Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hanif Al-Ghazali
Abstrak :
Perkembangan industri telah berpengaruh terhadap perkembangan kendaraan bermotor dalam hal transportasi. Industri transportasi pun makin berkembang diiringi dengan penemuan- penemuan yang memudahkan konsumen dalam berpindah tempat. Hal tersebut membuat pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor semakin meningkat dan memunculkan masalah baru yaitu kemacetan yang membuat masyarakat mengalami kerugian dalam hal finansial akibat waktu yang terpakai di jalan. Oleh karena itu, pengembangan mobil terbang menjadi salah satu hal penting dalam membantu mengatasi masalah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk membantu pengembangan mobil terbang terutama pada konsep roda belakang mobil terbang. Penelitian ini memperkenalkan komponen roda belakang menggunakan jenis suspensi torsion beam. Proses perancangan hingga pengujian dilakukan secara detail untuk memberikan informasi yang bermanfaat. Serangkaian analisa kekuatan juga dilakukan untuk mengetahui apakah desain roda belakang mobil terbang tersebut dapat menjadi acuan dalam perangan desain mobil terbang secara menyeluruh. Setelah melewati rangkaian pengujian, komponen roda belakang mobil terbang berhasil di desain menggunakan material aluminium alloy 7075- T6 dengan spesifikasi wheelbase sebesar 2.836 mm, track width sebesar 1.815 mm, dan travel suspension sepanjang 55,27 mm. ......Industrial developments have influenced the development of motorized vehicles in terms of transportation. The transportation industry is increasingly developing, accompanied by discoveries that make it easier for consumers to move places. This causes the number of motorized vehicles to increase and gives rise to a new problem, namely traffic jams which cause people to suffer financial losses due to the time spent on the road. Therefore, the development of flying cars is an important thing to help overcome this problem. This research aims to help develop flying cars, especially the rear wheel concept of flying cars. This research introduces rear wheel components using a torsion beam suspension type. The design and testing process is carried out in detail to provide useful information. A series of strength analyzes were also carried out to find out whether the rear wheel design of the flying car could be a reference in the overall flying car design battle. After passing a series of tests, the rear wheel components of the flying car were successfully designed using 7075-T6 aluminum alloy material. with specifications for wheelbase 2.836 mm, track width 1.815 mm, and travel suspension 55,27 mm.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafiq Ali Abdillah Azizi
Abstrak :
Saat Ini Universitas Indonesia sedang melakukan penelitian mengenai mobil terbang. Mobil terbang merupakan sebuah kendaraan yang mampu beroperasi di darat dan udara. Untuk dapat beroperasi maksimal dibutuhkan roda pendarat inti untuk proses pendaratan. Perancangan sistem ekstensi dan retraksi pada roda mobil dapat menjadi solusi untuk roda mobil berfungsi menjadi roda pendarat. Untuk dapat melakukan proses ekstensi dan retraksi, dibutuhkan aktuator hidrolik dengan tekanan kerja sistem 100 bar, diameter piston 50 mm dan diameter piston rod 25 mm. Nilai keamanan juga sangat penting dalam merancang sistem roda pendarat inti ini. Untuk itu penulis melakukan pengujian untuk mendapatkan nilai faktor keamanan dan nilai indeks defleksi yang terjadi. Dari hasil pengujian, desain roda pendarat inti mobil terbang memiliki nilai faktor keamanan terkecil 1,52, dan nilai indeks defleksi terbesar 0,002. Berdasarkan hasil penelitian, desain tersebut telah memenuhi standar keamanan roda pendarat dengan nilai faktor keamanan 1,5 , dan nilai indeks defleksi 1/240. ......University of Indonesia is conducting research on flying cars. Flying car is a vehicle that can operating in the air and on the ground. Based on the criteria, flying car must have main landing gears for the landing process. The design of an extension and retraction system on the landing gear can be a solution for car wheels to function as landing gear. To carry out the extension and retraction process, the system needed a hydraulic actuator with 100 bar of working pressure, 50 mm of piston diameter, and 25 mm of piston rod diameter. Safety was very important in designing this main landing gear system. For this reason, the authors conducted tests to get the value of the safety factor and the value of the deflection index on this design. This main landing gear design has the smallest safety factor value of 1.52 and the largest deflection index value of 0.002. Based on the results, the design is qualified the landing gear safety standards with a safety factor value of 1.5 and a deflection index value of 1/240.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eduardo Christ Soloman
Abstrak :
Penelitian mengenai mobil terbang sudah pernah dilakukan di berbagai tempat, termasuk di Universitas Indonesia. Mobil terbang merupakan sebuah kendaraan dengan konsep menggabungkan dua jenis kendaraan yakni mobil dan pesawat, yang mampu beroperasi di jalur darat serta udara. Berdasarkan kriteria tersebut, desain mobil terbang membutuhkan sebuah mekanisme pelipatan sayap agar dapat berubah dari sayap yang terbentang, dengan mode sayap terlipat ketika sedang di jalur darat. Untuk itu penulis melakukan sebuah penelitian mengenai spar sayap mobil terbang dengan melakukan pengujian pembebanan terdistribusi sepanjang spar sayap untuk mengetahui faktor keamanan dari spar sayap. Penelitian ini dilakukan melalui simulasi menggunakan software Workbench Ansys. Desain spar sayap mobil terbang yang optimal memiliki massa sebesar 22.71 kg. Sedangkan untuk hasil pengujian diperoleh nilai faktor keamanan spar 1 sebesar 1.68, spar 2 sebesar 4.98, spar 3 sebesar 13.84, spar 4 sebesar 26.18, spar sliding sebesar 10.46, baut M30 x 35 mm sebesar 8.58 dan 2.43, baut M30 x 52 mm sebesar 3.31, dan pada baut M30 x 17 mm sebesar 2.03. Berdasarkan nilai faktor keamanan tersebut maka spar sayap mobil terbang yang dirancang telah memenuhi standar keamanan pesawat terbang dengan nilai 1,5. ......Research on flying cars has been carried out in various places, including at the University of Indonesia. A flying car is a vehicle with the concept of combining two types of vehicles, namely cars and planes, to operating on land and air. Based on these criteria, the design of a flying car requires a wing folding mechanism so that the flying car can change from an extended wing mode to a folded wing mode while on a land route. For this reason, the authors conducted a study on flying car wing spars by carrying out distributed load tests along the wing spars to determine the safety factor of the wing spars. This research was conducted through a simulate on using the Ansys Workbench software. The optimal flying car wing spar design has a mass of 22.71 kg. As for the test results, the safety factor value was obtained on spar 1 of 1.68, spar 2 of 4.98, spar 3 of 13.84, spar 4 of 26.18, sliding spars of 10.46, M30 x 35 mm bolts of 8.58 and 2.43, M30 x 52 mm bolt is 3.31, and the M30 x 17 mm bolt is 2.03. Based on the safety factor value, designed flying car wing spars meet aircraft safety standards with a value of 1.5.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrea Chakti Andhika
Abstrak :
Seiring dengan berkembangnya zaman. mobil terbang yang dulunya dianggap sebagai khayalan, kini sudah semakin mendekati kenyataan Penelitian ini bertujuan untuk mengusulkan ide baru dalam konsep mobil terbang, terutama pada mekanisme pelipatan sayap. Penelitian ini memperkenalkan mekanisme pelipatan sayap menggunakan engsel dengan menggunakan material aluminium alloy 7075-T6 dan EPPLER 1230 AIRFOIL. Proses perancangan dilakukan secara detail dengan analisis kekuatan komponen yang lebih mendalam. Mekanisme ini memiliki sistem yang sederhana, dioperasikan oleh satu orang, dilakukan secara manual, dan membutuhkan waktu pelipatan sekitar 180 detik. Namun, proses ini harus dalam keadaan diam dan tanpa kecepatan angin saat sedang melipat. Setelah melakukan proses desain, stress analysis dilakukan sebanyak tiga kali dengan nilai beban sebesar 13,692 MPa untuk spar sayap dan 19600 N untuk engsel yang ada pada sayap. Berdasarkan stress analysis yang sudah dilakukan, tegangan von Mises menunjukkan tegangan maksimum 8862,42 MPa dengan deformasi maksimum sebesar 507,649 mm. Selain itu, tegangan von misses maksimum yang ada pada engsel spar 2 dan spar body sebesar 8,958 dan 29,3455 MPa dengan deformasi maksimum sebesar 0,007 dan 0,153 mm. ......Along with the development of the times, flying cars, which were once considered a fantasy, are now getting closer to reality. This research aims to propose new ideas in the concept of flying cars, especially in the wing folding mechanism. This research introduces a wing folding mechanism using a hinge using 7075-T6 aluminum alloy material and EPPLER 1230 AIRFOIL. The design process is carried out in detail with more in-depth component strength analysis. This mechanism has a simple system, is operated by one person, is done manually, and requires a folding time of about 180 seconds. After the design process, stress analysis was conducted three times with a load value of 13,692 MPa for the wing spar and 19600 N for the hinge on the wing. Based on the stress analysis, the von Mises stress showed a maximum stress of 8862,42 MPa with a maximum deformation of 507,649 mm. In addition, the maximum von misses stresses on the spar 2 and spar body hinges were 8,958 and 29,3455 MPa with maximum deformations of 0,007 and 0,153 mm.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kemas Hide Aldebaran
Abstrak :
Dengan semakin berkembangnya teknologi transportasi, angka kepemilikan kendaraan bermotor di dunia meningkat dengan drastis per tahunnya. Hal tersebut kerap memunculkan banyak permasalahan yang berkaitan dengan keselamatan pengendara serta kemacetan. Tidak hanya itu, tidak semua daerah, terutama daerah rural, memiliki aksesibilitas serta perawatan kualitas jalan yang baik. Dengan demikian, salah satu terobosan paling menjanjikan dalam mobilitas manusia adalah mobil terbang. Dengan mobil terbang, manusia dapat bepergian pada jarak yang relatif jauh tanpa mengkhawatirkan kemacetan jalanan darat. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian atas perancangan sistem aktuasi berbasis mekanikal untuk menggerakkan aileron dan canard pada mobil terbang. Keputusan tersebut dibuat dikarenakan mekanisme sistem aktuasi berbasis mekanikal relatif lebih sederhana dan tidak terlalu memberatkan di biaya manufaktur nantinya. Penelitian dimulai dengan studi literatur pada berbagai sumber bacaan yang berkaitan. Kemudian, dilanjutkan dengan sketsa awal, kalkulasi beban aerodinamis, momen gaya pada bidang kendali, dan perhitungan beban pada stik kendali berdasarkan kinematika dari sistem linkage yang ada. Setelah mendapatkan sistem linkage yang sesuai, penelitian dilanjutkan dengan proses 3D modelling, analisis kekuatan, estimasi biaya manufaktur, dan diperoleh output berupa blueprint. ......With the development of transport technology, the number of motor vehicles in the world increases drastically every year. This often causes many problems related to driver safety and traffic congestion. In addition, not all areas, especially rural areas, have good road access and quality maintenance. Thus, one of the most promising breakthroughs in human mobility is the flying cars. With flying cars, people can travel relatively long distances without affecting land traffic congestion. Therefore, the author conducted research on the design of a mechanical-based actuation system to move the ailerons and canards of flying cars. This decision was made because the mechanism of the mechanical-based actuation system is relatively simple and does not add too much to the manufacturing costs later. The research began with a literature review of various related reading sources. This was followed by the initial sketch, the calculation of the aerodynamic load, the moment of force on the control surface and the calculation of the load on the control stick based on the kinematics of the existing linkage system. Once a suitable linkage system had been identified, the research continued with 3D modelling, strength analysis, manufacturing cost estimates, and produced output in the form of blueprints.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library