Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hikmah
"Telah dilakukan penelitian tentang struktur komunitas ikan dan upaya pengelolaannya di Danau Teluk Kota Jambi pada bulan Agustus sampai September 2012. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi, kelimpahan, keragaman, kemerataan, dominansi spesies ikan dan kualitas perairan pada musim kemarau serta pengetahuan lokal masyarakat dalam upaya pengelolaan perikanan di perairan Danau Teluk Kota Jambi. Pengambilan sampel ikan dan parameter abiotik dilakukan pada tiga titik stasiun yaitu bagian danau di sekitar inlet, bagian danau di sekitar pemukiman penduduk dan bagian danau yang masih alami. Pengambilan sampel ikan menggunakan alat tangkul (lift net) dan jala (cash net) dilakukan pada pukul 6.00−9.00 pagi, alat pukat (gill net) dan lukah (tubular trap) pada pukul 5.00 sore sampai 5.00 pagi, setiap 2 hari sekali dengan frekuensi setiap alat tangkap sebanyak 16 kali. Data mengenai upaya pengelolaan perikanan di Danau Teluk Kota Jambi didapat dengan cara melakukan wawancara dan pengisian kuesioner pada masyarakat nelayan yang bermukim di sekitar perairan Danau Teluk yang meliputi Kelurahan Tanjung Raden, Tanjung Pasir, Olak Kemang dan Ulu Gedong.
Hasil yang diperoleh berdasarkan parameter abiotik menunjukkan kualitas perairan Danau Teluk masih mendukung untuk kehidupan ikan. Jumlah spesies ikan yang ditemukan sebanyak 55 spesies dari 19 famili dengan total individu 4788 ekor. Barbonymus schwanenfeldii memiliki jumlah komposisi spesies tertinggi sebesar 18,9% dan kelimpahan 290,33 individu/stasiun. Indeks keanekaragaman masuk kategori sedang (H'=2,622–2,722), indeks kemerataan masuk kriteria cukup merata (E=0,670–0,693) dan tidak terdapat dominansi spesies (D=0,105–0,126). Kegiatan perikanan tangkap di Danau Teluk dilakukan secara tradisional dengan intensitas penangkapan setiap hari tanpa melakukan upaya pengelolaan terhadap ikan hasil tangkapan agar lebih bernilai ekonomis. Masyarakat nelayan pada umumnya tidak mengetahui istilah konservasi sumberdaya ikan, sehingga kegiatan penangkapan ikan terus dilakukan tanpa melakukan upaya pelestarian dan perlindungan terhadap spesies ikan yang sudah jarang ditemui. Sementara kegiatan budidaya ikan dalam Keramba Jaring.

Research on fish community structure and management efforts in Danau Teluk, Jambi were conducted from August to September 2012. The objective of this study is to determine the composition, abundance, diversity, evenness, dominance of species of fish and water quality in the dry season as well as local knowledge of the community in efforts to manage fisheries in the waters of Danau Teluk, Jambi. Fish sampling and water quality parameters were conducted at three points of stasiun around the lake inlet section, part of the lake around settlements and unspoiled part of the lake. Sampling of fish using tools tangkul (lift net) and jala (cash net) were conducted at 6:00 to 9:00 am, and pukat (gill net) and lukah (tubular trap) were at 5:00 pm until 5:00 am, every 2 days with the frequency of 16 times. Data on fisheries management efforts in Danau Teluk, Jambi were obtained by conducting interviews and questionnaires on fishing communities living around the lake waters, includes the village of Tanjung Raden, Tanjung Pasir, Olak Kemang and Ulu Gedong.
The results obtained by physical environmental parameters indicate the quality of the waters of Danau Teluk still support for the life of the fish. Fish species were found 55 species of 19 families with a total of 4788 individuals. Barbonymus schwanenfeldii was the highest species composition which is 18.9% and abundance of 290.33 individuals/station. Diversity index was in medium category (H'=2.622–2.722), evenness index was in fairly criteria (E=0.670–0.693) and there are no species dominance (D=0.105– 0.126). Fishing activities on Danau Teluk is done traditionally in every day without making efforts to the fish to be more valuable economically. Fishermen generally do not know the term conservation of fish resources, so that fishing activity continous without conservation efforts and protection of fish species that are rarely encountered. While fish farming activities in Keramba Jaring Apung (KJA) focused only on Patin fish rearing and Tilapia.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T35638
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Refina Muthia Sundari
"Ikan merupakan salah satu bioindikator yang dapat menentukan kondisi perairan, termasuk sungai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas ikan di sungai Ciliwung yang dilakukan di wilayah perbatasan Depok hingga Jakarta Selatan. Pengambilan sampel dilakukan di 3 lokasi, yaitu Jembatan Panus, Pos Matpeci, dan TB. Simatupang. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini terdiri dari 11 spesies ikan yang meliputi 4 ordo dan 8 famili, yaitu Cypriniformes Cyprinidae dan Nemacheilidae, Siluriformes Bagridae dan Loriicaride, Cyprinodontiformes Hemiramphidae dan Poecilliidae, dan Perciformes Cichlidae dan Mastacembelidae. Nilai indeks keanekaragaman H berkisar antara 1,173-1,256, sementara indeks keseragaman E berada dalam rentang 0,54-0,846. Nilai indeks dominansi C pada ketiga lokasi penelitian memiliki kisaran sebesar 0,992-0,996. Jenis ikan yang dominan berdasarkan perolehan INP ialah Hyposarcus pardalis dan Poecilia reticulata dengan nilai masing-masing sebesar 112,232 dan 111,009. Selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk pengelolaan lingkungan, khususnya perairan tawar, di masa mendatang.

Fish is one of bioindicators to determine water quality, including river. This study aims to describe the fish community structure in Ciliwung river boder areas at Depok to South Jakarta. This research has been done in 3 research rsquo s stations, those are Jembatan Panus, Pos Matpeci, and TB. Simatupang. There are 11 fish species from 4 orders and 8 families, such as Cypriniformes Cyprinidae and Nemacheilidae , Siluriformes Bagridae and Loriicaride, Cyprinodontiformes Hemiramphidae and Poecilliidae, and Perciformes Cichlidae dan Mastacembelidae. The result of diversity index H has range from 1,173 to 1,256, and the score of evenness index E is 0,54-0,846. Meanwhile, the dominance index C has range of 0,992-0,996. Based on important value index IVI, Hyposarcus pardalis and Poecilia reticulata are dominant species, each 112,232 and 111,009. In addition, the result of this research can provide source for environmental management, particularly freshwater environment, in the future."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arum Puspitarini
"Studi struktur komunitas ikan di Situ Salam Kampus Universitas Indonesia (UI) Depok, telah dilakukan untuk mengetahui struktur komunitas ikan dengan mengacu pada komposisi, dominasi, kegelapan, dan keanekaragamannya. Sampel ikan diambil di empat titik yaitu Salam inlet, Salam midlet, zikon pond, dan Salam toko. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 10 spesies ikan ditemukan, yaitu Amphilopus citrinellus, Barbodes binotatus, Clarias batrachus, Channa striata, Oreochromis mossambicus, Oreochromis niloticus, Poecilia reticulata, Pterygoplichthys pardalis, Trichopodus pectoralis, dan Trichopodus trichopterus. Komposisi ikan tertinggi dari danau Salam adalah Pterygoplichthys pardalis itu Senyawa sekitar 54%. Outlet Salam memiliki total spesies tertinggi dengan 9 spesies. Zikon tambak adalah lokasi dengan indeks keanekaragaman tertinggi dengan nilai 1,34.

A study of fish community structure at Situ Salam Kampus Universitas Indonesia (UI) Depok, has been conducted to know the structure community of fish with reference to composition, domination, eveness, and its diversity. Fish samples were taken at four spots that is Salam inlet, Salam midlet, zikon pond, and Salam outlet. Result of research showed that 10 species of fish were found, those are Amphilopus citrinellus, Barbodes binotatus, Clarias batrachus, Channa striata, Oreochromis mossambicus, Oreochromis niloticus, Poecilia reticulata, Pterygoplichthys pardalis, Trichopodus pectoralis, and Trichopodus trichopterus. Highest fishes composition of Salam lakes are Pterygoplichthys pardalis that compound about 54%. Salam outlet has highest species total with9 species. Zikon pond were the location with the highest diversity index with value1.34."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noer Kholis, aauthor
"Penelitian komposisi dan keanekaragaman jenis ikan di ekosistem padang lamun dan mangrove di Muara Binuangeun, Kabupaten Lebak, Banten telah dilakukan pada bulan Mei dan November 2015. Metode yang digunakan selama penelitian adalah tangkapan per unit usaha (Catch per Unit of Effort / CPUE) dengan alat tangkap berupa push-net dan serokan ikan. Penangkapan ikan dilakukan ketika kondisi air laut surut. Telah diperoleh 392 sampel ikan yang berasal dari 20 famili dan 50 spesies. Ikan yang didapatkan pada ekosistem mangrove berasal dari 11 famili dan 28 spesies, dengan kelimpahan yang tertinggi pada Istigobius ornatus (19,81 %), sedangkan pada ekosistem padang lamun didapatkan 17 famili dan 38 spesies, dengan kelimpahan yang tertinggi pada Moolgarda sp. (17,13 %). Nilai H?, E, dan D pada kedua ekosistem relatif sama. Hasil tangkapan berdasarkan perbedaan waktu pengambilan sampel menunjukkan perbedaan komposisi spesies ikan yang hadir, khususnya Arothron immaculatus. Nilai indeks kesamaan Jaccard pada kedua ekosistem menunjukkan angka yang rendah (0,32).

Research of composition and species diversity of fish fauna in seagrass bed and mangrove ecosystem at Muara Binuangeun, Lebak, Banten had been conducted at May and November 2015. The method used during research was Catch per Unit of Effort (CPUE) with push net and boat net as fishing gear. Fishing was conducted during low tide. In total, 392 fish were captured from 20 family and 50 species. Fish were captured in mangrove ecosystem consist of 11 family and 28 species, with the most abundant species was Istigobius ornatus (19,81 %), and fish captured in seagrass bed ecosystem consist of 17 family and 38 species, with the most abundant species was Moolgarda sp. (17,13 %). H?, E, and D value for both ecosystem seemed relatively not different. But, the catch based on different fishing time displayed different fish composition, especially Arothron immaculatus. Both ecosystem showed low value for similarity index of Jaccard (0,32).
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S64948
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library