Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diah Ayu Puspitarini
"Jasaboga yang tidak sesuai dengan prinsip higiene dan sanitasi dan sistem HACCP berpotensi menyebabkan foodborne disease dan dapat menyebabkan penyakit, kematian dan kerugian ekonomi. Sepanjang tahun 2018 hingga 2019, foodborne disease diderita oleh 614 santri akibat mengonsumsi makanan dari PMT di Indonesia. Dapur umum yang dimiliki oleh Pesantren X adalah jasaboga khusus yang praktiknya jauh dari pengawasan Kementerian Kesehatan RI dan BPOM. Penelitian deskriptif ini mengidentifikasi pemenuhan persyaratan fisik higiene sanitasi, penerapan prinsip higiene sanitasi dan HACCP pada proses penyediaan makanan terpusat, serta memeriksa kualitas bakteriologis pada makanan, tangan penjamah, dan peralatan pengolahan makanan di Pesantren X Depok. Pemeriksaan higiene sanitasi mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 1096 Tahun 2011 dan HACCP mengacu pada SNI 01-4852-1998. Hasil penelitian menunjukkan jasaboga Pesantren X belum memenuhi persyaratan teknis higiene sanitasi untuk jasaboga tipe A1, penerapan prinsip higiene sanitasi sudah baik pada kegiatan pemilihan bahan makanan, pengolahan makanan, dan pengangkutan bahan makanan, namun namun masih belum memenuhi syarat pada tahap penyimpanan bahan makanan, penyimpanan makanan jadi dan penyajian makanan. Perilaku dan tingkat pengetahuan makanan terkait kemananan pangan masih kurang baik. Jasaboga di Pesantren X masih belum sesuai dengan sistem HACCP. Tidak ditemukan bakteri E. coli pada usap tangan penjamah makanan, peralatan pengolahan makanan, dan sampel makanan jadi.

Catering that isnt in comply with the principles of hygiene and sanitation and the HACCP system has the potential to cause foodborne diseases which lead to health and economic losses. Throughout 2018 to 2019, foodborne diseases occur in 614 Islamic boarding schools (IBS) students after eating foods produced by catering. IBS X catering is a special type of catering which is far from being supervised by the Ministry of Health and BPOM. This descriptive research aims to identify the physical requirements for sanitation hygiene compliance, the application of sanitation hygiene principles and HACCP in centralized food provision, and to examine bacteriological quality of processed food, food handlers hands, and food processing equipment at IBS X catering. Sanitation hygiene refers to the Regulation of the Minister of Health of Indonesia 1096 of 2011 while HACCP refers to SNI 01-4852-1998. The results indicate that the activity IBS X catering isnt comply with the technical requirements of sanitation hygiene for type A1 catering, the application of sanitation hygiene is still poor at raw and processed food storing, and processed food serving. Food handlers behavior and the knowledge about food safety is not adequate. IBS X catering activities are not comply with the HACCP system. No E. coli bacteria were identified in food handlers hand, food processing equipment, and processed food samples."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanan Zhafirah
"ABSTRAK
Industrialisasi dan ekspansi bisnis yang dijalankan dengan sistem pasar bebas di Amerika Serikat pada masa Progresif Era memberikan peluang kepada pebisnis produk makanan untuk melakukan tindak kecurangan. Ketiadaan regulasi dan standarisasi produk makanan membuat produsen makanan di Amerika Serikat leluasa untuk memproduksi dan menjual makanan yang tercemar. Skripsi ini menganalisis peran Kepala Biro Kimia Kementrian Agrikultur, Harvey Washington Wiley, dalam membangun kesadaran masyarakat untuk memperjuangkan undang-undang kemurnian makanan tingkat federal di Amerika Serikat pada kurun waktu 1902-1906. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Harvey Washington Wiley merupakan agensi dalam perubahan regulasi bisnis produk makanan di Amerika Serikat pada tahun 1906. Dengan mengunakan metode sejarah dan pendekatan teori strukturasi milik Giddens, Penelitian ini akan menyelidiki upaya yang dilakukan oleh Harvey Washington Wiley sebagai agensi perubahan, dalam membentuk kesadaran publik dan merangkul berbagai golongan masyarakat yang terkait, guna melahirkan gerakan sosial yang menuntut keberadaan regulasi bisnis produk makanan pertama di Amerika Serikat.

ABSTRACT
The industrialization and business expansion that run with free market system in United States during the Progressive Era, gives an opportunity for food manufacturers to commit fraud. The absence of food regulations and standarization gives a chance to food manufacturers in the United States to manufacture and sell adulterated food. This study analyzing the role of Harvey Washington Wiley as Head of Bureau Chemistry Department of Agriculture in building public awareness to fight for federal pure food law in the United States 1902 1906 . The result of this research, indicates that Harvey Washington Wiley is the agency in the pure food movement that fight for food business regulations in the United States. Using historical methods and the giddens 39 theory of structuration, this research investigate the efforts that made by Harvey Washington Wiley as agency, in forming public awareness and embrace various groups to join the pure food movement to deliver pressure to the congress to ratify the first Pure Food and Drug Act in United States."
2017
S69686
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library