Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syifa Arifiana
"Penelitian ini membahas mengenai fenomena ketakutan yang terjadi pada masyarakat urban di Eropa khususnya Jerman, yang terangkum dalam online Krimi: Der blutige Daumen dan Horror im Auto. Fenomena ketakutan tersebut akan dianalisis melalui pendekatan naratif. Kedua karya ini menampilkan fenomena ketakutan dengan latar masyarakat urban. Stereotype takut pada masyarakat urban didasarkan pada film-film yang beredar, sehingga mereka terimajinasi oleh hal-hal yang dikonsumsi. Dengan aktivitasnya yang monoton masyarakat urban teralihkan dengan ketegangan-ketegangan yang ditawarkan oleh teks-teks yang memberikan nilai suspense. Hasil analisis menunjukkan bahwa keduanya memiliki korelasi dalam hal takut, antara lain: takut yang sungguh-sungguh, takut yang diparodikan, dan takut yang diimajinasikan.

This research examines the fear phenomenon on urban society in Europe, particularly Germany, which is summarized in online Krimi: Der blutige Daumen and Horror im Auto. A narrative approach will be used to analyze this phenomenon. Both works showcase the phenomenon of fear with urban society as its background. The fear stereotype is based on movies, which leads the urban society to imagine things based on what they consume. With its routine, monotone activity, the urban society is sidetracked by the thrill of texts with elements of suspense. The research's outcome shows that both stories correlate on the topic of fear, which is: genuine fear, parodied fear, and imagined fear.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Adelyn Alvincia
"Berada di masa yang penuh perubahan dan ketidakpastian, kemampuan melakukan coping menjadi penting bagi emerging adults. Studi terdahulu menunjukkan bahwa motivasi berprestasi dan kedua dimensinya, yaitu hope of success (HS) dan fear of failure (FF), dapat memprediksi strategi coping. Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran HS dan FF, baik secara simultan maupun parsial, terhadap strategi coping, yaitu problem-focused coping (PFC), emotion-focused coping (EFC), dan avoidance-focused coping (AFC) pada emerging adults di Indonesia. Penelitian melibatkan 321 emerging adults Indonesia yang sedang menempuh pendidikan tinggi dan belum menikah. Pengukuran strategi coping dilakukan menggunakan Brief COPE, sedangkan HS dan FF diukur menggunakan AMS-R (Achievement Motives Scale-Revised). Analisis regresi berganda menunjukkan bahwa motivasi berprestasi (HS dan FF secara simultan) dapat memprediksi semua jenis strategi coping dengan positif dan signifikan (p < 0,05, R² = 0,170; p < 0,05, R² = 0,158; p < 0,05, R² = 0,122). Hasil penelitian juga menemukan bahwa HS berperan dalam memprediksi PFC dan EFC, sedangkan FF berkontribusi terhadap EFC dan AFC. Lebih lanjut, HS berperan lebih besar daripada FF dalam memprediksi EFC. Maka dari itu, HS dan FF menjadi penting dalam memahami strategi coping yang dapat dipilih oleh emerging adults ketika akan mengatasi situasi sulit.

Being in a period full of change and uncertainty, the ability to cope becomes important among emerging adults. Previous studies show that achievement motivation as well as its two dimensions, which are hope of success (HS) and fear of failure (FF), can predict coping strategies. This study aims to examine the role of HS and FF, both simultaneously and partially, in coping strategies, namely problem-focused coping (PFC), emotion-focused coping (EFC), and avoidance-focused coping (AFC) among emerging adults in Indonesia. The research involved 321 Indonesian emerging adults who were pursuing higher education and were not married yet. Measurements of coping strategies were carried out using Brief COPE, while HS and FF were measured with AMS-R (Achievement Motives Scale-Revised). Multiple regression analysis shows that achievement motivation (HS and FF simultaneously) can predict all types of coping strategies positively and significantly (F(2, 319) = 32,632, p < 0,05, R² = 0,170; F(2, 319) = 29,808, p < 0,05, R² = 0,158; F(2, 319) = 22,062, p < 0,05, R² = 0,122). The research result also found that HS played a role on PFC and EFC, while FF contributed to EFC and AFC. Furthermore, HS played a greater role than FF in predicting EFC. Therefore, HS and FF are important in understanding the coping strategies that the emerging adults can choose when dealing with difficult situations."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
David P
"Salah satu proses evaluasi yang dilakukan untuk menentukan kelulusan siswa SMA di Indonesia adalah melalui ujian nasional (UN) dan ujian sekolah berbasis nasional (USBN). UN maupun USBN tidak terlepas dari berbagai kecurangan akademik. Dari berbagai penelitian terdahulu, sebagian besar siswa pernah melakukan kecurangan akademik dalam berbagai bentuk. Terdapat banyak faktor yang memengaruhi perilaku kecurangan akademik diantaranya adalah academic self-efficacy dan takut akan kegagalan. Academic self-efficacy merupakan salah satu prediktor dan memiliki hubungan negatif dengan kecurangan akademik. Di sisi lain, takut akan kegagalan memiliki hubungan positif dengan perilaku kecurangan akademik. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh keduanya secara bersama-sama pada perilaku kecurangan akademik. Partisipan dalam penelitian berjumlah 875 siswa SMA kelas 12 dari 146 sekolah, 56 kota dan 22 provinsi di Indonesia. Analisis dilakukan dengan uji multiple regression dan factorial anova. Diketahui bahwa academic selfefficacy dan takut akan kegagalan memiliki pengaruh signifikan yang bertolak belakang terhadap perilaku kecurangan akademik. Takut akan kegagalan ditemukan cenderung memiliki pengaruh yang lebih dominan dibandingkan academic self-efficacy terhadap perilaku kecurangan akademik. Kolaborasi dukungan guru serta orang tua untuk meningkatkan academic self- efficacy dan menurunkan derajat takut akan kegagalan diharapkan dapat mengurangi potensi perilaku kecurangan akademik pada siswa SMA kelas 12.

One of the evaluation processes carried out to determine high school student graduation in Indonesia is through national examination (UN) and national based school examination (USBN). Both of them are inseparable from possibilities of academic dishonesty behavior. From previous studies, most student had committed academic dishonesty in various forms. There are many factors that influence academic dishonesty including academic self-efficacy and fear of failure. Academic self-efficacy is a predictor and has a negative relation with academic dishonesty. On the other hand, fear of failure has a positive relation with academic dishonesty. The purpose of this study is to find out the effect of both variables collectively on academic dishonesty. Participant in this study were 875 12 grade high school students from 146 schools, 56 cities and 22 provinces in Indonesia. The analysis was performed using multiple regression and factorial anova test. Result showed that academic self-efficacy and fear of failure have a significant and opposite effect on academic dishonesty. Fear of failure tends to have more dominant influence than academic self-efficacy on academic dishonesty behavior. Collaboration of support from teachers and parent to improve academic self-efficacy and reduce fear of failure is expected to minimize the academic dishonesty behavior potential in 12 grade high school student."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library