Amri Sanusi
Abstrak :
Investasi infrastruktur seperti jalan tol memiliki nilai investasi awal yang besar dan waktu pengembalian yang panjang dengan rata-rata mencapai 60 tahun. Selama masa pengoperasiannya juga diperlukan biaya yang cukup besar untuk mempertahankan pemenuhan standar pelayanan minimal jalan tol. Pada penelitian ini memberikan alternatif perbandingan strategi pendanaan yang paling optimal dan pengaruh strategi tersebut terhadap kinerja keuangan dalam studi kasus di PT Jasamarga Transjawa Tol. Penelitian ini dilakukan mix method dengan mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif didapat dari hasil wawancara dengan manajemen PT JTT sedangkan data kuantiatif dilakukan dengan membandingkan tiga alternatif pendanaan proyek yang berasal dari pinjaman bank, obligasi, dan divestasi dengan skema sekuritisasi terhadap kinerja keungan dengan melakukan analisis likuiditas, solvabilitas, aktivitas (turnover), dan profitabilitas dari. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, strategi pendanaan yang paling sesuai dengan rencana bisnis jalan tol adalah melalui skenario penerbitan obligasi. Dalam skenario ini, diperoleh tingkat pengembalian tertinggi bagi pemegang saham, yang diukur dengan tingkat pengembalian internal atas ekuitas (IRR Ekuitas). Hal ini dimungkinkan karena skenario penerbitan obligasi menawarkan beban bunga yang lebih kompetitif, serta kewajiban pembayaran pokok yang hanya dilakukan pada akhir masa obligasi, memungkinkan PT JTT untuk mengoptimalkan pembayaran dividen kepada pemegang saham.
......Investments in infrastructure such as toll roads require substantial initial investment and a long return on investment period, averaging up to 60 years. The operation of toll roads also necessitates significant costs to maintain compliance with minimum service standards. This study provides alternative comparisons of the most optimal funding strategies and their impact on financial performance, with a case study on PT Jasamarga Transjawa Tol (PT JTT). The research employs a mixed-method approach, collecting both qualitative and quantitative data. Qualitative data were obtained through interviews with PT JTT management, while quantitative data were gathered by comparing three alternative project funding strategies: bank loans, bonds, and divestment through securitization schemes. These strategies were analyzed in terms of liquidity, solvency, activity (turnover), and profitability. Based on the analysis conducted, the most suitable funding strategy aligned with the toll road's business plan is the bond issuance scenario. This scenario yielded the highest return for shareholders, measured by the internal rate of return on equity (Equity IRR). This outcome is possible because the bond issuance scenario offers more competitive interest costs and principal repayment obligations that are only due at the end of the bond term, allowing PT JTT to optimize dividend payments to shareholders.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library