Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Teks Serat Damarwulan yang termuat pada naskah ini terdiri dari 93 pupuh: urut-urutannya hampir sama dengan struktur metris versi cetak (Semarang: Van Dorp, 1873). Lihat Pratelan 1:10-22 untuk ringkasan maupun daftar pupuh edisi tersebut. Perbedaan yang ada dengan naskah ini hanya sedikit, yaitu: pupuh 1-3, 4-83, 85-89, 90-91 dalam CH.13 ini sama dengan 1-3, 5-84, 87-91, 93-94 dalam versi Pratelan, sedangkan untuk beberapa pupuh lainnya memuat isi cerita yang sama, tetapi tersusun dalam metrum yang berbeda. Lihat Behrend 1990:282-289 untuk deskripsi beberapa naskah Damarwulan lain, serta uraian tentang beberapa redaksi yang ada dalam korpus Damarwulan. Naskah disalin oleh Panji Mangunayamuga (?) antara 16 Ramelan dan 27 Sawal, Je 1846 (17 Juli s/d 26 Agustus 1916). Menurut keterangan di luar teks, naskah ini diterima Ir. Moens di Yogyakarta bulan April 1928, dan diterima Pigeaud dari Ir. Moens bulan Maret 1929.
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CH.13-NR 48
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Kartawibawa
Abstrak :
Buku mengenai Gunung Kelut ini, menguraikan: 1. mengenai keadaan atau daerah di mana Gunung Kelut berada; 2. mengenai Kediri; 3. cerita mengenai (dongeng) meletusnya Gunung Kelut; 4. gambaran tentang kawah Gunung Kelut; 5. dongeng tentang 'penghuni' Gunung Kelut (kawah Gunung Kelut); 6. cerita ketika Gunung Kelut meletus di daerah Blitar dan Kediri.
Surabaya: G. Kolff, 1941
BKL.0263-CH 4
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Naskah ini berisi sebuah fragmen cerita Damarwulan, bagian depan dan akhir teks hilang. Pada halaman-halaman awal dan akhir naskah yang ada pun, banyak tulisan yang tidak terbaca. Jumlah pupuh yang ada hanya 36. Redaksi teks Damarwulan ini berbeda dengan versi-versi lain yang dikenal, terutama versi cetak, FSUI/CH.13, dan MSB/L.120. Teks dimulai ketika Damarwulan sudah mengabdi di kerajaan Majapahit sebagai perawat kuda. Putri Patih Logender yang bernama Anjasmara jatuh cinta dan menjalin hubungan dengan Damarwulan, namun saudara kembarnya, Layang Seta dan Layang Kumitir tidak menyetujui, sehingga ada niat untuk membunuh Damarwulan. Cerita berakhir pada bagian Damarwulan diadu dengan Layang Seta dan Layang Kumitir untuk memastikan siapa yang berhak menjadi raja di Majapahit. Daftar pupuh: (1) dhandhanggula; (2) durma; (3) pangkur; (4) asmarandana; (5) durma; (6) sinom; (7) pangkur; (8) durma; (9) asmarandana; (10) durma; (11) pangkur; (12) dhandhanggula; (13) durma; (14) pangkur; (15) dhandhanggula; (16) pangkur; (17) sinom; (18) pangkur; (19) mijil; (20) pangkur; (21) maskumambang; (22) mijil; (23) dhandhanggula; (24) sinom; (25) pangkur; 26) mijil; (27) asmarandana; (28) durma; (29) sinom; (30) pangkur; (31) dhandhanggula; (32) durma; (33) maskumambang; (34) sinom; (35) asmarandana; (36) durma. Menurut keterangan di luar teks, naskah ini diterima Pigeaud dari R. van Heek-eren di Jember 1930. Tidak ada data sama sekali tentang penulisan maupun penyalinan naskah ini. Berdasarkan cuplikan gatra 1-2 pada tiap awal pupuh, naskah ini juga berbeda dengan naskah Damarwulan dalam Pratelan, MSB/L.120, maupun dalamFSUI/CH.13.
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CH.14-NR 125
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Naskah ketikan ini berisi ringkasan (berupa petikan bait pertama dan terakhir tiap pupuh) dari sebuah naskah Damarwulan, tanpa disebutkan identitas naskah induk yang sejelasnya. Menurut keterangan di luar teks, naskah induk tersebut diterima Pigeaud dari Ir. Moens pada bulan April 1928, di Yogyakarta. Teks yang diringkas terdiri atas 80 pupuh. Tercatat bahwa naskah ini mirip 'Serat Damar Woelan poezie? yang terurai dalam Pratelan 1:10-22. Tetapi setelah diteliti dan dibandingkan, ternyata kedua teks ini tidak sama, melainkan merupakan redaksi yang berbeda: pupuh 1-50, kemudian pupuh 52-74 dalam edisi cetak sama dengan pupuh 51-73 dalam naskah ini, selebihnya berbeda. Meskipun nama pupuhnya sama, tetapi jumlah bait dan kata-kata gatra pertama pada tiap pupuhnya tidak selalu sama. Versi Damarwulan ini, apabila dibandingkan dengan naskah FSUI/CH.13 serta MSB/L.120 hanya sedikit berbeda, terutama pada urutan pupuh bagian akhir.
CH.15-L 23.07
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Naskah ketikan tembusan karbon ini merupakan sinopsis dari cerita Damarwulan, yang rupanya sebuah teks untuk suatu pertunjukan (Langendriyan?). Di dalam naskah ini disebutkan satu persatu nama-nama tokoh yang ada dalam cerita Damarwulan, dan disebutkan juga hubungan antar tokoh tersebut. Pada akhir teks terdapat teks panembrama tembang kinanthi yang isinya berupa ucapan terima kasih kepada para hadirin yang telah sudi hadir dalam peringatan dua puluh tahun berdirinya sebuah perguruan putri dari para siswa perguruan tersebut. Teks naskah ini tidak diketahui penulis dan tempat penulisannya. Naskah ini diterima dari Ir. Moens pada tanggal 31 Juni 1930, dan disalin oleh Pigeaud pada bulan Oktober 1930 di Surakarta.
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CH.16-A 21.05
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Titik Pudjiastuti
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2000
D1553
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rara Indah Nova N
Abstrak :
ABSTRAK
Rara Indah Nova Nindyah, Tema dan Amanat Cerita Rakyat (Cindhelaras, Badher Bang Asisik Kencana, dan Jaka Kandhung Karo Perkutute), di bawah bimbingan ibu Dyah Widjayanty, S.S., M. Si., Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tema dan amanat cerita melalui unsur-unsur pembangun cerita seperti alur, tokoh, dan latar. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Crita Rakyat Jawa Timur dan Crita Rakyat Blitar. Penelitian ini menggunakan teori dari buku Apresiasi Kesusastraan yang ditulis oleh Jakob Sumardjo dan Saini K.M. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tema dan amanat dalam cerita rakyat Cindhelaras, Badher Bang Asisik Kencana, dan Jaka Kandhung Karo Perkutute saling berkaitan dengan unsur alur, tokoh, dan latar sehingga membuat cerita menjadi utuh dan bermakna
ABSTRACT
Rara Indah Nova Nindyah, Tema dan Amanat Cerita Rakyat (Cindhelaras, Badher Bang Asisik Kencana, and Jake Kandhung Karo Perkutute), under the guidance Mrs. Dyah Widjayanty, S.S, M.Si, Faculty of Humanity, University of Indonesia. This study aims to describe the theme and mandate of the story through the elements of the story such as builders plots, characters, and background. The data used is Crita Rakyat Jawa Timur and Crita Rakyat Blitar. This study uses the theory of Apresiasi Kesusatraan book written by Jakob Sumardjo and Saini K. M. The results of this study indicate that the theme and mandate in folklore Cindhelaras, Badher Bang Asisik Kencana, and Jake Kandhung Karo Perkutute intertwined with elements of plot, character, and background so make the story whole and meaningful.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S57595
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Naskah ini merupakan salinan ketikan yang dibuat oleh petugas Panti Boedaja di Yogyakarta pada tahun 1933. Naskah asli ialah FSUI/PR.16. Ralat dan perbaikan atas teks telah dilakukan oleh Pigeaud, sehingga di setiap halama naskah terdapat coretan dan catatan denga pensil. Selain itu, seperti biasanya dengan naskah ketikan yang dipakai oleh Pigeaud dalam menyusun kamusnya, maka setiap nama tokoh serta nama tempat dalam naskah ini telah digarisbawahi dengan pensil biru atau merah. Keterangan selengkapnya tentang pengarang serta isi teks Pustaka jimat pepali ini dapat dibaca pada deskripsi naskah PR.16. Pada koleksi FSUI ada dua salianan dari naskah ini, yaitu ketikan asli (PR.17 ini) dan tembusan berkarbon (PR.18). Hanya ketikan asli yang dimikrofilmkan.
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.17-G 64
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Teks ini gubahan dari jaman Paku Buwana V. Menceritakan kisah percintaan Rara Mendut, gadis yang dicintai Tumenggung Wiroguna dan Pranacitra, ketika Rara Mendut melarikan diri ketahuan oleh prajurit Wirogunan. Pranacitra berhasil ditangkap dan dibunuh oleh Wiroguno sementara Rara Mendut bunuh diri mengikuti kekasihnya. Asal koleksi R. M. Sajid.
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CH.3-KS 50
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Deden Nurodin
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji tentang simbolisasi aspek moral unsur-unsur cerita Anantaswara dalam Dongeng Sato Kewan karya Priyana Panduwinata 1952. Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari salah satu cerita yang terdapat dalam buku Dongeng Sato Kewan, yakni Anantaswara. Buku tersebut terdiri dari lima cerita, yaitu Anantaswara, Babon Mardika, Zulfulus, Bagawan Tega Ing Rat, dan Kongres Kagunan Joged. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dan hermeneutika serta menggunakan pendapat aspek moral menurut K. Bertens. Hasil dari penelitian ini adalah simbolisasi aspek moral unsur-unsur cerita Anantaswara dalam Dongeng Sato Kewan yang terdapat dalam judul, latar tempat, tokoh, dan ujaran.
ABSTRACT
This research examines symbolization of Anantaswara moral aspect elements inside Dongeng Sato Kewan written by Priyana Panduwinata in 1952. The data used in this study are taken from one of the story in fairy tale book named Dongeng Sato Kewan which is Anantaswara. The book consists of five stories namely Anantaswara, Babon Mardika, Zulfulus, Bagawan Tega Ing Rat, and Kongres Kagunan Joged. The method used in this research based on descriptive analysis and hermeneutics as well as moral aspect according to K. Bertens. The result of this study is symbolization of moral aspect elements inside Dongeng Sato Kewan appeared in the title, the location scene, character play, and utterance.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>