Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Azharia Sukma Putri
"ABSTRAK
Tren fashion kontemporer Korea telah banyak mengalami perubahan dan menjadi sangat dinamis seiring dengan berjalannya waktu. Perubahan dalam tren fashion kontemporer Korea terjadi secara siginifikan karena adanya pengaruh dari berbagai faktor baik faktor internal maupun faktor eksternal. Penelitian ini menjelaskan tentang bagaimana perubahan tren fashion kontemporer Korea terjadi. Dengan metode penelitian kualitiatif melalui pendekatan eksternal secara deskriptif, studi ini ditujukan untuk menunjukan adanya perubahan tren fashion kotemporer Korea yang cukup siginifikan. Adapun kesimpulan dari studi ini adalah perubahan tren fashion di Korea periode 1990 hingga 2000 dipicu adanya faktor internal dan eksternal. Kebijakan-kebijakan pemerintah mengenai ekspansi budaya yang diterapkan mulai tahun 1990an hingga 2000an menjadi awal perubahan tren fashion sebagai bagian dari konten budaya unggulan Korea. Sedangkan faktor eksternalnya adalah westernisasi budaya dan gaya berpakaian Barat yang masuk ke Semenanjung Korea sejak masa kolonialisasi Jepang. Faktor lain yang mempengaruhi perubahan tersebut adalah budaya subkultur di kalangan kaum muda melalui budaya musik populer

ABSTRACT
As the time goes by South Korea contemporary fashion trend has undergo many changes and has become very dynamic. The change in South Korea contemporary fashion trend happened significantly because of the various influence both from the internal or from the external. This research explains about how the change of Korea contemporary fashion trend happened. Using a qualitative research method with external prespective and a descriptive explaination, the goal of this study is to show and explain the siginificant change happened in Korea contemporary fashion trend. The conclusion shows that the change of Korea contemporary fashion tren during the 1990 until 2000 is caused by an internal and external factors. Government cultural policy about culture expansion in 1990s until 2000s become the outset change of fashion trend as a part of South Korea high end cultural content. On the other hand, the external factor is the westernization of western cluture and fashion style which entered the Korea Peninsula during Japanese colonization period. The other factor that influlenced the change is the growth of subculture culture in between young people through popular music. "
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nova Putri
"ABSTRAK
Fashion merupakan gaya busana populer yang dipakai dan atau ditiru oleh sekelompok masyarakat. Budaya fashion masyarakat Korea (K-Fashion), merupakan salah satu produk Korean Wave yang mulai diminati masyarakat mancanegara. Korean Wave awalnya hanya berfokus pada musik dan drama mulai merambah ke dunia kecantikan dan fashion. Hal ini yang membuat masyarakat Korea lebih memperhatikan gaya berpakaiannya, tak terkecuali kaum lelaki. Jurnal ini meneliti tentang makna fashion di Korea terutama bagi kaum laki-laki. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah makna fashion bagi laki-laki Korea sama seperti yang tergambar dalam film Pesyeonwang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data adalah metode kepustakaan. Temuan dari jurnal ini menunjukkan bahwa ada tiga makna fashion bagi laki-laki Korea, yaitu fashion sebagai gaya busana sehari-hari, fashion sebagai tren, dan fashion sebagai prestise bagi laki-laki Korea.

ABSTRACT
Fashion is one popular style that wore or copied by a group of people. Korean fashion culture or simply called as K-Fashion is one of culture’s product made by the growth of Korean Wave. At the beginning, Korean Wave only focused on its music or drama and later try to maintain people’s interest through fashion and beauty. This is why people in Korea even men, pay more attention to fashion. This journal is about the meaning of fashion in South Korea, especially for Korean men. The purpose of this research is to find wether the meaning of fashion for Korean men is the same in the Pesyeonwang film. This journal is using descriptive qualitative method. Collecting data is literature method. This journal have found that there were three meanings of fashion for Korean men, namely fashion as daily outfit, fashion as a trend, and fashion as a prestige for Korean men.;"
2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Arifah Auliyatul Muslimah
"Tulisan ini menganalisis gaya berbusana ikon mode Korea Selatan, G-Dragon, yang merupakan salah satu ikon mode netral-gender di Korea. Netral-gender dalam mode diartikan sebagai ekspresi penggunaan pakaian yang tidak dibatasi oleh gender tertentu. Di Korea, wacana netral-gender dalam dunia mode tidak hanya tentang mengenakan pakaian unisex, tetapi juga tentang pemakaian pakaian laki-laki oleh perempuan dan sebaliknya. G-Dragon adalah seorang laki-laki yang sering terlihat mengenakan atribut mode untuk perempuan seperti rok, topi berbulu, sepatu dan tas khusus wanita, baik dalam kesehariannya maupun dalam acara formal seperti konser, fanmeeting, dan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan cara G-Dragon mengekspresikan wacana netral gender melalui gaya berbusananya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan penjabaran data analisis foto menggunakan teori retorika visual dan fotografi Barthes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa G-Dragon melalui gaya berbusananya mengekspresikan wacana netral-gender dengan menyeimbangkan karakteristik mode laki-laki dan perempuan ke dalam satu tampilan. Karakteristik mode tersebut diwujudkan melalui ekspresi mode androgini, eklektisisme, sensual, dan keceriaan. Melalui tampilannya juga G-Dragon menyampaikan bahwa pria dapat menggunakan pakaian wanita dan hal itu merupakan salah satu cara mendukung kebebasan berekspresi.

This paper analyzes the style of South Korean fashion icon G-Dragon, who is one of the gender neutral fashion icons in Korea. Gender neutral in fashion is interpreted as an expression of the clothing use that is not limited by a particular gender.  In South Korea, gender neutral discourse in the fashion world is not only about wearing unisex clothing but also about men wearing women`s clothing and vice versa.  G-Dragon is a man who often seen wearing fashion attributes for women such as skirts, furry hats, shoes, and special bags for women, both in his daily life and in formal events such as concerts, fan-meeting, and others. This research paper aims to describe how G-Dragon expresses gender neutral discourse through his fashion style. This research used descriptive qualitative method with the explanation of photo analysis data using the visual and photography rhetoric theory by Barthes. The results showed that G-Dragon, through his fashion style expresses gender-neutral discourse by balancing the characteristics of male and female fashions into one appearance. The characteristics of these modes are manifested through the expression of androgynous, eclecticism, sensuality, and cheerful mode. Through his appearance G-Dragon also wanted to convey that men can wear women`s clothing and that is one way to support freedom of expression."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library