Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Damanik, Hanna Derita Lasmaria
Abstrak :
ABSTRAK Dewasa ini masalah keamanan pangan sudah merupakan masalah global, sehingga mendapat perhatian utama dalam penetapan kebijakan kesehatan masyarakat. Dari hasil monitor Badan POM RI terhadap kejadian luar biasa (KLB) keracunan pangan di Indonesia pada tahun 2004 menunjukkan bahwa telah terjadi KLB keracunan pangan. Badan POM menyatakan bahwa praktek higiene dan sanitasi yang rendah akibat tidak memadainya suplai air, fasilitas cuci tangan dan tempat sampah di lingkungan kantin sekolah dan sekeliling sekolah, merupakan faktor utama penyebab masalah keamanan pangan jajanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian kontaminasi E. coli pada makanan jajanan di warung lingkungan sekolah dasar wilayah Kota Palembang Tahun 2010. Penelitian ini adalah penelitian cross sectional. Penelitian dilakukan pada bulan April-Mei 2010. Subjek dalam penelitian ini adalah warung yang ada di dalam lingkungan sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan data primer yang yang dilakukan dengan menggunakan metode kusioner dan observasi. Dari hasil penelitian diperoleh gambaran pengolahan makanan yang memenuhi syarat sebesar 35 (58,3%), penyimpanan makanan yang tidak memenuhi syarat sebesar 33 (55%), pengangkutan makanan yang tidak memenuhi syarat sebesar 36 (60%), penyajian makanan yang tidak memenuhi syarat sebesar 40 (66,7%), konstruksi bangunan yang tidak memenuhi syarat sebesar 31 (51,7%), fasilitas sanitasi yang tidak memenuhi syarat sebesar 36 (60%) dan tenaga penjamah yang memenuhi syarat sebesar 42 (70%). Warung jajanan di lingkungan sekolah yang dikategorikan terkontaminasi E. coli sebesar 38 (63,3%). Faktor yang paling dominan terhadap kontaminasi E. coli pada makanan jajanan di lingkungan sekolah dasar adalah variabel pengangkutan makanan (p=0,020 ; OR=4,107) dan konstruksi bangunan (p=0,018 ; OR=4,328) . Disarankan bagi pihak terkait agar melakukan monitoring secara rutin terhadap warung di lingkungan sekolah dasar dan melakukan pembinaan serta memberikan penyuluhan mengenai hygiene sanitasi makanan agar makanan jajanan layak dikonsumsi oleh anak sekolah.
ABSTRACT Today's food security problem is already a global problem, so that take the main attention in setting public health policy. From the monitor results of Indonesia food and drug regulatory department (POM RI) to outbreak events (KLB) of food poisoning in Indonesia in 2004 showed that there had been outbreaks of food poisoning. POM states that the practice of hygiene and sanitation are low due to inadequate supply of water, hand washing facilities and trash in the neighborhood surrounding the school canteen and school, was the main cause of streetfood safety issues. This study aimed to determine the factors associated with the incidence of contamination of E. coli in streetfood stalls in the primary school environment in the region of Palembang in 2010. This study is a cross sectional study. The study was conducted in April to May 2010. Subjects in this study is that there are stalls in the elementary school environment. This study uses primary data is done by using questionnaire and observation method. The results were obtained picture of the food processing are eligible for 35 (58.3%), food storage is not eligible for 33 (55%), transport of food that does not qualify for 36 (60%), presentation of food that did not meet requirement for 40 (66.7%), construction of buildings that do not qualify for 31 (51.7%), sanitation facilities are not eligible for 36 (60%) and handlers are eligible for 42 (70%). Hawker stalls in the school environment is considered contaminated with E. coli for 38 (63.3%). The most dominant factor to the contamination of E. coli on streetfood in the elementary school environment is variable food transport (p = 0.020, OR = 4.107) and construction of buildings (p = 0.018, OR = 4.328). Suggested for stakeholders to conduct regular monitoring of the stalls at the elementary school environment and conduct coaching and providing counseling about food sanitation hygiene so that appropriate snacks consumed by school children.
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T31109
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anggoro Wiseso
Abstrak :
Kanker merupakan gangguan kesehatan yang menjadi sebuah masalah besar di dunia. Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Apoptin diketahui memiliki kemampuan untuk memicu apoptosis di sel kanker secara in vitro maupun in vivo, tetapi tidak pada sel normal. Apoptin merupakan protein dari Chicken Anemia Virus (CAV) yang pertama kali diperkenalkan di Jepang pada 1974. Produksi Apoptin dapat dilakukan pada inang Eschericia coli dengan memindahkan gen Apoptin melalui vektor plasmid pET9a. Gen Apoptin yang digunakan telah dimodifikasi untuk meningkatkan efisiensi dan kemudahan dalam proses purifikasinya dengan penambahan beberapa tag dan situs pemotongan Thrombin. Purifikasi dilakukan menggunakan kromatografi afinitas ion logam (IMAC) nikel. Apoptin termodifikasi dengan HlyA-tag, (His)6-tag, (Arg)8-tag dan situs proteolitik thrombin berhasil diekpsresikan dan dipurifikasi di dalam E.coli DH5α dan BL21 dengan analisis SDS-PAGE. Optimasi ekspresi dilakukan dengan variasi strain E. coli membuktikan BL21 Codon Plus merupakan inang paling baik, konsentrasi IPTG lebih optimal pada 1 mM dibandingkan 0.4 mM, dan pengaruh suhu antara 28o dan 37o tidak signifikan. Binding Buffer dan Elution Buffer, paling baik dilakukan dengan komposisi: 20 mM sodium phosphate, 500 mM NaCl, dan 40 mM (binding) / 500 mM (elution) imidazole, pada pH 7.4. ...... Cancer is a health problem that is becoming a big problem in the world. Cancer is a disease caused by abnormal growth of tissue cells of the body that turn into cancer cells. Apoptin known to have the ability to trigger apoptosis in cancer cells in vitro and in vivo, but not in normal cells. Apoptin is a protein of Chicken Anemia Virus (CAV), which was first introduced in Japan in 1974. The production of Apoptin can be performed on the host Escherichia coli with gene transfer vector plasmid pET9a. Apoptin gene used has been modified to improve the efficiency and ease of purification process with the addition of a few tags and Thrombin proteolytic site. Purification is done using ionic metal affinity chromatography (IMAC) nickel. Apoptin modified with HlyA-tag, (His)6-tag, (Arg)8-tag and thrombin proteolytic sites has been expressed and purified in E. coli DH5α and BL21 by SDS-PAGE analysis. Optimization conducted with several variation, expression in E. coli strain BL21 Codon Plus proved most optimum host, IPTG concentration at 1 mM given better expression than 0.4 mM, and the effect of temperature between 28o and 37o are insignificant. Binding buffer and the elution buffer, is best done with the composition: 20 mM sodium phosphate, 500 mM NaCl, and 40 mM (binding) or 500 mM (elution) imidazole in pH 7.4.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64290
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library