Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meydina Kusumaningrum
"Kepadatan lalu lintas di Jakarta yang didominasi oleh sepeda motor, terutama pengemudi ojek online, meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas. Salah satu faktor yang berkontribusi adalah kelelahan kerja yang dapat memicu perilaku aggressive driving. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kelelahan kerja dengan perilaku aggressive driving pada pengemudi ojek online di Jakarta. Metode yang digunakan adalah cross-sectional dengan teknik non-probability sampling secara consecutive, melibatkan 107 responden. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner Swedish Occupational Fatigue Inventory (SOFI) dan Aggressive Driving Behavior Scale (ADBS) yang disebarkan melalui Google Form. Analisis data menggunakan uji Chi Square menunjukkan hubungan yang signifikan antara kelelahan kerja dengan perilaku aggressive driving pada pengemudi ojek online di Jakarta (p < 0,05). Hasil analisis menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat kelelahan kerja, proporsi pengemudi dengan perilaku aggressive driving yang tinggi juga meningkat. Hasil ini menggarisbawahi pentingnya upaya promotif dan preventif dalam kesehatan kerja untuk mengurangi kelelahan dan menekan perilaku berisiko pada pengemudi ojek online, sehingga dapat menurunkan angka kecelakaan lalu lintas di Jakarta.

Traffic congestion in Jakarta, dominated by motorcycles, especially online motorcycle taxi drivers, increases the risk of traffic accidents. One of the contributing factors is work fatigue, which can lead to aggressive driving behavior. This study aims to examine the relationship between work fatigue and aggressive driving behavior among online motorcycle taxi drivers in Jakarta. A cross-sectional design was used with a non-probability consecutive sampling technique, involving 107 respondents. Data were collected using the Swedish Occupational Fatigue Inventory (SOFI) and Aggressive Driving Behavior Scale (ADBS) questionnaires distributed via Google Forms. Data analysis using the Chi-Square test revealed a significant association between work-related fatigue and aggressive driving behavior among online motorcycle taxi drivers in Jakarta (p < 0.05). The analysis showed that higher levels of work-related fatigue were associated with a higher proportion of drivers exhibiting aggressive driving behavior. These findings highlight the importance of promotive and preventive occupational health efforts to reduce fatigue and mitigate risky behaviors among online motorcycle taxi drivers, thereby potentially decreasing the incidence of traffic accidents in Jakarta."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajaria Nurcandra
"Pandemi Covid-19 menimbulkan dampak pada berbagai sektor yang memungkinkan memicu terjadinya gangguan mental emosional (GME) dan penurunan kualitas hidup sehingga pembentukan ketangguhan sangat diperlukan. Studi ini ditujukan unutk menganalisis peranan ketangguhan (individu, keluarga dan komunitas) terhadap GME dan kualitas hidup individu selama pandemi Covid-19 di Jakarta Timur pada gelombang kedua. Studi explanatory sequential mixed-methods dengan pendekatan desain cross sectional dan metode kualitatif dengan desain Rapid Assessment Procedure (RAP). Kualitas hidup diukur menggunakan Indonesian HRQoL, sedangkan GME diskrining menggunakan SRQ pada 300 responden yang terpilih dari teknik multistage cluster sampling. Exploratory qualitative dilakukan pada 2 kelompok FGD dan 3 informan wawancara mendalam, sedangkan explanatory qualitative dilakukan pada 6 kelompok FGD dan 9 informan wawancara mendalam. Masyarakat memahami ketangguhan (individu, keluarga, dan komunitas) sebagai konsep kamampuan menghadapi pandemi dengan memanfaatkan aspek-aspek di sekitar mereka, GME sebagai masalah mental, dan kualitas hidup sebagai kondisi kesehatan. Proporsi GME meningkat dua kali lipat dibandingkan situasi normal. Proporsi kualitas hidup buruk sebanyak 26,30%. Ketangguhan (individu, keluarga, dan komunitas) yang buruk berhubungan terhadap terjadinya GME dan kualitas hidup buruk selama pandemi Covid-19. GME juga berperan terhadap kualitas hidup yang buruk. Peranan ketangguhan individu terhadap GME dan kualitas hidup ditentukan oleh persepsi realistis dengan cara bersyukur, ikhlas, sabar, dan saling menguatkan, menerima keadaan, menerapkan protokol kesehatan, regulasi emosi-kognisi, kemampuan adaptasi, dan optimisme. Peranan ketangguhan individu terhadap GME dan kualitas hidup ditentukan oleh usia pengambil keputusan keluarga, dukungan sosial dan kontrol diri. Peranan ketangguhan komunitas terhadap GME dan kualitas hidup ditentukan oleh kestabilan sistem pendidikan, sistem kesehatan, sistem politik/pemerintahan, dan sistem manajemen pandemi. Ketangguhan keluarga ditemukan paling berperan terhadap kualitas hidup. Sistem pemerintahan yang berkolaborasi dan responsif menentukan kestabilan komponen-komponen ketangguhan komunitas. Oleh karena itu, direkomendasikan untuk memperkuat komponen ketangguhan keluarga dan sistem pemerintahan dalam menghadapi pandemi.

The Covid-19 pandemic has had an impact on various sectors that may trigger mental emotional disorders (GME) and a decrease in quality of life so that the formation of resilience is urgently needed. This study aimed at analyzing the role of resilience (individual, family and community) on GME and the quality of life of individuals during the Covid-19 pandemic in East Jakarta in the second wave. Explanatory sequential mixed-methods study with a cross-sectional design approach and qualitative methods with a Rapid Assessment Procedure (RAP) design. Quality of life was measured using the Indonesian HRQoL, while GME was screened using the SRQ on 300 respondents selected from the multistage cluster sampling technique. Exploratory qualitative was conducted with 2 FGD groups and 3 in-depth interviews with informants, while explanatory qualitative was conducted with 6 FGD groups and 9 in-depth interviews with informants. Communities understand resilience (individual, family and community) as a concept of being able to deal with a pandemic by utilizing aspects around them, GME as a mental problem, and quality of life as a health condition. The proportion of GME has doubled compared to the normal situation. The proportion of poor quality of life was 26.30%. Poor resilience (individual, family and community) related to the occurrence of GME and poor quality of life during the Covid-19 pandemic. GME also contributed to poor quality of life. The role of individual resilience to GME and quality of life was determined by realistic perceptions by being grateful, sincere, patient, and mutually reinforcing, accepting circumstances, implementing health protocols, emotional-cognition regulation, adaptability, and optimism. The role of individual resilience to GME and quality of life was determined by the age of family decision makers, social support and self-control. The role of community resilience to GME and quality of life was determined by the stability of the education system, health system, political/government system, and pandemic management system. Family resilience was found to have the most effect on quality of life. Collaborative and responsive governance systems determine the stability of the components of community resilience. Therefore, it is recommended to strengthen the components of family resilience and government systems to deal with a pandemic."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library