Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Sitanggang, Beatric Rosiana
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah ada hubungan antara keterlibatan ayah dengan autonomy pada remaja akhir. Instrumen yang digunakan untuk mengukur keterlibatan ayah adalah Nurturant Fathering Scale (NFS) dan Father Involvement Scale (FIS) dari Finley dan Schwartz (2004). Sementara instrumen untuk mengukur autonomy adalah Adolescent Autonomy Questionnaire (AAQ) dari Noom, Dekovic dan Meeus (2001). Sampel penelitian ini berjumlah 109 orang yang berusia 17 - 21 tahun dan tinggal bersama dengan orangtua. Hasil dari penelitian ini adalah tidak adanya hubungan yang signifikan antara keterlibatan ayah dengan autonomy pada remaja akhir (r = 0.036, p>0.05; r = 0.025, p>0.05; r = 0.038, p>0.05).
The purpose of this study is to examine and find out whether there is a relationship between father involvement and autonomy in late adolescent. This study used two measurement tools which are Nurturant Fathering Scale (NFS) and Father Involvement Scale (FIS) by Finley and Schwartz (2004) to measure father involvement and Adolescent Autonomy Questionnaire (AAQ) by Noom, Dekovic and Meeus (2001) to measure autonomy. The subject of this research consisted of 109 student with age 17 - 21 years old and live together with their parents. The results of this study showed no significance relationship between father involvement and autonomy in late adolescent (r = 0.036, p>0.05; r = 0.025, p>0.05; r = 0.038, p>0.05)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S55997
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
New York: John Wiley & Sons, 1986
306.874 FAT
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Vadia Aisha
"Kesiapan menikah memegang peran penting dalam membentuk kualitas dan stabilitas hubungan pernikahan di masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara keterlibatan ayah dan kesiapan menikah pada calon pengantin pria usia dewasa muda. Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Sebanyak 127 calon pengantin pria dari lima kecamatan di Jakarta Selatan dipilih dengan teknik purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi yang telah ditetapkan. Data dikumpulkan menggunakan tiga instrumen, yaitu kuesioner data demografi, Reported Father Involvement Scale (RFIS) dan Criteria for Marriage Readiness Questionnaire (CMRQ). Hasil uji korelasi Spearman menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara keterlibatan ayah dan kesiapan menikah (p < 0,05). Temuan ini menegaskan pentingnya peran ayah dalam membentuk kesiapan menikah pada pria dewasa muda sehingga diharapkan dapat menjadi acuan bagi program edukasi dan konseling pranikah serta memperkuat peran keluarga, khususnya ayah, dalam mendukung persiapan pernikahan.
Marriage readiness plays an important role in determining the quality and stability of future marital relationships. This study aimed to examine the relationship between father involvement and marriage readiness among young adult prospective grooms. A quantitative cross-sectional design was used. A total of 127 prospective grooms from five sub-districts in South Jakarta were selected through purposive sampling based on predefined inclusion criteria. Data were collected using three instruments: a demographic questionnaire, the Reported Father Involvement Scale (RFIS), and the Criteria for Marriage Readiness Questionnaire (CMRQ). The Spearman correlation test showed a significant positive relationship between father involvement and marriage readiness (p < 0.05). These findings emphasize the important role of fathers in shaping marriage readiness among young adult men and support the development of premarital education and counseling programs that strengthen the role of the family, particularly the father, in preparing individuals for marriage."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Afiyana Eka Nurilla
"Depresi merupakan kondisi psikologis yang paling umum terjadi dan banyak memengaruhi wanita, terutama seorang ibu. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk menggali dampak kondisi depresi ibu pada fungsi kognisi anak. Namun demikian, hasil penelitian mengenai dampak simtom depresi ibu dalam kaitannya dengan peran figur ayah dalam pengasuhan dan fungsi kognitif anak, khususnya Executive Function (EF), masih ditemukan inkonsistensi. Penelitian ini ditujukan untuk melihat kontribusi simtom depresi ibu dan keterlibatan ayah dalam memprediksi EF anak di usia dini. Sekitar 101 anak usia 4-6 tahun beserta kedua orang tuanya diikutsertakan dalam penelitian ini. Beberapa tes EF diberikan pada anak dan kuesioner simtom depresi ibu dan keterlibatan ayah diberikan masing-masing pada ibu dan ayah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya simtom depresi ibu yang berkontribusi secara signifikan untuk memprediksi EF anak setelah dilakukan pengontrolan pada jenis kelamin dan usia anak, status bekerja ibu, dan SES. Penelitian ini menggagas pentingnya memperhatikan kondisi psikologis ibu saat akan melakukan intervensi untuk mengoptimalkan EF anak di usia dini.
Depression is most common psychological condition and affects largely in women, particularly in mothers. Numerous studies have been conducted to specify the impact of maternal depressive symptoms on preschool children cognitive functioning. Nonetheless, the result of the studies regarding maternal depressive symptoms in relation to the role of father figure in parenting and children cognition, especially in Executive Function (EF) have found inconsistency. This study aimed to assess the contribution of maternal depressive symptoms and father involvement in predicting children EF. About 101 preschool children aged 4-6 and their parents were involved in this study. Several EF tests were delivered to children, while maternal depressive symptoms and father involvement questionnaire were given to mother and father respectively. Result found that only maternal depressive symptoms predicted EF performance on children above and beyond the influences of child gender and age, maternal work status, and family socioeconomic level. This study points out the importance to consider maternal psychological condition while targeting intervention for promoting EF in preschool."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S63121
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library