Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fathir Fauzi
"ABSTRAK
Kapal ikan merupakan alat apung yang dipergunakan untuk melakukan penangkapan ikan, pengangkutan ikan, pengolahan ikan, pelatihan perikanan, dan penelitian/eksplorasi perikanan. Sistem propulsi merupakan salah satu komponen utama dalam perancangan sebuah kapal. Saat ini sistem propulsi yang mayoritas digunakan pada kapal ikan yaitu, sistem propulsi konvensional BBM . Penelitian ini dilakukan untuk merancang kapal ikan dengan sistem propulsi hybrid dan menganalisis perbandingan penggunaan antara sistem propulsi bahan bakar dengan sistem propulsi hybrid. Setelah dari perancangan awal dan analisis di dapatkan bahwa sistem propulsi elektrik secara efisiensi dan ramah lingkungan lebih baik dari sistem propulsi bahan bakar. Namun dari segi berat maka sistem propulsi bahan bakar lebih baik disbanding sistem propulsi elektrik.

ABSTRACT
Fishing vessel is a floating tool used for fishing, fish transportation, fish processing, fisheries training, and fisheries research exploration. The propulsion system is one of the main components in the design of a ship. Currently the propulsion system that is mostly used in fishing vessels is conventional propulsion system BBM . This research was conducted to design fish vessels with hybrid propulsion system and analyze the comparison of use between conventional propulsion system with hybrid propulsion system. After the initial design and analysis it was found that the electric propulsion system is better in an efficient and environmentally than the conventional propulsion system. But in terms of weight, the conventional propulsion system is better than the electric propulsion system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Aqshal Danoor Rahman
"Kapal ikan merupakan kapal yang umum digunakan masyrakat pesisir pantai di mana beberapa aktivitas dapat dilakukan di atasnya. Seperti misalnya sebagai alat transportasi saat membawa nelayan menuju ke dan kembali dari daerah penangkapan, sebagai alat pengangkut saat membawa nelayan, alat tangkap dan hasil tangkapan dan sebagai wahana saat kegiatan pengoperasian kapal. Dalam rangka pemanfaatan sumber daya ikan di laut, para nelayan menggunakan berbagai jenis kapal penangkap ikan yang berbeda baik ditinjau dari ukuran maupun dari bahan baku pembuatan kapal. Kapal-kapal tersebut kondisinya juga sangat beragam, dari yang bersifat tradisional sampai dengan yang memanfaatkan teknologi maju yang terus disesuaikan sejalan dengan kemajuan dan perkembangan teknologi itu sendiri. Demikian pula dengan alat tangkap yang digunakan kapal ikan itu terdiri dari yang sangat sederhana sampai dengan alat tangkap modern. Stabilitas kapal merupakan hal terpenting bagi pelayaran kapal sewaktu digunakan operasi penangkapan ikan pada berbagai kondisi cuaca dalam batas-batas kemampuannya. Stabilitas kapal dapat diartikan sebagai kemampuan kapal untuk kembali ke posisi semula setelah menjadi miring akibat moment temporal, moment temporal dapat disebabkan oleh angin, gelombang, distribusi muatan, berat muatan di dek, di kapal, dan lain-lain. Dalam melakukan kegiatan ekonomi di bidang perikanan, kapal sebagai sarana produksi harus memenuhi berbagai kondisi kelayakan yang diatur oleh perundang-undangan serta kode etik kegiatan perikanan. Dari segi pelayaran kapal harus layak melaut sehingga menjamin keamanan dari para awak kapal dan juga keselamatan kapal dalam pelayaran itu sendiri.

Fishing boats are ships that are commonly used by coastal communities where several activities can be carried out on them. For example, as a means of transportation when carrying fishermen to and from the fishing area, as a means of transport when carrying fishermen, fishing gear and catch and as a vehicle for ship operations. In the context of exploiting fish resources in the sea, fishermen use various types of fishing vessels that are different both in terms of size and raw materials for shipbuilding. The conditions of these ships are also very diverse, from those that are traditional to those that utilize advanced technology which are continuously adjusted in line with the progress and development of the technology itself. Likewise with the fishing gear used by the fishing boat, which ranges from very simple to modern fishing gear. Ship stability is the most important thing for ship sailing when fishing operations are used in various weather conditions within the limits of its capabilities. Ship stability can be interpreted as the ability of the ship to return to its original position after being tilted due to a temporal moment, the temporal moment can be caused by wind, waves, cargo distribution, cargo weight on deck, on the ship, and others. In carrying out economic activities in the field of fisheries, ships as production facilities must meet various eligibility conditions regulated by legislation and the code of ethics for fishing activities. In terms of shipping, the ship must be seaworthy so as to guarantee the safety of the crew and also the safety of the ship during the voyage itself."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fikri Zulkarnaen
"Motor controller pada kapal listrik memiliki peran penting dalam mengatur kerja motor, namun sangat rentan terhadap kenaikan suhu akibat beban kerja yang tinggi. Dalam kondisi tertentu, suhu motor controller dapat mencapai titik kritis yang memicu sistem proteksi suhu otomatis, seperti yang terjadi pada Golden Motor HPC 700 yang akan membatasi performa saat suhu menyentuh 71°C. Berangkat dari permasalahan tersebut, penelitian ini dilakukan untuk merancang sistem pendingin berbasis waterblock yang memanfaatkan air danau dalam konfigurasi open-loop sebagai media penyerap panas.
Pengujian dilakukan pada dua kondisi utama, yaitu tanpa beban dan dengan beban penuh, dengan variasi kecepatan kapal dari 1 hingga 4 knot selama 10 menit. Data suhu inlet dan outlet air pendingin diukur untuk menghitung selisih suhu (ΔT) dan laju perpindahan panas (Q). Dari hasil eksperimen, sistem pendingin terbukti mampu menjaga suhu motor controller tetap di bawah batas cut off 71°C dalam semua skenario pengujian. Pada kecepatan tertinggi dan beban penuh, laju perpindahan panas mencapai nilai maksimum ±1115 watt, menandakan sistem bekerja lebih intensif seiring bertambahnya beban termal.
Dari grafik dan analisis yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa sistem pendingin ini cukup efektif, sederhana, dan cocok diterapkan untuk kapal listrik skala kecil yang beroperasi di danau atau perairan tenang. Meskipun tidak dilengkapi dengan radiator atau sistem tertutup, penggunaan air danau secara langsung dalam sistem open-loop ini tetap mampu menjaga performa termal motor controller selama durasi operasi.

The motor controller in electric boats plays a vital role in managing propulsion but is highly vulnerable to overheating under heavy workloads. In certain conditions, the temperature can rise to a critical level, triggering thermal protection mechanisms—as experienced with the Golden Motor HPC700, which limits performance at 71°C. To address this issue, this study proposes the design and testing of a water block-based cooling system using open-loop lake water to absorb heat from the controller.
Experiments were carried out under two main conditions: no-load and full-load, with speeds ranging from 1 to 4 knots over a 10-minute period. The inlet and outlet temperatures of the cooling fluid were recorded to calculate temperature difference (ΔT) and heat transfer rate (Q). Results showed that the cooling system successfully maintained the controller temperature below the 71°C cutoff across all test scenarios. At full load and maximum speed, heat transfer reached a peak value of approximately 1115 watts, indicating higher cooling demand as thermal load increased.
Based on the data and analysis, it can be concluded that the system is effective, simple to build, and suitable for small-scale electric boats operating in lakes or calm waters. Even without a radiator or closed-loop system, the direct use of lake water in this open-loop setup proved capable of maintaining safe thermal performance throughout the test duration.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library