Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 57 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Grace, Victoria
London: Routledge, 2000
305.4 GRA b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Butler, Judith
New York: Routledge, 1999
305.3 But g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Grant, Judith
New York: Routledge, 1993
305.42 GRA f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Grant, Judith
New York: Routledge, 1993
305.42 GRA f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
London: Routledge, 2017
305.420 1 FEM
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Adji
"Karya sastra sebagai hasil refleksi manusia dapat menjadi media yang strategis untuk dijadikan alat pendobrak atau petanggeng sistem patriarki. Hal ini diyakini oteh pemikiran feminisme yang tidak pernah lepas dari satu persoatan utama, yaitu adanya kesadaran bersama bahwa terjadi ketidakadilan yang dialami oleh perempuan dalam hubungannya dengan taki-Laki. Akar permasatahannya adalah pada sistem patriarki yang beroperasi dengan berbagai media, terutama melalui pemikiran filsafat Barat.
Berangkat dari hat itu, penelitian ini berusaha mengkaji karya sastra Djenar Maesa Ayu dalam kajian filsafat dengan menggunakan epistemologi feminis. Pertanyaan-pertanyaan yang memandu penelitian ini adalah (1) apa dan bagaimana Djenar Maesa Ayu menulis dalam subjektivitasnya sebagai perempuan (2) sejauh mana tulisan Djenar dapat dimasukkan ke dalam kerangka pemikiran feminisme (3) apakah tulisan Djenar masuk dalam feminine writing atau masculine writing dilihat dari kerangka pemikiran Helene Cixous dan (4) apakah tulisan Djenar mengandung subjektivitas perempuan dalam kacamata filsafat.
Penelitian ini mengungkapkan bahwa tulisan Djenar memuat tema-tema yang berhubungan dengan pengalaman konkret perempuan dalam kaitannya sebagai the other, yaitu melalui tema-tema seksualitas, kekerasan seksual, merjinalisasi, dan moralitas. Hasil penetitian memperlihatkan bahwa tulisan Djenar memperlihatkan perlawanan terhadap sistem patriarki yang dalam berbagai cara dan media selalu mengobjektivikasi atau mendudukkan perempuan dalam posisinya sebagai the other. Selanjutnya, tulisan Djenar dapat dilihat juga sebagai bentuk tulisan perempuan (feminine writing) dalam kerangka pemikiran Helene Cixous, terutama lewat keberaniannya menyuarakan pengalaman perempuan dan upayanya untuk keluar dari masculine writing. Tulisan Djenar pada tataran yang tebih jauh tagi dapat dilihat sebagai tulisan yang mengandung nilai-nilai subjektivitas perempuan. Subjektivitas manusia yang diusung oleh filsafat Hegel menekankan pada "Diri" yang terpusat dan kehendak atas yang lain sehingga hubungan yang terbentuk adalah hubungan melalui dominasi dan negasi. Bentuk hubungan seperti inilah yang diyakini sebagai cikal bakal dari imperialisme, eksploitasi alam, dan penyeragaman terhadap perbedaan. Sementara itu, subjektivitas perempuan lebih menekankan keberadaan dirinya dalam hubungannya dengan yang lain sehingga hubungan yang terbentuk adalah hubungan yang saling mengafirmasi.

Literature works, as the product of human reflection, may be strategic media employed to either demolish or sustain a patriarchic system. This is a conviction of feminism thoughts that is inevitably related to one main problem, that is, the existence of common awareness that women have been suffering inequality in their relation to men. The root problem is that patriarchic system that operates in various media, particularly through Western philosophic thoughts.
Against the background above, this research tried to investigate Djenar Maesa Ayu's literature work in a philosophic study by using feminism epistemology. The questions that guided this research were (1) what and how Djenar Maesa Ayu wroute in her subjectivity as a woman; (2) to what extent Djenar's writing could be included into a feminism frame of thoughts; (3) does Djenar's writing falls into feminine writing or masculine writing as seen from Helene Cixous's frame of thoughts; and (4) does Djenar's writing contains woman's subjectivity by philosophic terms.
This research revealed that Djenar's writing contains women's concrete experiences-related contents in its connection as the other, that is, sexuality, sexual violation, marginalizing, and morality themes. The results of this research that Djenar's writing shows a revolt against patriarchic system that in various ways and by various media always objectifies or positions women as the other. Furthermore, Djenar's writing could also be seen as a form of feminine writing in a Helene Cixous's frame of thoughts, particularly by her courage to tell women's experience and her efforts to be out of masculine writing. Djenar's writing could, at a higher level, be seen as a writing that contains feminine subjectivity. Human subjectivity the Hegelian philosophy put an emphasis on "Self" that is centered and intention over the other so that the establisher relation is a relation by domination and negation. Such relationship is believed as the origin of imperialism, natural exploitation, and convergence of differences. Meanwhile, feminine subjectivity put more emphasis on the existence of self in relation to the other so the establisher relationship is a mutually affirmative relationship.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
T17224
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ryan Fajar Febrianto
"Melalui studi kasus kepada Gerakan Aliansi Laki-Laki Baru, tujuan penelitian ini adalah menganalisis posisi gerakan laki-laki pro-feminis dalam konstelasi gerakan perempuan. Pendekatan penelitian kualitatif dilakukan melalui teknik pengumpulan data wawancara mendalam dan analisis data sekunder. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa aktivisme laki-laki yang tergabung dalam ALLB mengalami perdebatan karena dianggap berpotensi mendominasi agenda dan pesaing bagi gerakan perempuan. Strategi yang dibangun oleh ALLB, dengan mengalihkan tawaran pendanaan program kepada organisasi perempuan hingga menjadi forum komunikasi organisasi perempuan menunjukkan bentuk ALLB sebagai sistem pendukung. Politik refleksi atas maskulinitas hegemonik dilakukan untuk membangun citra baru laki-laki dan mengubah perilaku dan perspektif laki-laki.

Throughout case study on Aliansi Laki-Laki Baru Movement, the purpose of this study is to analyze pro-feminist movement's position in accordance to women's movement. The qualitative approach is applied through a detailed data collection which is in-depth interviewing and analyzing secondary data. This research shows that men's activism through ALLB is facing a deliberative situation where pro-feminism movement has been potentially seen as a threat to women's movement domination and as opposition of women's organization's funding. Certain strategies through diverting program funding offers to women's organizations until it becomes a communication forum for women's movements indicate ALLB's form as a supporting system. The politics of reflection of hegemonic masculinity is developed to build new images for men and changing men's attitude and perspective. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S55601
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Geraldo Daniel Pradhana
"[Desakan menikah pada individu dewasa muda dibentuk oleh banyak faktor,
salah satunya adalah relationship contingency of self-worth, yaitu sejauh mana
individu mendasari harga dirinya pada keberhasilan hubungan. Di Indonesia,
menikah masih dipandang sebagai kewajiban bagi individu dewasa muda, dan
keberhasilan memperoleh pasangan bisa mempengaruhi evaluasi harga diri
individu. Penelitian sebelumnya telah menemukan hubungan yang signfikan
antara RCSW dan desakan menikah. Pada penelitian kali ini, variabel
sociosexuality diteliti sebagai salah satu hal yang mampu mempengaruhi
desakan menikah, karena pada penelitian sebelumnya telah ditemukan bahwa
tingkat sociosexuality yang tinggi mampu menurunkan keinginan untuk
menikah. Secara teoritis, individu dengan sociosexuality tinggi cenderung
menghindari hubungan jangka panjang yang berkomitmen, yang salah satu
bentuknya adalah pernikahan. Selain itu peneliti juga ingin melihat efek
moderasi dari sociosexuality terhadap kemampuan RCSW memprediksi
desakan menikah. Hasil penelitian kali ini menunjukkan bahwa RCSW mampu
memprediksi desakan menikah secara positif, namun sociosexuality tidak
mampu memprediksi desakan menikah secara negatif. Selain itu ditemukan
pula tidak adanya efek moderasi sociosexuality pada hubungan antara RCSW
dengan desakan menikah., Marriage urgency felt by many young adults is often a result of many
contributing factors. One of which is relationship contingency of self-worth,
defined as how much an individual based his/her self-esteem for the success of
his/her romantic relationships. In Indonesia, marriage is still a part of one’s duty
as an adult, and the success of finding a potential marriage partner can affect
his/her overall self-esteem. Previous researches have found that there’s a
signifcant relationship between relationship contingency of self-worth and
marriage urgency. Sociosexuality was also hypotesized as one of the contribung
factors of marriage urgency. Theoretically, individual with unrestricted
sociosexuality tends avoid committed relationship in any form, including
marriages. This research also aims to see the moderation effect caused by
sociosexuality on the relationship between relationship contingency of selfworth
and marriage. The result shows that RCSW does indeed significantly
predict marriage urgency, while sociosexuality does not. Furthemore, the result
also shows that there is no moderation effect caused by sociosexuality in the
relationship between RCSW and marriage urgency.]"
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S59402
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Routledge Classics , 1995
303.3 NAT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sargisson, Lucy
London : Routledge , 1996
305.42 Sar c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>