Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sitepu, Ferry Novary
Abstrak :
Sepakbola adalah olahraga yang paling populer di dunia pada umumnya dan di Indonesia pada khususnya. Pada awalnya sepakbola mulai berkembang di Inggris dengan peraturan yang sederhana, sejak tanggal 26 Oktober 1863 dengan dibentuknya Football Ascotiation (FA) dibuatlah peraturan-peraturan permainan yang selalu diperbaiki dari tahun ke tahun agar permainan ini lebih menarik dan mengasyikan untuk pare pemain maupun penontonnya. Peraturan-peraturan yang dibuat semakin ditambah tahun demi tahun seperti tentang jumlah pemain yang dibatasi untuk setiap tim yang berada di lapangan hanya sebelas orang. Pakaian pada saat bermain harus memakai celana pendek, tidak diperkenankan menghentikan bola dengan tangan kecuali penjaga gawang. Wasit dibantu oleh dua orang penjaga garis, bentuk dan ukuran gawang yang telah ditentukan secara baku. Kemudian pada tahun 1904 dibentuklah organisasi sepakbola Federation International Football Amateur ( FIFA ) yang tetap dipertahankan sampai sekarang, dimana organisasi ini juga melakukan perbaikan-perbaikan peraturan-peraturan permainan seperti perpanjangan waktu, peraturan offside, dibuat aturan ukuran daerah penalti, beserta aturan-aturan saat pelaksaan tendangan penalti seperti seorang penjaga gawang tidak boleh bergerak sebelum bola ditendang oleh eksekutor, diijinkan adanya pergantian untuk pemain yang cedera (Bauer.G 1993). Perkembangan sepakbola di Indonesia ditandai dengan lahirnya perkumpulan-perkumpulan sepakbola seperti: Indonesia Muda di Solo, PSIM Mataram di Jogja, VIJ di Jakarta, Persis Solo dll, yang awalnya diutamakan sebagai alat perjuangan. Setelah itu diadakan konggres yang bermaksud membentuk wadah persatuan sepakbola nasional pada 30 April 1930 yang dinamakan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia ( PSS1). Sepakbola merupakan cabang olahraga yang dipertandingkan di Pekan Olahraga Nasional I (PON) di Surakarta, Selanjutnya PSSI banyak menyelenggarakan kompetisi-kompetisi bersifat nasional maupun yang berskala Internasional. Perkembangan sebakbola di Indonesia begitu pesatnya dan begitu diminati, sehingga olahraga ini menjadi olahranga rnasyarakat baik di desa maupun di kota, baik tua maupun muda. Sepakbola menjadi begitu populer dan menjadi olahraga masyarakat Indonesia namun demikian untuk urusan prestasi Indonesia belum pemah menjadi juara untuk tingkat Asia. Apalagi bila dibandingkan dengan Korea, Jepang, Kuwait, Arab Saudi , Iran maupun RRC prestasi Tim sepakbola Indonesia masih tertinggal. Bahkan di tingkat regional Asia Tenggarapun prestasi tim sepakbola Indonesia belum begitu membanggakan. Kurang berhasilnya tim sepakbola Indonesia kemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya kurang optimalnya pembinaan fisik dan teknis terhadap para pemain, kurangnya pembibitan dari sekolah formal, minimnya pembinaan psikis dan spiritual pemain, dan masih banyak penyebab yang lain. Sepakbola merupakan permainan tim, setiap tim berjumlah sebelas pemain, sehingga tim sepakbola disebut jugs dengan kesebelasan. Dalam setiap kesebelasan pemain dibagi dalam beberapa lini, setiap lini lapangan pemain mendapat tugas yang berbeda seperti penjaga gawang, pemain belakang, pemain tengah, dan pemain depan atau penyerang. (Coerver, 1985). Sebagai permainan tim, kehebatan suatu tim sepakbola sangat ditentukan oleh kemampuan individual anggota tim, apabila kemampuan individual pemain bagus maka permainan tim akan bagus pula. Kemampuan individual pemain akan dikatakan bagus bila masing-masing pemain mempunyai stamina yang prima, kemampuan teknis bermain bola yang bagus, dan kemampunan pemain dalam mengelola emosi serta mentalitasnya. Untuk membentuk pemain sepakbola yang mempunyai stamina prima, langkah yang paling tepat adalah dengan melatih fisik pemain dengan sistem pembinaan fisik yang baik dan pemberian gizi yang cukup. Sedang untuk membentuk pemain yang mempunyai kemampuan teknis yang baik dalam bermain sepak bola, perlu adanya latihan teknis bermain bola yang terarah dengan mendatangkan pelatih yang berkualitas. Pelatih yang berkualitas diharapkan mampu melatih kemampuan pemain dalam menendang bola sehingga pemain dapat menendang bola dengan akurasi passing yang tepat. Karena akurasi passing dalam permainan sepakbola memegang peran utama dalam pertandingan sepakbola. Coever (1985) berpendapat bahwa ketepatan menendang bola pada sasaran, baik dekat maupun jauh digunakan dalam mengoper bola pada teman dalam satu regu, mengumpan maupun menendang ke gawang.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T18728
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
[Persebaya merupakan salah satu klub sepak bola di Indonesia yang sarat dengan sejarah. Pada kurun waktu 1979-1986 Persebaya mengalami penurunan prestasi, bahkan hampir terdegradasi dari kompetisi Perserikatan. Munculnya Poernomo Kasidi sebagai Ketua Umum yang baru mampu membangkitkan kembali prestasi Persebaya yang sempat turun. Strategi utama dari Poernomo adalah pembenahan manajemen intern Persebaya. Hasilnya,pembentukan manajemen yang baik akan membawa prestasi yang baik pula, termasuk dalam bidang olahraga. Selama tujuh tahun kepengurusan Poernomo (1987-1994), Persebaya kembali bisa berprestasi yang ditunjang oleh manajemen yang baik.;Persebaya is one of Indonesian historical football club. During 1979 – 1986, Persebaya experienced a decline in achievement. Furthermore, it was almost eliminated from Perserikatan competition. The emergence of Poernomo Kasidi as the new chairman triggered the achievements of Persebaya that had been degraded. The main strategy of Poernomo was an internal management reform of Persebaya. The result of this research shows that a good management formation would affect on gaining achievements, including in sport. During the seven years of Poernomo’s leadership (1987 – 1994), Persebaya gained its achievements which is supported by a cooperative management.;Persebaya is one of Indonesian historical football club. During 1979 – 1986, Persebaya experienced a decline in achievement. Furthermore, it was almost eliminated from Perserikatan competition. The emergence of Poernomo Kasidi as the new chairman triggered the achievements of Persebaya that had been degraded. The main strategy of Poernomo was an internal management reform of Persebaya. The result of this research shows that a good management formation would affect on gaining achievements, including in sport. During the seven years of Poernomo’s leadership (1987 – 1994), Persebaya gained its achievements which is supported by a cooperative management.;Persebaya is one of Indonesian historical football club. During 1979 – 1986, Persebaya experienced a decline in achievement. Furthermore, it was almost eliminated from Perserikatan competition. The emergence of Poernomo Kasidi as the new chairman triggered the achievements of Persebaya that had been degraded. The main strategy of Poernomo was an internal management reform of Persebaya. The result of this research shows that a good management formation would affect on gaining achievements, including in sport. During the seven years of Poernomo’s leadership (1987 – 1994), Persebaya gained its achievements which is supported by a cooperative management.;Persebaya is one of Indonesian historical football club. During 1979 – 1986, Persebaya experienced a decline in achievement. Furthermore, it was almost eliminated from Perserikatan competition. The emergence of Poernomo Kasidi as the new chairman triggered the achievements of Persebaya that had been degraded. The main strategy of Poernomo was an internal management reform of Persebaya. The result of this research shows that a good management formation would affect on gaining achievements, including in sport. During the seven years of Poernomo’s leadership (1987 – 1994), Persebaya gained its achievements which is supported by a cooperative management.;Persebaya is one of Indonesian historical football club. During 1979 – 1986, Persebaya experienced a decline in achievement. Furthermore, it was almost eliminated from Perserikatan competition. The emergence of Poernomo Kasidi as the new chairman triggered the achievements of Persebaya that had been degraded. The main strategy of Poernomo was an internal management reform of Persebaya. The result of this research shows that a good management formation would affect on gaining achievements, including in sport. During the seven years of Poernomo’s leadership (1987 – 1994), Persebaya gained its achievements which is supported by a cooperative management., Persebaya is one of Indonesian historical football club. During 1979 – 1986, Persebaya experienced a decline in achievement. Furthermore, it was almost eliminated from Perserikatan competition. The emergence of Poernomo Kasidi as the new chairman triggered the achievements of Persebaya that had been degraded. The main strategy of Poernomo was an internal management reform of Persebaya. The result of this research shows that a good management formation would affect on gaining achievements, including in sport. During the seven years of Poernomo’s leadership (1987 – 1994), Persebaya gained its achievements which is supported by a cooperative management.]
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S58781
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Krisna Mukti Herdyastoro
Abstrak :
Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga yang sudah sangat mendunia, berkembang sangat pesat baik secara lokal ataupun internasional, memiliki jaringan bisnis global, dan disaksikan hampir oleh seluruh masyarakat di dunia. Sebagai sebuah perusahaan yang mencatatkan namanya di pasar saham, klub sepak bola Manchester United, Juventus, dan Borussia Dortmund juga wajib menyajikan laporan keuangan yang harus mengacu pada standar yang berlaku di Eropa dan internasional. Secara umum, penelitian ini mencoba menganalisis penyajian laporan keuangan dan fakor-faktor yang mempengaruhi harga saham pada klub sepak bola Eropa dengan metode analisis deskriptif. Analisis secara khusus dilakukan pada unsur-unsur laporan keuangan, seperti pendapatan, beban, dan aset, terutama pemain sepak bola, yang disajikan oleh Manchester United, Juventus, dan Borussia Dortmund.
Football is one of the sports that is known around the world, developes rapidly not only locally but also internationally, and has global business networks. This sport is has became witnessed by most people in the world. As a company that is listed in stock exchange, a football club should report financial statement that refer to the current standard in Europe and internationally. This study tries to analyze the overall presentation of the financial statement and some factors that influence the stock price in the European football club with descriptif analysis method. A specific analysis was done in the element of the financial statement, namely income, expenses, and assets, especially the football player, that is presented by Manchester United, Juventus, and Borussia Dortmund.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S57853
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nesya Anissa Septiany
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengakhiran kontrak kerja pemain sepak bola profesional dan klub secara sepihak dengan just cause berdasarkan regulasi FIFA (Federation Internationale de Football Association), penggunaan just cause dalam pengakhiran kontrak oleh para pihak berdasarkan putusan badan penyelesaian sengketa di bidang sepak bola (Putusan FIFA), yaitu FIFA DRC (Dispute Resolution Chamber) dan CAS (Court of Arbitration for Sport), serta mengetahui dikenal atau tidaknya just cause sebagai dasar pengakhiran hubungan kontraktual dalam hukum kontrak Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode yuridis normatif, yaitu dengan menelaah norma-norma hukum transnasional di bidang olahraga sepak bola, seperti Statuta FIFA 2019, Regulations on the Status and Transfer of Players (RSTP) 2019, Commentary on the Regulations for the Status and Transfer of Players (FIFA Commentary RSTP), putusan-putusan CAS, dan putusan-putusan FIFA DRC, serta norma-norma hukum nasional, seperti Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) dan Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsep just cause berdasarkan RSTP 2019 dan FIFA Commentary merupakan alasan yang adil untuk mengakhiri kontrak kerja secara sepihak, baik oleh pemain sepak bola profesional maupun klub, yang mana pihak yang mengakhiri kontrak tersebut tidak perlu membayar kompensasi dan tidak dikenakan sanksi olahraga. Contoh keadaan yang termasuk just cause berdasarkan RSTP 2019 adalah abusive conduct (tindakan pelanggaran) dan outstanding salaries (tunggakan gaji). Berdasarkan putusan FIFA, hanya pelanggaran kontrak materil yang dianggap sebagai just cause, serta terdapat enam just cause yang terdiri dari empat just cause bagi klub dan dua just cause bagi pemain sepak bola profesional. Just cause bagi klub adalah kinerja buruk para pemain dalam suatu tim, kurangnya jumlah pertandingan pemain, ketidakhadiran pemain dalam jangka waktu tertentu, dan penyalahgunaan narkoba oleh pemain. Di sisi lain, just cause bagi pemain sepak bola adalah pengecualian dan deregistrasi pemain, serta tunggakan gaji pemain dengan kriteria tertentu. Konsep just cause tersebut tidak dikenal dalam hukum kontrak maupun hukum ketenagakerjaan Indonesia, tetapi dikenal dalam hukum yang diciptakan oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), yaitu Regulasi PSSI tentang Status dan Transfer Pemain 2014 dengan rumusan “alasan yang adil”. Walaupun begitu, pengakhiran kontrak dengan just cause memiliki kemiripan dengan pembatalan perjanjian akibat wanprestasi dalam KUHPerdata. ......This research is conducted to find out the unilaterally termination of employment contract between professional football player and club with just cause based on FIFA (Federation Internationale de Football Association) regulations, the use of just cause in terminating the contract by the parties based on the jurisprudence of dispute resolution bodies in the field of football (FIFA’s jurisprudence), i.e. FIFA DRC (Dispute Resolution Chamber) and CAS (Court of Arbitration for Sport), and to understand whether or not just cause is known as one of the contractual termination in Indonesian contract law. The research method used is a normative legal research, namely by examining transnational legal norms in the field of football, such as the 2019 FIFA Statutes, 2019 Regulations on the Status and Transfer of Players (RSTP), Commentary on the Regulations for the Status and Transfer of Players (FIFA Commentary RSTP), CAS awards, and FIFA DRC decisions, as well as national legal norms, such as Indonesian Civil Code and Law No. 13 of 2003 concerning Manpower. The results of this research reveal that just cause concept, in accordance to the 2019 RSTP dan FIFA Commentary RSTP, is a fair or good reason to terminate the employment contract unilaterally, both by professional football player and club, where those who terminate the contract free from the obligation to pay a compensation and a sporting sanctions could not be imposed to them. Conditions which are categorized as just cause based on RSTP 2019 are abusive conduct and outstanding salaries. According to FIFA’s jurisprudence, only material breaches of contract can possibly be considered as just cause, and there are six just causes consisting of four just causes for clubs and two just causes for professional football player. Just causes for the club are the poor performance of the players in a team, the lack of a number of played matches, the absence of players within a certain period of time, and drug abuse by players. On the other hand, just causes for the football player are the exclusion and deregistration of players, as well as the arrears of player salaries with certain criteria. The just cause concept itself is not recognized by the Indonesian contract law nor the Indonesian labor law, but it is known in the law created by PSSI, i.e. PSSI’s Regulation on the Status and Transfer of Players (RSTP PSSI) 2014, with the term “alasan yang adil.” Nevertheless, terminating a contract with just cause has similarities with rescission of agreement due to breach of contract in Indonesian Civil Code.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakhriyan Anugrah Dwiputro
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai asuransi anggota tubuh yang untuk para pemain sepak bola profesional. Para pemain sepak bola profesional membutuhkan perlindungan terhadap anggota tubuhnya dari segala risiko cedera yang dapat menimbulkan kerugian dan tidak dapat menjalankan profesinya. Di Indonesia sendiri masih sedikit ditemukan untuk anggota tubuh dari para pemain sepak bola profesional dijadikan sebagai objek asuransi. Kemudian permasalahan timbul ketika ingin menentukan nilai pertanggungan terhadap anggota tubuh tersebut dan bagaimana jika ditinjau dari hukum asuransi dan jaminan sosial di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis normatif yang dilakukan terhadap hukum positif tertulis maupun tidak tertulis. Kemudian Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 asuransi untuk anggota tubuh tersedia di dalam asuransi kesehatan dan asuransi kecelakaan kerja yang merupakan lini usaha asuransi umum dan jiwa, serta BPJS Ketenagakerjaan menyediakan program untuk asuransi anggota tubuh dan 2 dalam menentukan nilai pertanggungan untuk biaya perawatan dan pengobatan anggota tubuh menggunakan prinsip indemnitas, sementara untuk manfaat asuransi kematian didasarkan pada kesepakatan karena jiwa tidak dapat dinilai dengan sejumlah uang.
ABSTRACT
This thesis discusses about the body parts insurance for professional football players. Professional football players are need a protection for their body parts from any risk of injury that can cause harm and will make the players can rsquo t run the profession. In Indonesia itself the insurance for the body parts is so hard to be found. Then the problem from this matter is when we want to set the value of the coverage of these body parts and how about the law rsquo s point of view and social security about this kind of insurance. This research is a normative juridical research that conducted on both written and unwritten positive law. The results of the study indicate that 1 insurance for the body parts is available in health insurance and occupational injury insurance which is the line of general insurance and life insurance business, and BPJS provides program for body parts insurance and 2 in determining the sum insured for maintenance cost and body parts treatment using the principle of indemnity, while the benefit of life insurance is based on the agreement because the soul can not be assessed with some money.
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover