Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Pipin Kurnia
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran dewan, female representation dalam dewan, dan konsentrasi kepemilikan terhadap kinerja perusahaan, yang diukur dengan PBV. Sampel penelitian berjumlah 51 perusahaan yang bergerak pada industri bahan dasar dan kimia yang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode penelitian dari tahun 2001 sampai dengan 2006. Ukuran dewan komisaris berpengaruh secara tidak signifikan terhadap kinerja perusahaan yang diukur dengan PBV.
Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa pasar tidak melihat ukuran dewan komisaris sebagai faktor yang signifikan berpengaruh terhadap kinerja. Sedangkan ukuran dewan direksi berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan yang diukur dengan PBV.
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Yermack (1996) yang menemukan bahwa semakin besar ukuran dewan direksi maka akan semakin besar kecurangan dalam pelaporan keuangan dan kemampuan dewan direksi untuk memonitor akan berkurang karena dengan semakin besarnya ukuran dewan direksi karena akan menimbulkan masalah dalam koordinasi, komunikasi dan pembuatan keputusan.
Hasil penelitian ini menunjukkan female representation di dewan komisaris berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan yang diukur dengan PBV. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Robinson dan Denchant (1997), Van der Walt dan Ingley (2003), Stephenson (2004) dan Catalyst (2004), yang mengatakan bahwa board diversity meningkatkan efektivitas dewan dan produktivitas kinerja perusahaan dan hasilnya akan meningkatkan profitabilitas dan nilai shareholders. Tetapi female representation di dewan direksi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap PBV.
Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa untuk mempertahankan keunggulan kompetitifnya agar kinerja perusahaan meningkat, bukan hanya mengelola diversitas dengan mengembangkan kemampuan para wanita saja.Konsentrasi Kepemilikan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan yang diukur dengan PBV.
Hasil ini sama dengan hasil penelitian Xu dan Wang (1999 yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif antara konsentarsi kepemilikan dan kinerja perusahaan. Kepemilikan saham yang terkonsentrasi dapat memonitor manajemen secara lebih efektif sehingga akan mampu meningkatkan kinerja perusahaan.
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T25295
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Ridanti Oktavanya
Abstrak :
Saat ini, telah ada tren baru dalam industri video game untuk melepaskan stereotip yang melekat pada karakter perempuan sebagai tanggapan terhadap meningkatnya kritik mengenai kesetaraan gender dalam industri video game. Sebagai contoh, Max Caulfield in Life is Strange digambarkan telah mempunyai keterampilan yang sudah berkembang dari sebelumnya dan tidak seksual yang mana telah membedakannya dengan karakter perempuan yang khas dengan ketidakberdayaan dan objectifikasi. Namun, perkembangan semacam itu belum mengubah representasi perempuan yang bermasalah secara utuh jika ditinjau dari segi narasinya. Dengan menggunakan konsep hegemoni maskulinitas, makalah ini membahas ambivalensi dalam Life is Strange dalam menantang representasi stereotip perempuan. Hasil analisis menunjukkan bahwa meskipun Life is Strange berhasil menumbangkan stereotip atas representasi fisik karakter perempuan melalui desainnya, dalam segi narasi Life is Strange masih melanggengkan
hegemoni maskulinitas melalui narasi pahlawan pengorbanan dan erotisme lesbianisme.
......Nowadays, there has been a new trend in the video game industry to unleash the stereotypical female characters as a response to the increasing criticism toward gender equality in the video game industry. Life is Strange is one example of video games that challenges typical female characters who are usually described as powerless and objectified. However, such a progression has not amended the problematic female representation completely within its narrative. By using the concept of hegemonic masculinity, this paper discusses the ambivalences in Life is Strange in challenging stereotypical female representations. The result of the analysis shows that although Life is Strange successfully subverts the female physical representation through its design, the narrative still perpetuates hegemonic masculinity by means of sacrificial heroine and lesbianism eroticization.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library