Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Habsah
Abstrak :
ABSTRAK
Mi basah merupakan makanan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat karena praktis, mudah diolah serta dapat disajikan dengan cepat. Kadar airnya dapat mencapai 52% sehingga daya tahan simpannya relatif singkat. Boraks dan formalin adalah bahan pengawet yang menjadi pilihan untuk mengawetkan mi basah agar tahan lama, padahal sebenarnya penggunaannya dalam makanan dilarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pengetahuan pedagang berpengaruh terhadap perilaku penambahan boraks dan formalin pada mi basah. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain cross sectional dan percobaan uji boraks dan formalin pada mi basah (mentah dan matang) dilakukan di laboratorium gizi FKM UI. Gambaran karakteristik pedagang di kantin sebanyak 55% berumur 41-65 tahun, 55% adalah laki-laki, 55% berpendidikan SMA, pada kelompok pedagang mi mentah dan matang mempunyai rata-rata pengetahuan 74% meliputi pengetahuan mengenai BTP, boraks dan formalin. Berdasarkan 20 sampel yang diperiksa, ditemukan 4 sampel mi mentah positif mengandung boraks dan 7 mi matang positif mengandung boraks dan formalin. Berdasarkan pengamatan ciri fisiknya, mi basah yang mengandung boraks dan formalin mempunyai ciri yaitu teksturnya kenyal, lebih mengkilat, tidak lengket, dan tidak cepat putus, bau menyengat, tahan disimpan dalam suhu kamar. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar pedagang mi basah sudah mengerti tentang boraks dan formalin. Walaupun demikian, masih banyak pedagang yang tetap menggunakannya, meskipun penggunaan boraks dan formalin dalam makanan dilarang.
Abstract
Wet noodles is type food often consumed by people everyday because it is daily practice, easily processed and can be served quickly. It contains water in which can reach 52%, so that the durability is relative short. Borax and formalin are preservative of choice for preserving wet for durability, when in fact they use is prohibited in food. The aims of this study was determine whether knowledge of wet noodle sellers affected the bahaviot of addition of borax and formalin in wet noodles. This study is a quantitative study using cross sectional design. The result of this study showed most characteristic features of respondents age 41-65 years 45%, 55% male, 55% high school education, good knowledge of food additives 46% for fresh noodle respondents and 56 for wet noodle respondents, being knowledgeable about borax 100% for fresh and wet noodle respondents, good knowledge of formalin 28,6% for wet noodles respondents. Based on 20 samples af wet noodles are examined, 4 fresh noodles found contain borax and 7 wet noodles contain borax and formalin. Based on abservation of physical characteristics, wet noodles containing borax and formalin has a chewy texture, more shiny, not sticky, and not broken easily. Pungent odor and can be retained on temperature room. Conclusion this study proves level of knowledge of behavior and from results of laboratory tests showed the persistence of wet noodles seller sell wet noodles was contain borax and formalin.
2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Leni Legasari
Abstrak :
Sejak September 2008, ketika isu kontaminasi melamin diketahui secara luas, telah menjadi perhatian kesehatan internasional untuk memenuhi kebutuhan pemantauan cepat dan akurat deteksi melamin dalam sampel susu. Suatu metode indirect competitive enzyme-linked immunosorbent assay (icELISA) dengan spesifisitas yang tinggi dikembangkan untuk deteksi melamin dalam susu. Sintesis hapten dan pembentukan konjugat hapten-protein dilakukan sebagai immunogen untuk membentuk antibodi yang selektif terhadap melamin. Hapten melamin disintesis dengan mereaksikan asam gamma-amino butirat (GABA) dengan 2- kloro-4,6-diamino-1,3,5-triazin (CAAT). Digunakan disikloheksilkarbodiimida (DCC) dan N-hidroksisuksinimida (NHS) untuk merubah gugus karboksilat hapten menjadi ester aktif sehingga dapat dikonjugasikan ke bouvine serum albumin (BSA). Hapten asam 4-(4,6-diamino-1,3,5-triazin-2-ylamino)-butanoat berhasil disintesis dengan yield 8,16%, dan serapan maksimum UV pada panjang gelombang 233 nm. Karakterisasi hapten menunjukkan adanya serapan inframerah gugus amina sekunder pada bilangan gelombang 1654,92 cm-1 dan spektrum mass spectroscopy pada m/z 212,4 yang menunjukkan massa relatif hapten (C7H12N6O2). Konjugat hapten-BSA menunjukkan serapan UV maksimum pada panjang gelombang 215 nm. Hasil karakterisasi menunjukkan hapten dan konjugat hapten-BSA telah berhasil disintesis. Dua plat coating antigen dipersiapkan menggunakan kopling antara hapten dengan ovalbumin (OVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa antibodi poliklonal dengan titer yang tinggi berhasil diproduksi dan dapat dideteksi menggunakan uji AGPT dan metode icELISA, hasilnya menunjukkan bahwa antibodi yang terbentuk mempunyai spesifisitas yang tinggi untuk deteksi melamin.
Since September 2008, when the current melamine contamination incident became widely known, have become an international health event to meet the need for rapid and reliable monitoring of melamine in milk samples. An indirect competitive enzyme-linked immunosorbent assay (icELISA) with enhanced specificity for melamine in milk was developed. Hapten and hapten-protein conjugate were prepared as immunogen of antibody production for melamine assay. Hapten was synthesized by reacting gamma amino butyric acid and 2- chloro-4,6-diamino-1,3,5-triazine (CAAT). Dicyclohexylcarbodiimide (DCC) and N-hydroxysuccinimide (NHS) were used to alter carboxylic group of hapten into active ester goup, which made it possible to be conjugated to bovine serum albumin (BSA). Hapten 4-(4,6-diamino-1,3,5-triazine-2-ylamino) butanoic acid was successfully synthesized with 8.16% yield and 233 nm maximum wavelength of UV absorption. Characterization of hapten showed the infrared vibrational spectrum of secondary amine at 1654.92 cm-1 and mass spectrum (MS) m/z 212.4 refers to hapten (C7H12N6O2). The hapten-BSA conjugate showed UV absorption at maximum wavelength of 216 nm. These results indicated that hapten and conjugate were successfully synthesized. Two plate coating antigens were prepared by coupling both haptens to egg ovalbumin (OVA). The results showed that polyclonal antibodies with high titers were successfully production and can be detection use AGPT test and icELISA method, the result showed that a high specificity of antibody for detection melamine.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T38755
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cambridge, UK: The Royal Society of Chemistry , 1991
363.192 FOO f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Plenum Press, 1990
615.954 NUT (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Msagati, Titus A. M.
Hoboken, NJ, USA: Wiley Blackwell, 2018
615.954 MSA f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library