Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 113 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Palupi, Fitriati Peni
"Preliminary tests were conducted in the laboratory on four samples of fruit juices and all of them positively contaminated with Escherichia coli bacterium. The aims of this study is to determine the relationship between factors associated with Escherichia coli bacterial contamination in fruit juices which sold in Jalan Margonda Kota Depok. This study used cross-sectional design method and the number of sample are 37 samples. Data were collected through a laboratory test for bacterial contamination variables and observations for other variables.
Laboratory test results showed that the positively fruit juice contaminated with the Escherichia coli bacterium is 19 fruit juices (51.4%). There is a significant relationship between the cleanliness of fruit with Escherichia coli bacterial contamination in fruit juice (p = 0.013, OR = 7.583). Hygiene cookware factors, sanitary wash water and drinking water, ice cubes sanitation, and hands washing before handling has no significant relationship with the Escherichia coli bacterium contamination on fruit juices.

Telah dilakukan uji pendahuluan di laboratorium pada empat sampel jus buah dan keempatnya positif terkontaminasi bakteri Escherichia coli. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor yang berhubungan dengan kontaminasi bakteri Escherichia coli pada minuman jus buah yang dijual di Jalan Margonda Kota Depok. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dan jumlah sampel sebanyak 37 sampel. Data dikumpulkan melalui uji laboratorium untuk variabel kontaminasi bakteri dan observasi untuk varibel lainnya.
Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa jus buah yang positif terkontaminasi bakteri Escherichia coli adalah sebanyak 19 jus buah (51,4%). Terdapat hubungan yang signifikan antara kebersihan buah dengan kontaminasi bakteri Escherichia coli pada jus buah (p=0,013, OR=7,583). Faktor kebersihan peralatan masak, sanitasi air bersih dan air minum, sanitasi es batu, dan mencuci tangan sebelum mengolah tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kontaminasi bakteri Escherichia coli pada jus buah."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"A total of 43 escherichia coli isolates were identifield from school street foods in Northern and Southern Jakarta....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nuvia Manzilina Afrah
"Makanan jajanan berperan dalam pemenuhan kebutuhan energi siswa sekolah, tetapi jika tidak terjaga keamanannya justru berpotensi membahayakan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang memengaruhi kontaminasi bakteri Escherichia coli pada makanan jajanan di Sekolah Dasar Kecamatan Beji, Kota Depok. Penelitian menggunakan desain studi cross sectional. Data yang digunakan merupakan data primer, yang terdiri dari hasil uji laboratorium pada 37 sampel makanan dan hasil wawancara dengan 37 penjamah makanan menggunakan kuesioner.
Hasil penelitian menunjukkan 29,7 sampel makanan yang diuji terkontaminasi Escherichia coli. Analisis bivariat dengan uji chi-square menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara kontaminasi bakteri Escherichia coli dengan pemilihan bahan makanan p=0,042 dan pengolahan makanan p=0,003. Sedangkan faktor pelatihan, pengetahuan, perilaku, higiene sanitasi peralatan, higiene sanitasi tempat penyajian makanan, penyimpanan bahan makanan, dan penyajian makanan tidak memiliki hubungan yang signifikan.
Berdasarkan analisis multivariat dengan regresi logistik, faktor yang paling berpengaruh terhadap kontaminasi bakteri Escherichia coli yaitu faktor pengolahan makanan p=0,005 . Oleh karena itu, penjamah makanan di sekolah dasar Kecamatan Beji perlu diberikan pembinaan terkait personal hygiene dan higiene sanitasi makanan untuk mengurangi kontaminasi bakteri Escherichia coli pada makanan jajanan.

School canteen food have an important role in completing the energy needs of primary school students, but if the food safety is not protected, the foods is potentially harmful to health. The objective of this research is to analyze factors affecting Escherichia coli bacteria contamination on the school canteen food at primary schools located in Beji Subdistrict. The design of this study is cross sectional. All the data collected in this research are primary data, which include the laboratory test results of 37 food samples and direct interview results with 37 food handlers using questionnaire.
The research shown that 29,7 of food samples is contaminated with Escherichia coli bacteria. Bivariate analysis using chi square shows that there are significant correlation between raw food materials selection p 0,042 and food procession p 0,003 with Escherichia coli bacteria contamination. However, other factors such as training, knowledge, behavior, hygiene and sanitation of cooking utensils, hygiene and sanitation of food serving place, raw food materials storage, and food serving have no significant correlation towards Escherichia coli bacteria contamination.
Based on multivariate analysis using logistic regression, the most affecting factor of Escherichia coli bacteria contamination on the street food is food procession p 0,005 . Therefore, personal hygiene and food hygiene and sanitation training need to be conducted to the food handlers at Beji Subdistrict primary schools in order to minimize the Escherichia coli food contamination.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Neri Hartati
"Air sebagai suinber utama untuk air minuin di Jakarta
berasal dari PAM, air minuin (Aqua) pasien dalain kemasan 1,50
liter dan air mandi untuk pasien di ruang Rawat Nginap
Transplantasi Sumsuin Tulang RSCM Jakarta telah dilakukan
pemeniksaan bakteniologik.
Pemeniksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan banyaknya
bakteri dalam 1 ml sampel air, ada tidaknya bakteri Coiiforin,
pemeriksaan.. ada tidaknya Esoherichia coil dan bakteri
pencemar lain yang inungkin ditemukan dalam air. Usaha untuk
menghilangkan (dekontaminasi) bakteri pencemar dalam air
telah dilaksanakan juga dengan menggunakan kalsium
hipoklorit (kaporit). Ada tidaknya bakteri Coiiform dapat
ditentukan dengan menggunakan tabel MPN.
Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa semua sampel air
tidak memenuhi persyaratan untuk digunakan, karena di ruang
Rawat Nginap Transplantasi Sumsuin Tulang harus menggunakan
air yang mutlak steril ( bebas dari inikroorganisme patogen
dan oportunistik ). Air mandi untuk pasien, inemenuhi
persyaratan karena bebas dari segala inikroorganisme (steril).
Hasil pemeriksaan dekontaminasi bakteri dalam air yang
menggunakan kalsiuin hipoklorit (kaporit), menunjukkan bahwa
kaponit dengan konsentrasi 1 ppm yang mengandung 59,35% klan
bebas ternyata efektif dalain inembunuh (menghilangkan) semua
bakteri yang ada dalam air dalani waktu 10 menit"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1991
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Uswatun Hasanah
"ABSTRAK
NANA liase adalah enzim yang mengkatalisis proses reversibel Nacetyl neuraminic acid (NeuSAc) atau asam sialat menjadi N-acetyl mannosamin (ManNAc) dan piruvat. Enzim NANA liase dihasilkan oleh bakteri patogen dan non patogen, antara lain dari Clostridium perfringens,
Escherichla coii dan HaemophHus inHuenzae. Untuk mendapatkan enzim NANA liase dalam jumlah yang besar perlu dilakukan studi tentang rekayasa genetika. Pada penelitian sebelumnya telah dilakukan kloning teitiadap gen nanA dari Lactobacilius plantarum. Tujuan jangka panjang dari penelitian sebelumnya adalah rekayasa protein dengan mutasi pada segmen DNA. Rekayasa protein dengan mutasi pada segmen DNA dibutuhkan sedikitnya dua gen yang berbeda. Oleh karenanya dibutuhkan gen lain, sebagai pasangan dari gen nanA-Lplantarum. Penelitian ini terfokus untuk mengkonstruksi vektor gen penyandi enzim NANA liase dari bakteri Escherichla coli. Gen nanA dari E.co//dipilih
sebagai pasangan gen nanA-Lplantarum karena gen nanA dari E.coli telah terkarakterisasi dengan baik. Penelitian ini menggunakan metode Isolasi DNA dengan CTAB, amplifikasi PGR dan teknik kloning. Isolasi DNA dengan CTAB dilakukan untuk mendapatkan DNA dari E.coli. Teknik PGR dilakukan untuk mengamplifikasi gen yang menyandi enzim NANA liase, dimana
menggunakan primer forward yang memiliki situs pemotongan terha(;lap EcoRI dan primer reverse yang memiliki situs pemotongan terhadap Hindlli Sedangkan teknik kloning, yang terdiri dari ligasi, transformasi dan seleksi bertujuan untuk mendapatkan vektor ekspresi yang tersisipi gen penyandi enzim NANA liase. Teknik amplifikasi PGR yang dilakukan berhasil mengampiifikasi gen penyandi enzim NANA liase, nan A (0,9 kb) yang memiliki situs pemotongan EcoRI dan HindWl Gen yang didapat disisipkan ke dalam vektor ekspresi pTrcSSA (4,1 kb), selanjutnya ditransformasi ke dalam E.coli DH5a dan menghasilkan 35 transforman. Transfonman yang dihasilkan diambil 7 koloni untuk dikonfirmasi dengan elektroforesis gel agarosa, dan
temyata terdapat tiga koloni yang tersisipi pTrc99A-nani E.coii (E/H) (5,0 kb). Selanjutnya dari tiga koloni tersebut diambil satu koloni dan diuji kembali
dengan teknik PGR. Pada penelitian ini dilakukan uji sekuen yang bertujuan untuk memastikan tidak terjadinya mutasi selama pengerjaan. Sekuen gen yang didapat telah dikonfirmasi dan ternyata tidak berbeda dengan sekuen
gen yang dipublikasikan. Hal ini membuktikan bahwa tidak terjadinya mutasi selama pengerjaan. Vektor yang dihasilkan dapat digunakan untuk eksperimen berikutnya yaitu (a) produksi enzim rekombinan NANA liase, dan (b) sebagai pasangan gen nanA dari LactobaciHus plantarum untuk rekayasa protein dengan mutasi segmen DNA."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marina Setiawati
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
T40169
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asmiyenti Djaliasrin Djalil
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
T40193
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indika Sunarko
"ABSTRAK
Pada penelitian ini dilakukan proses disinfeksi bakteri Escherihia coli
(E.coli) menggunakan metode kavitasi hidrodinamika dengan menggunakan dua
jenis kontaktor yang berbeda yaitu orifice plate dan injektor venturi. Dari kedua
perlakukan berbeda ini didapatkan hasil bahwa orifice plate dengan konsentrasi
awal 104 CFU/mL mengalami penurunan menjadi 0 CFU/mL dalam waktu 20
menit, dan pada injektor venturi dari konsentrasi awal 104 CFU/mL mengalami
penurunan menjadi 0 CFU/mL dalam waktu 30 menit. Disimpulkan bahwa orifice
plate dapat mendisinfeksi E.coli dengan lebih efektif dan lebih cepat
dibandingkan dengan injektor venturi. Metode disinfeksi ini layak dan berpotensi
untuk dikembangkan ke dalam skala yang lebih besar karena biayanya yang
murah dan hasilnya yang effisien."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43186
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Naldo Sofian
"Escherichia coli (E.coli) merupakan bakteri yang paling sering menyebabkan diare. Kemampuan hidup E.coli sangat mudah dipengaruhi oleh berbagai rangsangan. Akan tetapi, rangsangan bunyi, terutama dalam rentang audiosonik (20-20.000Hz), belum banyak diteliti. Peneliti menduga bahwa efek dari pemaparan frekuensi bunyi audiosonik secara berseling akan menstimulasi viabilitas Escherichia coli. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan sonikator sebagai sumber bunyi. Frekuensi yang digunakan adalah 7 kHz dan 17 kHz selama 10 detik. Setelah itu, jumlah koloni E.coli dihitung dengan metode total plate count setelah sediaan diinkubasi. Untuk menjamin validitas, tiap perlakuan dilakukan dua kali.
Penghitungan bakteri dilakukan dengan menggunakan colony counter. Jumlah E.coli yang dihitung adalah E.coli pada pengenceran dengan jumlah 30-300 koloni. Terjadi penurunan viabilitas pada pemaparan frekuensi bunyi dalam rentang audiosonik secara berseling. Penurunan viabilitas tersebut lebih besar pada frekuensi 7 KHz daripada 17 KHz. Rata-rata jumlah E.coli pada kontrol dan pajanan frekuensi 7 kHz dan 17 kHz berturut-turut sebesar 2,84 x 109 koloni, 4,05 x 107 koloni, dan 5,05 x 108 koloni. Jika dibandingkan dengan kontrol, terdapat perbedaan bermakna pada setiap perlakuan [7 kHz (p=0.032); 17 kHz (p=0.023)] dengan uji T berpasangan. Frekuensi bunyi dalam rentang audiosonik secara berseling menurunkan viabilitas E.coli . Penurunan viabilitas lebih besar dialami oleh bakteri pada pajanan dengan frekuensi 7kHz daripada 17 kHz. Dapat disimpulkan bahwa, suara dalam rentang audiosonik secara berseling dapat menurunkan viablitas E.coli.

Escherichia coli is one of the most common bacteria causing diarrhea. Its life is easily influenced by physical and chemical stimulation. However, sound stimulation, especially in audiosonic range (20-20.000 Hz) alternately, have not been explored much. Researcher hypotesized that it would stimulate E.coli growth. This research is categorized as experimental research by using sonication tools as the sound source. Researcher used frequency on 7 and 17 KHz for 10 seconds By total plate count, the media contain colony of E.coli would be counted for analysis. In order to guarantee the validity, each action would be done twice.
Counting would be done only those diluted preparation with 30-300 colonies. E.coli got its viability decreased by audible frequency sound alternately. Average of the E.coli count in control, 7 kHz, and 17 kHz is respectively 2,84 x 109 ; 4,05 x 107; and 5,05 x 108 colonies. Relation between each intervention and control are significant [7 kHz (p=0.032); 17 kHz (p=0.023)] by paired T-test. Audible sound frequency which is given alternately against E.coli would decrease E.coli viability. Its decreasing effect is greater in 7kHz stimulation than 17 kHz. In conclusion, sound in audiosonic range, alternately, may decrease E.coli viability.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurina Vidya Ayuningtyas
"Diare masih merupakan penyakit dengan angka morbiditas tinggi di Indonesia. Hasil survei morbiditas yang dilakukan oleh Subdit Diare dan Infeksi Saluran Pencernaan, Kementerian Kesehatan tahun 2000-2006 memperlihatkan angka insidens naik. Angka insidens diare pada tahun 2000 sebesar 301/1.000 penduduk, pada tahun 2003 menjadi 347/1.000 penduduk, dan pada tahun 2006 mencapai 423/1.000 penduduk. Namun, pada tahun 2010 angka insidens diare mengalami penurunan menjadi 411/1.000 penduduk. Berdasarkan kelompok umur, angka mortalitas diare memperlihatkan bahwa diare masih menjadi penyebab kematian nomor empat pada semua umur (13,2%). Penyebab kematian nomor satu pada bayi usia 29 hari-11 bulan (31,4%). Dan penyebab kematian nomor satu pada balita usia 1-4 tahun (25,2%) (Riskesdas, 2007).
Penelitian ini bertujuan melihat hubungan frekuensi jajan anak SD dengan kejadian diare akut. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer. Data primer berupa hasil pengujian sampel jajanan di laboratorium dengan metode Membran Saring dan wawancara mengenai diare dan kebiasaan mencuci tangan pada anak SD dengan bantuan kuesioner.
Penelitian menemukan bahwa sebagian besar jajanan anak SD terkontaminasi bakteri E. coli (67,7%). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa frekuensi jajan anak SD berhubungan dengan kejadian diare akut (nilai p = 0,009). Faktor risiko lain seperti umur (p = 0,512), jenis kelamin (p = 0,909), dan kebiasaan mencuci tangan (p = 0,805) tidak menunjukkan hubungan bermakna secara statistik dengan kejadian diare akut dengan nilai p > 0,05. Untuk SDN Sukatani 4 dan SDN Sukatani 7, hendaknya menyediakan tempat mencuci tangan khusus dan sabun agar anak sekolah dasar untuk menanamkan kebiasaan mencuci tangan. Selain itu, Sekolah dan Dinkes setempat hendaknya lebih mengawasi pedagang yang makanannya banyak di beli anak sekolah dasar dengan mengadakan penyuluhan mengenai hygiene personal agar makanan yang dijualnya tidak terkontaminasi E. coli.

Diarrhea is disease with high morbidity rate in Indonesia. Morbidity research about diarrhea's incident that did by Ministry of Health in 2000-2006 has shown 301/1.000 people in 2000, 347/1.000 people in 2003, 423/1.000 people in 2006. In 2010 incident rate of diarrhea has been decrease become 411/1.000 people (Ministry of Health, 2011). Research of age, morbidity rate of diarrhea has shown number four in all age (13,2%), number one in baby 29 days-11 month (31,4%), and number one in 1- 4 years (25,2%) (Riskesdas, 2007).
The aim of research is see related of frequency's snacking behavior in elementary school with diarrhea acute. This research used primary data. That was laboratory's result of snack sample that checked by Membrane Filter Method and interviewed about diarrhea and hand washing habit to students of elementary high school with questioner.
The research finds that the most of snack sample have contaminated by E. coli (67,7%). The research shows that frequency's snacking behavior of elementary school?s student related with diarrhea acute (p value = 0,009). Another risk factor such as age (0,512), sex (0,909), and hand washing habit (0,805) didn't relate with diarrhea because of p value > 0,05. For, Sukatani 4 and Sukatani 7 Elementary High School, they should prepare washbasin and soap so that the students do washing hand habit. Beside of that, School and Health Service should be control the merchants, especially the merchants that sell the most popular snack. School and Health Service should give the information about hygiene sanitation to the merchants so that their snack no to contaminate by E. coli.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>