Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus Sopian
"Mesin ekstrusi laminasi yang telah berhasil lulus tes oleh pelaku manufaktur bersama dengan klien belum tentu menjamin bahwa mesin tersebut dapat dirakit kembali di tempat klien tanpa masalah. Defect yang terjadi akibat proses perakitan berakibat pada masalah produksi dan isu K3L. Praktik keinsiyuran seperti dijelaskan di laporan ini mengevaluasi proses perakitan sekaligus mendeteksi defect dimulai dari tahap persiapan, tahap perakitan, hingga menjadi mesin ekstrusi laminasi. Proses evaluasi dengan mendeteksi defect, baik secara manual dengan indra penglihatan maupun dengan teknologi, peralatan, dan metode yang ada menjadi sebuah keharusan untuk meminimalisir defect pada perakitan mesin di masa yang akan datang, menghasilkan produk atau sistem yang aman, tepat waktu, dan berkualitas sesuai harapan.

An extrusion laminating machine that has successfully passed the test by the manufacturer together with the client does not necessarily guarantee that the machine can be reassembled at the client's site without any problems. Defects that occur due to assembly process result in production problems and K3LL issues. Engineering practices as described in this report evaluate the assembly process as well as detect defects starting from the preparation stage, assembly stage, to becoming an extrusion laminating machine. The evaluation process by detecting defects, either manually with the sense of sight or with existing technology, equipment, and methods, is a must to minimize defects in machine assembly in the future, producing products or systems that are safe, timely, and of the expected quality."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sujadi Wiranata
"Trauma dalam bentuk fraktur pada maxilla (rahang atas) atau mandibula (rahang bawah) dapat ditangani dengan menggunakan implan tulang miniplate. Setelah sejumlah penelitian yang telah dilakukan, magnesium adalah kandidat yang baik untuk bahan yang digunakan dalam membuat miniplate tersebut. Material tersebut memiliki sifat biodegradable dan mechanical properties yang kompatibel dengan tulang manusia. Namun karena tingkat korosinya yang tinggi, perawatan tambahan harus dilakukan untuk mencapai fungsi yang diinginkan. Studi ini merupakan kelanjutan dari studi sebelumnya, yang membuat komposit berbasis magnesium dengan menambahkan karbonat apatit dalam proses powder metallurgy dengan komposisi bervariasi 5%, 10%, 15%. Itu dilakukan untuk memodifikasi laju korosi yang tinggi. Menurut penelitian, ekstrusi dianggap sebagai kandidat potensial untuk proses manufaktur yang optimal. Dengan memvariasikan rasio ekstrusi, densitas bahan yang diproduksi dapat diubah yang secara teoritis dapat meningkatkan sifat mekaniknya. Oleh karena itu, penelitian ini akan berfokus pada mencari sifat mekanik yang optimal untuk menemukan komposisi yang cocok untuk implan miniplate. Dengan menggunakan uji tarik dan uji tekuk yang masing-masing disetujui oleh ASTM E8 dan ASTM E290, data diperoleh dan kemudian diproses dengan menggunakan metode menurut ASTM F67 (tarik) dan F382 (tekuk). Hasilnya menunjukkan peningkatan signifikan dalam sifat mekanik umum dengan 15% karbonat apatit menjadi yang terbaik dari keempat komposisi. Dengan demikian, penelitian lebih lanjut direkomendasikan untuk menemukan metode dan komposisi pembuatan yang optimal untuk bahan miniplate yang tepat.

Trauma in the form of fractures in maxilla (upper jaw) or mandibula (lower jaw) could be treated using miniplate bone implant. After studies and researches that have been done, magnesium is a good candidate for material used to manufactured said miniplate. Its biodegradable and has compatible mechanical properties to human bone. However due to its high corrosion rate, additional treatment has to be done to reach its intended function. This study is a continuation from previous study, which is fabricating a magnesium-based composite by adding carbonate apatite in powder metallurgy process with varying rate of 5%, 10%, 15%. It was done to modify the high rate of corrosion. According to the study, extrusion is deemed to be a potential candidate for optimal manufacturing process. By varying the extrusion ratio, the density of the produced material could be altered which theoretically could improve its mechanical properties. Hence, this study will be focusing on finding the optimal mechanical properties in order to find the suitable composition for the miniplate implant. Using tensile test and bending test that are approved by ASTM E8 and ASTM E290 respectively, data were obtained and then processed using methods according to ASTM F67 (tensile) and F382 (bending). The results show significant improvement in general mechanical properties with 15% carbonate apatite being the best out of the four composition. With that being said, further research is recommended to find the optimal manufacturing method and composition for a proper miniplate material.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumardi
"Additive Manufacturing (AM) adalah kumpulan teknologi untuk fabrikasi komponen 3D dari sebuah model CAD dengan cara layar per layar. AM memiliki kelebihan seperti menghemat biaya material, waktu fabrikasi yang relatif cepat serta kemampuan untuk fabrikasi struktur rumit. Kelebihan – kelebihan tersebut menjadi AM sangat populer diaplikasikan pada area biomedical terutama bone grafting, scaffolding atau area trauma maxillofacial. Oleh karena itu, studi ini dilakukan untuk menelusuri lebih lanjut mengenai perancangan mesin 3d printer keramik dengan basis plunger type extrusion additive manufacturing serta pengaruh – pengaruh dari variasi parameter cetak guna menghasilkan cara untuk memproduksi biomedical implant basis keramik yang affordable dan sesuai spesifikasi yang didesain. Variasi terhadap nilai parameter cetak meliputi diameter nozzle dari ukuran 1.5 mm, 2 mm, 2.5 mm dan 3 mm, kecepatan cetak 5 mm/s, 10 mm/s, 15 mm/s, dan 20 mm/s serta extrusion flow rate 10 mm3/s, 15 mm3/s, 20 mm3/s, 25 mm3/s. Dari hasil penelitian lebih lanjut, penulis menemukan bahwa nilai optimal dari variasi parameter cetak yang menghasilkan spesimen terakurat dan presisi terhadap desain CAD semula adalah diameter nozzle 2.5 mm, kecepatan cetak 20 mm/s dan extrusion flow rate 25 mm3/s. Selain dari itu, melalui uji ANOVA, penulis juga menemukan bahwa extrusion flow rate memiliki pengaruh paling signifikan terhadap kualitas hasil cetak
AM is a collection of technologies for fabricating 3D components from a screen-by-screen CAD model. AM has advantages such as saving material costs, relatively fast fabrication time, and the ability to fabricate complex structures. These advantages make AM very popular to be applied in biomedical areas, especially bone grafting, scaffolding, or areas of maxillofacial trauma. Therefore, this study was conducted to explore further the design of a ceramic 3d printer machine with a plunger-type extrusion additive manufacturing base and the effects of variations in printing parameters to generate a way to produce affordable ceramic-based biomedical implants according to the designed specifications. Variations in printing parameter values ​​include nozzle diameters of 1.5 mm, 2 mm, 2.5 mm, and 3 mm, print speeds of 5 mm/s, 10 mm/s, 15 mm/s, and 20 mm/s as well as an extrusion flow rate of 10 mm3 /s, 15 mm3/s, 20 mm3/s, 25 mm3/s. From the results of further research, the authors found that the optimal value of the variation of printing parameters that produce accurate and precise specimens against the original CAD design is a nozzle diameter of 2.5 mm, a print speed of 20 mm/s, and an extrusion flow rate of 25 mm3/s. Apart from that, the ANOVA test also found that the extrusion flow rate had the most significant effect on the quality of the printouts."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library