Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Melisa Arisanty
"ABSTRAK
Keberhasilan Proses Perdamaian salah satunya ditentukan oleh adanya ego
representatif yang memposisikan dirinya sebagai celah struktur yang menjadi
jembatan komunikasi antar pihak-pihak berkonflik. Ego tersebut memainkan
peranannya dalam jaringan komunikasi yang simetris vertikal dan lintas saluran
dalam proses perdamaian dengan menggunakan komunikasi persuasi. Pada
konteks perdamaian ini, seorang ego tidak boleh mempertahankan posisinya
sebagai celah struktur agar perdamaian dapat berhasil. Dengan begitu, penelitian
ini dapat memberikan masukan mengenai konsep structural non-hole dalam
jaringan komunikasi perdamaian yang dapat mengkritisi teori celah struktur
Ronald Burt.

ABSTRACT
One of the success of Peacekeeping Process is determined by a representative ego
which positions itself as a structural hole which becomes communication bridge
between the conflicting parties. Such ego plays its role in vertical and cross
channel simetric of communication network by using persuasive communication.
Further on this peacekeeping context, ego which positions structural hole may not
maintain its position as a structural hole to reach the success of Peacekeeping.
Thus this research can provide conceptual inputs about structural non-hole in
peacekeeping communication network which can critizise the structural hole of
Ronald Burt."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T41959
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
United State of America:: Aldine Publishing, 1970
305.872 AWA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Provincetown : The Journal Press
050 JSP 29 (1949)
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Rahma Novita
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana etnis direpresentasikan melalui makna denotasi, konotasi dan mitos serta ideologi yang muncul. Analisis semiotik yang digunakan, diadaptasi dari model analisis Roland Barthes. Data penelitian diperoleh dari tayangan televisi Ethnic Runaway episode Suku Toraja yang disiarkan Trans TV. Dalam membahas digunakan konsep-konsep dalam komunikasi antarbudaya dan pemikiran Adorno tentang 'nonidentitas' dalam Negative Dialectics. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat lima adegan dalam tayangan ini yang secara khusus merepresentasikan suku Toraja. Untuk kemudian, dari adegan-adegan tersebut teridentifikasi mitos-mitos tentang suku Toraja sebagai berikut; suku Toraja ialah suku yang memiliki tradisi aneh, horor dan mistis, daerah Toraja ialah daerah yang angker, makanan dan proses memasak dalam kebiasaan suku Toraja menjijikan dan tidak praktis, tempat bermatapencaharian orang Toraja untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya ialah sesuatu yang menjijikan, dan terakhir ialah salah satu tradisi suku Toraja berbahaya, menakutkan dan sarat dengan kekerasan. Melalui analisis tanda-tanda berupa aspek visual dan aspek audio, penelitian ini menyimpulkan bahwa tayangan Ethnic Runaway episode Suku Toraja tidak lepas dari sebuah ideologi dominan, yaitu etnosentrisme.
......The objective of this research was to find out how an ethnic was represented through the denotative and connotative meaning, myth, and ideology. Semiotic analysis used was adapted from Roland Barthes model analysis. Data of the study was gathered from television program Ethnic Runaway in episode Toraja Tribe broadcasted by Trans TV. In discussing the matter, concepts of intercultural communication and Adorno's hypothesis of non-identity in Negative Dialectics were used. The result of the study showed that there were five scenes that specifically represented Toraja Tribe. Then, myths of Toraja Tribe were identified by those scenes, which were; Toraja was a tribe whose traditions were strange, horror, and mysterious, the territory of Toraja was haunted, the food and food processing of Toraja people were disgusting and complicated, the occupation to maintain the living of Toraja people was something disgusting, and last, one of Toraja tribe's traditions was dangerous, scary, and violent. Through the analysis of visual and audio aspects, the research concluded that television program Ethnic Runaway in episode Toraja Tribe was influenced by a dominant ideology, which was ethnocentrism."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T30881
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Casles, Lance
Jakarta: Masup, 2007
305.8 598 CAS et (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Feny Fitriamalia
"Penilitian ini dilakukan atas dasar minimnya hasil penelitian tentang boneka wayang kulit Jawa Cina"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S11645
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dara Indahwati
2010
S11655
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Erik Ramadhanil
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai peranan yang dimainkan oleh Majelis Gerakan Negara (Mageran) dalam beberapa hal setelah Insiden Rasial 13 Mei 1969 yang terjadi di Malaysia. Pembentukan Mageran dilatarbelakangi oleh kerusuhan 13 Mei 1969 yang diakibatkan oleh masalah rasial yang telah lama terjadi. Dalam tindakan jangka pendeknya, Mageran bertugas menormalisasi kondisi dalam negeri Malaysia. Dalam tindakan jangka panjangnya, Mageran berperan dalam mencari solusi yang efektif dalam menangani masalah rasial dan kesenjangan sosial. Sejak Mageran terbentuk, Mageran melakukan perubahan-perubahan mendasar dan berpengaruh besar terhadap masa depan Malaysia."
2010
S12334
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Umair Shiddiq Yahsy
"Etnis Kurdi sebagai etnis yang heterogen telah terbagi ke dalam dua kelompok dengan identitas yang berbeda. Kelompok yang pertama adalah etnis Kurdi dengan identitas berdasarkan pendekatan objektif atas asal-usul kebangsaan yang statis. Kelompok yang kedua adalah etnis Kurdi dengan identitas berdasarkan pendekatan subjektif yang dinamis bagi setiap anggotanya untuk dapat berubah dan menentukan hidupnya sendiri. Sebagian kelompok Etnis Kurdi dengan karakteristik asal-usul kebangsaan yang berbeda dengan negara dimana tempat mereka tinggal, melalui semangat etnisitasnya tersebut melahirkan konsep etnonasionalisme untuk dapat mempertahankan eksistensi identitas mereka. Di Turki, konsep nasionalisme etnik yang mereka gunakan telah melahirkan konflik, perlawanan dan pemberontakan kepada pemerintah untuk melakukan gerakan separatis dan untuk membentuk negara sendiri dalam satu kesatuan etnisitas yang absolut. Karakteristik etnis berdasarkan asal-usul kebangsaan yang dimilikinya kerap menjadikan komunitas etnis sebagai sebuah kesatuan kelompok yang memisahkan diri dari segala perbedaan. Konsep etnisitas dengan ciri-ciri budaya yang mencakup bahasa, agama dan adat istiadat yang mutlak merupakan cara bagi setiap etnis untuk mengidentifikasi identitas mereka. Namun, identitas etnis tidaklah statis dan akan selau berproses berdasarkan perubahan ciri-ciri kutural yang dinamis. Maka, identitas etnis sesungguhnya juga bergantung pada keinginan setiap anggotanya untuk dapat menentukan nasibnya sendiri.

Kurdish as a heterogeneous ethnic that has been divided into two groups with distinctive identities. The first group is Kurdish who identity based on an objective approach on a static national origin. The second group is Kurdish whose identity is based on a dynamic subjective approach for each member to change and define his own life as a nation or as an ethnic groups. Some groups of Kurds with the characteristics of national origin which differs from the country where they live, through their ethnic spirit gave birth to ethnonasionalism concept to maintain the existence of their identity. In Turkey, the concept of ethnic nationalism that they use has created conflict, resistance and rebellion to the government being a separatist movement and aiming to form their own country in a single ethnicity as a sovereign nation. Ethnicity which is based on nation identity tend to separate from all the differences as an aethnic community. Ethnicity concepts which contain cultural traits including language, religion and customs are absolutely a way for each ethnic to identify themselves. However, ethnic identity is not static and always develops, based on dynamic cultural changes. Therefore, ethnic identity also depends on the willingness of each member in determining their own destiny."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S13363
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>