Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 183 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Prakosa,Gotot
Jakarta: FFTV-IKJ, 1997
791.43 Pra f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Silaban, Ida Fretti
Abstrak :
Dengan kebebasan yang diberikan Repada laser disc saat ini, setiap orang (termasuk remaja) dapat menonton film video laser dengan bebas. Yang dikawatirkan adalah bahwa remaja, hanya menonton film-film yang ada adegan seksnya, yang akan menimbulkan keinginan dihati mereka untuk meniru yang mereka tonton "tu dalam kehidupan sehari~hari. Dalam skripsi ini penulis ber:usaha mendeskripsikan bagaimana sikap yang dimiliki remaja tersebut terhadap adegan-ad egan seks yang mereka lihat di film video laser. Penulis beranggapan bahwa frekuensi menonton mempengaruhi sikap remaja, dimana frekuensi yang terbentuk dipengaruhi oleh jenis kelamin dan konsumsi remaja akan media yang bermuatan seks. Untuk itu penulis mengamrril sampel sebanyak 100 orang remaja yang berusia 13 - 21 tahun, dengan teknik penarikan sampel bola salju. Untuk mengetahui sikap yang mereka miliki, penulis menggunakan skala Likert. Dalam penelitian terbukti bahwa jenis kelamin dan konsumsi media bermuatan seks mempengaruhi frekuensi menonton film video laser. Frekuensi menonton yang terbentuk. ini ternyata mempengaruhi sikap yang remaja miliki terhadap adegan seks di film video laser tersebut. Para remaja pria, frekuensi menonton tidak terlihat pengaruhnya dalam membentuk sikap mereka terhad~p adegan seks. Sedangkan pada remaja wanita frekuensi mempengaruhi sikap yangterbentuk; dimana frekuensi menonton yang tinggi membentuk sikap yang positif, dan frekuesi menonton rendah membentuksikap negatif. Pada remaja yang mngkonsumsi media bermuatan seks terlihat bahwa frekuensi mempengaruhi sikap mereka terhadap adegan seks . Sikap positif yang terbentuk berasal dari remaja dengan frekuensi menonton tinggi. Sedangkan pada remaja yang tidak meng konsumsi media bermuatan seks, pengaruh frekuensi berbanding terbalik dengan sikap yang terbentuk. Sikap positif dimiliki oleh remaja yang frekuensi menontonnya rendah, dan sikap negatif dimiliki oleh yang frkuensi menontonnya tinggi.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S4108
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Istiqomah
Abstrak :
Film dapat berisi penggambaran peristiwa sejarah yang terjadi di masa lampau. Salah satu film yang menggambarkan peristiwa sejarah adalah film De Oost. De Oost menggambarkan penjajahan yang dilakukan Belanda di Indonesia pada tahun 1946 di Sulawesi Selatan. De Oost disutradarai oleh Jim Taihuttu dan dirilis pada tahun 2020. De Oost memperlihatkan penjajahan Belanda di Indonesia baik yang dilakukan secara fisik maupun verbal. Penelitian ini berfokus pada kekerasan verbal yang dilakukan oleh para tokoh yang terdapat dalam film De Oost tepatnya yaitu disfemisme. Beberapa dialog dalam film tersebut mengandung disfemisme yang dipicu oleh rasa marah, tidak suka, dan perasaan superior atau dominan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat enam jenis disfemisme dengan posisi tertinggi pada jenis membandingkan orang dengan binatang dan sumpah serapah. Disfemisme banyak dilakukan oleh prajurit Belanda sebagai pihak penjajah atau penguasa. Dari temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa seiring dengan tema film De Oost yakni penjajahan, maka disfemisme yang muncul dalam film De Oost dipicu oleh dominasi kuasa pihak superior yakni prajurit Belanda yang terlihat dalam bahasa yang mereka gunakan sehari-hari. ......Films can contain depictions of historical events that occurred in the past. One film that depicts historical events is De Oost. De Oost depicts the Dutch colonisation of Indonesia in 1946 in South Sulawesi. De Oost is directed by Jim Taihuttu and was released in 2020. De Oost shows the Dutch colonisation of Indonesia both physically and verbally. This research focuses on the verbal crimes committed by the characters in De Oost, namely dysphemism. Some dialogues in the film contain dysphemisms triggered by anger, dislike, and feelings of superiority or dominance. This research uses qualitative method with a descriptive analysis approach. This research shows that there are six types of dysphemism with the highest position in the type of comparing people with animals and swearing. Many of the dysphemisms were done by Dutch soldiers as the colonisers or rulers. From the findings, it can be concluded that along with the theme of De Oost, namely colonialism, the dysphemisms that appear in De Oost are triggered by the dominance of the power of the superior party, namely the Dutch soldiers, which can be seen in the language they use daily.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Suryantoro
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari sifat-sifat dari lapisan tipis alumina. Sol alumina berbasis air yang diturunkan dari prekursor organik aluminium secondary butoxide (ASB) dibuat melalui proses Yoldas. Pengaruh derajat hidrolisis dan keasaman dipelajari dengan XRD dan FT-Raman spectrometer. Selanjutnya boehmit yang terbentuk dipanaskan dan dikarakterisasi seperti sebelumnya. Untuk mempelajari sifat-sifat lapisan boehmit dideposisikan pada berbagai subtrat (gelas, Al, Cu, dan Stainless steel). Morfologi dari film diamati dengan mikroskop optik dan SEM. Ketebalan dari film ditentukan dengan metode indentasi dengan UMIS-2000 menggunakan indenter sferis 1 µm. ketebalan film tergantung dari gaya adhesi antar sol dan subtrat. Ketebalan film pada 5 x pelapisan untuk subtrat SS antara 60 nm sampai dengan 120 nm. Modulus dan kekerasan dpelajari dengan indenter sferis 10 µm dan biaxial bending. Hasil dari penelitian ini disajikan dalam Bab 6.
ABSTRACT
The aim of this project is to investigate the properties of sol-gel deposited alumina films. The water base alumina sol was derived from alumina secondary butoxide through Yoldas process. The effect of hydrolysis and acidity were studied using XRD and FT-Raman spectrometer in order to characterize the structure of boehmite. Furthermore, produced boehmite were fired and characterized as previous methods. For studying the film properties, the boehmite was deposited onto substrates (glass, Al, Cu and stainless steel). The surface properties were observed using an optic microscope and SEM. The thickness of the film was determined through indentation method using UMIS-2000 with 1 µm spherical tipped indenter. The thickness of the film depends on the adhesion force between boehmite sol and substrate. The film thickness of stainless steel-coated alumina was found between 60 nm to 120 nm. The elastic modulus and hardness of the film were investigated using 10 µm spherical indenter and biaxial bending test. The result of this project is presented in Chapter 6.
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendriyanto Haditjahyono
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan performance dari peralatan yang digunakan dalam pembuatan lapisan tipis (film), yang meliputi catu daya evaporator, pengukur tekanan, pengukur temperatur dan pengukur tebal lapisan tipis, agar dapat bekerja secara terintegrasi dan terkendali.

Beberapa hal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mendisain dan membuat rangkaian pengendali temperatur, memperbaiki rangkaian pengukur tekanan, serta memodifikasi rangkaian catu daya evaporator agar dapat dikendalikan secara otomatis oleh pengukur laju evaporasi.

Pada akhir penelitian ini:

1. Temperatur lapisan tipis (film) selama evaporasi dapat dijaga konstan pada temperatur tertentu yang diinginkan dengan fluktuasi ± 5 %.

2. Tekanan ruang vakum dapat diukur menggunakan sebuah pengukur tekanan, baik untuk mengukur tekanan yang lebih besar dari 10-3 mbar dengan metode termal maupun tekanan yang lebih kecil dari 10-3 mbar dengan metode ionisasi. Pergantian dua metode pengukuran tekanan tersebut berlangsung secara otomatis.

3. Laju evaporasi, proses pemanasan awal (pre deposisi) dan tebal akhir lapisan tipis yang diinginkan dapat diprogram sebelumnya. Daya listrik yang diberikan catu daya ke evaporator diatur sepenuhnya oleh rangkaian pengendali.

Oleh karena proses pembuatan lapisan tipis dengan cara evaporasi termal ini bekerja secara otomatis maka kualitas lapisan tipis yang dihasilkannya akan lebih baik dan bersifat repetitif.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutagalung, Kocu Andre
Abstrak :
Film tipis PbSe dengan tebal 8500 A. dibuat dengan metode evaporasi termal pada tekanan < 10-5 mbar. Dari hasil Difraksi Sinar-X ternyata film menunjukkan karakteristik film tipis polikristalin dengan prefered orientation pada arah <200> yang mengindikasikan Struktur Kolumnar. Pada arah tumbuh yang disukai tidak diamati perubahan ukuran butir dan kerapatan film sebagai akibat proses anil selama 45 dan 90 menit, tapi secara umum diamati penurunan FWHM pada kondisi dianil 90 menit. Pengukuran konduktivitas listrik dilakukan dengan menggunakan metode Four Point Probe pada temperatur 11-300 K. Ketergantungan konduktivitas listrik terhadap temperatur memperlihatkan karakteristik Semikonduktor Ekstrinsik yang jelas dengan besar Pita Larangan masih ada pada harga yang diberikan oleh literatur. Juga terlihat harga konduktivitas semakin tinggi sebagai akibat proses anil yang diyakini disebabkan oleh perubahan mobilitas pada bidang-bidang lain sebagai akibat hilangnya fasa-fasa amorf yang biasanya mengelilingi butir.
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Jufry
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam kurun lima tahun terakhir ini Indonesia tengah dilanda gejolak sosial budaya sebagai akibat berbagai inovasi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi komunikasi. Berbagai kemajuan, khususnya di bidang teknologi komunikasi telah menimbulkan suatu revolusi dalam proses penyebaran informasi melalui media massa terhadap aspek kehidupan, khususnya melalui media massa audio visual. Sebagai dampak dari kemajuan tersebut suatu kenyataan baru harus dihadapi media audio visual Indonesia bahwa dalam era global mendatang mau tidak mau harus bersaing dengan media audio visual impor dengan tanpa proteksi dan dukungan Pemerintah kecuali pasar yang menentukan. Menghadapi kenyataan ini, dunia perfilman Indonesia dihadapi pada posisi sulit sekaligus dilematis. Berbagai infra struktur dan dukungan teknologi, manajemen, sumber daya dan perlindungan Pemerintah belum membentuk suatu keatuan yang siap bersaing di pasar babas. Kondisi di atas lebih diperburuk lagi dengan belum terciptanya "kesetiaan dan kecintaan" masyarakat penonton dalam negeri terhadap film-film nasional.

Masalah yang dihadapi oleh film Indonesia bukan hanya datang dari masalah internal ketidak siapan insan film Indonesia mengemas produksi film dengan kualitas yang diharapkan oleh masyarakat penonton, tetapi masalah juga datang dari faktor eksternal, yakni semakin maraknya program-program siaran televisi lima tahun dan dilema bersaing dengan film impor khususnya film-film produksi Hollywood, Amerika, yang menguasai 90 % bioskop-bioskop di Indonesia.

Memang harus diakui, dominasi film-film Amerika hampir merasuk keseluruh negara dibelahan bumi ini. Akan tetapi situasi ini harus terus diupayakan melainkan media menentukan agenda khalayak tidak digunakan dan dijadikan pegangan dan dapat segera ditanggulangi, setidak-tidaknya tetap mengupayakan menempatkan film dalam negeri sebagai bagian utama pertunjukkan film di gedung bioskop di Indonesia dan keberadaan film Amerika itu sendiri harus dikondisikan seperti rencana semula yakni sebagai suplisi atau pelengkap pertunjukkan film di bioskop. Akan tetapi fakta lapangan mengisyaratkan cengkeraman film-film produksi Hollywood amat dirasakan, bahkan mampu menekan jumlah produksi dan menggeser minat masyarakat untuk menyaksikan pertunjukkan film-film yang dihasilkan Indonesia. Padahal sebagai negara besar yang memiliki jumlah penduduk terbesar ketiga di dunia tentu mempunyai pangsa pasar cukup potensial untuk memasarkan film Indonesia. Hanya saja sejauhmana insan film Indonesia memaksimalkan pemanfaatan potensi yang ada, inilah yang menjadi pemikiran awal melakukan penelitian ini. Atas dasar pertimbangan di atas, penelitian ini mengacu pada "teori uses and gratifications" dan beberapa teori-teori lain yang menempatkan harapan, keinginan, kebutuhan dan selektifitas khalayak atas pesan yang disampaikan oleh media ditentukan oleh khalayak sendiri. Secara khusus penelitian dengan mengacu "teori uses and gratifications" ini berangkat dari pemikiran apa yang diinginkan khalayak terhadap media, bagaimana selektifitas khalayak dalam memilih berbagai media pertunjukkan film, sejauhmana penggunaan media film oleh khalayak dan bagaimana manfaat atau kegunaan pesan yang disampaikan oleh media pada diri khalayak, Penelitian ini menghimpun penilaian dan pendapat khalayak terhadap film Indonesia dan film Amerika yang pernah mereka saksikan selama tahun 1995 - 1996. Semua penilaian dan pendapat tersebut dihimpun dalam suatu daftar pertanyaan yang telah disiapkan.

Selanjutnya dari seluruh pertanyaan yang ada dipilih dan digunakan sebagian saja, khususnya yang menyangkut inti terpenting dari penelitian. Sedangkan subyek penelitian adalah mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta, terdiri dari Fakultas Ilmu Sosial Politik, Fakultas llmu Administrasi, Fakultas Hukum, Fakultas Teknik dan Fakultas Farmasi, Penetapan responden dilakukan secara kuota yang ditetapkan 100 responden. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner dan wawancara kepada pihak lain yang terkait dalam proses produksi film sebagai upaya cross check atas hasil-hasil yang diperoleh. Untuk melengkapi argumentasi dikombinasikan pula dengan menghimpun data dan kepustakaan yang terkait dengan masalah penelitian, Berdasarkan teori di atas maka penelitian ini akan menghimpun penilaian dan pendapat khalayak terhadap film Indonesia dan Amerika tahun 1995-1996. Semua penilaian dan pendapat tersebut dihimpun dalam suatu daftar pertanyaan yang telah disiapkan sebanyak 60 item pertanyaan. Sebagai subyek penelitian adalah publik mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta dengan responden dilakukan secara kuota (100 responden) mengingat luasnya subyek yang menjadi sasaran penelitian ini.

Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner dan wawancara kepada pihak lain yang terkait dalam proses produksi film sebagai penilaian ulang (cross check) atas hasil-hasil yang diperoleh. Untuk melengkapi argumentasi dikombinasikan pula dengan menghimpun data dan perpustakaan yang terkait dengan masalah penelitian.
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prita Satyawati
Abstrak :
Pabrik polipropilen baru Pertamina dengan kapasitas 45.000 ton per tahun mampu memproduksi polipropilena jenis film, pica dan injeksi dengan merk dagang Polytam PP. Salah satu penggunaan film plastik adalah untuk pengemas. Warna merupakan salah satu variabel kenampakan yang penting disamping kilap dan keburaman, dan kenampakan sering digunakan sebagai paramater utama untuk menembus konsumen. Untuk memperbaiki wama film polipropilena maka dilaksanakan penelitian terhadap pengaruh oleamide dan mencari penyebab timbulnya warna kuning pada film polipropilena. Pembuatan film plastik dilaksanakan dengan mencampur bahan polipropilena dengan aditif dengan kadar oleamide yang bervariasi dari 0 % sampai 0.35 %. Bahan ini mula-mula dicampur secara kering kemudian diekstrusi untuk selanjutnya diproses menjadi film secara blown tubular film extrusion. Pengujian terhadap film yang dihasilkan meliputi warna, kilap dan keburaman sedangkan untuk mengetahui perubahan struktur dari oleamide akibat perlakuan panas dengan spektrometer inframerah dan ultraviolet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan panas terhadap oleamide menyebabkan perubahan warna pada film polipropilena dan penurunan kadar oleamide menyebabkan peningkatan sifat kilap dan keburaman pada film.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwik Widayana
Abstrak :
Film komposit sensitif kelembaban dari polivinil alkohol (PVA) dan Al2O3 dengan metode celup (dip-coating) telah berhasil dibuat. Film komposit ini dideposisikan pada modul substrat berelektroda interdigital dari bahan tembaga yang dilapisi perak. Film komposit ini dibuat dengan tujuan memodifikasi sifat sensitif kelembaban dari PVA menjadi lebih baik. Ada dua jenis Al2O3 yang digunakan sebagai modifikator yaitu alumina dengan ukuran butir 10 µm dan 63 ? 200 µm. Preparasi film komposit PVA- Al2O3 dilakukan suhu ruangan dengan cara mencampur bahan PVA dan Al2O3 yang dilarutkan dengan bidest. Sebelum pencelupan, pasta PVA- Al2O3 dimasukkan ke dalam termostat dan dipanaskan pada suhu 80oC selama 12 jam dan dicampur dengan APS agar terjadi crosslinking (ikatan silang) pada molekul-molekul PVA. Karakterisasi film dilakukan untuk meneliti sifat sensing kelembaban film. Dalam penelitian ini digunakan dua macam karakterisasi, yaitu karakterisasi listrik dan karakterisasi struktur. Karakterisasi listrik menggunakan RCL meter, sedangkan karaterisasi struktur menggnakan SEM dan XRD. Karakterisasi listrik menggunakan empat frekuensi ukur masing-masing 1 kHz, 10 kHz, 100 kHz dan 1 MHz, sedangkan ukuran butir, konsentrasi dan distribusi ukuran butir modifikator Al2O3 divariasikan. Sifat sensing PVA meningkat 40% saat untuk menggunakan modifikator berukuran butir 10 µm. Konsentrasi 50% Al2O3 memberikan sifat sensing yang optimal pada frekuensi triger 1 kHZ. Modifikator dengan distribusi ukuran butir 10 µm 80% dan 63-200 µm 20% menghasilkan sifat sensing yang paling optimal. Karakterisasi struktur dilakukan dengan menggunakan SEM dan XRD dengan tujuan meneliti topografi permukaan film dan struktur butir kristalit modifikator Al2O3. Dari SEM terlihat bahwa ukuran butir mempengaruhi topografi film. Analisis XRD membuktikan bahwa modifikator Al2O3 dengan ukuran butir 10 µm strukturnya berupa amorf, sedangkan modifikator Al2O3 dengan ukuran butir 63 ? 200 µm strukturnya berupa kristal. Telah dibuktikan bahwa sifat sensing modifikator berstruktur amorf lebih baik dibandingkan yang berstruktur kristal.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
T21177
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>