhan penetrasi fixed broadband untuk mendukung pembangunan nasional dan peningkatan daya saing di tingkat global serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Berdasarkan analisis, terdapat 3 opsi yang dapat diimplementasikan sebagai bagian dari evaluasi kebijakan. Hasil dari analisis biaya-manfaat dengan metode PMI dan konsultasi dengan para ahli adalah bahwa opsi skenario 3 sebagai alternatif yang lebih tepat diimplementasikan  karena memberikan dampak yang lebih baik untuk mempercepat penetrasi fixed broadband di Indonesia dengan mempertimbangkan beberapa hal yaitu, pertama, diperlukan regulasi turunan dari peraturan yang ada terkait dengan pengembangan infrastruktur fixed broadband. Kedua, pemetaan terhadap jaringan dan permintaan masyarakat perlu dilakukan untuk mendapatkan informasi yang relevan dalam menerapkan kebijakan bantuan pemerintah. Ketiga, ketidakefektifan model bisnis yang ada harus dievaluasi secara mendalam untuk menciptakan model yang sesuai dengan kondisi masyarakat, hukum dan tujuan utama untuk menciptakan multiplier effect yang dapat meningkatkan penetrasi fixed broadband di Indonesia.

The presence of Industry 4.0 provide opportunities for Indonesia in revitalizing the manufacture sector and one way to accelerate the achievement of Indonesias vision to be one of the 10 largest economic in the world. One of the initiative to encourage the creation of Industry 4.0 in Indonesia to accelerate the development of national digital infrastructure. Those infrastructure is the provision of high speed internet and digital capabilities in collaboration with government, public and private sector to invest in digital technology including broadband infrastructure. The Indonesian Government established a provision policy in order to expand the infrastructure and increase fixed broadband penetration until it reaches 12,5% in the end of 2019. Fixed broadband penetration for households has only reached 10,34% from the target of 70% of the total household and the service prices are still at 5,5% to 13% from the target of less than 5% compared to GDP per month per capita. This research focuses on the evaluation of the implementation of fixed broadband services provision policy in terms of policy, industry and business models development as well as the incentive schemes. The research was conducted through Regulatory Impact Analysis (RIA) as an effort to analyse the impact of the policy in order to accelerate fixed broadband penetration in Indonesia. The results of the study are expected to provide recommendations that can encourage the growth of fixed broadband penetration in Indonesia for supporting national development growth and competitiveness at the global level, as well as improving quality of life of Indonesian society. Based on the analysis, there are 3 options which can be implemented as part of the evaluation of the Fixed Broadband Provision policy. According to the cost-benefit analysis with PMI method and consultation with experts, it shows that scenario option 3 is more appropriate to be implemented (use the new recommendation or alternatives regulation that appropriate with the provision mechanism in Indonesia). It implies that there are 3 major issues which must be solved immediately by the government. First, there is a need to establish a derivative regulation from existing regulations related to the deployment of fixed broadband infrastructure. Second, mapping of the existing network and community demand needs to be done to obtain relevant information in implementing government assistance policies. Third, ineffectiveness of the existing business model must be deeply evaluate to create the appropriate model which is more in line with the conditions of the community, legal regulations and the main purpose to create a multiplier effect that can increase fixed broadband penetration in Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T55293
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Dwi Cahyo
"Perkembangan telekomunikasi pada tahun 2008 menjadi sangat penting bagi dunia telekomunikasi. Industri Telekomunikasi berbasis GSM masih menjadi andalan bagi operator telekomunikasi Telkomsel sebagai sumber pemasukan utama mereka. Perencanaan program pembangunan jangka pendek selama satu tahun kedepan, yang matang diperlukan oleh operator telekomunikasi untuk mengalokasikan anggaran biaya. Dengan menggunakan data periode 2008 untuk seluruh Area Jawa Timur dan metode linier least square untuk melakukan prediksi trafik 2009. Data dikumpulkan selama setahun sebelum dan untuk prediksi selama setahun sesudah. Perhitungan dan prediksi dilakukan untuk mendapatkan komponen nilai growth factor, high season factor, trafik akhir 2009, prediksi pelanggan akhir 2009, program per kuartal, capex dan juga opex guna untuk keputusan analisa investasi. Pertumbuhan trafik 2009 mengalami kenaikan 49.51% dari tahun 2008. Pertumbuhan pelanggan sebesar 9.51%. Prediksi peningkatan trafik terbesar terjadi pada bulan September 2009 pada akhir sebesar 17.93% dengan growth factor rata-rata 1.18%. Growth factor tertinggi terjadi pada kabupaten Bondowoso sebesar 1.9 dan terkecil Bangkalan sebesar 1.06. High Season Factor tertinggi pada Nganjuk 1.6 dan terendah pada kabupaten Gresik, Jember, Lamongan, Lumajang, Madiun, Malang, Malang (Kodya), Ngawi, Pasuruan, Ponorogo, Sidoarjo, Trenggalek, Tuban dan Tulungagung. Anggaran 2009 sebesar Rp 553.340.301.544,61 dengan IRR sebesar 9.34%, Payback period 23.5 bulan dan juga nilai NPV > 0, sehingga proyek layak untuk di jalankan.

The development Telecommunication during 2008 became very important for the world of the telecommunications. The Telecommunication industry based on GSM still became the mainstay for Telkomsel which is the biggest telecommunications operator, as the source of their main revenue. Short-term planning of the development program for one year in the future, which is ripe, is needed by the telecommunications operator to allocate the budget of the cost. The data period collected from 2008 for East Java Area and linear method least square is used to carry out the prediction of the traffic for 2009. The data was gathered during one year before and for the prediction during one year after. The calculation and the prediction was done to get the component thought growth factor, high season factor, also end of year traffic 2009, the prediction of the end subscriber 2009, the program quarterly, capex and Opex furthermore those parameter will be used for investment analysis. The growth of the traffic 2009 experienced increase 49.51% from 2008, and also growth of the customer increase almost 9, 51%. The highest increasing traffic prediction will be occurring in September 2009 at the end of 17, 93% with growth factor in general 1.18%. The highest Growth factor occur in Bondowoso regency which is 1, 9 and smallest in Bangkalan around 1, 06. the highest High Season Factor come from Nganjuk 1,6 and lowered in Gresik regency, Jember, Lamongan, Lumajang, Madiun, Malang, Malang (the Municipality), Ngawi, Pasuruan, Ponorogo, Sidoarjo, Trenggalek, Tuban and Tulungagung with no HSF. Budgeting for period of 2009 is around Rp 553.340.301.544,61 with IRR value is 9.34%, payback period 23.5 months and also NPV above 0, means this program is recommended to be done."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T40865
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ermawaty
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
S27496
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roberto Djaja P.
"Untuk melindungi lingkungan dari pencemaran pada perusahaan atau pabrik terdapat suatu kebijakan yang harus dipertahankan yaitu mengurangi limbah dan emisi, serta usaha untuk meminimalkan dampak yang merugikan pada udara, air dan tanah melalui pencegahan pencemaran dan konservasi energi. Karena dengan pencegahan pencemaran pada sumbemya dapat mengurangi biaya, meningkatkan efisiensi operasional, meningkatkan kualitas dari produk dan pelayanan, menciptakan tempat kerja yang aman dan sehat bagi para pekeria dan yang utama dampaknya bagi lingkungan. Dengan demikian suatu perusahaan atau pabrik sangat baik dan perlu melaksanaan program tersebut.
Untuk itu studi kasus pada program pencegahan pencemaran ini dilakukan pada PT . INDOMILK, yaitu suatu perusahaan yang memproduksi susu . Dengan berbagai jenis susu, seperti : susu kental manis, susu cair, susu bubuk, mentega dan es krim. Berbagai produk ini pun dijalankan melalui proses kerja sama dengan berbagai perusahaan baik bahan baku hingga pengelolaan.
Studi kasus pada PT. INDOMILK ini dilakukan selama VA bulan. Penulis melakukan pengamatan pada perusahaan ini adalah proses produksi susu kental manis, proses pengolahan limbah cair, dan tempat penyimpanan sementara.
Survey pada PT . INDOMILK tersebut ditunjang juga dengan teori - teori tentang pencegahan pencemaran dan efisiensi sehingga dapat disimpulkan dalam beberapa program efisiensi guna pencegahan pencemaran yang dapat diterapkan pada PT . INDOMILK. Program Efisiensi yang diusulkan adalah penghematan air (sebagai air pendingin pada pompa) yang memberikan keuntungan finansial sebesar Rp 1.197.504,-, penghematan energi listrik (neon sebagai penerang) dengan keuntungan finansial Rp 3.625.440,-, penghematan kertas kupon makanan dengan penghematan sebesar Rp 14.540.400,-, pengurangan tumpahan pada penuangan bubuk susu dan gula dapat mengurangi pembelian bahan baku sebesar Rp29.700.000,-.
......There are policies to protect the environment from pollution on companies and plants, some of them are reducing waste and emission, minimizing the negative impact on air, water and earth through pollution prevention and energy conservation.
The pollution prevention here means that it should be applied on the resource, thus creates the advantages which are reducing the cost, increasing the quality of product and services and creating a conductive and healthy environment for workers and mainly for the environment itself. Thus, it is recommended that plants and companies to apply such program.
This final paper is basically case study of Pollution Prevention Program in PT.INDOMILK which was administered for one and a half month. The product of PT.INDOMILK include Sweet Condensed Milk, Pasteurized Liquid Milk, Powder Milk, Margarine and Ice Cream.
The focus of the observation are the production process of Sweet Condensed Milk until Storing Warehouse and Waste Water Treatment Plant.
This observation is based on the theories about pollution prevention and efficiency, so the implementation will be applied on PT.INDOMILK. Recommended efficiency program for PT.INDOMILK are Water Retrenchment which can give a financial benefit as much as Rp 1.197.504 ,-, Electrical Energy Retrenchment which can give a financial benefit as much as Rp 3.625.440,-, Retrenchment of Milk Powder and Sugar Spillage which can give a financial benefit as much as Rp29.700.000,-."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S34867
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S36601
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S38398
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S38407
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>